Slide 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Translate

Kebenaran Sejati Nan Hakiki


 KEBENARAN ITU MENYAKITKAN

Bahwasanya quran tidaklah murni perkataan allah, quran itu bukan firman tuhan !! 

melainkan hanya bualan muhammad semata....
Setiap agama memiliki konsep atau pendekatan mengenai Tuhannya. 
Konsep Tuhan dalam islam dinyatakan dalam namaNya. 
Tuhan dalam Islam dikenal dengan sebutan Allah. Kata Allah telah dipakai oleh orang2 Arab pra Islam untuk merujuk pada Tuhan yang berkuasa, kemudian Muhammad juga memakai kata Allah untuk menamai Tuhan dalam Islam. 
Kata Allah berasal dari bahasa sansekerta. 
Dalam kitab2 agama Hindu banyak ditemui kata Allah. 
Dalam Rigveda Book. 2 Hymn 1 V. 11 dikatakan “Baik” dengan istilah “llah” yang artinya Tuhan. Dalam Rigveda Book 3 Hymn 30 V. 10 dan Rigveda Book 9 Hymn 67 V. 30 kata “Allah” disebutkan dengan jelas..
Konsep ketuhanan Islam tertuang dalam AL-ASMA'UL HUSNAA (Nama2 yang indah dan agung).  Nama belum tentu menunjukkan karakter atau sifat asli dari pribadi yang memliki nama tersebut tersebut.
Berikut beberapa sifat Allah seperti yang tertuang didalam Quran;

SUKA BERSUMPAH

Allah dalam Quran gemar bersumpah demi benda-benda di dunia. 
Perhatikan ayat-ayat berikut:

Demi Quran…QS. 38:1

Demi angin…QS. 51:1

Demi langit…..QS. 51:7

Demi gunung-gunung…QS. 52:1

Demi bintang-bintang…QS. 56:75, 81:15

Demi pena dan apa yang ditulis para malaikat…QS. 68:1

Demi bulan…QS. 74:32

Demi merahnya matahari terbenam… QS. 84:16

Demi langit yang memberi hujan…QS. 86:11
Demi kota….QS. 90:1
Demi matahari….QS. 91:1
Demi malam…QS. 92:1
Demi waktu….QS. 103:1
Demi bintang ketika terbenam….QS. 53:1
Dan masih banyak lagi. Tuhan bersumpah atas benda-benda ciptaan nya sendiri!..
Lazimnya, kalaupun Tuhan yang sempurna itu bersumpah, Ia akan bersumpah atas namanya sendiri. Sebab tidak ada yang lebih besar dari Tuhan. Jika bersumpah pastilah demi sesuatu yang dianggapnya berharga, mulia, dan terhormat...Maka, ketika Allah bersumpah demi benda2 ciptaan Tuhan, lebih rendahkah ia daripada objek-objek tersebut? 
Ataukah Allah bukanlah Tuhan?

ALLAH BERDOA
Rupanya Allah dalam Quran adalah ilah yang gemar berdoa. 
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. 
Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56 )
Sholawat (dari kata dasar ‘sholat’) artinya doa: Ibn Al-Athir dalam kamus Arab nya 'Al-Nihaayah fi Ghaib al-Athar' menjelaskan arti kata "Sola'h" sebagai berikut:'
Al-Sala'h' and 'Al-Salawaat': used for a particular kind of worship. Its literal origin is supplication (prayer). Sometimes, 'Sala'h' is referred to by mentioning any one or more of its parts. It is also said that the literal origin of the word is 'to glorify' and the particular worship is called 'Sala'h', because it entails the glorification of the Lord
Maka, jika Allah berdoa? 
Kepada siapakah ia berdoa?.
Banyak pula dari para muslim menafsirinya namun merubah arti sebenarnya dari bahasa arab (surga) ..bukan berdoa tetapi ucapan selamat atau menghormati..
kalaupun memang seperti itu tuhan seperti apa yang hormat kepada manusia ?? 
Itukah sosok tuhan semesta alam yang harus menghormati seorang manusia..
Sungguh sosok tuhan yang jauh dari esensi tuhan sang maha..

ANTROPOMORFIS
Ketika ditanya tentang bagaimana wujud Allah oleh orang2 kafir Quraish, 
Muhammad mengatakan bahwa Allah tidak mempunyai wujud dan tak bisa digambarkan.
Meski demikian terdapat hadis yang menggambarkan Allah serupa dengan manusia;
Rasulullah berkata; Allah menciptakan Adam dari wujud dan bentukNya sendiri ukuran (yang sempurna) 60 kubik (kira2 30 meter) tinginya… (Sahih Bukhari 74:246)
Kata Muhammad Allah dan Adam itu tingginya 30 meter, dan terus menyusut hingga 2 meteran seperti kita sekarang ini.Beberapa ayat Quran juga menggambarkan sosok Allah yang ibarat manusia.
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" (QS 38:75)
Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS 55:27)
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka,…(QS 48:10)

MENYESATKAN DAN MENGELABUHI
Quran menyebut Allah itu ‘khairu al-makiriin’ atau pembalas tipu daya yang terbaik (QS 3:54; 8:30). Konon, dalam Quran dikisahkan bahwa iblis pun menyalahkan Allah karena Allah lah yang telah menyesatkannya. 
Dalam Quran Dinarasikan
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. (QS 15:39)
Bukan hanya setan, namun tak ketinggalan manusia pun disesatkan oleh Allah;
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada Nya", (QS 13:27)
…… Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (QS 4:143)
Salah satu bukti bahwa Quran menempatkan Allah sebagai pengelabuh adalah kisah bahwa Isa tidak sungguh-sungguh disalibkan, melainkan yang disalib adalah seorang lain yang wajahnya ‘disulap’ diserupakan dengan Isa oleh Allah.
..dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa (QS 4:157)

TIDAK MAHA TAHU
Ternyata dalam Quran Allah itu tidak mahatahu. 
Allah tidak memunyai pengetahuan yang pasti (exact). 
Ia hampir tidak pernah menyatakan jumlah, satuan atau lamanya waktu secara pasti melainkan hanya menggunakan kata-kata relatif seperti beberapa, sedikit, sejumlah, lebih banyak, lebih dekat dsb: 
Beberapa dirham saja…..(QS 12:20)
Beberapa tahun…(QS 30:2-4)
Seratus ribu orang ATAU lebih (???)…..(QS 37:147)
Sejarak dua ujung busur panah ATAU lebih dekat lagi (???)…..(QS 53:9)
Tidak dapatkah lebih pasti?
Bahkan dalam Quran Allah juga bisa salah tebak. 
Dalam Quran surat Yusuf 12:41, Allah menyebutkan ada hukuman penyaliban di zaman Yusuf. 
Padahal menurut sejarah, hukuman salib baru ada pada kurun waktu abad ke-6 SM – 4M! 
Yaitu pada jaman penjajahan Romawi.
Tidak hanya itu, dalam surat ar-Ruum 30:2-4 dinubuatkan bahwa bangsa Romawi akan menang kembali hanya dalam waktu beberapa tahun saja setelah dikalahkan oleh Persia. 
Kenyataannya, bangsa Romawi dikalahkan oleh bangsa Persia tahun 614 (Yerusalem direbut)
Bangsa Romawi mengalahkan kembali bangsa Persia pada tahun 628. Puncaknya pada tahun 630. Antara keduanya ada jarak 13 tahun! Tidak sekedar ‘beberapa’ seperti dinyatakan oleh Allah. Hal ini menunjukkan bahwa tuhan Quran bukan tuhan yang kredibel dan sempurna. 
Ia bukan ilah yang sungguh-sungguh Mahatahu.

TIDAK KONSISTEN
Dalam Islam ada konsep Nasikh-Mansukh atau abrogation (penganuliran) untuk hapus-menghapus ayat-ayat Quran. Menurut hematnya saja hal ini membuktikan bahwa Allah tidak konsisten dengan wahyunya dan tidak maha tahu. 
Jika Allah maha tau, tidak perlu pakai acara ralat meralat. Berikut ayat2 dalam Quran mengenai Nasikh-Mansukh:
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? (QS 2:106)
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). (QS 13:39)
Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapat seorang pembelapun terhadap Kami. (QS 17:86)
Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui aapa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui. (QS 16:101)
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimaksud oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (QS 22:52)
Ayat 22:52 ini ada kaitannya dengan "Satanic Verse".atau “Ayat2 Setan”
Ketidak-konsistenan Allah jelas terlihat jika kita membandingkan ayat-ayat Quran di atas dengan ayat-ayat Quran berikut yang mengatakan bahwa kata-kata Allah yang di wahyukan tidak pernah berubah sepanjang masa:
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS 10:64)
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu (QS 6:34)
 Janji Pengakuan Allah ini bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi..

MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG ?
Dalam kitab2 agama Ibrahim, khususnya Yahudi, Allah digambarkan sebagai pribadi pemarah, dan pencemburu. Namun terdapat perbedaan mendasar antara Allah Islam dengan Tuhannya Yahudi. Dalam ajaran Yahudi, Tuhan marah, cemburu pada berhalanya, namun tetap mengasihi manusia yang menyembah berhala itu. 
Sedangkan Allah dalam Islam marah dan cemburu, bukan hanya kepada berhalanya, tapi juga kepada manusia yang menyembah berhala tersebut.
Berikut ayat - ayatnya :
Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong. (QS 3:56)
Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (QS 40:85)
Ingatlah, ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah pendirian orang-orang yang telah beriman”. Kelak aku akan jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka, dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaannya. Itulah hukum dunia yang ditimpakan atasmu, maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada lagi azab neraka.” (QS 8:12-14)

BUKAN YANG ESA
Konsep ketuhanan yang tauhid hanya didasarkan pada keyakinan belaka. 
Jika ditelaah secara teliti perkataan “KAMI” dalam Quran dapat diartikan plural/ jamak.
Sudah diketahui, bahwa banyak ayat dalam Quran, Allah menggunakan kata ganti jamak ‘Kami’ untuk dirinya sendiri (misal surat 3:44, 145 dan 17:1 dll). 
Ini rancu, mengingat Allah yang konon esa secara matematis menurut Islam itu punya pribadi yang jamak dalam dirinya.

Penggunaan ‘Kami’ bisa bermacam-macam; http://en.wikipedia.org/wiki/We
Pakar muslim berdalih bahwa kata ‘Kami’ yang dipakai itu hanyalah gaya bahasa Arab saja untuk menyatakan kemuliaan (pluralis majestatis). 
Padahal, gaya bahasa ini lazim dipakai dalam sidang untuk merefer pada dewan yang umumnya terdiri lebih dari satu orang (plural kah Allah?). 
Biasanya, pluralis majestatis digunakan untuk merefer pada pembicara yang bersifat mewakili sebuah kumpulan (ilah) ? http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralis_majestatis

TIDAK MAHA KUASA
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS 9:14)
Bila Allah sungguh maha kuasa mengapa ia meminjam tangan Muhammad dan para pengikutnya untuk membantai para kafir yang tak percaya kepadanya?
Sebagai ujian bagi pengikutnya ??

BERORIENTASI SEKS
Quran menggambarkan bahwa Allah itu tuhan yang sensual. 
Ibarat dunia, surga Islam rupanya masih dipenuhi aktivitas seksual dan janji2 akan perempuan2 cantik yang selalu perawan, lengkap dengan dipan dan kasur2 empuk tempat bersetubuh mereka,
(Al-Baqarah 2:25; Âl 'Imran 3:15; an-Nisa' 4:57; Ya Sin 36:56; az-Zukhruf 43:70, as-Saffat 37:48-49; Sad 38:52; ar-Rahman 55:56,72-74; al-Waqi`ah 56:22,34-36; an-Naba' 78:33 )
Menurut penafsir Quran al-Jalalayn, perempuan2 tersebut akan kembali lagi keperawanan nya setelah disetubuhi!

Tafsir al-Jalalayn : and cascading water, running continuously,and abundant fruit,and mattresses [that are] raised, on top of couches. Verily We have created them with an [unmediated] creation, namely, the wide-eyed houris, [We created them] without the process of birth, and made them virgins, immaculate — every time their spouses enter them they find them virgins, nor is there any pain [of defloration]
Ulama Mesir Abdel Hamid Khisk menuturkan bahwa dalam surga Islam ada ereksi kekal!

SIAPAKAH KAMI DALAM QURAN ???
Islam adalah ajaran tauhid, yang meyakini bahwa Allah adalah Esa, tunggal, satu secara kuantitas/jumlah. Tiada Tuhan Selain Allah. Jadi, jika ada ajaran yang bertentangan dengan ke”satu”an Tuhan, ajaran itu dianggap syirik, kafir. 
Syirik adalah dosa terbesar dalam Islam.

Didalam Quran, Allah banyak menggunakan kata “KAMI” untuk membahasakan dirinya! 
Dalam bahasa Indonesia, kami adalah kata ganti orang jamak, lebih dari satu. 
Para penafsir awal menyatakan bahwa kami di Quran adalah Allah sendiri, tanpa pribadi lain. Namun setelah banyak kerancuan, penggunaan “KAMI” dalam Quran lalu ditafsirkan sebagai berikut :
Konteks penggunaan pertama.
Kata Kami bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya Qur'an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama Jibril; kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz [penghafal] dll.

Konteks penggunaan kedua.
Kata Kami secara sosio-linguistik Arab bermakna "ta'dzim" [kata-kata yang sopan untuk menghilangkan kesan keakuan terutama ketika kita bicara kepada orang besar, atau orang banyak]. Nah dalam arti ini, ketika dipakai kata Kami, ayat tersebut menggambarkan proses komunikasi dengan etika yang lebih sopan (mungkin seperti cara ngomong orang jawa dengan bahasa "krama")

Konteks penggunaan ketiga.
Ayat yang menggunakan kata Kami biasanya menceritakan sebuah peristiwa besar yang berada di luar kemampuan jangkauan nalar manusia, seperti penciptaan Adam, penciptaan bumi, dan langit. Di sini, selain peristiwa itu sendiri yang nilai besar, Allah sendiri ingin menokohkan/memberi kesan "Kemahaan-Nya" kepada manusia, agar manusia dapat menerima/mengimani segala sesuatu yang berada di luar jangkauan nalar manusia.

Jadi, KAMI disini dapat diartikan Allah sendiri, atau Allah beserta makluk lain, tergantung konteksnya. Yang pasti harus ada unsur Allah disitu. 
Tidak boleh Malaikat sendiri, atau Muhammad sendiri. 
Sebab Kaum Muslim meyakini bahwa Quran dari halaman pertama hingga terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Muhammad secara verbal, baik kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma’nan). 
Sehingga Quran haruslah dibaca seakan-akan Allah mengucapkan sendiri kata-kata di dalamnya. Jika “Kami” diartikan malaikat sendiri, atau Muhammad sendiri, berarti kebenaran Quran akan runtuh, karena kebenaran itu berasal dari makhluk ciptaan, dan itu berarti bertentangan dengan apa yang diyakini selama ini bahwa Quran berasal dari Allah.
Tapi benarkah seperti itu? 
Benarkah panggunaan Kami adalah kontekstual? 
Bukan dalam arti jamak, lebih dari satu? 
Ayat-ayat dibawah hanya 2 dari ratusan ayat yang memakai kata Aku dan Kami.

Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa”. (QS 70:40)
Siapakah aku disini? 
Malaikat kah? 
Muhammadkah kah? 
Kalau kata "AKU" ditafsirkan sebagai "Allah", apa pantas "tuhan" bersumpah dengan Tuhan? Tuhan yang mana lagi? 
Lalu siapakah “KAMI” yang benar-benar maha kuasa?

Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang pedih”. (QS 16:63)
Siapakah Kami disini? 
Malaikat kah? 
Muhammadkah kah? 
Kalau kata "KAMI" ditafsirkan sebagai "Allah", apa pantas "Allah" bersumpah dengan Allah? Allah yang mana lagi? 
Jika “KAMI” ditafsirkan sebagai malaikat, ini berarti kita telah mengingkari keyakinan kita sendiri bahwa Quran adalah ucapan ALLAH.

.....Bahkan ALLAH menantang manusia untuk menunjukkan kekurangan, kesalahan, dan kejanggalan dalam Quran, jika ternyata Quran bukan berasal dari Allah. 
Secara spesifik Allah menantang untuk dibuatkan satu saja surah seperti yang ada dalam Quran:
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS 2:23)
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-surah yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar". (QS 11:13)
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS 17:88)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS 4:82)


Hanya manusialah yang mempunyai sifat sombong, dan takabur. 
Tuhan tidak mungkin bersifat dan bersikap demikian. 
Kurang masuk akal kiranya Tuhan menantang manusia dalam hal tulis-menulis sedangkan adalah hal yang mudah bagi Tuhan untuk menjamah hati manusia agar menerima FirmanNya. 
Tidak perlu tantang menantang, 
ALLAH VS MANUSIA , HUMANITY VS GODNESS
Itulah usaha Muhammad untuk meyakinkan pengikutnya bahwa Quran benar2 berasal dari Allah, bukan dari dirinya sendiri.
Terlalu banyak bukti dan fakta bahwa Al Quran penuh dengan kesalahan baik internal maupun external, baik konseptual maupun gramatikal. 

Tantangan untuk membuatkan surah seperti dalam Al Quran adalah permainan Muhammad untuk membodohi pengikutnya. Orang-orang di tantang untuk membuatkan satu saja surah seperti Quran, tetapi kalau ada yang berhasil membuatnya akan langsung di ancam hukuman mati karena dituduh telah membuat surah palsu yang menyesatkan. (Bandingkan dengan Ahmadiah)
Surah seperti dalam Quran tidaklah susah untuk dibuat. 
Bukannya susah, tetapi kebanyakan orang enggan untuk merespon tantangan ini karena hadiahnya sangatlah tidak menarik, yaitu hukuman mati. 
Dengan kemajuan internet yang begitu pesat, ancaman dari para Muslim tidak lagi terlalu efektif. Ada yang berhasil membuatkan surah seperti dalam Al Quran dan bisa diakses online: 
Tantangan dalam Al Quran sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat diatas bukanlah hal yang sulit untuk dipenuhi. 
Berikut beberapa Surah yang sudah memenuhi tatangan tersebut:
 Sura like it : http://www.suralikeit.com/
Kita seharusnya dengan rendah hati mengakui bahwa :
QURAN BUKAN HANYA PERKATAAN DARI ALLAH SAJA 
namun juga perkataan dari makluk seperti malaikat dan Muhammad. 
Berikut adalah salah satu ayat yang mengklaim bahwa Quran hanyalah berasal dari Allah sendiri;

Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam”. 
(QS 10:37)
Namun mari kita bandingkan ayat diatas dengan ayat2 dibawah ini:

A. PERKATAAN MUHAMMAD
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS 27:91)
Ayat ini jelas adalah ucapan Muhammad. 
Jika memang itu adalah kalimat Tuhan, seharusnya ada perintah “Katakanlah”. 
Ayat awal ini saja sudah membuktikan bahwa Quran hanyalah perkataan Muhammad, bukan perkataan Allah.
Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (mu).” (QS 6:104)
Dalam ayat ini, jelas sekali yang mengatakan “..aku sekali-kali bukanlah pemelihara..” adalah Muhammad. Bahkan Dawud dalam terjemahannya menambahkan tulisan kaki bahwa “Aku” merujuk pada Muhammad. (Ed - Kata Muhammad dalam terjemahan bahasa Indonesia ini ditambahkan oleh pihak penterjemah Quran.com dan karena itu ditulis (dalam kurung)
Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Quran) kepadamu dengan terperinci Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Quran itu diturunkan dari Rabbmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. (QS. 6:114)
Dan supaya aku membacakan Al-Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan. (QS. 27:92)
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah.(Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Rabbku. Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali. (QS. 42:10)
Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (QS 72:23)
Setiap orang waras bisa melihat bahwa ayat2 diatas bukanlah kata-kata Tuhan, tetapi kata-kata ucapan Muhammad sendiri. 
Sekali lagi, jika memang itu adalah kalimat Tuhan, seharusnya ada kata perintah “Katakanlah”, yang dalam versi bahasa Arab memang tidak tercantum.

B. PERKATAAN MALAIKAT
Dalam Quran juga terdapat kata-kata yang diucapkan oleh malaikat;
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.” (QS 19.64)
Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu, dan sesungguhnya Kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).” (QS 37:164-166)
Jadi malaikat berkata bagi diri mereka sendiri dalam ayat diatas dan tidak diilhami oleh perkataan Tuhan (hal ini juga disebutkan dalam ‘the perfection in the quran sciences’ oleh Al-Suyuty).

C. PERKATAAN MANUSIA, ENTAH SIAPA?
Surat AL FAATIHAH adalah doa seorang manusia kepada Tuhannya;
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, 
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, 
Yang menguasai hari pembalasan. 
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah 
dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. 
Tunjukilah kami jalan yang lurus, 
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, 
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. 
(QS 1:1-7)

SEKALI LAGI KITA TELAH DIBODOHI! 
Karena semua penjelasan diatas menjelaskan bahwa “AKU” dan “KAMI” dalam Quran dapat diartikan bermacam-macam, yaitu: 
1. Allah sendiri 2. Muhammad sendiri 3. Malaikat sendiri, atau 4. Pencampuran ketiganya. 
Penjelasan diatas juga membuktikan bahwa Quran bukanlah perkataan Allah saja, namun juga perkataan dari Muhammad dan Malaikat. 
Dapatkah kita mempercayai kebenaran ucapan Muhammad, melihat perilakunya yang barbar? Dapatkah kita mempercayai ucapan malaikat, bagaimana jika ternyata malaikat itu adalah setan yang menyamar dan ingin menjerumuskan kita dalam jurang kebencian?
Lihatlah ayat pembelaan Allah terhadap Muhammad;
Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya". Sebenarnya Al Qur'an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk”. (QS 32:3)

Tak perlu menjadi seorang Einstein untuk mengerti bahwa kata “KAMI” dalam Quran hanyalah Allah rekaan Muhammad sendiri. 
Allah dalam Quran hanyalah boneka ciptaan Muhammad saja, karena dia adalah seorang psikopat narsisis, manusia yang gila hormat. 
Mungkin anda menuduh ini hanyalah mengada2, 
tapi marilah dengan bijak kita cermati AYAT AYAT berikut:
(QS 4:18 Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
(QS 33:36 Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
(QS. 3:32 Katakanlah: Taatilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. 
(QS. 3:132 Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. 
(QS. 4:13 (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. 
(QS. 4:59 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. 
(QS. 4:69 Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nimat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiqqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. 
(QS. 4:80 Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. 
(QS 72:23 Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Dan masih banyak ayat lainnya ;
(QS.8:20, 8:46, 9:71, 24:47, 24:51, 24:52, 24:54, 24:56, 33:33, 33:71, 47:33, 48:17, 49:14, 58:13, 64:12 ). 
Itulah Muhammad, yang menduetkan namanya disisi Allah. 
Hanya manusia yang narsis dan gila hormat saja yang menjajarkan namanya sendiri dengan nama Allah.
Durhaka pada Muhammad = Durhaka pada Allah
Tidak taat pada Muhammad = Tidak taat pada Allah
Tidak hormat pada Muhammad = Tidak hormat pada Allah
Menentang Muhammad = Menentang Allah

Tidakkah kita melihat KEGANJILAN di sini? 
Siapakah Muhammad itu? 
Jika dia hanya rasul penyampai berita saja, mengapa pula manusia harus memperlakukannya sama seperti memperlakukan Tuhan agar bisa masuk surga?

Dalam Quran Muhammad tidak meminta para pengikutnya untuk memujanya. 
Malah dia mengklaim “hanya utusan saja”. 
Sebagai gantinya dia menuntut kepatuhan, namun dengan cerdiknya dia meminta para pengikutnya untuk taat pada “Allah dan Rasul-Nya.” 
Dalam sebuah ayat Quran, dia taruh perkataan berikut dalam mulut Allahnya:
"Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang.
Katakanlah: "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman" (Q 8:1)
Mana ada Tuhan yang menginginkan atau memerlukan barang2 hasil perampokan?
Muhammad menggunakan “Allah” sebagai bonekanya. 
Akan sungguh memalukan jika dia katakan, “harta rampasan perang itu kepunyaanku”. 
Oleh karena itu Muhammad selalu meletakkan nama Allah di depan namanya.
Dan karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat atau mendengar Allah, semua kepatuhan adalah kepada Muhammad sebagai wakil Allah. 
Dialah yang harus di taati dan takuti karena hanya dia satu-satunya perantara dari tuhan, 
yang mana hal tersebut telah dia tanamkan kepada pengikutnya bahwa tuhan harus dihormati dan ditakuti.

Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkanNya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS 48.9)
Sekali lagi, Muhammad selalu meletakkan namanya (rasulnya) dibelakang kata Allah. Mungkinkah Allah membutuhkan penguatan dari makluk ciptaannya? 
Muhammadlah sebenarnya yang ingin dikuatkan dan dibesarkan!

Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS 4:14)
Ayat di atas menunjukkan EGO, dan bukan menunjukkan kemurnian dari seorang utusan Tuhan.
Akan sangat TINGGI NILAINYA bila ayat tersebut tertulis begini: 
Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yg menghinakan. (Surat Murtadin ayat 1)

Coba kita simak satu ayat lagi, sebagai contoh.
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS 33:36)
Ayat ini masih sarat dengan EGO seorang manusia yang ingin diakui, dipatuhi dan ditakuti. Muhammad telah menyetarakan dirinya dengan allah buatannya sendiri.
Akan LEBIH MULIA bila ayat tersebut tertulis begini:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (Surat Murtadin ayat 2)

Coba Kita Simak Lagi :
Katakanlah: Taatilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. (QS. 3:32)
Dan akan LEBIH BERNILAI bila ayat itu tertulis seperti ini :
Katakanlah: Taatilah Allah , Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. (Surat Murtadin ayat 3)

Dibawah ini adalah salah satu ayat yang membuktikan bahwa “KAMI” dalam Quran adalah Allah dan Muhammad sendiri.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 39:53)
Siapapun anda, coba tafsirkan kata “Ku” pada ayat diatas? 
Jika anda mengerti bahasa Arab, pasti anda mengatakan “Ku” tersebut adalah Muhammad.
Dalam Quran, dari awal hingga akhir, menegaskan konsep bahwa manusia adalah hamba Allah saja, dan semua pesannya berputar pada maksud bahwa mereka harus menyembah hanya pada Allah saja. Muhammad sendiri adalah hamba Allah. 
Namun ayat diatas menyatakan bahwa Muhammad menjadi Tuan atas pengikut2nya. 
Itulah ucapan seseorang yang gila hormat. 
Hanya ada 2 penjelasan mengenai ayat tersebut, 
pertama, Allah kepleset dalam menurunkan ayat tersebut! 
Atau, kedua, Muhammad lah Allah itu sendiri, hamba Allah = hamba Muhammad!

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan. Sesungguhnya KAMI telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (QS 58:5)
Muhammad selalu menuliskan dirinya berdampingan dengan allah, (allah dan rasulnya), dan kemudian pada kalimat selanjutnya dia memakai kata ganti KAMI.
Coba simak ayat di atas. 
Allah dan Rasul-Nya = KAMI
Seorang nabi haruslah rendah hati dan tidak menempatkan dirinya sejajar dengan Allah yang telah mengutusnya.
Malaikat saja tak berani menempatkan dirinya sejajar dengan nama Allah, 
misal : Patuhlah pada Allah dan Malaikatnya; atau kalau malaikat itu menyampaikan firman kepada manusia: Patuhlah kepada Allah dan aku (malaikat). 
Apalagi seorang manusia biasa!
Tidak ada model firman Allah seperti ini dalam sejarah Yahudi dan Nasrani, yang mensejajarkan Allah dan Nabi-Nya.
 



Lebih lanjut, ada beberapa bukti dalam Quran dan hadis yang menyebutkan motif penurunan ayat-ayat dan menunjukkan bahwa "INTEGRITAS" MUHAMMAD DALAM PEWAHYUAN QURAN sangat diragukan.

Ya Allah dalam Islam adalah ego Muhammad sendiri.

Ketika Muhammad berkunjung kerumah Zaid, anak angkatnya, beliau melihat Zainab (istri Zaid) dengan tubuh moleknya yang hanya ditutupi oleh pakaian tipis. Gelora birahi nabipun memuncak, dan beliau berniat untuk mengawini Zainab, MENANTUNYA! Lalu sim salabim, muncullah ayat yang menghalalkan Muhammad untuk mengawini MENANTUNYA SENDIRI. 

(Sumber: Abbas Jamal Hal 55*, Hadis Bukhari 60:310)



Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni'mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni'mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. MAKA TATKALA ZAID TELAH MENGAKHIRI KEPERLUAN TERHADAP ISTRINYA (MENCERAIKANNYA) , KAMI KAWINKAN KAMU DENGAN DIA supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. 
(QS 33 : 37)


Ketika Muhammad mengadakan jamuan makan pernikahannya dengan Zainab, ia memberikan kode agar tamu yang diundang segera pulang, tapi masih ada TIGA TAMU dan Anas yang ngeyel tak mau segera pulang. 
Nabi mengulangi lagi tindakan dan kodenya, akhirnya ketiganya pun pulang. 
Namun Anas masih saja tetap ingin bersama nabi. 
Karena GELORA MALAM PERTAMA nya sudah sangat membara, nabi akhirnya menempuh cara terang-terangan dengan cara menutup tirai di antara mereka berdua. 
Tidak cukup hanya itu, nabi juga mengeluarkan JURUS PAMUNGKAS nya dengan mengeluarkan ayat 33:53! 
(SUMBER HADIS BUKHARI (60:314)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah. 
(QS 33:53)

Dan masih ada banyak lagi ayat seperti ayat2 diatas yang membuktikan bahwa Quran hanyalah ego Muhammad sendiri. Bukankah itu sebuah KEANEHAN. 
Bukankah kita seharusnya mempunyai pertanyaan seperti Aisah, ketika banyak wanita yang menawarkan tubuhnya kepada sang nabi?

Sahih Bukhari, Jilid 6, Buku 60, Nomor 311
Diceritakan oleh Aisha: Aku memandang rendah wanita2 yang memberikan dirinya kepada rasulullah dan aku katakan, "Dapatkah seorang wanita memberikan dirinya kepada seorang laki2 ? Tetapi ketika Allah mengungkapkan: "Kamu ( O Muhammad) dapat menunda giriran kepada siapa saja yang kamu kehendaki atas istrimu, dan kamu boleh menerima siapapun yang kamu inginkan…" ( 33.51) Aku berkata ( kepada Nabi), " Aku merasakan bahwa 
ALLAHMU BERTINDAK CEPAT UNTUK MEMENUHI NAFSU DAN KEINGINANMU  

"Selamatkan Muslim dari Kesesatan
@Pepethengeislam
________________________________________________________________
 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"

True History Of Muhammad From Arab Saudi

 SEJARAH MUHAMMAD
DALAM
STUDY PHSYCOGRAFY

Mengapa Ow Mengapa, mengapa ada muslim yang cinta damai, yang toleran dengan pemeluk agama lain, dan dipihak lain terdapat muslim yang radikal, yang memusuhi non muslim dan memerangi para kafir (Israel, AS, dan agamanya), padahal kedua pihak itu menggunakan dasar yang sama yaitu Quran. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita menelaah Quran berdasar sha’na nuzuul (konteks) dalam penurunan ayat2 tersebut, agar kita dapat mengerti apa sebenarnya perintah yang dimaksudkan dalam Quran.

Sebelum Muhammad mengenal monotheisme, terdapat beberapa orang yang telah menentang budaya berhala yang ada di Mekah, dan berdakwah tentang tauhid atau monotheisme. 

Salah satunya adalah, Zayd bin Amr. 
Ia adalah seorang penyembah berhala kemudian murtad menjadi seorang Hanif (Agama Ibrahim). Zayd dengan keras menentang polytheisme, karenanya ia kemudian diasingkan oleh orang2 Mekah. Selama masa pengasingan ini, ia sering bertemu Muhammad didekat Gua Hira. 
Zayd belajar agama hingga ke Syria. 
Dikemudian hari Muhammad bercerita tentang Zaid ini; “Aku telah melihat dia di surga menggambar baju2nya.” 
Perkataan ini membuktikan bahwa Muhammad begitu terkesan terhadap ajaran monotheisme yang diajarkan oleh Zaid tersebut. (Ibn Sa'd, vol.i, p.185)

Tidak banyak hal yang dapat kita ketahui mengenai apa agama awal Muhammad, namun dari beberapa hadis dan biografinya, kita memperoleh informasi bahwa kemungkinan pada mulanya Muhammad adalah seorang kafir penyembah berhala. 

Ibnu Ishaq menulis bahwa Muhammad biasa bertapa seorang diri di gua Hira setiap tahun selama sebulan untuk melakukan 'tahnanuth' yang merupakan ibadah berhala. 
Menurut masyarakat Quraish, 'tahnanuth' berarti pengabdian agamawi (Ibn Ishaq, Sirat, p.105).

‘Kami diberitahu bahwa Rasul Allah pernah menyinggung hal tentang al-‘Uzza dan katanya, “Aku telah mempersembahkan domba putih kepada al-‘Uzza, ketika aku masih menjadi pengikut agama masyarakatku.” (Hisham ibn al-Kalbi, Kitab al-Asnam, p.17)

Bukhari juga mencatat bahwa Muhammad muda memakan daging yang dipersembahkan pada berhala Mekah, hal yang dilarang dalam kepercayaan monotheisme seperti Yahudi dan Hanif. (Sahih Bukhari, 67:407, 58:169). 

Hal ini menunjukkan pada mulanya Muhammad adalah penyembah berhala (kafir), namun karena bimbingan dari orang2 seperti Waraqah, Khadijah, dan Zaid bin Amr, akhirnya Muhammad menjadi seorang monotheisme.

13 tahun Muhammad berdakwah mengenai monotheisme di Mekah, menyampaikan berita bahwa dirinya adalah seorang rasul, namun kurang dari 80 orang yang menerimanya dan percaya padanya (bandingkan dengan Lia Eden, dalam 5 tahun pengikutnya lebih dari 50 orang). 

Dalam dakwahnya, ia selalu mengatakan bahwa barangsiapa yang tidak taat pada Allah dan dirinya adalah kafir. Hal itu membuat jengkel masyarakat Mekah, karena dengan begitu Muhammad mengejek agama dan dewa2 mereka. 
Akibatnya masyarakat Mekah tidak mau berhubungan dengan dia dan pengikutnya. 
Dalam sejarah yang ditulis para Muslim sendiri, tidak ada bukti penindasan terhadap Muhammad. Kaum2 tua Quraish yang muak dengan hinaan2 Muhammad melaporkan hal itu kepada paman Muhammad, Abu Talib dan berkata,
“Keponakanmu ini telah mengucapkan kata2 hinaan terhadap dewa2 dan agama kami, dan telah mengatakan kami bodoh, dan mengatakan semua kakek moyang kami sesat. Sekarang, kau yang berada di pihak kami silakan balas dia; (karena kau pun mengalami hinaan yang sama), atau jangan lindungi dia agar kami yang membalasnya.” 

(Sir William Muir, Life of Muhammad, Vol. 2, chap. 5,. p. 162.)

Ini bukan ucapan orang2 yang suka menindas. 

Ini adalah sebuah permintaan dan peringatan agar Muhammad berhenti menghina dewa2 mereka. Bandingkan dengan tindakan kaum Muslim modern ketika nabi mereka digambarkan di beberapa kartun. Muslim2 ini mengamuk dan di tempat2 seperti Nigeria dan Turki, mereka membunuh hampir 100 orang yang tidak bersalah atas pembuatan kartun2 itu. 
Tapi masyarakat Quraish bertoleransi atas hinaan2 terhadap dewa2 mereka selama 13 tahun.

Ibnu Ishaq berkata, "Seperti yang disampaikan kepadaku, bahwa Abu Jahal bin Hisyam berjumpa dengan Rasulullah, kemudian ia berkata kepada beliau, 'Hai Muhammad, engkau harus berhenti mencela tuhan2 kami! Jika tidak, maka kami akan mencela tuhan yang engkau sembah.'
(Ibnu Hisyam, Sirah NA, Jild 1, p 318)

Berdasarkan peristiwa tersebut, maka Allah menurunkan ayat berikut:
'Dan janganlah kalian memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan '. (QS 6:108).

Siapakah yang pertama kali mencela dan melecehkan agama orang lain?
Karena ditinggal Muhammad berdakwah, dan sibuk mengurus sepuluh anak tanpa bantuan dari suami, akhirnya Khadijah (istri pertama Muhammad) tidak sempat mengurus bisnisnya, hartanyapun habis guna mencukupi kebutuhan Muhammad dan para pengikutnya, sehingga setelah dia meninggal dunia, keluarganya menjadi miskin. 

Setelah Khadijah meninggal, pendukung lain Muhammad yakni pamannya Abu Talib juga meninggal. Karena kehilangan dua pendukung setianya dan tidak dipedulikan masyarakat Mekah, maka Muhammad mengambil keputusan untuk hijrah ke Medina. 
Apalagi Muhammad telah melakukan perjanjian dengan tujuh puluh lima (73 pria dan 2 wanita) Ansar (penduduk kota Medina) yang disebut sebagai sumpah kedua Aqaba.

Masyarakat Arab Medina lebih dapat menerima Muhammad, bukan hanya karena ajarannya, tapi karena mereka bersaing dengan masyarakat Yahudi. 

Masyarakat Medina menganggap Muhammad adalah sang penyelamat yang akan membalaskan kecemburuan mereka terhadap masyarakat Yahudi. 
Di daerah Medina banyak terdapat masyarakat Yahudi. 
Sesuai dengan agama mereka, masyarakat Yahudi merasa mereka sebagai “bangsa pilihan.” Mereka pun lebih kaya dan terpelajar dibandingkan masyarakat Arab, sehingga ini menimbulkan kecemburuan sosial dalam diri masyarakat Arab Medina. 
Sebagian besar tanah Medina dimiliki orang2 Yahudi
(Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah; 197).

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui.
(QS 16:41).

Orang2 Mekah yang hijrah ke Medina tidak punya mata pencarian. 

Jadi bagaimana Muhammad memenuhi janjinya untuk memberikan “tempat yang bagus” pada mereka yang meninggalkan rumah mereka karena perintahnya? 
Mereka menjadi miskin dan tergantung pada belas kasihan orang2 Medina untuk bertahan hidup. Beberapa dari mereka bekerja sebagai kuli untuk jangka waktu singkat dan setelah itu tidak punya pekerjaan lagi. Akibat kemiskinan dan kelaparan, para pengikut Muhammad mulai berbisik-bisik tidak puas. 
Beberapa malah meninggalkannya. 
Muhammad nyaris kehilangan wibawanya. 
Reaksi Muhammad adalah mengeluarkan ayat ancaman baru:
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling (murtad), tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, (QS 4:89)

Dalam ayat ini, Muhammad mengatakan pada pengikutnya untuk membunuh Muslim2 lain yang meninggalkannya dan berniat kembali ke Mekah. 

(Jalal al-Din al-Suyuti menulis: 
“sekelompok orang dari Mekah masuk Islam dan beriman; sebagai akibatnya, para sahabat di Medinah menulis surat kepada mereka dan meminta mereka untuk melakukan hijrah sesuai perintah Muhammad; 
karena jika mereka tidak mau, maka mereka dianggap sebagai musuh Muslim. 
Mereka setuju dan meninggalkan Mekah tapi kemudian segera dilarang orang2 kafir (Quraish) yang adalah saudara mereka sendiri; mereka dipaksa murtad, tapi tidak mau.”
[Jalal al-Din al-Suyuti "al-Durr al-Manthuur Fi al- Tafsir al-Ma-athuur," vol.2, p178;]

Meskipun telah mengeluarkan ayat2 panik penuh ancaman bagi mereka yang berniat meninggalkannya, Muhammad tetap saja harus menemukan jalan untuk menafkahi pengikut2nya. Apa yang dilakukan Muhammad untuk menghidupi pengikutnya? 

Mari kita lihat hadis dibawah:

Hadis Sahih Bukhari, Jild. IV, bab 88:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) 

dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”

Catatan:
(1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
Hadis Sahih Muslim 4:1058 :
Rasulullah mengatakan, "Saya memiliki LIMA hal yang TIDAK DIBERIKAN KEPADA SIAPAPUN SEBELUM SAYA. Saya diberikan kemenangan lewat KETAKUTAN (yang diinspirasi oleh saya) ...: dan BARANG JARAHAN dibuat halal bagi saya, dan tidak dihalalkan bagi siapa saja sebelum saya ...")
(Ibn Ishaq Sirat Rasul Allah; 326)
Allah mengatakan, “Tidak ada nabi sebelum Muhammad yang mengambil barang jarahan dari musuhnya, maupun mengambil sandera untuk uang tebusan.” Muhammad mengatakan, “Saya diberikan kejayaan lewat TEROR. Bumi diberikan bagi saya untuk dibersihkan... Jarahan dibuat sah bagi saya ... Kelima hak istimewa ini tidak diberikan kepada nabi lain sebelum saya.”

Itulah Muhammad, sang Rasul Allah. Jika selama ini anda bertanya apakah pekerjaan Muhammad, inilah jawabannya. Muhammad menafkahi dirinya dengan cara merampok, uang tebusan dari sandera dan memungut pajak jizya. Benar kata pepatah, kemiskinan dekat dengan kekhufuran. Patut diperhatikan bahwa Hadis Bukhari bab 88 diatas telah dihilangkan dalam versi Internet Sahih Bukhari. Hadis yang sukar dipercaya ini hanya dapat ditemukan di terjemahan cetak asli “The Translation of Sahi Bukhari” oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. 

[Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara].

Ya, Muhammad memerintahkan pengikutnya untuk merampok kafilah2 pedagang Mekah. 

Dia meyakinkan mereka bahwa masyarakat Mekah telah mengusir mereka ke luar dari rumah mereka, karena itu sudah jadi hak mereka untuk merampok orang2 Mekah tersebut;
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah".
(QS 22:39-40)

Di Medina, pendatang Muslim dari Mekah hanya beberapa orang saja. 

Agar lebih berhasil dalam usaha penyerangannya, Muhammad butuh bantuan dari Muslim baru asal Medina, yang disebutnya sebagai ‘Ansar’ (pembantu). 
Akan tetapi, orang2 Medina tidak memeluk Islam untuk merampok kafilah dan berperang. Percaya pada Allah adalah satu hal, sedangkan menyerang, menjarah, dan membunuh orang merupakan hal yang lain sama sekali. Sebelum Muhammad datang, orang2 Arab tidak mengenal agama perang. Bahkan saat jaman modern sekalipun, terdapat para Muslim yang percaya pada Allah tapi tidak mau berperang dan membunuh bagi agamanya. 
Untuk membujuk pengikut seperti ini, Muhammad membuat Allah mengeluarkan perintah ini:
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. 

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS 2:216)

Tak lama kemudian, usaha sang Nabi mulai berbuah. 

Terdorong keserakahan ingin mendapat harta jarahan dan janji2 hadiah surgawi, maka Muslim Medina bergabung melakukan perampokan dan penjarahan. 
Setelah tentara Muhammad bertambah banyak dan ambisinya semakin membengkak, dia pun mendongkrak posisinya dengan tidak hanya memerintahkan pengikutnya berperang baginya “di jalan Allah” tapi juga harus membayar biaya perang sekalian.

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(QS 2:195)

Perhatikan bagaimana Muhammad menghubungkan “perbuatan baik” dengan menjarah, meneror, dan membunuh. Dengan memutarbalikkan moralitas seperti inilah maka Muslim dapat mengesampingkan nurani mereka dan menganut etika terbalik dalam memperlakukan non-Muslim, yang harus terus dimanfaatkan demi keuntungan Muslim. 

Apapun keadaan yang menguntungkan Muslim dianggap baik.
(Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah; 304)

Saya memotong kepala Abu Jahl dan membawanya kepada Rasulullah. “O Nabi Allah, inilah kepala dari orang yang memusuhi Allah”. 

Muhammad mengatakan, "TERPUJILAH ALLAH."

Muhammad membuat pengikutnya percaya bahwa melakukan perang baginya dan melakukan tindakan terorisme dalam Islam merupakan perbuatan yang menyenangkan Allah. Muhammad menyebut “PERAMPOKAN dan PENJARAHAN”, dengan istilah “PEPERANGAN”. 

Hal ini dilakukan agar dirinya nampak sebagai KORBAN, pihak yang teraniaya, atau pihak yang dikhianati dari orang2 yang dirampokinya, dengan demikian Muhammad memiliki alasan pembenaran untuk melakukan perampokan tersebut. 
Bahkan Muhammad menjanjikan kemakmuran bagi mereka yang mau bergabung dalam bisnis perampokannya.

ALLAH MENJANJIKAN KEPADA KAMU HARTA RAMPASAN YANG BANYAK YANG DAPAT KAMU AMBIL

maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada JALAN YANG LURUS. (QS 48:20)

Dan sekarang keberuntungan Muhammad telah berubah. 

Dengan kekayaan dari hasil berpuluh2 kali perampokan, ia berhasil membentuk ribuan pasukan. Kini dia bukan lagi seorang pendakwah lemah yang diabaikan seperti sewaktu di Mekah, tapi kini dia adalah pemimpin sebuah “NEGARA”, yang memerintah dengan kekuasaan absolut atas para pengikutnya. Dengan perubahan nasib ini, seluruh pesan Muhammad juga berubah. 
Ia yang dulu begitu alim di Mekah, menjadi begitu lalim di Medinah.

Di bawah ini adalah perbandingan antara beberapa ayat2 awal yang dia tulis di Mekah ketika masih lemah dan beberapa yang ditulis di Medinah setelah menjadi berkuasa.
Ayat Awal di Mekah dan Medinah Ayat di Medinah setelah berkuasa
QS. 2:256 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) QS. 9:123 Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu.
QS. 29:46 Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri. QS. 9:29 Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

QS. 109:6 Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku. QS. 3:85 Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
QS. 5:82 Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.

QS. 3:28 Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi teman atau penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. 
Dan hanya kepada Allah kembali (mu).

QS. 10:99 Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? QS. 2:193 Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
QS. 50:45 Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. QS.  9:14 Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
QS. 73:10 Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. 

QS. 8:12 Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
QS. 2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
QS. 9:30 Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling

QS. 43:88,89 Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman". 

Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk) QS. 47:4 Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. 
Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka.

Ayat diatas hanyalah sebagian dari ayat2 yang bertentangan dalam Quran.
Dikotomi (pemikiran bercabang) ini dijelaskan oleh beberapa ulama Muslim.
Dr. M. Khan, penerjemah Sahih Bukhari dan Quran ke dalam bahasa Inggris menulis:
Jadi pada awalnya 'pertempuran' dilarang, kemudian diijinkan, dan setelah itu dibuat 'wajib'. (Pengenalan untuk Terjemahan Inggris dari Sahih Bukhari, halaman xxiv).

Dr. Sobhy as-Saleh, seorang akademik jaman ini, tidak melihat dalam QS 2:256 dan QS 9:73 sebagai kasus penggantian tapi sebagai kasus penundaan atau penangguhan perintah untuk melawan para kafir. 

Untuk mendukung pandangannya dia mengutip Imam Suyuti, Penulis Itqan Fi'Ulum al-Quran yang menulis:
Perintah untuk melawan para kafir DITUNDA HINGGA PARA MUSLIM MENJADI KUAT, tapi dikala mereka lemah mereka diperintahkan untuk bertahan dan bersabar. 

[Sobhy as_Saleh, Mabaheth Fi 'Ulum al- Qur'an, Dar al-'Ilm Lel-Malayeen, Beirut , 1983, p. 269]

Dan Nahas menulis:
Para ulama berbeda pendapat mengenai QS 2:256 (Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)) Ada yang bilang: "Itu telah digantikan (dibatalkan) karena sang nabi memaksa orang Arab untuk memeluk Islam dan melawan mereka dan tidak menerima alternatif lain kecuali menyerah pada Islam. Ayat tersebut telah digantikan oleh QS 9:73 "Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka." Muhammad meminta ijin Allah untuk melawan mereka dan dikabulkan. 

Ulama lain berkata QS 2:256 tidak digantikan, tapi mendapat penerapan khusus. 
Ayat ini muncul karena mengenai "Ahlul Kitab" (Yahudi dan kristen); mereka tidak dapat dipaksa untuk memeluk islam jika mereka membayar pajak Jizyah (Pajak untuk nonmuslim dibawah undang2 muslim). Hanya pemuja berhala saja yang dipaksa untuk memeluk agama Islam dan pada merekalah QS 9:73 diterapkan. Ini pendapat dari Ibnu Abbas yang merupakan pendapat terbaik karena dari kesahihan otoritasnya 
[ al-Nahas, An-Nasikh wal-Mansukh, p.80. See also Ibn Hazm al-Andalusi, An-nasikh wal-Mansukh, Dar al-Kotob al-'Elmeyah, birute, 1986, p.42. ]

Dikotomi diatas menjelaskan, mengapa orang2 seperti Cak Nun dan Abu Bakar Baasir, dapat berbeda dalam menafsirkan Quran. 

Muslim menjadi orang yang baik karena mereka masih mengedepankan hati nurani mereka sebagai manusia daripada mengikuti ajaran2 picik agamanya. 
Sedangkan Islam Radikal menyatakan Islam apa adanya, Islam yang sesungguhnya, tanpa sensor hati nurani! Karena mereka tau, bahwa ayat2 damai dalam Quran telah DIBATALKAN dengan ayat baru yang lebih tegas!

Obsesi Muhammad untuk menundukkan orang2 agar mau mengakuinya luar biasa besarnya, hingga dia menjanjikan para pemerkosa dan perampok sebuah tempat di surga jika mereka menerimanya. Sementara bagi mereka yang tidak menerimanya dan mengakui kerasulannya akan dia bakar di dunia dan neraka andai meskipun mereka hidup soleh di dunia ini.

Nabi berkata, "Jibril berkata padaku, 'Siapapun di antara para pengikutmu yang mati tanpa menyembah tuhan lain selain Allah, akan masuk surga (atau tidak akan masuk neraka).' 

Nabi bertanya, 'Bahkan jika dia telah melakukan pemerkosaan atau pencurian'? 
Jawabnya, 'Ya, bahkan merekapun.'"
(Hadis Bukhari 54:445)

Ini bahkan dipastikan oleh Quran:
(QS 4:48) "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Dan bagi mereka yang mau menerima Muhammad dan Allahnya, akan diberikan tempat disurga:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka.

(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.
(QS 52:17-20)

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya…
(QS 56:35-37)

Bagaimana bisa orang yang berpikiran normal menerima omong kosong ini?
Perampok dan pemerkosa dijanjikan surga yang penuh kenikmatan seks dan birahi asal menerima Muhammad dan Allahnya!
Tidakkah kita melihat keganjilan disini? 

Lihatlah apa yang dikatakan seorang wanita Yahudi kepada Muhammad setelah ia ketahuan meletakkan racun di makanan rasulullah tersebut!

“Kami ingin tahu jika kau ini PEMBOHONG dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika kau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.”
(Hadis Bukhari 53:394)

Dan ucapan wanita Yahudi itupun terbukti. 

Racun itu membunuh Muhammad secara perlahan. 
Selama 3 tahun sang nabi bertarung dengan racun tersebut.
Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.”
(Ibn Sa'd, "Kitab al-Tabaqat al-Kabir" hal 252)

Sang nabi pun wafat karena kutukan yang ia buat sendiri:
Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya, Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
(QS 69:44-47)

Bagaimana mungkin bahwa orang2 tidak berhenti sejenak untuk berpikir tentang semua ini?
Kenapa kita tidak bertanya pada diri sendiri pertanyaan sederhana ini, seperti:
KENAPA ALLAH SANGAT INGIN DIRINYA DIKETAHUI DAN DIPUJA?
Kenapa dia tidak menampakkan dirinya pada setiap orang seperti dia menampakkan dirinya pada si nabi? Kenapa dia bermain petak umpet dan kemudian menghukum dan membunuh mereka yang gagal menemukannya, dengan meminjam tangan Muhammad dan pengikutnya.

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
(QS 9:14)

Dimanakah kuasa Allah yang maha kejam tersebut? 

Bukankah adalah hal yang mudah bagi Allah untuk menyiksa dan membunuh orang2 kafir dengan mengirimkan bencana kepada mereka. 
Mengapa harus Muhammad dan pengikutnyalah yang melakukannya?

Ini adalah pertanyaan sederhana tapi penting, setiap muslim harus bertanya pada dirinya sendiri.
Kita bukanlah kambing! 

Kita adalah manusia yang diberi otak dan hati nurani!
Tergantung apakah akan kita gunakan atau tidak!

 MUHAMMADISME
Orang2 pada umumnya cenderung memihak pada sebuah sistem kepercayaan yang punya banyak pengikut. Bukanlah rahasia bahwa agama bisa membuat buta dan orang beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan dalam agamanya. 

Inilah alasan mengapa Muslimin menganggap dirinya sanggup melihat kesesatan pada aliran Lia Eden, tanpa mampu melihat absurditas dalam kepercayaan mereka sendiri. 
Para muslim percaya bahwa jumlah besar dari Islam membuatnya pantas dianggap sebagai sebuah agama. Tapi apakah Islam benar2 sebuah agama? 
Bukan sebuah aliran yang sesat?

Pernyataan bahwa Islam pasti agama yang benar karena bertahan selama 1400 tahun adalah argumen favorit kaum Muslim apologis. 

Argumen ini dalam bahasa Arab disebut “Taghrir” dan dalam bahasa Inggris / Latin dikenal sebagai “argumentum ad antiquitatem”.
Argumentum ad antiquitatem, adalah sangkaan bahwa sesuatu pasti baik karena berusia tua, atau karena "dari sononya memang begitu / that's the way it's always been."

Kenyataannya, banyak teori bertahan selama ribuan tahun dan ternyata terbukti salah.
Salah satu teori ini adalah teori geosentrisitas. 

Sebelum munculnya Galileo, mayoritas manusia percaya bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Kepercayaan ini sudah ada dari jaman baheula. 
Matahari, Bulan dan seluruh alam semesta dipercaya memutari Bumi dan jarang ada orang yang menantang konsep ini. Namun terlepas dari awetnya teori ini, ternyata terbukti salah juga.

Pertanyaannya jika Islam bukan sebuah agama yang benar, atau katakanlah Islam adalah aliran sesat, mengapa Islam mampu bertahan hingga 1400 tahun?

Jawabannya ada pada uraian berikut ini:
Islam adalah aliran yang sangat absolut dan menuntut kemutlakan kepercayaan terhadap para pengikutnya, begitu ‘murninya’ sampai tidak memperbolehkan sedikitpun ruang bertanya atau keraguan tentang dogmanya. 

Di Islam tidak ada kritisi dari dalam yang mempertanyakan kebenaran yang telah ditetapkan oleh sang nabi.

Muslimin begitu mencintai Muhammad sampai mereka mengikuti caranya berpakaian, berbahasa, hingga sampai ke tata cara makanpun diikuti. 

Ini bukanlah tanda kebesaran Muhammad tetapi tanda fanatisme dan buta agama dari para pengikutnya. Pengikut semua "aliran kepercayaan" mengagung-agungkan pemimpin mereka sebagai manusia sempurna. 
Para pengikut Kenisah Rakyat (1970) begitu menuhankan Jim Jones, semua pengikutnya adalah orang yang terpelajar, namun otak mereka mati karena terdoktrinisasi oleh tipu daya Jones. 
Di Indonesia yang terhangat adalah kasus Lia Eden, para pengikutnya menganggap pemimpinannya sebagai titisan malaikat. 
Ini bukan petunjuk hebatnya pemimpin mereka. 
Manusia memerlukan obyek pujaan. 
Biasanya pada saat wafatnya seorang pemimpin, ia diberi status mythologis yang lebih tinggi dibandingkan semasa hidupnya. 
Inilah saatnya kelemahan dan keburukan sang pemimpin sebagai manusia disembunyikan dari mata pemujanya.

Hal inilah yang memang diinginkan oleh seorang narsisme pemimpin aliran seperti Muhammad, keinginan untuk menutup segala kritik atas dirinya. 

Islam pada dasarnya adalah Muhammadisme, dengan mempelajari watak dan perbuatan Muhammad kita akan mengerti seperti apa Islam sesungguhnya.

Michael Hart dalam bukunya The 100

A Ranking of the Most Influential Persons in History menempatkan Muhammad di ranking nomer satu, lalu diikuti oleh Isaac Newton, Yesus Kristus, Buddha, Kong Hu Cu and Paulus.

Kamipun setuju dengan pendapat Hart tersebut, Muhammad memanglah pribadi berpengaruh buruk nomer satu didunia ini. 

Dalam daftar berikutnya ia juga mencantumkan berbagai penguasa kejam seperti Adolph Hitler, Mao Ze Tung dan Joseph Stalin. 
Dimana orang2 berkuasa tersebut adalah orang yang memiliki kelainan jiwa NARSISME, hal yang juga dialami oleh Muhammad.

The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (Buku petunjuk Statistik dan Diagnosa dari Penyakit Jiwa) memberi definisi dari narcissistic personality disorder (Penyakit kepribadian Narsisistik) sebagai “sebuah pola penyebaran perasaan hebat (dalam khayalan atau tingkah laku), kebutuhan untuk dikagumi atau dipuja-puja dan kurangnya empati, biasanya dimulai dari awal masa dewasa dan ada dalam konteks bermacam2.” (reference 80, p. 61)

Trauma masa kecil Muhammad menyulut api narsisme yang ada didalam dirinya. 

Enam bulan sebelum kelahirannya, ayah Muhammad meninggal, jadi saat kelahirannya ia adalah seorang yatim. Rupanya Muhammad adalah anak yang tak diinginkan bagi sang ibu. 
Sejak lahir, Aminah, ibu Muhammad, tidak mau menyusui putranya. 
Melihat penderitaan anak tersebut, Thuwaibah, budak wanita dari paman Muhammad, Abu Lahab, mengambil tanggung jawab untuk menyusuinya selama beberapa hari (Adil Salahi Muhammad: Man and Prophet, hal 23
sampai akhirnya Halimah mengambil tugas menyusui dan membesarkan anak tersebut.

Muhammad tumbuh diantara orang2 asing. 

Sewaktu dia tumbuh besar, dia sadar bahwa dirinya bukanlah anggota keluarga yang mengurusnya. Dia semestinya heran mengapa ibunya, yang hanya mengunjunginya dua kali setahun, tidak menginginkannya. 
Apakah Muhammad yang merasa tidak dikasihi di keluarga angkatnya selama bertahun2 juga merupakan awal penting yang menentukan sifat seseorang?

Kesehatan mental Muhammad mengkhawatirkan ibu asuhnya sehingga dia mengembalikan Muhammad kepada Aminah ketika berusia lima tahun. 

Karena masih belum punya suami baru, Amina ragu2 untuk menerima kembali anaknya sampai Halimah menceritakan padanya kelakuan dan khayalan Muhammad yang aneh.

Ibn Ishaq mencatat kata2 Halimah:
Ayahnya (suami Halimah) berkata kepadaku, “Aku takut anak ini mengalami serangan jantung, maka bawalah dia kembali ke keluarganya sebelum terjadi akibat buruk”…
Dia (ibu Muhammad) menanyakan padaku apa yang terjadi dan terus menggangguku sampai aku menceritakan padanya.
Ketika dia bertanya apakah aku takut anaknya (Muhammad) kerasukan setan, 

maka kujawab iya.
(Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah , page 72)

Muhammad kini hidup lagi bersama ibunya, tapi ini tidak berlangsung lama. 

Setahun kemudian Aminah meninggal. 
Muhammad tidak banyak bicara tentang ibunya. Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, lima puluh tahun setelah kematian ibunya, dia mengunjungi kuburan ibunya di Abwa yang terletak diantara Mekah dan Medinah.

Ini adalah kuburan ibuku; Tuhan mengijinkan aku untuk melawatnya. 

Aku ingin berdoa baginya, tapi tidak dikabulkan. 
Maka aku memanggil ibu untuk mengenangnya dan ingatan lembut tentang dirinya menyelubungiku, dan aku menangis.
(Ibn Sa'd, Tabaqat p. 21)

Mengapa Tuhan tidak mengabulkan Muhammad berdoa bagi ibunya? 

Apa yang dilakukan Aminah sehingga dia tidak layak untuk dimaafkan? 
Ini sungguh tidak masuk akal. Sudah jelas Tuhan tidak ada hubungannya dengan hal ini. Muhammad sendirilah yang tidak bisa memaafkan ibunya, bahkan separuh abad setelah dia mati. Dia mungkin mengingatnya sebagai wanita yang dingin dan tidak memiliki kasih sayang terhadap anak, sehingga Muhammad tidak menyukainya dan mengalami luka batin yang tidak pernah sembuh.

Luka batin inilah pemicu narsisme yang ada dalam diri Muhammad. 

Seorang narsisistik secara obsesif mencari-cari kepuasan untuk dicintai, dikagumi atau dipuja-puja, cenderung melebih-lebihkan kemampuan dan mereka adalah pembohong yang alami dan patologis.

Coba kita lihat ayat dibawah ini;
Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkanNya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”
(QS 48.9)

Dihampir semua ayat2 Quran, Muhammad selalu meletakkan namanya (rasulnya) dibelakang kata Allah. Mungkinkah Allah membutuhkan penguatan dari makluk ciptaannya? 

Muhammadlah sebenarnya yang ingin dikuatkan dan dibesarkan! 
Seorang narsisis begitu ingin dihormati, ia melarang pengikutnya bersuara lebih keras dari dirinya, jika itu dilakukan maka Allah akan menghapus amal baik mereka.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.
(QS 43:2)

Bahkan Allah dan Malaikatnyalah yang berdoa bagi Muhammad, oleh karenanya ia juga menuntut pengikutnya untuk selalu berdoa baginya.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
 (QS 33.56).

Ia begitu terkesan dengan dirinya sendiri, hingga dia taruh kalimat berikut ini kedalam mulut Allah bonekanya:
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (QS 68.4), “suri teladan yang baik” (QS 33:21), “untuk jadi cahaya yang menerangi.” (QS 33.46). “dan menjadi rahmat bagi semesta alam”. (QS 21:107)

Itulah anggapan seorang narsisis mengenai dirinya. 

Jika kita mempelajari hadis dan biografi tertua Muhammad yang ditulis Ibn Ishaq, Ibn Sa’d, dan Tabari, semua hal yang dikatakan Muhammad dalam ayat2 tersebut hanyalah kebohongan belaka.

Orang narsisis tahu bahwa mengiklankan diri mereka secara langsung agar dirinya dipuja akan terlihat sebagai hal yang menjijikan dan memalukan. 

Oleh sebab itu, dia menyajikan diri mereka sebagai orang yang tidak menonjolkan diri, orang yang melayani Tuhan, kemanusiaan atau alasan lain yang mungkin bagi mereka.

Orang narsisis menggunakan sebuah “PESAN” untuk menutupi kebohongannya. 

Pesan yang begitu besarnya, begitu agung hingga dunia akan rusak tanpa pesan tersebut. 
Melalui muslihat dan manipulasi, pesan ini menjadi lebih penting daripada nyawa orang2 yang akan menjadi pengikutnya. Begitu dicuci otaknya mereka hingga mereka rela mati dan tentu saja, rela membunuh untuk itu. Orang narsisis mendorong pengorbanan, semakin banyak, semakin baik. Lalu dia munculkan dirinya sebagai pusat dari pesan itu. 
Itulah cara para narsisis memanipulasi para pengikutnya. 
Pesan itu hanya sebuah alat untuk tujuan akhir mereka.

Bagi Jim Jones, narsisis yang mengajak 900 orang melakukan bunuh diri masal di Guyana, “keadilan sosial” adalah pesannya, dan dia adalah perantara bagi pesan itu. 

Dia mengajarkan bahwa dunia akan runtuh tanpa keadilan sosial yang dibawanya tersebut.

Bagi Joseph Stalin pesannya adalah “komunisme”. 

Siapapun yang tidak setuju dengannya sama dengan menentang proletariat dan harus dibunuh.

Hitler memilih “nasionalisme” sebagai pesannya. 

Dia tidak secara terbuka memuji-muji dirinya sendiri, tapi dia memakai pesan arianisme dan superioritas bangsa Jerman. 
Dia, tentu saja, adalah seorang pengilham yang tidak tergantikan dan dia yakin bahwa dia telah melakukan pekerjaan Tuhan. Salah satu pernyataannya menjelaskan ini. 
Dia tulis:
Sejak saat ini aku percaya bahwa aku bertindak sesuai dengan kehendak Pencipta Maha kuasa: dengan membela diri terhadap orang Yahudi, aku berjuang untuk pekerjaan tuhan.
(Adolf Hitler, Main Kampf, Ralph Mannhaim, ad., New York: Mariner Books, 1999, p. 65.)

Hitler mendapatkan kepercayaan dan dukungan jutaan orang Jerman dengan kebohongan besarnya. Ia memang pembicara ulung dan mampu mempengaruhi pendengarnya. 

Tatkala ia berbicara, suaranya semakin keras dan semakin lantang se-akan2 negara memang dikejar2 musuh. Ia membakar semangat orang Jerman dengan patriotisme. 
Kepercayaannya bahwa semakin besar kebohongannya, semakin banyak orang yang percaya, ternyata terbukti benar. Jutaan orang Jerman mencintainya dengan sepenuh hati dan menangis histeris saat mendengarkan pidato2nya.

Seandainya Hitler menyatakan dirinya sebagai nabi, jutaan orang Jerman sekarang memeluk agama Hitlerisme dan ini menjadi kalimat “syahadat” mereka: 

“Tidak ada Tuhan selain Nazisme dan Hitler adalah rasulNya”

Nah, sama seperti orang Jerman diatas, Muslim menyangka bahwa mereka percaya kepada Allah. Kenyataannya Allah hanya kepanjangan ego Muhammad. 

Allah memang alat untuk memudahkan kepercayaan kepada Muhammad.

Dalam Quran Muhammad tidak meminta para pengikutnya untuk memujanya. 

Malah dia mengklaim “hanya utusan saja”. 
Sebagai gantinya dia menuntut kepatuhan, namun dengan cerdik dia meminta para pengikutnya untuk taat pada “Allah dan Rasul-Nya.” 
Dalam sebuah ayat Quran, dia taruh perkataan berikut dalam mulut Allahnya:
“Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman" (Q 8.1)

Mana ada Tuhan yang menginginkan atau memerlukan barang2 duniawi, apalagi hasil perampokan? Muhammad menggunakan “Allah” sebagai pesannya. 

Akan sungguh memalukan jika dia hanya katakan, “harta rampasan perang itu kepunyaanku”.

Oleh karena itu Muhammad selalu meletakkan nama Allah di depan namanya.
Dan karena tidak ada seorangpun yang bisa melihat atau mendengar Allah, semua kepatuhan adalah kepada Muhammad sebagai wakil Allah. 

Dialah yang harus di taati dan takuti karena hanya dia satu-satunya perantara dari tuhan, yang mana hal tersebut telah dia tanamkan kepada pengikutnya bahwa tuhan harus dihormati dan ditakuti.

Allah bagi Muhammad adalah sebuah alat yang nyaman untuk memanipulasi pengikutnya. 

Tanpa percaya pada Allah, maukah para pengikutnya mengorbankan nyawa mereka, membunuh orang, termasuk keluarga mereka sendiri, menjarah orang, dan memberikan semuanya pada dia? Melalui Allah, dia bisa mendapat wewenang tak terbatas terhadap para pengikutnya.

Dia menjadi tuan atas nyawa mereka. 

Ironisnya Muhammad berkhotbah tentang larangan mempersekutukan Allah, ketika dalam kenyataannya, dia bersekutu dengan Allah dalam cara yang membuat mereka berdua secara logika dan praktek tidak bisa dipisahkan.

Selain menggunakan pesannya, pembohong psikopat siap memakai kekerasan untuk membela kebohongannya. Menggunakan kekerasan untuk mendukung sebuah pengakuan disebut Argumentum ad baculum. Ini terjadi ketika seseorang memakai kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memaksa orang lain menerima pendapat/kesimpulannya.
Argumentum ad baculum dapat diterangkan sebagai “yang kuat itu yang benar.”

Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang2 muslim, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
(Murtadin 9:5)
Dan bunuhlah orang2 muslim di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu.
(Murtadin 2:191)
Sesungguhnya binatang yang paling buruk di sisi Allah ialah orang2 muslim, karena mereka itu tidak beriman.
(Murtadin 8:55)
Hai orang2 non-muslim, perangilah orang2 muslim yang ada di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang2 non-muslim.
(Murtadin 9:123)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah para muslim itu di mana saja kamu jumpai mereka.
(Murtadin 9:5)
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang muslim (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka.
(Murtadin 47:4)

Nah, bagaimana perasaan anda sebagai Muslim?
Senangkah anda kalau ada kitab suci yang berbunyi demikian?
Pasti anda akan menduga bahwa kitab tersebut merupakan bagian dari sebuah aliran sesat. Apakah anda tidak bertanya: 

Mana mungkin ayat2 kutukan dan pembantaian ini berasal dari Tuhan?
Ayat2 diatas adalah ayat2 kekerasaan yang dipakai Muhammad untuk memaksakan kehendaknya. Kekerasan yang ekstrim bisa membuat orang percaya secara ekstrim pula. 

Orang2 Korea Utara benar-benar memuja pemimpin gila mereka, KIM JUNG IL
Keyakinan ini ditanamkan pada mereka lewat kekerasan ekstrim yang digunakan sang diktator untuk memaksakan kehendaknya dan tidak ada toleransi bagi orang yang berani menentangnya. Ketika nyawamu bergantung pada harus percaya atau tidak, kau mau tidak mau akan percaya pada apapun yang disodorkan. 
Ini membuktikan Argumentum ad baculum berhasil, begitupun yang dilakukan Muhammad terhadap pengikut dan penentangnya.

Ka’b bin Ashraf adalah salah satu korban Muhammad. 

Kesalahannya adalah menyusun puisi dan memuji orang2 Mekah atas keberanian mereka menjaga harga diri dari penindasan Islam. Ketika Muhammad mendengar hal ini, dia pergi ke mesjid, dan setelah sembahyang, dia berkata:
Siapakah yang mau membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah menyakiti Allâh dan RasulNya?” Berdirilah Maslama dan berkata,”O Rasul Allâh! Maukah kamu agar aku membunuhnya?”
 Sang Nabi berkata,”Iya”.
(Hadis Bukhari 59:369)

Korban lain Muhammad adalah Abu Afak, yang dikabarkan berusia 120 tahun. 

Dia menulis puisi yang isinya menangisi orang2 yang jadi pengikut Muhammad. 
Dia menulis bahwa Muhammad adalah orang gila yang dengan sesukanya menetapkan larangan dan perintah kepada orang2, yang mengakibatkan mereka kehilangan akal sehat dan menjadi benci satu sama lain.

Salim Ibn Umayr adalah salah seorang yang paling menentangnya dan dia ikut dalam perang Badar, katanya, “Aku bersumpah akan membunuh Abu Afak atau lebih baik mati di hadapannya. Dia menunggu kesempatan sampai tiba suatu malam yang panas, dan Abu Afak tidur di tempat terbuka. Salim Ibn Umayr mengetahui hal itu, jadi dia meletakkan pedangnya di atas hati Abu Afak dan menekannya sampai menembus tempat tidurnya. Musuh Allâh menjerit dan orang2 pengikutnya cepat2 membawanya ke dalam rumahnya dan menguburnya. (Ibn Sa’d, Tabaqat p 31)

Ketika Asma binti Marwan, seorang wanita yang punya lima anak kecil mendengar hal ini, dia merasa sangat marah dan lalu menulis puisi mengutuk orang2 Medinah yang mengijinkan orang asing (Muhammad) memecah-belah mereka dan membiarkan dia membunuh orang tua tak berdaya. Sekali lagi Muhammad datang ke pengikutnya dan mengeluh:
“Siapa yang mau mengenyahkan anak perempuan Marwan dari hadapanku?” `

Umayr bin. `Adiy al-Khatmi yang saat itu berada di situ mendengarnya, dan di malam itu juga dia pergi ke rumah Asma dan membunuhnya. 
Di pagi hari dia datang menghadap sang Rasul dan memberitahu apa yang diperbuatnya dan Muhammad berkata, “Kau telah menolong Allâh dan Rasulnya, wahai `Umayr!" 
Ketika dia bertanya apakah dia akan menanggung dosa pembunuhan, sang Rasul berkata, 
“Dua kambing tidak sudi bertumbukan kepala baginya (Asma).”
(The Life of Muhammad , A. Guilaume’s translation of Sirat Rasul Allâh. p. 675-676)

Kisah diatas hanyalah sekelumit dari “kebaikan” Muhammad. 

Argumentum ad baculum berhasil dengan sukses diterapkan oleh Muhammad.

Para narsisis sangat lihai dalam hal memanipulasi dan menanamkan doktrin pada para pengikutnya. Begitu dicuci otak mereka, hingga mereka rela mati dan tentu saja, rela membunuh untuk itu. Mereka begitu fanatik terhadap keyakinannya. 

Fanatisme dapat diartikan sebagai antusiasme (kesenangan) yang berlebihan, pengabdian yang tak masuk akal, pemikiran yang liar terhadap sesuatu hal.

Bagaimana sejumlah besar orang2 normal dapat mengikuti ajaran orang sakit jiwa? 

Hal ini pun terjadi di Jerman. Hitler adalah orang sakit jiwa, tapi jutaan orang Jerman percaya bahwa dia waras. Bagaimana mungkin jutaan orang yang cerdas dan berpendidikan dapat dibodohi dan jadi korban kebohongan orang sakit jiwa? 
Kita bisa lihat hal ini terjadi berkali-kali dalam sejarah. 
Para diktator biasanya adalah psikopath, tapi mereka ternyata mampu menimbulkan fanatisme jutaan orang dan membodohi orang2 yang sangat normal dan waras.

Cengkraman kejiwaan dari para narsisis ini terhadap korban2 mereka sungguh mencengangkan. Ketika pengikut Shoko Asahara diperintahkan untuk melepas gas sarin distasiun bawah tanah Tokyo dan membunuh banyak orang tak bersalah, mereka tidak mempertanyakan perintah mengerikan ini. Mereka menutup hati nurani mereka dan menerimanya sebagai pertanda kebijakan yang lebih besar dari guru mereka.

Dr. Ikuo Hayashi adalah dokter terkenal yang menjadi pengikut fanatik Asahara. 

Dia satu dari lima orang yang diperintahkan untuk menanam gas sarin beracun distasiun bawah tanah Tokyo. Hayashi adalah dokter terlatih dan telah bersumpah untuk menolong jiwa orang. Pada satu saat, sebelum dia melubangi kotak yang berisi cairan maut itu, dia melirik wanita yang duduk didepannya dan sejenak ragu. 
Dia sadar, apa yang akan dia lakukan akan membunuh wanita itu. 
Tapi segera dia tutup hati nuraninya dan meyakinkan diri bahwa Asahara lebih tahu, dan tidak benar mempertanyakan kebijaksanaan sang Master.

Omeir adalah seorang anak lelaki umur 16 tahun yang menemani Muhammad dalam salah satu pertempurannya. Muhammad bicara tentang mati syahid dengan penuh pujian hebat kepada anak tersebut, sehingga anak ini terdoktrinisasi. 

Dia buang kurma2 yang sedang dia makan, dan berkata 
“Apa ini yang menahanku untuk masuk surga? 
Sesungguhnya, aku tidak akan mencicipi lagi makanan ini, sampai aku bertemu Allahku!” 
setelah berkata demikian, dia tarik pedangnya dan berlari kegaris depan, kearah pasukan musuh, segera dia mendapatkan kematian yang sangat dia dambakan itu.

Para pengikut yang fanatik yang telah tercuci otaknya akan sukar disembuhkan. 

Dr. Ikuo Hayashi, Omeir, Amrozi, dan mungkin sebagian dari kita sendiri adalah contohnya. Bukankah ini menerangkan psikopathologi para pembom bunuh diri ?

'Kalau dijabarkan dengan istilah psykologi, seorang fanatik adalah orang yang secara sadar mematikan keraguan dalam hatinya’ --- Aldous Huxley (1894-1963)

Akhirnya dari penjelasan diatas kita mengetahui,
ISLAM DAPAT BERTAHAN SELAMA 1400 TAHUN ADALAH KARENA KEBOHONGAN.
Selama di Mekah, Muhammad adalah orang yang soleh, namun semenjak menjadi penguasa di Medinah, ia selalu menentang dan menghukum mati orang yang berpikiran kritis terhadap dirinya. Muslim dilarang mempertanyakan apapun perbuatan yang dilakukan nabinya. 

Muhammad mendorong sifat penjilat dan menghukum kebebasan berpikir dan kritik2.

Abdullah Ibn Sa’d Abi Sarh, adalah seorang mualaf yang menjadi pencatat Quran, namun kembali murtad dan meninggalkan Islam setelah mengetahui kebohongan Muhammad. 

Abi Sarh mengatakan, "Saya biasanya mengarahkan Rasulullah kemanapun saya mau”. Rasulullah mendiktekan kepada saya "Yang Maha Tinggi, Maha Bijaksana", dan saya hanya menuliskan "Maha Bijaksana" saja. Kemudian Rasulullah mengatakan, "Ya, itu semua sama saja". Dalam suatu keadaan tertentu, dia mengatakan, "Tuliskan begini dan begitu", tetapi saya hanya mencatatkan "Menulis" saja, dan Rasulullah berkata, "Tulis apapun yang kamu sukai."

Ketika Abi Sarh menulis perkataan Muhammad, 

"Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: 'Telah diwahyukan kepada saya', Ia tersadar bahwa itu hanya kebohongan belaka, tidak ada wahyu Allah kepada Muhammad, yang ada adalah perkataan Muhammad sendiri. 
Dan ia semakin yakin karena iapun dapat mengedit Quran sesuai keinginannya. 
Karena hal tersebut, ia murtad dan meninggalkan Islam.

Pada hari Muhammad menaklukkan Mekah, dia memerintahkan Abi Sarh untuk di bunuh, karena orang ini adalah salah satu yang mengetahui rahasia kebohongannya. 

Namun Abi Sarh bersembunyi dan meminta perlindungan Utsman. 
Dengan terpaksa Abi Sarh kemudian masuk Islam lagi demi keselamatan nyawanya.
[Tabari, vol. viii, p.179]

Ayat2 yang ditulis Abi Sarh tersebut kini menjadi ayat Quran 6:93;
Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah",… (QS 6:93)

Seribu Empat Ratus Tahun kemudian, jutaan muslim bertingkah laku serupa dengan yang dilakukan ketika jamannya Muhammad. Mereka yang melawan takut untuk bicara, dan jika mereka beranipun, dibungkam dengan cepat, sementara para penjilat dihormati karena mau memuliakan sang nabi, menutupi kebohongannya dan menceritakan ‘kebaikan2’nya. 

Bagaimana kebenaran bisa terungkap dalam atmosfir yang demikian represif, yang begitu penuh dengan kemunafikan dan penjilatan?

Ketika kritik2 dibungkam, para penjilat mencoba mengangkat harkat mereka dengan memuliakan sang pemimpin lewat puji2an yang berlebihan. 

KINI SADDAM DIBENCI OLEH KEBANYAKAN RAKYAT IRAK, TAPI KETIKA IA MASIH BERKUASA, JIKA ANDA BERADA DI IRAK, YANG ANDA DENGAR HANYALAH PUJI2AN BAGINYA. 
Karena Muhammad dipercaya sebagai nabi, pemerintahan terornya tidak berakhir dengan kematiannya. Mereka yang sungguh2 percaya, akhirnya jatuh pada kebohongannya. 
Merekapun melanjutkan teror tersebut dan membungkam suara2 kebenaran seperti yang terjadi juga saat ini.

Setelah mereka yang pernah kenal dekat dengan Muhammad meninggal, generasi berikutnya tidak punya pilihan lain, tidak tau lagi mana yang benar dan mana yang salah. 

Mereka percaya saja akan apa yang semua orang percayai dan kebohongan itu diturunkan dari generasi ke generasi. Setelah kematian Muhammad, para penjilat terus menerus memuji2 dia, memuliakan dia, bahkan menceritakan mukjizat2 yang katanya dilakukan oleh dia, mereka pikir ini akan meningkatkan martabat mereka dan membuat mereka sekaligus Muhammad kelihatan saleh. Banyak sekali mukjizat2 yang katanya dilakukan Muhammad meski dia sendiri mengakui dalam Quran bahwa dia tidak bisa melakukan mukjizat apapun.
(QS 29:50)

Jika kau hidup di negara Islam, kau bisa dihukum mati karena berani mengritik Islam, Muhammad, dan sahabat2nya. Jika kau hidup di negara non-Muslim, kau bisa dibunuh meskipun kau sendiri bukan Muslim. Pembuat film dari Belanda yang bernama Theo Van Gogh terlambat menyadari hal ini ketika dia terguling jatuh di atas genangan darahnya setelah ditembak dan ditusuki oleh seorang Muslim. 

Dosa Van Gogh adalah membantu murtadin Ayan Hirshi Ali membuat film tentang wanita dalam Islam.

Di bulan Juli, 1991, Ettore Caprioli yang adalah penerjemah buku Satanic Verses (Ayat2 Setan oleh Salman Rushdie) ke dalam bahasa Italia, diserang dan terluka berat. 

Hitoshi Igarishi, profesor sastra dan pengamat budaya Islam yang menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa Jepang, dibunuh di Tokyo. 
William Nygaard, penerjemah buku itu ke dalam bahasa Norwegia, juga ditusuk pisau.

Pesannya sudah jelas yakni melakukan teror sebanyaknya agar tiada seorang pun yang berani menentang Islam atau membongkar kebohongan Islam.
Benih2 kebodohan sudah ada dijazirah Arab saat Muhammad melancarkan karirnya sebagai nabi. Ia tinggal menciptakan kebohongan besar dengan bertopengkan Allah, untuk mensukseskan ajarannya.

Dan jadilah Islam seperti sekarang ini.
Einstein pernah mengatakan:
Ada 2 hal yang TAK TERBATAS yang saya ketahui, yaitu ALAM SEMESTA dan KEBODOHAN. Mengenai yang pertama, saya masih ragu soal hal itu!
Selama anda hanya menggunakan keimanan buta saja, dengan mengabaikan akal dan hati nurani anda, maka selama itu pula anda akan dibodohi.

 SALAHKAH SAYA MENCINTAI NABI
Seperti yang pernah kami katakan pada artikel sebelumnya, bahwa agama bisa membuat buta pengikutnya dan karena kebutaan iman tersebut, orang beragama tidak mampu melihat sedikitpun kesalahan yang ada dalam agamanya Ada suatu ungkapan mengatakan;

Karena cinta, seburuk apapun perbuatan seseorang akan tampak baik dimata kita. 

Dan sebaliknya, oleh karena kebencian, sebaik apapun perbuatan seseorang akan nampak buruk dimata kita. 
Itulah cinta!
Cinta adalah saat dimana Dewi begitu mencintai Damar, karena dimatanya Damar adalah lelaki ideal yang selama ini ia impikan.

Cinta buta adalah saat dimana Dewi tetap mencintai Damar meskipun ia mengetahui bahwa Damar adalah seorang pecandu, lelaki Hidung Belang yang hanya ingin memperalatnya.
Cinta membuat Dewi membenci Rangga, sahabatnya sendiri, hanya karena Rangga memperingatkan Dewi bahwa Damar bukanlah pria baik2. 

Dan karenanya Dewi menganggap Rangga telah menjelek-jelekkan Damar, sang kekasih hatinya.

Masalahnya disini bukan pada cintanya namun kepada siapakah cinta itu ditujukan. 

Sebagai sahabat, tentunya Rangga tidak menghalangai Dewi untuk mencintai seseorang, karena itu adalah haknya. Namun yang menjadi masalah bagi Rangga adalah Dewi telah mencintai orang yang salah. Itu semua dilakukan Rangga karena ia peduli pada Dewi, ia mengasihi Dewi sebagai seorang sahabat.

Meskipun tidak sama persis, cerita diatas bisa dijadikan gambaran kecintaan seseorang terhadap agamanya. Dulupun kami begitu mencintai rasulullah, mengidolakannya sebagai panutan didalam hidup kami. Setiap ada orang non-muslim yang menceritakan kehidupan rasul, dimata kami mereka hanya ingin menjelek2kan rasulullah.

Namun akhirnya kami sadar, kami belum mengenal rasulullah sepenuhnya, kami hanya mendengar cerita sang rasul dari orang tua, dari ustad, dan dari orang2 yang sebetulnya juga sama2 tidak mengetahui seperti apa Muhammad sesungguhnya. 

Setelah kami membaca Quran dengan seksama, mempelajari Hadis dan biografi tertua Muhammad tulisan Ibn Ishaq dan Ibn Sa'd, akhirnya kami tau bahwa 
KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.

Pada artikel sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa Muhammad tidak secara tegas meminta umatnya untuk memujanya, ia mengklaim dirinya “hanya seorang utusan saja”. 

Namun disetiap ayat2 Quran Muhammad selalu meletakkan namanya bersanding dengan nama Allah, berikut salah satu contohnya:

Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
(QS 4:18)

Mengapa Muhammad selalu meletakkan namanya dibelakang nama Allah? 

Mengapa mendurhakai Muhammad sama dengan mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan2 Muhammad sama dengan melanggar ketentuan2 Allah? 
Mengapa ayatnya tidak berbunyi seperti dibawah ini;
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
(Kitab Murtadin 4:18)

Di Quran kita tidak akan menemukan ayat yang secara terang2an menyuruh kita memuja Muhammad, namun disalah satu hadis, Muhammad dengan jujur memerintahkan kita untuk memuja dirinya;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai SAYA lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia."
(Hadis Bukhari 2:13)

Jika Muhammad benar2 melarang kita mempersekutukan Allah, mengapa dia tidak berkata demikian;
Kata Rasulullah:“Tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan iman sebelum ia mencintai ALLAH lebih dari ayahnya, anak2nya dan semua umat manusia."
(Hadis Murtadin 2:13)
Meskipun demikian kami tidak keberatan dengan hadis diatas! 

Siapapun berhak mencintai dan dicintai! Yang menjadi keberatan kami adalah kepada siapakah cinta itu ditujukan! Andai Muhammad benar2 seorang nabi, andai beliau adalah seorang yang berperilaku terpuji dan berhati mulia, kamipun akan tetap mencintainya dengan sepenuh hati. Namun kenyataannya semua perilaku dan sifat Muhammad membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi. Terlalu banyak contoh perilaku dan sifat buruk Muhammad, namun kami akan cuplikkan beberapa saja diantaranya;

KEGEMARAN MUHAMMAD ADALAH MEMBUNUH.
Banyak alasan yang melatarbelakangi rasulullah untuk membunuh, entah itu karena curiga, mengkritik dia, ras, kafir, ataupun masalah2 sepele lainnya. 

Tak akan cukup artikel ini untuk mengupas seluruh pembunuhan yang dilakukan Muhammad.

Berikut ini adalah kisah2 yang menceritakan kebaikan2 Muhammad

Dimulai dari pembunuhan Kinana al Rabi;
"Kinana al-Rabi, yang dipercayai untuk menangani harta kekayaan (bendahara) Banu Nadir, dibawa menghadap nabi yang menanyai dia tentang hal itu. Dia membantah tahu di mana harta itu. Kemudian seorang Yahudi dibawa menghadap kepada nabi dan berkata bahwa dia telah melihat Kinana pergi ke satu reruntuhan pagi-pagi setiap hari. Ketika nabi bertanya pada Kinana, “Tahukah kamu jika kami menemukannya kamu akan aku bunuh?” dia menjawab, “Ya.” Nabi lalu memerintahkan agar reruntuhan itu digali dan beberapa dari harta kekayaan ditemukan. Ketika dia (nabi) menanyakannya (Kinana) tentang harta lainnya, dia menolak mengungkapkannya, maka nabi memberi perintah kepada al-Zubayr Al-Awwam, "Siksa dia hingga kamu dapat apa yang dia punya." Lalu dia menyalakan api dengan batu keras dan baja di dadanya hingga dia hampir mati. Lalu sang nabi menyerahkannya kepada Maslama dan dia penggal kepalanya, sebagai balas dendam bagi saudara lelakinya Mahmud.”
(Ibn Ishaq “Sirat Rasulallah”, p 515)

Benar2 tindakan Nabi yang berbudi pekerti agung (QS 68:4)

Kami bayangkan anggota geng mafia memukul orang atau meyiksa mereka supaya mereka berbicara. “Bicaralah! Katakan dimana uangnya! Atau kukuliti tubuhmu perlahan2!”
"Kata Anas, ketika nabi menyerbu Khaibar orang2 di kota berseru 

“Muhammad dan pasukannya datang”. 
Kami mengalahkan mereka semua, menjadikan mereka tawanan dan harta rampokan dikumpulkan. Nabi membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak keturunan mereka dan mengumpulkan para wanita menjadi tawanan
(Hadis Bukhari 59:512)

Bahkan anak2 yang tak tau apa2 pun dibantai oleh Muhammad dan para wanitanya dijadikan tawanan, entah itu untuk dijual sebagai budak ataupun diperkosa untuk memuaskan nafsu pengikutnya. Bagi Muhammad tidak ada pengampunan dan kasih terhadap mereka yang tak mau mengakui islam.
Rasulullah berkata, "BUNUH SETIAP YAHUDI yang jatuh kedalam kekuasaanmu" . 

Setelah itu Muhayyisa bin Mas'ud menyergap dan menyerang Ibnu Sunayna seorang pedagang Yahudi yang sebenarnya mempunyai hubungan sosial dan bisnis dengan mereka dan dia membunuhnya.
(Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah, p 194)

Inilah sifat mulia sang rasul, rahmat bagi semesta alam (QS 21:107), membunuh setiap Yahudi hanya karena dia terlahir sebagai Yahudi. 

Tidak perduli apakah si Yahudi benar atau salah. 
Sungguh ironis, muslim senantiasa menuduh Yahudi membenci Islam, namun sunah nabi diatas jelas menunjukkan sebaliknya, Muhammadlah yang sangat membenci Yahudi.
Rasulullah memerintahkan pengikutnya pada hari kemenangan untuk membunuh Ibn Abi Sarh, Fartana Ibn al-Zibr'ra dan Ibn Khatal. Abu Barzah datang dan melihat Ibn Khatal sedang memegang erat dinding Kabah.
ABU BARZAH KEMUDIAN MEROBEK PERUT IBN KHATAL.
(Ibn Sa'd, Tabaqat al Kabir, p 174)

Ibn Khatal adalah seorang murtadin, Dia pernah menjadi muslim dan diutus Rasulullah untuk mengumpulkan zakat sewaktu di Medinah. 

Di mata Muhammad siapapun yang berani meninggalkan islam harus dibunuh, hal yang kini diikuti pengikut2nya di Negara Islam!

Dikisahkan oleh Salama bin Al-Akwa : 

Seorang mata-mata kafir datang kepada Rasulullah saat dalam satu perjalanannya.
Mata-mata tersebut duduk bersama sahabat-sahabat nabi dan bercakap-cakap kemudian pergi. Rasulullah berkata kepada sahabat-sahabatnya, "KEJAR ORANG TADI DAN BUNUH DIA".
Maka aku membunuhnya.
(Hadis Bukhari 52:286)

Muhammad memang memiliki tingkat kecurigaan yang sangat tinggi. 

Ia menyuruh pengikutnya untuk membunuh seorang kafir yang dianggap sebagai mata2, tanpa klarifikasi sedikitpun. Dan sama persis seperti nabinya, para pengikut Muhammad juga dilatih untuk bersikap penuh curiga. Mereka diajarkan untuk menganggap non muslim sebagai musuh yang ingin menghancurkan mereka, meski dalam kenyataannya mereka sendirilah yang menanamkan benih kebencian terhadap non muslim.

MUHAMMAD ADALAH SEORANG MANIAK SEKS
Salah satu kebohongan besar yang senantiasa diulang-ulang oleh ulama-ulama Islam adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhammad adalah dengan janda-janda tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk pemuas nafsu seks Muhammad;
Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. 

Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta.
(Buku Pintar Agama Islam Syamsul Rijal Hamid Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99)
Kutipan diatas hanyalah kebohongan belaka, setelah kematiah Khadijah, istri pertamanya, Muhammad langsung berburu koleksi istri.
Hal yang tidak dilakukannya ketika Khadijah masih hidup, karena seluruh rahasia kebohongan Muhammad ada di tangan istri pertamanya itu!

Di antara umur 50 sampai 58, Muhammad mengumpulkan setidaknya tujuh istri. 

Umur istri2nya mulai dari ANAK KECIL BERUMUR 6 TAHUN (Aisyah) hingga wanita 39 tahun (Hindun)! Lebih mengejutkan lagi pada umur 60 saja, Muhammad mengoleksi hasil buruan istri sebanyak 4 orang dengan umur dari 17 tahun (Safiyah) sampai 36 tahun (Maimunah). 
Dan sebagian besar istri2 tersebut cantik, dan tak terhitung jumlah budak2 dan selirnya yang hanya dijadikan obyek pemuas seks belaka.

Allah yang maha pengasih dan penyayang memperbolehkan sang nabi untuk bermain seks dengan siapapun yang dia kehendaki;
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin…
(QS 33:50)

Mungkinkah Tuhan sibuk menurunkan ayat untuk keperluan birahi seseorang? 

Cukup bayar mas kawin, wanita tersebut sudah jadi milikmu.
Lihatlah apa yang dikatakan Aisyah tentang ayat yang diucapkan Muhammad tersebut:
Aku memandang rendah para wanita yang menyerahkan diri mereka pada Rasul Allâh dan berkata, “Dapatkan wanita menyerahkan diri mereka (pada seorang pria)?” Tapi ketika Allâh menyatakan: “Kau (wahai Muhammad) dapat menunda (giliran istri2mu), dan kau dapat menerima siapapun yang kau kehendaki; dan kau tidak bersalah jika kau mengundang dia yang gilirannya kau tunda,”
(Q. 33:51)

Aku berkata (pada sang Nabi), 

“AKU MERASA TUHANMU CEPAT MEMENUHI KEHENDAK DAN NAFSUMU.”
(Hadis Bukhari 60:311)

Sudah jelas Aisyah tidak hanya cantik tapi juga cerdas. 

Memang bisa jelas terlihat di banyak kejadian Allahnya Muhammad segera menolong dan mengijinkan Muhammad untuk melakukan apapun yang disukainya.
Lalu bagaimana kriteria Muhammad dalam memilih istrinya?

Nabi berkata, “Seorang wanita dinikahi untuk empat hal, yakni, kekayaannya, status keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Jadi kau harus menikahi wanita yang beragama (kalau tidak) kau akan menjadi seorang pecundang.
(Hadis Bukhari 62:27).

Cinta? Apa itu cinta?
Perhatikan bahwa nabi tidak pernah bicara cinta, selama ia menikahpun tidak ada yang didasari oleh cinta. Ia mengharapkan cinta dan kasih sayang dari para istrinya, namun ia tidak memberikan “cinta” pada istri2nya. 

Ia menikahi Khadijah karena wanita tersebut seorang pengusaha kaya raya, ia menikahi Saudah agar merawat anak2nya sepeninggalan Khadijah, tidak ada kisah dalam hadis yang menceritakan kecintaan dan PENGORBANAN Muhammad pada istrinya. 
Semua ia nikahi hanya demi kepentingan tertentu, kecantikan atau seks belaka.

MUHAMMAD TIDAK DAPAT MENEPATI SUMPAHNYA
Satu hari Muhammad mengunjungi istrinya Hafsa, dan ketika melihat pembantu istrinya, Mariyah yang sangat cantik, sang rasul birahi terhadapnya. 

Dia suruh Hafsa pergi dengan alasan dipanggil ayahnya. 
Segera setelah istrinya pergi, dia gagahi Mariyah diranjang Hafsa. 
Tahu ayahnya ternyata tidak memanggil, Hafsa kembali dan menemukan Muhammad sedang asyik bersama pembantunya. Dia marah dan mulai berteriak2.

Untuk menenangkannya, Muhammad bersumpah untuk melarang dirinya meniduri Mariyah (Dari sinilah nama Surat Tahrim (Larangan) dalam Quran didapatkan).
Tapi, dia masih birahi terhadap budak cantik itu. Bagaimana caranya membatalkan sumpah?

Gampang saja kalau anda punya Allah dikantung;
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS 66:1-2)

Bagi orang muslim sumpah tidak ada artinya. 

Mereka dapat menjanjikan sesuatu dan melanggarnya jika mereka mau. 
Bukhari melaporkan sebuah hadits dimana Muhammad menyarankan para pengikutnya untuk melakukan hal sama:
Jika kau pernah mengambil sumpah untuk melakukan sesuatu dan belakangan kau dapatkan sesuatu yang lebih baik, maka kau harus mengabaikan sumpahmu dan melakukan hal baik itu”. (Hadis Bukhari 89:260)

Sumpah saja dilanggar, apalagi dengan janji dan ucapan? 

Bagaimana seorang nabi yang seharusnya dipercaya, yang dipegang sumpah, janji, ucapan dan tindakannya, dengan enaknya melanggar semuanya itu! 
Dan bukan hanya sumpah atau janjinya yang dilanggar!

Quran hasil karyanya pun dia langgar sendiri!
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". 

Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
(QS 2:222)

Dan inilah tindakan rasulullah, suri teladan yang baik
(QS 33:21);

Dikisahkan oleh Zainab bint Abi Salama: Um-Salama berkata, 

"Saya mengalami mens ketika sedang berbaring dengan Nabi di bawah selimut wol. 
Lalu aku ke luar dari selimut, mengambil pakaian untuk mens dan mengenakannya. 
Rasul Allah berkata, “Apakah kau sedang mens?” Aku jawab, “Ya”.
Lalu dia memanggilku dan merengkuhku ke bawah selimut wol.” 

Um Salama kemudian berkata, “Sang Nabi biasa menciumku saat dia puasa. 
Sang Nabi dan aku biasa mandi Janaba dari satu baskom.”
(Hadis Bukhari 6:319)

Dikisahkan oleh 'Aisha: Sang Nabi dan aku biasa mandi dari baskom yang sama ketika kami berada di Junub. Sewaktu sedang mens, dia biasa menyuruhku mengenakan Izar (pakaian yang dikenakan di bawah pinggang) dan biasa memelukku. Ketika di Itikaf, dia biasa meletakkan kepalanya ke dekatku dan aku mencucinya ketika aku sedang mens.

(Hadis Bukhari 6:298)

MUHAMMAD MENGGUNAKAN HASIL RAMPOKAN 

UNTUK MENARIK ORANG MASUK ISLAM
Kami dulu begitu jengkel melihat para pendeta dengan genjarnya membagikan makanan dan pakaian bekas pada para fakir miskin muslim dengan tujuan kristenisasi.
Dan orang2 miskin “bodoh” itu dengan relanya menjual iman islam mereka hanya dengan sekardus mie instant!

Namun kami begitu terkejut ketika mengetahui ternyata Muhammad juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para pendeta diatas. Bahkan hal tersebut lebih buruk lagi, Muhammad menggunakan barang hasil rampokan untuk menyuap orang agar tertarik pada Islam.

Sang Nabi berkata, “Aku memberi kepada kaum Quraish agar mereka mau memeluk Islam, karena mereka lebih suka akan sikap hidup mereka yang tidak peduli dan mereka tidak punya hati yang teguh.
(Hadis Bukhari 53:374)

Ketika Allah menganugrahi RasulNya dengan kekayaan dari suku Hawazin sebagai barang jarahan (fai), dia mulai memberi sebagian orang2 Mekah sampai 100 ekor unta per orang. 

Melihat itu beberapa orang2 Ansari berkata, “Semoga Allah mengampuni RasulNya!
Dia memberi pada kaum Quraish dan tidak pada kami, padahal kenyataannya pedang2 kami masih berlumuran darah para kafir.”
(Hadis Bukhari 53:375)

Mari kita bandingkan berapakah biaya penyuapan antara kafirisasi vs islamisasi.
Anggap saja sekardus mie instant harganya Rp 50.000, dan seekor unta arab jika dirupiahkan harganya 10 juta per ekor. Untuk menyogok satu orang Quraish diperlukan 100 ekor unta, jika dikalikan berarti Rp. 1.000.000.000. per orangnya. 

Wow, 1 MILYAR rupiah perorangnya.

50 ribu vs 1 milyar.
Bagaimana islamisasi yang dilakukan Muhammad tidak sukses?
Kampanye dilakukan secara besar2ran, didanai dengan anggaran bermilyar2 rupiah, “sumbangan” dari orang2 kafir yang telah dibantainya.

Demikianlah beberapa sifat2 rasulullah yang membuatnya tidak layak disebut sebagai seorang nabi! Seorang nabi seharusnya memiliki standar moral yang lebih tinggi dari kebanyakan orang! Namun Muhammad berbeda, ia mengijinkan pengikutnya berbohong demi kebaikan (taqiyyah), ia tidak melarang perkosaan. Ia mengijinkan poligami, namun melarang pengikutnya mengadopsi anak. Ia bukanlah orang yang tau berbalas budi, ia mengutuki pamannya yang sekarat, yang telah melindungi dan menjaganya, hanya karena sang paman tak mau masuk islam seperti permintaannya.

Kecintaan dan kepercayaan kami pada sang nabi hancur setelah kami mengetahui seperti apa dia sebenarnya, akhirnya kami sadar bahwa KAMI TELAH MENCINTAI ORANG YANG SALAH.

Cinta kami bukanlah cinta buta, kami meninggalkannya setelah mengetahui keburukan rasulullah tersebut. Namun tidak semua dari kita meninggalkan Islam, meskipun kita telah mengetahui perilaku Muhammad sesungguhnya, dan itulah yang disebut cinta buta.

Dewi mungkin tetap mencintai Damar, meskipun ia telah mengetahui seperti apa watak dan perilaku Damar sesungguhnya. Mungkin ia telah terbius oleh tipu daya Damar.
Mungkin saja ia telah menyerahkan kehormatannya pada si Damar, sehingga dengan terpaksa ia tetap hidup bersama Damar.
Atau mungkin Dewi memiliki watak dan perilaku yang sama dengan si Damar. 

Mungkin Dewi juga seorang pecandu, dan ia merasa menemukan jodohnya ketika berjumpa dengan si Damar.

Beberapa dari kita tetap mencintai Islam dan susah meninggalkan Islam karena disitulah letak kehormatan dan penghidupan kita. 

Seperti seorang istri yang berniat bercerai setelah mengetahui sifat buruk dan perlakuan kasar suaminya. Ia bimbang, bagaimanakah masa depannya setelah resmi bercerai dengan suaminya nanti? Ia telah hidup bertahun2 bersama suaminya itu, dan seluruh kebutuhan hidupnya selama ini ditunjang sepenuhnya oleh suaminya tersebut.

Namun bagi sebagian dari kita akan lebih mencintai Islam setelah mengetahui seperti apakah perilaku Muhammad sesungguhnya. 

Pembunuhan, pemerkosaan, dan penjarahan yang dilakukan Muhammad adalah hal yang wajar. 
Bagi beberapa orang tindakan tersebut malah dianggap tanda2 tokoh besar. Anda akan menjumpai tipe macam ini di antara kaum semacam Taliban, Mullah Iran, dan kaum teroris Islam di manapun didunia ini.

Beberapa di antara kita terguncang sewaktu membaca sang Nabi menyerang kafilah2 pedagang, menjarah, memperbudak penduduk, dan memperkaya diri sendiri dengan cara merampas harta benda korban2nya dan menjual si empunya sebagai budak.

Tapi bagi beberapa Muslim semuanya itu malah jadi bagian yang terpuji dari sosok seorang rasul Tuhan.
Jika itu yang anda rasakan, jelaslah anda dan kami memegang nilai2 yang sangat berbeda. Tuhan yang kami percaya adalah yang benar2 murni MENGASIHI.

Ia tidak membunuh, tidak merampok, menjarah, dan tidak mengutuki. 

Tuhan bagi kami tidak mengijinkan pemerkosaan, tidak membantai nyawa orang, Ia tidak membeda-bedakan dan tidak menamakan sebuah kelompok manusia sebagai si kafir dan si najis.

Ia tidak membakar siapa pun kedalam api neraka yang menyala-nyala karena seseorang telah gagal mengenali dan memuja diriNya.
Dan setelah mengetahui fakta2 diatas, dan anda masih percaya bahwa Muhammad adalah seorang nabi dan seluruh tindakannya itu adalah wajar dimata anda.

Maka semua akhirnya bermuara pada siapakah diri kita ini dan nilai2 apakah yang benar menurut hati nurani kita.

 ANTARA ALIRAN SESAT DAN ISLAM

Satu cara untuk mengerti Islam dan sifat fanatik para pengikutnya adalah dengan cara membandingkannya dengan aliran kepercayaan sesat lainnya.
Berdasarkan kamus, fanatisme adalah antusiasme (kesenangan) yang berlebihan, pengabdian yang tak masuk akal, pemikiran yang liar dan muluk terhadap sesuatu hal, terutama agama.

Lalu apakah yang membuat seseorang jadi begitu fanatik sehingga mengindahkan nalar, dan melakukan perbuatan barbar, pembunuhan dan bahkan siap mengorbankan nyawa demi dan bagi agama? Apakah pengabdian umat beragama ini menunjukkan kebenaran tujuan pengorbanan tersebut?

Mari kita amati aliran kepercayaan Kenisah Rakyat (People’s Temple) dan membandingkannya dengan Islam Awal (dijaman Muhammad). 

Semua aliran sesat punya sifat2 dasar yang serupa. 
Kita bandingkan Islam dengan aliran sesat manapun dan hasilnya akan sama. 
Neal Osherow telah mempelajari Kenisah Rakyat dan di tulisannya yang berjudul 
Sebuah Pengamatan Jonestown: Memahami Hal yang Tak Masuk Akal.
(An Analysis of Jonestown: Making Sense of the Nonsensical)”, 
dia menjelaskan seluk-beluk aliran2 sesat dengan jelas.

Anggota Kenisah Rakyat diajak oleh pemimpin mereka, yakni Jim Jones, untuk meminumkan minuman yang dicampur racun kepada anak2 mereka, bayi mereka dan akhirnya diri mereka sendiri. Mayat2 ditemukan berpelukan satu sama lain, berpegangan tangan; yang mati lebih dari 900 orang.

Bagaimana mungkin tragedi ini bisa terjadi?
Jawabannya adalah kegilaan seseorang dan sikap mudah percaya orang banyak. 

Di bab ini kami akan menjabarkan pengamatan Osherow tentang Kenisah Rakyat dan membandingkannya satu per satu dengan Islam untuk melihat kesamaannya dan untuk lebih mengerti tentang Islam.

Jim Jones mulai berkhotbah di negara bagian AS, Indiana di tahun 1965, dua puluh tahun sebelum terjadinya bunuh diri masal. 

Dia saat itu hanya punya beberapa pengikut.
Dia menekankan pentingnya kesamaan kedudukan antar ras dan pembauran.
Kelompoknya menolong kaum miskin dan mencarikan mereka pekerjaan.
Dia berkharisma dan berpengaruh. 

Tak lama kemudian pengikutnya bertambah banyak; kumpulan pengikut baru dibentuk dan pusat alirannya didirikan di San Francisco.

Artikel panjang ini terdiri dari 15 sub judul;
Ketaatan Mutlak..Menyingkirkan Orang-orang yang Menentang..Isolasionisme (Pengasingan Diri)..Hukuman dan Ancaman..Pengekangan Informasi..Hancurnya Hubungan Keluarga..Tidak Konsisten..Pengaruh Bujukan..Bualan-bualan Luar Biasa Besar..Mengaku Punya Pengetahuan Rahasia..Curiga akan Non-Muslim..Pembenaran Diri Sendiri..Mati sebagai Bukti Beriman..Menuntut Nyawa sebagai Pengorbanan Akhir..Mengelabui Umat

 
KETAATAN MUTLAK
Bagi pengikutnya, Jim Jones adalah pemimpin tercinta. 

Mereka memanggilnya dengan kata sayang “Dad” (bahasa Inggris yang berarti panggilan akrab anak pada ayah / bapak). 
Dengan berjalannya waktu, dia pelan2 beralih peran jadi sang Penyelamat. 
Tatkala pengaruhnya semakin besar, dia pun menuntut lebih banyak ketaatan dan kesetiaan. Pengikutnya dengan penuh semangat memenuhi tuntutan ini. 
Dia meyakinkan mereka bahwa dunia akan hancur karena perang nuklir dan jika mereka mengikutinya, maka hanya MEREKA saja yang bisa selamat.

Osherow menulis: “Banyak isi pesannya yang menyerang rasisme dan kapitalisme, tapi kemarahannya yang paling utama tertuju pada ‘musuh2’ aliran Kenisah Rakyat yakni orang2 yang menolaknya dan terutama yang meninggalkannya.”

Gambaran di atas persis sama dengan Islam. 

Awalnya, Muhammad hanyalah “pemberi peringatan,” dan memanggil orang untuk percaya Tuhan dan takut akan Hari Kiamat. Begitu pengaruhnya semakin membesar dan jumlah pengikutnya bertambah, dia jadi lebih banyak menuntut, meminta mereka meninggalkan rumah2 mereka, hijrah dari tempat asal, dan mengancam mereka dengan kutukan illahi jika tidak taat padanya.

Banyak pesan Muhammad yang menyerang paganisme (syirk), tapi kemarahannya yang paling utama tertuju pada ‘musuh’ Islam yakni orang2 yang menolaknya dan terutama yang meninggalkannya. Jim Jones membawa jemaatnya ke hutan di Guyana dan memisahkan mereka dari keluarga2 mereka. Mereka terputus dari pengaruh dan dunia luar dan di bawah pengaruh Jones sepenuhnya sehingga dia bisa dengan mudah mencuci otak dan mengindoktrinasi mereka. Inilah alasan sebenarnya mengapa Muhammad meminta pengikutnya hijrah ke Medinah. 

Dia mengadu domba pengikutnya yang setia melawan pengikutnya yang tidak mau ikut hijrah. Ayat di bawah menjelaskan sikapnya:
Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(QS. 8:72)

Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling (murtad), tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,
(QS 4:89)
Ayat ini mengatakan para Muslim tidak boleh melindungi Muslim lain yang tidak mau hijrah. Dengan kata lain, Muslim taat harus membunuh Muslim yang tidak mau hijrah, sampai mereka mau hijrah dan taat. 

Bagian akhir ayat 8:72 terutama menjelaskan hal itu. 
Dia mengancam pengikutnya bahwa Allâh mengamati mereka dan tahu, tidak hanya apa yang mereka perbuat, tapi juga pikiran2 mereka.

MENYINGKIRKAN ORANG-ORANG YANG MENENTANG
Baik Muhammad dan Jim Jones sangat tidak suka pada orang2 yang menentang. 

Mereka menuntut kesetiaan utama dan mutlak sedemikian rupa sehingga keinginan untuk bertanya atau mengritik mereka merupakan hal yang tidak terpikirkan. 
Muhammad memaafkan mereka yang memeranginya jika mereka menerima Islam dan kekuasaannya. Hal ini dia lakukan pada saudara sepupunya yakni Abu Sofyan. 
Setelah Muhammad menaklukkan Mekah, dia bahkan lalu menunjuk Abu Sofyan untuk memerintah Mekah. Tapi Muhammad tidak mengampuni mereka yang menolak dan meninggalkannya. Banyak orang yang dibunuh atas perintahnya hanya gara2 alasan sepele seperti mereka tidak setuju dengannya atau menghinanya, Jeanne Mills menjadi jemaat Kenisah Rakyat selama enam tahun dan punya kedudukan tinggi tapi lalu meninggalkan aliran itu. 
Dia menulis: “Ada hukum tak tertulis tapi dimengerti sepenuhnya di aliran (Kenisah Rakyat) yang sangat penting: Tidak ada seorang pun yang boleh mengritik sang Bapak, istrinya, dan anak2nya.”

Bukankah hal ini terjadi pula pada Muhammad, keluarganya dan sahabat2nya? 

Dr. Yunis Sheikh, yang adalah seorang profesor perguruan tinggi di Pakistan, menyatakan bahwa kedua orangtua Muhammad bukanlah Muslim. 
Hal ini masuk akal karena mereka mati ketika Muhammad masih anak2 dan dalam hadis dikatakan Muhammad mengira mereka masuk neraka. 
Tapi ternyata komentar Dr. Sheikh membuat mahasiswa2nya marah, dan menuduh dia menghina orangtua nabi junjungan mereka dan melaporkan hal ini kepada imam. 
Akibatnya Dr. Sheikh dituntut di pengadilan karena melakukan penghujatan dan menghukumnya dengan hukuman mati. Dia dibebaskan dari penjara setelah beberapa tahun karena banyak protes dari penjuru dunia.

Di bulan September, 2006, Mohammad Taha Mohammad Ahmad, yang adalah ketua editor surat kabar swasta Sudan bernama Al-Wifaq, diculik sekelompok Muslim sejati. 

Dia dihakimi dengan penuh hinaan sebelum akhirnya tenggorokannya disembelih sama seperti orang menyembelih unta, dan lalu tubuhnya dipotong-potong. 
Dia dituduh menghujat karena korannya menerbitkan artikel dari internet yang mempertanyakan orang tua Muhammad. Yang dilakukan Muhammad Taha yang malang ini hanyalah mengutip beberapa bagian buku dan menulis bantahannya.

Dan masih banyak lagi contoh lainnya. 

Pesannya sudah jelas yakni melakukan teror sebanyaknya agar tiada seorang pun yang berani menentang Islam. Deborah Blakey adalah anggota senior Kenisah Rakyat yang akhirnya mampu melarikan diri. Dia bersaksi: 
Semua sikap tidak setuju dengan perintah Jim Jones dianggap sebagai ‘pemberontakan’… Meskipun aku merasa sangat sedih dengan yang terjadi, aku takut berkata apapun karena aku tahu semua orang yang berbeda pendapat akan mendapat murka Jim Jones dan pengikutnya.”

ISOLASIONISME (PENGASINGAN DIRI)
Osherow menyebut isolasionisme (pengasingan diri) sebagai “aspek di Jonestown yang paling merusak.” Katanya, “Sampai saat akhir, kebanyakan anggota Kenisah Rakyat percaya pada Jim Jones. Pengaruh2 luar dalam bentuk kekuasaan atau bujukan, dapat mengakibatkan orang jadi tunduk. Tapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana anggota memproses kepercayaan itu dalam pikiran mereka. Meskipun perkataan2 Jones selalu tidak konsisten dan metodenya kejam, kebanyakan anggotanya tetap tunduk di bawah perintahnya.”

Quran juga mengangdung banyak hal yang tidak konsisten, penuh kontradiksi dan salah keterangan. Quran adalah buku yang membingungkan, tulisannya kacau balau, penuh khayalan dan pernyataan2 yang tidak masuk akal. 

Buku ini benar2 mimpi buruk bagi seorang editor. 
Tapi meskipun begitu, para Muslim menganggapnya sebagai buku mukjizat, hanya karena Muhammad mengatakannya begitu.

Pemimpin aliran sesat seringkali mengurung anggota2nya agar tidak bisa berhubungan dengan dunia luar. Jim Jones membangun kotanya sendiri di tengah2 hutan Guyana dan menamakannya sesuai namanya sendiri: “Jonestown” (kota Jones). 

Muhammad pergi ke Yahtrib, kota yang aslinya dibangun oleh Muhammad dan setelah meyakinkan penduduknya orang Arab untuk mengikuti dirinya, maka dia pun mengubah nama kota itu sesuai dengan julukan yang diberikan Muhammad pada dirinya sendiri: 
Madinat ul-Nabi / Medinah (Kota Sang Nabi).

Di Medinah, Muhammad mulai membunuhi dan menghina terang2an setiap orang yang mempertanyakan otoritasnya. 

Madinat ul Nabi jadi persis sama dengan Jonestown. 
Muhammad menjadi penguasa mutlak dan yang melawan dihukum kejam. 
Jika ada pendatang masuk Medinah dan jadi Muslim, maka dia tidak bisa ke luar dengan mudah.

Salah seorang yang berhasil meninggalkan Muhammad adalah Abdullah ibn Sa'd Abi Sarh. 

Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, dia memberi pengampunan kepada semua penduduk Mekah kecuali kepada 10 orang. 
Orang2 ini adalah mereka yang mengritik dan mengejek dirinya. 
Salah satu dari mereka adalah Abi Sarh.

Abi Sarh dulu adalah juru tulis Muhammad dan dia menulis ayat2 Qur’an yang diimlakan Muhammad di Medinah. 

Dia lebih berpendidikan daripada Muhammad dan seringkali memperbaiki komposisi ayat2 Muhammad dan menyarankan penulisan yang lebih baik dan Muhammad pun setuju. 
Hal ini membuat Abi Sarh sadar bahwa Qur’an tidak diwahyukan dan Muhammad hanya mengarangnya saja. 
Dia lalu melarikan diri dan kembali ke Mekah. 
Di sana dia menyebarkan hal itu. Ketika Muhammad menaklukkan Mekah, meskipun sudah menjanjikan pengampunan bagi seluruh orang Mekah jika mereka menyerah dan masuk Islam, dia tetap memerintahkan pemancungan atas Abi Sarh. 
Nyawa Abi Sarh selamat karena Utsman menengahi. Hal lain adalah karena Muhammad tidak bisa memberi isyarat yang jelas pada pengikutnya. 
Ketika Utsman memohon Muhammad untuk tidak membunuh Abi Sarh, yang adalah saudara angkatnya pula, Muhammad diam saja. 
Pengikut2 Muhammad mengira sikap diamnya adalah karena dia mengabulkan permintaan Utsman. Setelah Utsman dan Abi Sarh pergi, Muhammad mengomel dan berkata dia tidak mau menolak permintaan sahabatnya Utsman, tapi dia berharap pengikutnya dapat melihat raut muka Muhammad yang tidak suka dan lalu membunuh Abi Sarh. 
Kisah ini juga menunjukkan kemunafikan sang Nabi Allah yang ingin menyenangkan Utsman tapi sekaligus ingin membunuh Abi Sarh. 
Dia tidak mau langsung mengeluarkan perintah bunuh kepada pengikutnya karena takut Utsman menyalahkannya.

Ibn Ishaq menjelaskan: “Alasan dia memerintahkan Abi Sarh dibunuh adalah karena dulu Abi Sarh itu Muslim dan biasa menulis ayat2 bagi Muhammad; tapi lalu dia murtad dan kembali ke Quraish (Mekah)…” Dia seharusnya dibunuh karena murtad, tapi selamat karena Utsman menengahi..
[ Sirat Rasul Allah p.550 ]

Suasana di Medinah sangat menegangkan. 

Islam dan Jihad jadi pusat kehidupan masyarakatnya. 
Muhammad memerintahkan mereka pergi ke mesjid, sembahyang lima kali sehari, dan para prianya ke luar kota untuk menjarah, merampok, menyerang kafilah2, menghancurkan desa2, membunuh para pria dan memperkosa wanita2.
 

Hadis yang dilaporkan baik Imam Bukhari maupun Imam Muslim menunjukkan sebanyak apa ancaman yang dilakukan Muhammad untuk membuat orang2 tunduk pada perintahnya. 
Dia dilaporkan berkata:
Aku berpikir untuk mengumumkan saat sholat dan menyuruh seseorang memimpin jemaat sholat, dan aku akan pergi bersama orang2 sambil membawa obor kepada orang yang tidak ikut sholat dan lalu membakar rumah2 mereka dengan api.
[ Muslim Buku 004, Nomor 1370 dan Bukhari Jilid 1, Buku 11, Nomor 626 ]
Di hadis ini Muhammad mengancam bakar bagi mereka yang tidak mau sholat bersama di mesjid.

Hidup di Medinah jadi sangat berubah. 

Dulu sebelum Muhammad datang, masyarakat Yathrib adalah petani, pembuat karya seni, dan pedagang. Pusat perdagangan digerakkan oleh orang2 Yahudi, yang adalah pekerja keras, tahu baca tulis, dan makmur. Orang2 Arab kebanyakan buta huruf, malas, dan santai. 
Mereka tidak punya banyak kemahiran dan bekerja bagi kaum Yahudi. 
Ketika Muhammad mengusir dan membunuhi orang2 Yahudi, kota itu berubah drastis. 
dari “barang jarahan dari Allâh” sesuai dengan yang disebut dalam Qur’an, dan barang jarahan itu didapatkan dari usaha perampokan. 
Selain itu banyak tersedia pula jarahan berupa budak2 seks wanita. 
Para wanita yang ditangkapi di usaha2 perampokan menjadi tambahan rangsangan bagi Muslim untuk ikut menjarah, terutama para mujahirin (yang hijrah dari Mekah ke Medinah) yang pada umumnya masih bujangan.
Begitu kaum Yahudi dibunuhi dan diusir, para Arab miskin di Medinah tidak punya pilihan lain selain ikut pasukan Muhammad dan berperang baginya, jika masih ingin bisa makan. 

Alasan utama Muslim awal untuk berjihad adalah kekayaan dan seks

HUKUMAN DAN ANCAMAN
Osherow menjelaskan: “Jika kau menodongkan pistol ke kepala seseorang, kau sanggup menyuruh orang itu berbuat apapun. Jemaat Kenisah Rakyat selalu hidup dalam ketakutan akan hukuman berat, pemukulan2 brutal, ditambah dengan hinaan di muka umum karena melakukan pelanggaran ringan atau tak sengaja. Jim Jones menggunakan ancaman hukuman berat untuk menegakkan disiplin dan ketaatan mutlak yang dituntutnya. Dia melakukan hal ini agar jemaatnya tidak berontak dan menolaknya.”

Muslim terus-menerus hidup dalam ancaman hukuman berat. 

Kami telah menerima ribuan e-mail dari Muslim2 yang marah dan semuanya punya pesan yang sama yakni kami (murtadin) akan masuk neraka karena berani mengritik Islam. 
Mereka tidak menantang pendapat kami; mereka tidak mengecam logika kami, tapi hanya mengancam kami dengan hal yang paling menakutkan bagi mereka, NERAKA
Dengan membaca beberapa ayat Quran, dapat diketahui dari mana datangnya rasa takut ini. 
Para Muslim dibesarkan dengan ketakutan akan Neraka dan hukuman bagi yang berani mempertanyakan otoritas Muhammad sungguh menakutkan bagi mereka.

Rasa takut ini tidak terbatas pada ancaman rohani saja. 

Hukuman badani/tubuh juga termasuk bagian dari Islam. 
Di madrasah2, anak2 dipukuli kalau melanggar hokum. Pemukulan tidak hanya diterapkan kepada anak2 saja, tapi orang dewasa pun dipukuli, dipecuti di muka umum, dihina, dicaci, atau dirajam sampai mati karena melanggar hukum Islam.

Banyak hukum yang melarang segala bentuk pemberontakan dan kemandirian. 

Para pengritik, pemikir merdeka, pembaharu, dan murtadin harus dibunuh. 
Bahkan mempertanyakan ajaran Islam saja tidak diperbolehkan! 
Inilah satu2nya cara untuk mempertahankan kepalsuan Islam yang menuntut iman buta yang hanya dapat dibentuk melalui rasa takut dan kebodohan.
 

PENGEKANGAN INFORMASI
Sama seperti nabinya, para Muslim juga dilatih untuk bersikap penuh curiga. Mereka diajarkan untuk menganggap non-Muslim sebagai musuh yang ingin menghancurkan mereka. 

Sebagai Muslim kita tidak boleh membaca apapun yang mengritik Islam. 
Hal ini bukan karena kau takut ketahuan, tapi kau takut akan Allah dan hukumannya yang sadis. Membaca buku2 anti Islam bisa menggoyahkan iman kesetiaanmu pada Islam.

Bandingkan hal ini dengan Kenisah Rakyat. 

“Dalam Kenisah Rakyat, dan terutama di Jonestown,” tulis Osherow, “Jim Jones mengontrol informasi yang bisa didengar anggotanya. Dia secara efektif mencegah segala perlawanan yang bisa muncul dalam alirannya dan menanamkan kecurigaan dalam diri setiap anggota terhadap segala pesan yang berlawanan dari luar gerejanya. 
Lagi pula, kebenaran informasi apakah yang bisa disampaikan oleh “musuh2” yang berusaha menghancurkan Kenisah Rakyat dengan kebohongan2? 
Karena tidak punya pilihan lain dan tidak menerima informasi luar, maka kemampuan anggota untuk menelaah dan menolak sudah jauh berkurang. 
Lebih2 lagi, bagi kebanyakan pengikutnya, ketertarikan untuk menjadi bagian Kenisah Rakyat berasal dari kemauan mereka untuk menyerahkan tanggung jawab dan kontrol atas hidup mereka sendiri. Orang2 ini kebanyakan adalah kaum miskin, minoritas, lanjut usia, dan tidak berhasil dalam hidup. Mereka dengan senang hati menukar kekuasaan (tanggung jawab) atas diri mereka sendiri guna mendapat keamanan, 
persaudaraan, mukjizat2 palsu, dan janji2 keselamatan yang semu. 
Stanley Cath adalah psykhiatris yang mempelajari teknik2 pertobatan menarik jemaat baru yang digunakan pemimpin2 aliran sesat. 
Dia menjelaskan: “Jemaat2 baru harus hanya percaya apa yang disampaikan pada mereka. Mereka tidak perlu berpikir, dan hal ini melepaskan diri mereka dari tekanan2 berat.

Hal yang sama terjadi pada kaum Muslim, terutama yang hidup di negara2 Islam di mana semua informasi yang bertentangan dengan ajaran Islam yang sah akan disensor dan umat Islam hanya boleh percaya pada satu pengertian Islam yang diakui Pemerintah Islam 

(Contohnya dengan UU ITE, khususnya pasal 28 ayat 2). 
Malah sebenarnya kaum Muslim berusaha keras untuk menyensor segala pesan anti-Islam bahkan di negara2 non-Muslim sekalipun. 
Jika terbit sebuah buku atau artikel yang tidak mereka sukai, maka mereka akan protes dan mencoba untuk memaksa pihak “pelanggar” untuk menarik penerbitan buku atau artikel itu dan meminta maaf pada mereka 
(Sama seperti para muslim yang berusaha untuk menutup blog seperti ini). 
Bisa dibayangkan pula kontrol sensor yang diterapkan Muhammad bagi pengikutnya di Medinah. Dalam banyak kejadian, Umar akan mencabut pedangnya dan menunggu aba2 dari Muhammad untuk memenggal orang yang tampaknya berani melawan otoritas sang Nabi.

Ibn Ishaq menyampaikan sebuah kisah yang menjelaskan sifat Islam yang sebenarnya. 

Kisah ini tentang pengamatan Orwa terhadap pengikut2 Muhammad. 
Dia mewakili masyarakat Quraish Mekah dan datang bertemu Muhammad di perkemahannya di Hudaibiyah, di daerah luar Mekah. 
Muhammad datang bersama 1.500 Muslim bersenjata untuk melakukan ibadah haji di Mekah tahun itu, dan bagi orang Mekah hal ini merupakan unjuk senjata yang menantang mereka.

Dalam pertemuan itu, Muhammad tampak tenang dan Abu Bakar bicara mewakili dirinya. 

Orwa yang tidak mempedulikan Abu Bakar, bersikap terus terang sesuai dengan adat Arab Bedouin, dan mengulurkan tangannya untuk menjamah jenggot Muhammad. 
Ini adalah tanda persahabatan dan kekeluargaan dan bukan tindakan menghina. “Minggir!” bentak seseorang sambil memukul tangan Orwa. 
“Singkirkan tanganmu dari Rasul Allah!” 
Orwa tercengang oleh bentakan anak muda itu dan bertanya, “Siapakah kamu?” 
“Aku adalah keponakanmu, Moghira,” jawab anak muda itu. 
“Sungguh tak tahu budi!” tukas Orwa (yang dulu membayar uang darah atas beberapa pembunuhan yang dilakukan keponakannya tersebut), 
“Padahal kemaren baru saja aku menebus nyawamu.”

Orwa kaget atas kesetiaan dan pengabdian pengikut2 Muhammad. 

Sekembalinya ke Mekah, dia melaporkan bahwa dia banyak melihat raja2 seperti Khosrow, Caysar, dan Najashi, tapi dia belum pernah melihat perhatian dan rasa hormat yang begitu besar yang diterima Muhammad dari pengikutnya. 
“Mereka cepat2 mengamankan air yang digunakannya untuk wudhu, menyimpan ludahnya, atau rambut yang jatuh dari kepalanya.”
[ Sirat Ibn Ishaq, p.823 ]

Dari kisah ini sudah jelas bahwa Muhammad menjadikan dirinya pusat penyembahan bagi aliran ciptaannya. Dialah tuhan yang dikhotbahkannya sendiri. 

Ketaatan padanya sama dengan ketaatan pada Allah dan menentangnya berarti menentang Allah. Inilah yang memang diangan-angankan para narsisis dan psikopath, menjadi reinkarnasi Tuhan. Muhammad menipu semua orang sampai dia mencapai takhta Allah dan de facto menjadi Tuhan itu sendiri.

HANCURNYA HUBUNGAN KELUARGA
Jim Jones percaya: “Keluarga adalah bagian dari sistem musuh, karena mereka merugikan pengabdian total seseorang kepada “Alasan Utama”. 

Alasan Utama ini tentunya tak lain daripadanya dirinya sendiri (Jim Jones).

Muhammad memecah-belah keluarga dengan menyatakan bahwa Muslim pertama-tama harus setia terhadap Allah dan Rasulnya dan tidak boleh taat pada orangtua mereka jika mereka menghalangi hubungan Muslim dengan Islam. 

Karena Allah tak bisa dilihat dan didengar, maka ketaatan akhirnya bermuara pada Muhammad, satu2nya wakil Allah dibumi. 
Ayat Quran berikut menjelaskan hal ini:
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(QS 29:8)

“Mengapa tidak banyak orang yang keluar dari aliran itu?” tanya Osherow. 

“Begitu masuk Kenisah Rakyat, orang2 tidak boleh pergi; yang tetap pergi dibenci,” jelasnya. “Tiada yang lebih menjengkelkan Jim Jones daripada hal ini; orang2 yang meninggalkannya menjadi sasaran kebenciannya dan disalahkan atas segala masalah yang terjadi. 
Seorang anggota jemaat ingat setelah beberapa anggota remaja meninggalkan Kenisah Rakyat, ‘Kami sangat membenci ke delapan orang itu karena kami tahu suatu hari mereka akan mencoba membom kami. Maksudku, Jim Jones membuat kami benar2 percaya akan hal ini.”

Muslim juga diajarkan cara berpikir yang sama. 

Seorang Muslim sangat membenci murtadin. 
Dalam Islam, murtadin, pemikir merdeka (freethinkers), dan pengritik diancam dan dibunuh. 
Muslim yang murtad dituduh melakukan penghujatan dan mereka dihina atau dibunuh. 
Quran pun dengan jelas menyatakan bahwa Muslim tidak boleh murtad.
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. .... Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.
(QS. 47:23-25)

Di sini Muhammad menjanjikan hukuman illahi bagi murtadin di alam baka. 

Dia juga mengumumkan hukuman bagi murtadin di dunia. 
Bukhari melaporkannya di hadis berikut:
Rasul Allah berkata, “Darah seorang Muslim yang bersaksi bahwa tiada yang layak disembah selain Allâh dan bahwa aku adalah rasulnya, tidak boleh dikucurkan selain karena tiga hal: dalam Qisa melakukan pembunuhan, orang yang telah menikah melakukan zinah dan yang murtad dan meninggalkan kaum Muslim.”
[Sahih Bukhari Jilid 9, Buku 83, Nomor 17]

Hadis lain menyatakan bahwa beberapa murtadin dibawa menghadap Ali dan dia membakar mereka. Ketika berita ini didengar Ibn ‘Abbas, dia berkata, “Jika aku berada di tempatnya, aku tidak akan membakar mereka, sebagai yang dilarang Rasul Allâh yang berkata, ‘Jangan hukum orang dengan hukuman Allah (api).’ Aku akan membunuh mereka berdasarkan perkataan Rasul Allâh, ‘Barangsiapa yang meninggalkan agama Islam, bunuh dia.’”
[Sahih Bukhari Jilid 9, Buku 84, Nomor 57]

TIDAK KONSISTEN
Sama seperti yang dialami beberapa jemaat Kenisah Rakyat, Muslim2 awal pun menyadari aturan ibadah kepercayaannya dan tindakan2 pemimpin mereka tidaklah konsisten. 

Jim Jones bersetubuh dengan banyak wanita di perkumpulannya dan dia tidak malu2 melakukannya. Muhammad juga melakukan banyak hal yang tentunya mengejutkan orang banyak, bahkan juga pengikutnya orang Arab yang bermoral rendah.

Di satu hadis Aisyah berkata

“Aku memandang rendah para wanita yang menyerahkan diri mereka pada Rasul Allâh dan berkata, “Dapatkan wanita menyerahkan diri mereka (pada seorang pria)?” 
Tapi ketika Allâh menyatakan: 
“Kau (wahai Muhammad) dapat menunda (giliran istri2mu), dan kau dapat menerima siapapun yang kau kehendaki; dan kau tidak bersalah jika kau mengundang dia yang gilirannya kau tunda,”
(Q. 33:51)

Aku berkata (pada sang Nabi), ‘Aku merasa Tuhanmu cepat memenuhi kehendak dan nafsumu.’”
[ Sahih Al-Bukhari, Jilid 6, Buku 60, Nomor 311 ]
Sudah jelas Aisyah tidak hanya cantik tapi juga cerdas. 

Memang bisa jelas terlihat di banyak kejadian tuhannya Muhammad datang segera menolong dan mengijinkannya untuk melakukan apapun yang disukainya.

Muhammad melanggar beberapa norma masyarakat dengan menikahi Zainab, yang adalah menantunya sendiri. Dia berhubungan seks dengan Mariyah, pelayan istrinya, ketika istrinya (Hafsa) sedang tidak ada di rumah. 

Dia berusia 51 tahun ketika dia menikahi Aishya yang berusia 6 tahun dan menidurinya ketika Aisyah baru berusia 8 tahun 9 bulan dan masih bermain dengan boneka2nya. 
Muhammad mengaku dapat ‘wahyu2’ terbaik ketika tidur di bawah satu selimut dengan anak perempuan kecil ini. Di puncak kekuasaannya, Muhammad melihat anak perempuan balita dan mengatakan pada orangtua anak itu bahwa dia ingin mengawininya jikalau anak itu sudah tumbuh besar. Untunglah bagi anak itu, Muhammad mati tak lama setelah mengatakan hal itu. Muhammad mengambil wanita2 remaja sebagai hadiah2 pribadi dari Allah tatkala melakukan penyerangan2 dan menghabisi suku2 dan membunuhi sanak keluarga mereka. 
Dia menjadikan para wanita remaja itu sebagai budak2 seks di haremnya.

Tentu saja, banyak Muslim awal yang heran andaikata Muhammad itu rasul tuhan, mengapa tindakannya sangat jauh dari suci. 

Kita tidak bisa menyamaratakan bahwa Arab2 kuno tidak punya nurani sama sekali dan tidak tahu apa yang dilakukan Muhammad adalah salah. 
Akan tetapi, jika mereka ragu, mereka tidak berani menyatakan hal itu. 
Muslim takut akan ancaman dan hukuman. 
Mereka yang tidak setuju cepat2 disingkirkan.

Sama seperti Jim Jones, Muhammad juga menciptakan suasana teror sehingga yang meragukan dirinya tidak berani menyatakan pikirannya.
Dia melarang pertanyaan2 yang susah dan jadi sangat marah jikalau ada yang melakukannya.

Hadis berikut adalah contoh di mana Muhammad marah pada mereka yang berani mempertanyakan keputusannya. 

Hal ini terjadi ketika dia membagi-bagi semua jarahan yang dirampas di Perang Hunain kepada para pemimpin Mekah untuk “melunakkan hati mereka” dan “membuat Islam terasa manis di mulut2 mereka.” Pengikutnya yang membantunya berperang tidak kebagian jatah apapun. Seorang berkata: “Wahai Rasul Allah! Bersikaplah adil.” 
Sang Nabi berkata, “Awas kamu! Siapa yang bisa berlaku adil jika aku tidak? 
Aku akan celaka jika aku tidak berbuat adil.” Omar berkata, “Wahai Rasul Allah! 
Ijinkan aku memancung kepalanya.” 
[Sahih Bukhari Jilid 4, Buku 56, Nomor 807 ]

PENGARUH BUJUKAN
Apa sih awalnya yang menyebabkan orang2 tertarik bergabung di alirannya Jim Jones? 

Mari kita bahas pertanyaan ini dan membandingkannya dengan orang2 yang baru masuk Islam (mualaf).

Osherow menyebut daya tarik Jim Jones terdapat pada kepribadiannya yang berkharisma dan keahliannya dalam berkhotbah, juga ditambah dengan keahliannya dalam memanfaatkan orang yang mudah tertipu. Dengan janji2 dan penampilannya yang diatur rapih untuk memikat setiap penonton, dia dengan mudah memenangkan hati dan angan2 mereka. 

Kata2 Cicero tepat dalam menggambarkan hal ini: 
jago khotbah dapat membuat hal yang mustahil dipercaya orang.”

Muhammad juga sadar betul akan pengaruh khotbah. 

Dia percaya bahwa “dalam kemahiran berkhotbah (pidato) terdapat sihir
[ Sunnan Abu Dawud; Buku 41, Nomor 4994

Dan dia juga berkata: “Dalam khotbah2 yang diucapkan dengan mahir terdapat pengaruh sihir" (artinya, beberapa orang tidak mau melakukan sesuatu dan pengkhotbah yang hebat mengutarakan hal itu dan kemudian orang2 mau melakukannya setelah mendengar khotbah).”
[ Sahih Bukhari Jilid 7, Buku 62, Nomor 76 ]

Di hadis lain, dia membual, “Aku telah diberi kunci2 khotbah yang berpengaruh dan diberi kemenangan melalui terror (menebarkan rasa takut)”.
[ Sahih Bukhari Jilid 9, Buku 87, Nomor 127 ]
Dia menggunakan pengaruh khotbah dan bujukan, juga teror dan ancaman demi keuntungan dirinya sendiri.

Osherow menulis: “Anggota Kenisah Rakyat terdiri dari masyarakat yang butuh bantuan dan terlupakan: orang2 miskin, kulit hitam, para jompo dan beberapa pecandu obat bius dan bekas narapidana.”.

Bandingkan hal ini dengan pengikut2 pertama Muhammad di Mekah. 

Mereka kebanyakan adalah kaum miskin, budak2, anak2 muda pemberontak, dan beberapa wanita yang butuh perhatian. 
Dia berkhotbah pada para budak agar mereka melarikan diri dari majikannya dan hijrah; dia mengatakan pada kaum muda untuk tidak mentaati orang tua mereka dan ikut dia saja; dia berbicara tentang kesamaan sosial dan persaudaraan antar sesama Muslim; dia menjanjikan setiap orang hadiah besar di alam baka dan kekayaan di dunia fana, kekayaan yang nantinya datang melalui penjarahan / perampokan.

Tiga sejarawan utama Muslim yakni Tabari, Ibn Sa’d dan Ibn Ishaq setuju bahwa hanya beberapa gelintir orang saja yang memeluk Islam secara sukarela. 

Kebanyakan orang lainnya memeluk Islam karena rasa takut atau karena serakah ingin dapat bagian harta jarahan. Meskipun demikian, apapun alasannya, mereka semua memenuhi tujuan Muhammad untuk menundukkan semua orang pada Islam.

BUALAN2 LUAR BIASA BESAR
Para pemimpin aliran sesat punya pribadi megalomaniak. 

Baik Jim Jones maupun Muhammad punya ego (keakuan) yang terlalu membengkak. 
Untuk memikat anggota baru, Jones mengadakan pelayanan masyarakat di berbagai kota. 
Di selebaran2 yang disebarkan tertulis:
Pendeta Jim Jones… Luar Biasa! Penuh Muzizat! Sukar Dipercaya! 

Pelayanan kesembuhan kenabian yang paling unik yang engkau akan pernah saksikan! 
Saksikan Firman yang hadir diantara kalian!

Muhammad juga punya banyak bualan tentang dirinya sendiri. 

Allah yang adalah boneka ciptaannya seringkali memujinya sebagai:
Kami mengirim kamu sebagai rahmat bagi semesta alam. (Q. 21:107)
Dan memang kau (Muhammad) benar2 berbudi pengerti agung. (Q. 68:4)
Memang benar Rasul Allah kau adalah suru teladan yang baik. (Q. 33:21)
Sungguh benar inilah kata Rasul yang paling mulia. (Q. 81:19)

Seorang mantan anggota jemaat yang bernama Neva Sly mengatakan:
‘Kami selalu menyalahkan diri kami sendiri jikalau ada yang tidak beres.’ 

Akhirnya, dengan kemahiran berpidato, penipuan, dan bahasa yang muluk, Jones bisa meyakinkan bahwa kematian sebenarnya adalah ‘langkah selanjutnya’ dan dengan ini dia menutupi tindakan putus asa bunuh diri sebagai tindakan ‘bunuh diri revolusioner’ yang terhormat dan berani. 
Para jemaatnya percaya pada kata2nya.”

Hal inipun persis dengan yang terjadi pada Islam, di mana Muslim secara sukarela menyalahkan diri sendiri jikalau ada yang tidak beres dan bersyukur pada Allah untuk semua hal yang baik. Kita juga bisa melihat kesamaan yang tepat antara pengikut Muhammad dan Jim Jones di saat mereka menghadapi kematian.

Kata asli “kami cinta kematian sama seperti kau cinta kehidupan” yang dikatakan Osama bin Laden pada suratnya yang terkenal untuk Amerika Serikat sebenarnya terdapat dalam kejadian Perang Qadisiyya di tahun 636 ketika panglima tentara Muslim yakni Khalid ibn Al-Walid mengirim pesan surat dari Kalifah Abu Bakr kepada panglima Persia (Iran) bernama Khosrau. Suratnya menyatakan: “Kau (Khosrau dan orang2nya) harus masuk Islam, dan dengan begitu nyawamu selamat, karena jika tidak, kau harus tahu bahwa aku datang padamu dengan tentara2 yang cinta kematian, seperti kau cinta kehidupan.” 

Kalimat ini terus dikutip di khotbah2 Muslim modern, di koran2 dan di buku2 Islam.

MENGAKU PUNYA PENGETAHUAN RAHASIA
Satu cara yang digunakan pemimpin aliran sesat untuk mempesona pengikutnya adalah dengan cara melakukan mujizat dan mengaku punya pengetahuan yang tidak diketahui orang lain. 

Jim Jones melakukan banyak mukjizat yang diatur apik di atas panggung. 
Diantaranya adalah kemampuannya untuk menyatakan sesuatu tentang anggota baru atau tamu yang tidak diketahui orang manapun kecuali orang itu sendiri. 
Untuk melakukan “mukjizat” ini, dia akan mengirim seorang pengikut kepercayaannya terlebih dahulu untuk mencari barang milik orang atau tamu itu, membaca surat2 pribadinya atau mendengarkan pembicaraan mereka dan lalu melaporkan keterangan itu padanya. 
Setelah itu dia akan mengejutkan mereka dengan “pengetahuan rahasia” tentang mereka.

Muhammad juga melakukan hal yang sama. 

Dia punya banyak mata2 di mana2 dan setelah mereka menyampaikan keterangan padanya, dia akan membual “Jibril memberitahu diriku…

Di sub judul 2 kita telah membahas skandal seks Muhammad dengan Mariyah, reaksi Hafsa akan hal itu dan sumpah Muhammad yang melarang dirinya menikmati Mariyah tapi kemudian dia sendiri membatalkan sumpah itu dan mengaku dapat wahyu dari Allah. 

Ayat berikut sesuai dengan kejadian ini. 
Ayat ini berisi perintah Muhammad kepada Hafsa untuk tidak menceritakan rahasia skandal seksnya dengan Mariyah kepada orang lain. 
Tapi Hafsa tak sanggup mengekang mulutnya, sehingga menyampaikan rahasia ini kepada Aisyah. Muhammad marah ketika tahu rahasia ini terbongkar. 
Tidak perlu jadi orang jenius untuk tahu bahwa Hafsalah yang membocorkannya. 
Akan tetapi, Muhammad lalu mengaku bahwa Allah-lah yang memberitahukan padanya bahwa Hafsa telah melanggar perintah sang Nabi.

Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
(Q. 66:3)
Seluruh kejadian ini sungguh konyol.
Pertama-tama, pencipta seluruh alam semesta ini bertindak sebagai mucikari yang membantu nabinya untuk bersetubuh dengan wanita yang membangkitkan birahinya. 

Setelah itu sang pencipta alam semesta menyebar gosip dengan memberitahu nabinya apa yang dikatakan para istrinya di belakang punggungnya. 
Tiada guna untuk membicarakan kekonyolan kisah ini. 
Hal penting yang patut diperhatikan adalah Muhammad membual menerima keterangan dari tuhan padahal sudah jelas Hafsa sendiri yang membocorkan rahasianya. Anak umur enam tahun saja sudah bisa menduga hal ini.
Akan selalu ada berbagai cara yang dilakukan pemimpin aliran sesat untuk menipu orang dan mengaku punya pengetahuan rahasia. 

Herannya, para jemaatnya juga seringkali sukarela bekerja sama dengan pemimpin itu untuk melakukan penipuan.

CURIGA TERHADAP NON-MUSLIM
Osherow menulis: “Jones menanamkan kecurigaan atas semua hal yang bertentangan dengan pesannya, dan menyebut mereka hasil karya musuh. Dengan menghancurkan kesahihan sumber berita, dia memberi penawar pada anggotanya agar tidak terpengaruh oleh kritik2 dari luar.”

Hal ini sama dengan yang terjadi pada Muslim, yang menuduh para pengritik Islam sebagai Zionis dan/atau orang2 yang dibayar oleh “musuh2 Islam.” 

Siapapun yang berani mengritik Islam akan didatangi Muslim secara pribadi.

Bukannya membantah pendapat pengritik Islam, Muslim menyerang secara ad homimem. Mereka menghina kritikannya dan mencoba merendahkannya, tapi tidak mampu menjelaskan argumentasi yang membantah kebenaran kritik itu.

PEMBENARAN DIRI SENDIRI
Jim Jones menciptakan suasana dominasi dan pengontrolan total. 

Osherow menulis: “Dengan mengamati ketaatan dan pengaturan suasana di Jonestown, maka akan diketahui mengapa orang2 bertindak sesuatu. 
Begitu anggota2 sudah masuk ke dalam Kenisah Rakyat di Jonestown, tidak banyak yang dapat mereka lakukan selain mengikuti apa yang diperintahkan Jim Jones. 
Mereka di bawah pengaruh kekuasaan mutlak. 
Mereka tidak punya banyak pilihan, dikelilingi penjaga bersenjata api dan berada di tengah2 hutan, mereka telah menyerahkan passport dan surat2 penting mereka, telah bersumpah kepada Jones, dan percaya keadaan di luar bahkan lebih mengancam. Anggota2 diberi makan yang sangat tidak bergizi, disuruh bekerja keras, kurang tidur, dan terus-menerus dikecam keras oleh Jones atas kesalahan2 mereka. 
Semua ini menekan mereka untuk tunduk terus pada Jones.”

Kita tahu bahwa Muhammad bersikap kejam terhadap mereka yang meninggalkannya. 

Jadi bisa dilihat bahwa tidak banyak perbedaan antara jalan pikir Muhammad dan Jones. 
Akan tetapi, tidak benar kalau dianggap bahwa anggota2 aliran sesat tetap tinggal karena mereka dipaksa tunduk secara fisik saja. 
Pemaksaan sikap tunduk secara moral jauh lebih berpengaruh dan berlangsung lama. 
Korbannya jadi penurut, bahkan turut berpartisipasi terhadap penindasan dan perbudakan atas diri mereka sendiri.

Osherow menulis: “Di saat upacara bunuh diri akhir, kebanyakan anggota tidak mungkin lagi untuk bisa melawan atau melarikan diri. 

Tapi sebenarnya, tidak dapat disangkal bahwa tidak banyak yang ingin melawan dan pergi. 
Kebanyakan anggota percaya pada Jones. 
Di sebuah tubuh wanita ditemukan pesan yang tertulis di tangannya di saat2 terakhir yang tertulis: ‘Jim Joneslah satu2nya yang benar.’ 
Mereka tampaknya telah menerima pentingnya dan bahkan “indahnya” kematian. 
Sebelum upacara bunuh diri berlangsung, seorang penjaga mendekati Charles Garry, yang adalah salah satu pengacara yang disewa Kenisah Rakyat. 
Penjaga itu berkata, “Saat yang indah… kita semua akan mati.”

Anggota yang berhasil selamat di Jonestown adalah seorang dokter gigi dan dia diwawancarai tentang terjadinya kematian2 itu. 

Katanya, “Jika aku berada di sana, aku pasti jadi salah seorang dari mereka yang berbaris untuk minum racun dan merasa bangga melakukannya. 
Yang kusedihkan adalah: aku tidak ikut mengalami saat akhir itu.”

Sukar untuk menerangkan dan mengerti peristiwa ini. 

Kenyataannya adalah begitu seorang percaya bahwa pemimpin alirannya adalah utusan illahi, maka mereka dengan suka hati mau jadi partisipan dan pelaku dari pikiran2 pemimpinnya yang tidak waras. Apa yang mendorong orang normal untuk berlaku ekstrim seperti ini? 
Apakah ini dapat menerangkan sikap fanatik dan pengabdian mutlak dari Muslim2 awal terhadap Muhammad? Apakah para Muslim awal itu melihat Muhammad sama seperti pengikut Kenisah Rakyat melihat Jim Jones? 
Hadis berikut ini menerangkan fanatisme buta para Muslim awal.
Rasul Allah datang mengunjungi kami di siang hari dan air wudhu dibawa baginya.
Setelah dia melakukan wudhu, air sisa wudhu dibawa oleh orang2 dan mereka mulai membilasi tubuh2 mereka dengan air itu
(sebagai berkat).
[ Bukhari Jilid 1, Buku 4, No 187 ]

MATI SEBAGAI BUKTI BERIMAN
Osherow menulis: “Tapi di tahun 1978 ketika anggota2 keluarga jemaat Kenisah Rakyat khawatir dan meminta politikus negara Leo Ryan menyelidiki aliran kepercayaan itu, Ryan dan para wartawan yang ada bersamanya menyaksikan kebanyakan jemaat memuji tempat itu, menyatakan bersuka cita berada di tempat itu dan ingin tetap tinggal di situ. 

Akan tetapi, dua keluarga, berhasil menyelipkan pesan kepada Ryan bahwa mereka ingin meninggalkan aliran itu dan turut pergi bersamanya. 
Ketika kelompok Ryan dan dua keluarga yang membelot itu hendak naik pesawat2 terbang, mereka diserang mendadak dan ditembaki sampai lima orang, termasuk Ryan, meninggal. 
Setelah itu Jim Jones mengumpulkan jemaatnya yang lebih dari 900 orang dan memerintahkan mereka minum air beracun dan ‘mati dengan terhormat’.".

Dunia kaget ketika mengetahui peristiwa ini. 

Tapi pengabdian absolut dan ketaatan membuta, ciri2 aliran sesat, semuanya ada pada Islam. Islam sendiri berarti ketundukan. 
Muslim harus mengenyahkan kemauan mereka dan menolak apapun, termasuk keluarga mereka sendiri dan hidup mereka untuk membuktikan ketaatan kepada Allâh dan rasulnya. 
Dalam Quran kita baca:
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar.

(QS. 2:94)

Di bagian lain Muhammad menantang kaum Yahudi untuk meminta kematian untuk membuktikan bahwa mereka jujur.
Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar".
(QS. 62:6)
Sudah jelas bahwa berdasarkan pikiran tak waras orang2 narsisis seperti Jim Jones dan Muhammad, ujian ketaatan mutlak adalah meminta jemaatnya untuk mati. 

Acara2 TV Palestina seringkali menayangkan ibu2 dari pembom bunuh diri yang dengan bangga berkata tentang pengorbanan anak2 mereka dan berharap anak2 mereka yang lain melakukan hal yang sama, kebanggaan yang sama yang kita lihat pada Imam Samudra dkk.

MENUNTUT NYAWA SEBAGAI PENGORBANAN TERAKHIR
Osherow menulis: “Akhirnya, Jim Jones dan Alasan Utama-nya menuntut pengikutnya untuk menyerahkan nyawa mereka.”

Pemimpin aliran sesat jadi begitu terobsesi dengan ketaatan sehingga dia menuntut pengikutnya membuktikan kesetiaan dan kecintaan mereka padanya dengan cara mengorbankan apapun, termasuk nyawa mereka sendiri. 

Alasannya hanyalah dikarang-karang saja. 
Quran juga menawarkan upah besar bagi yang mati syahid dan mengajak Muslim untuk mengorbankan nyawa mereka demi Muhammad.

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
[QS 3:169-171]

Ada pula ahadis yang menerangkan upah yang akan diterima mereka yang mati syahid.
Sang Nabi berkata, “Surga punya 100 tingkat yang disediakan Allah bagi Mujahidin (pejuang Muslim) yang berperang di JalanNya.”
[ Bukhari Jilid 4, Buku 52, Nomor 48 ]

Sang Nabi berkata, “Tiada seorang pun yang masuk ke Surga yang mau kembali ke dunia bahkan jika dia mendapatkan apapun di dunia, kecuali seorang Mujahid yang ingin kembali ke dunia agar dia bisa mati syahid sepuluh kali lagi karena kehormatan yang diterimanya (dari Allâh).
[ Bukhari Jilid 4, Buku 52, No 72 ]

Osherow menelaah: “Apa yang membuat orang2 tega membunuh anak2 mereka dan diri mereka sendiri? Dari pandangan luar, hal ini sukar dipercaya. 

Sama halnya, jika dilihat sekilas, sukar untuk dipercaya mengapa begitu banyak orang rela menghabiskan waktu, semua uang mereka dan bahkan menyerahkan pengurusan anak2 mereka kepada Kenisah Rakyat. Jones memanfaatkan proses pelogisan yang membuat orang membenarkan pengabdian mereka dengan menaikkan taraf ketaatan mereka sambil mengurangi resiko jika tidak taat.”

Hal ini pun dilakukan Muhammad.
Dia meyakinkan pengikutnya bahwa dialah alasan yang paling utama dan pengikutnya diciptakan hanya untuk percaya padanya dan menyembah tuhan yang hanya bicara melalui dirinya. 

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
(Q. 51:56).

Menurut sebuah hadis qudsi (dipercaya benar2 sahih) tujuan hidup adalah untuk mengenal Allah dan menyembahnya dan tentunya hal ini hanya bisa terjadi melalui rasulnya yakni Muhammad. Allah menjanjikan upah besar bagi mereka yang bersedia mengorbankan apapun bagi dirinya dan mengancam mereka yang tidak percaya dengan siksaan abadi. 

Muslim harus siap berperang bahkan melawan ayah2 dan saudara2 mereka sendiri, siap dibunuh dan membunuh. Sama seperti aliran sesat lainnya, para Muslim pun melogiskan dan menghalalkan semua tindakan kriminal, termasuk menculik orang2 tak bersalah dan memancung mereka, membom penduduk sipil dan membunuh ribuan orang. 
Dalam pikiran mereka, tujuan mereka sangatlah tinggi sehingga hal lain tidak berarti.

MENGELABUHI UMAT
Proses evolusi dari seorang Muslim moderat menjadi teroris berlangsung perlahan dan seringkali tidak disadari. Mualaf (Muslim baru) semuanya awalnya moderat. 

Pada mulanya, mereka diajarkan “keindahan2 Islam”. 
Mereka diberitahu bahwa Islam adalah agama yang mudah, agama damai, agama semua orang dan menyembah satu Tuhan
(QS 2:256, 109:6, 2:62). 


Mereka dibimbing untuk percaya bahwa Islam menerima agama2 lain, terutama Yahudi dan Kristen yang juga monotheistik, dan Muslim hanya tidak setuju dengan kedua agama ini karena pengikutnya telah mengubah ajaran agama mereka sendiri. 

Mereka diajak untuk percaya bahwa Islamlah satu2nya agama sejati yang diterima Tuhan dan siapapun yang tidak percaya Islam, menolak kebenaran adalah orang2 berdosa.
Orang2 ini menyangkal Tuhan dan karenanya mereka akan celaka. 

Akhirnya, para mualaf ini diberitahu bahwa Isa dan Musa dalam Quran bukanlah Yesus dan Musa dalam Alkitab.

Para mualaf perlahan-lahan menganggap orang2 yang beragama lain adalah musuh Allah dan mulai membenci mereka secara aktif
(QS 9:29).

Lalu mereka diajarkan bahwa hanya Muslim saja yang bersaudara dengan mereka dan para kafir di luar ingin menyerang mereka
(QS 3:28).

Indoktrinasi perlahan adalah modus operandi (cara kerja) semua aliran sesat, di mana kebenaran sejati dan rencana asli aliran itu ditutupi dan disuapkan perlahan-lahan kepada penganutnya. Perkataan anggota2 utama aliran ini sangat berbeda sama sekali pada dunia luar dan pada anggota kelompoknya sendiri.

Osherow menulis: “Setelah perlahan-lahan meningkatkan tuntutannya, Jones dengan hati2 mengatur agar anggotanya mulai tahu tentang “upacara kematian akhir.” 

Dia menggunakan ketaatan mutlak mereka agar mereka bersedia melakukan hal ini. Setelah berhasil melakukan tugas ringan, maka orang itu pun setuju untuk melakukan tugas yang lebih besar, dan hal ini diakui oleh ahli jiwa sosial dan para salesman (penjual barang dagangan). Dengan melakukan tugas awal ini maka hal yang awalnya terasa tidak masuk akal jadi lebih diterima akal, dan ini juga mendorong orang untuk setuju melakukan tuntutan yang lebih besar pula.”

Muhammad tidak minta pengikutnya bunuh diri. 

Sebaliknya, dia memuji-muji mati syahid. 
Sang Nabi Allah lebih praktis dibandingkan Jones. 
Tindakan bunuh diri tiada gunanya baginya. 
Dia perlu anggotanya hidup agar bisa berperang baginya, memberinya harta jarahan dan menaklukkan dunia baginya. 
Dia memuliakan mati syahid di medan2 pertempuran. 
Kepraktisan Muhammad tampak jelas jika melihat kenyataan bahwa Jones dan berbagai pemimpin aliran sesat melakukan bunuh diri bersama-sama pengikutnya, sedangkan Muhammad jarang ikut berjuang aktif bersama2 pengikutnya di medan tempur.

Bagaimana mungkin semilyar orang waras percaya pada ajaran gila ini

Jawabannya bisa didapatkan di Jonestown.

Osherow menulis: “Setelah Kenisah Rakyat pindah ke Jonestown, latihan bunuh diri yang disebut sebagai ‘Malam2 Putih’ dilakukan berkali-kali. 

Latihan yang tampaknya gila ini dilakukan secara teratur, dan membuat anggota Kenisah Rakyat menjadi terbiasa.”

Para anggota Kenisah Rakyat adalah orang2 normal. 

Mereka tidak sakit jiwa atau gila. Akan tetapi, karena mereka meletakkan otak mereka di tangan orang gila, maka mereka pun mengikuti kegilaannya secara membuta.

Keterangan ini sangatlah penting. 

Di Jonestown para anggota sendiri akan mencela rekan mereka yang tidak tunduk, terutama sanak keluarga mereka, dan menghukum mereka. 
Tindakan kejam bagi orang normal terasa sangat mengganggu. 
Untuk mengurangi sakitnya nurani mereka sendiri, maka mereka mencoba merasionalkan kekejaman mereka dengan menyalahkan korban dan menganggap korban layak dihukum. 
Muslim diwajibkan memerangi non-Muslim dan bahkan orangtua, saudara, sanak keluarga mereka yang non-Muslim. 
Tindakan kekerasan dan kekejaman mereka itu dihalalkan dan dirasionalkan. 
Muslim diajar bahwa kekerasan terhadap non-Muslim dan sikap tak bertoleran itu sesuai dengan keinginan Illahi dan hukum suci Islam. 
Hal ini tidak hanya dapat diterima Muslim tapi diminati pula. 
Ketika Muslim menyerang orang2 tak bersalah dan membantai mereka, 
Muhammad meyakinkan mereka dengan berkata, 
“Bukan kalian yang melakukannya; tapi Allah yang melakukannya.”

Sebuah kisah disampaikan oleh Abu Hudaifah yang adalah Muslim Mekah usia muda yang ikut dalam perang Badar. 

Ayahnya ada di pihak lawan yakni Quraish. Dilaporkan bahwa Muhammad memerintahkan pengikutnya untuk tidak membunuh Abbas, pamannya sendiri, yang juga berada di pihak Quraish. Hudaifah menaikkan suaranya, “Apa? 
Masak kita membunuh ayah, saudara, paman kita sendiri tapi harus menahan diri untuk tidak membunuh Abbas? 
Tidak, aku pasti akan membunuhnya jika aku menemuinya.” 
Sewaktu mendengar komentar melawan ini, Umar, seperti biasanya dalam menunjukkan kesetiannya, mencabut pedangnya dan melihat pada sang Nabi menunggu tanda perintah untuk seketika memancung anak muda tak tahu aturan ini.
[Muir; The Life of Mohammet Vol. III Ch. XII, Page 109.]

Ancaman ini mendatangkan akibat seketika. 

Kelakuan Hudaifah dengan cepat berubah dan kita lihat di akhir pertempuran, dirinya jadi tunduk dan berbeda. Ketika dia melihat ayahnya dibunuh dan mayatnya diseret untuk dibuang ke dalam sumur, dia tidak tahan dan mulai menangis. “Kenapa?” tanya Muhammad, “Apakah kau sedih dengan kematian ayahmu?” Tidak begitu, wahai Rasul Allah!” jawab Hudaifah, “Aku tidak ragu akan keadilan atas nasib ayahku; tapi aku kenal benar hatinya yang bijaksana dan pemurah, dan aku dulu percaya Tuhan akan membimbingnya memeluk Islam. 
Tapi sekarang aku melihat dia mati, dan harapanku punah! 
Itulah mengapa aku bersedih.” 
Kali ini Muhammad senang akan jawabannya, dan dia menghibur Abu Hudaifah, memberkatinya; dan berkata, “Itu baik.
[ Waqidi, p. 106; Sirat p. 230; Tabari, p. 294 ]

Sikap tidak suka Muhammad terhadap bantahan Hudaifah dan reaksi cepat Umar untuk mengancam membunuhnya di tempat itu juga, merupakan stimulus (pengaruh) kuat yang mengakibatkan Hudaifah berubah perangai seketika dan sehari kemudian dia bahkan melihat “keadilan” atas kematian ayahnya. 

Begitu Hudaifah kehilangan ayahnya, yang dibunuh oleh teman2nya sendiri, maka tidak ada jalan kembali baginya. 
Dia harus membenarkan apa yang dilakukannya dan merasionalkan pembunuhan ayahnya. Menemukan nalarnya dan menghadapi rasa bersalah nuraninya terlalu menyakitkan. 
Dia harus terus melanjutkan jalan yang ditempuhnya dan meyakinkan dirinya bahwa Islam itu benar atau menghadapi rasa bersalah seumur hidup.

Para pemimpin aliran sesat punya kemampuan sangat cerdik untuk mengontrol pikiran2 pengikutnya. Seperti yang dikatakan Hitler, kebohongan2 yang besar lebih mudah dipercaya oleh orang banyak, dan pemimpin aliran sesat psikopat adalah biang pembuat kebohongan besar. Muhammad menciptakan sistem yang paling kuat untuk mengontrol manusia dan pikiran2 mereka, kontrol yang berlangsung selama 1400 tahun. 

Jika kontrol ini tidak diubah, maka hal ini akan terus berlangsung selamanya, menggerogoti dan menghancurkan hak azasi manusia yang utama yakni kebebasan berpikir dan memutuskan sendiri.

ISLAM ADALAH ARABISASI DUNIA
Islam anti Demokrasi dan Pancasila.

Ide untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam, bagian dari Imperium Theokrasi Arab, telah ada sejak masa awal masuknya Islam ke tanah air ini. 

Diawali dengan berdirinya kerajaan Islam Demak ditanah Jawa, berlanjut hingga masa pembentukan Republik Indonesia diawal kemerdekaan. 
Namun usaha tersebut selalu mendapat sandungan dari anak2 bangsa yang berjiwa nasionalis seperti Ir. Sukarno. 
Orang2 nasionalis sadar akan pentingnya menjaga kesatuan dan martabat bangsa, daripada menjadi budak bangsa lain. 
Kini di era reformasi, wacana tersebut menjadi semakin kuat, tiap-tiap Kabupaten berlomba-lomba menerapkan syariat Islam di daerahnya. 
Bagaimana fenomena ini bisa terjadi
Mengapa para muslim pribumi berlomba2 mendirikan Theokrasi Arab di tanah airnya sendiri? 
Lihatlah Aceh dengan GAMnya, Filipina terdapat Abu Sayaf, Thailand dengan Gerakan Pathani dan Yala, dan masih banyak contoh lainnya.

Islam adalah Arabisasi

Jadi, setiap orang yang mengaku beragama Islam, berarti dia telah memilih menjadi WARGA NEGARA ARAB (dalam pengertian rohani). 
Walau secara lahiriah, muslim adalah orang Indonesia, tapi secara jiwa, ia bukan lagi orang Indonesia, tapi orang Arab.

Dan untuk membuktikan kesetiaannya, "para warga negara Arab" ini diwajibkan untuk SUJUD MENYEMBAH ke arah NEGARA ARAB, dengan kota Mekah sebagai pusatnya. 

Kita memang tidak menyadarinya, karena Muhammad dengan cerdik, membungkus ritual sholat ini dengan topeng religius, yaitu melaksanakan perintah ALLAH. 
Lewat Islam, kita dibentuk dan dicetak menjadi orang2 "ARAB BLESTERAN". 
Semenjak kecil, kita sudah didoktrin dan dicuci otak agar menjadi PECINTA ARAB, dan PEMBELA ARAB. Itulah kenapa, doa2 dalam sholat dilarang memakai bahasa kita sendiri, tetapi HARUS memakai bahasa Arab.

Semua upaya Arabisasi itu dilakukan demi satu tujuan, 

yaitu ARAB YANG MENGUASAI DUNIA
Muhammad mengklaim bahwa Arab akan menaklukkan dunia dengan 12 kalifah (pemimpin) yang semuanya berasal dari Arab!

Hadis Muslim 4480
Dinarasikan oleh Jabir b. Samura yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Islam akan terus berlanjut untuk mencapai kejayaan hingga dipimpin 12 orang kalifah”. Kemudian Rasulullah SAW mengatakan sesuatu di mana aku susah memahaminya. 

Aku bertanya pada ayahku: 
"Apa yang dia katakan?" 
Dia berkata: 
"Dia bersabda bahwa semua dari mereka (12 kalifah) akan berasal dari bani Quraish (Arab)."

Muhammad menegaskan kembali bahwa kekalifahan (pucuk pimpinan) akan tetap di tangan Arab sekalipun penduduk dunia tinggal 2 orang.
Hadis Muslim 4476
Dinarasikan oleh Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda

"Kalifah akan tetap ada di antara bani Quraisy (Arab) sekalipun apabila tinggal 2 orang saja yang tersisa di bumi."

Dengan cita2 memimpin dunia inilah Arab menjajah dan memaksakan Islam kepada bangsa Persia (Iran), Mesir, Afganistan dan banyak bangsa lainnya. 

Bangsa2 tersebut kini telah kehilangan jati dirinya, telah kehilangan budaya aslinya, mereka semua kini telah menjadi Arab, meski sebenarnya mereka bukanlah Arab.

Apakah anda senang jika Indonesia menjadi BUDAK ARAB seperti bangsa2 diatas? 

Dimanakah kehormatan bangsa kita? 
Dimanakah kejayaan warisan leluhur kita? 
Jika anda memilih untuk tetap menjadi budak Arab, anda adalah PENGKHIANAT BANGSA. Untuk apa anda mengaku orang Indonesia, meneguk air Indonesia, makan hasil bumi Indonesia, tapi hati anda condong pada ARAB?

Karenanya simaklah sejarah Arabisasi yang dilakukan Muhammad dibawah ini ;
Dimasa kehidupan Muhammad, bukan hanya dia yang mengaku sebagai nabi utusan Tuhan. 

Ada Taliha, kepala suku Bani Asad, yang mengaku punya kekuatan ilahi. 
Dia dikalahkan oleh Khalid (Sahabat Muhammad) dalam beberapa pertempuran hebat.

Musailama juga salah seorang 'nabi' penantangnya. 

Dia melakukan mukjizat2 dan mengaku dikirim oleh Allah untuk saling membagi martabat kenabian bersama Muhammad. 
Dia bahkan berani mengatakan bahwa Muhammad juga mengakui pengakuannya ini. 
Pada akhirnya, dia terbunuh dalam pertempuran di Al-Yamama, yang hampir jadi bencana bagi kelanjutan Islam.

Al-Aswad, yang dikenal sebagai “Nabi Bercadar” dari Yaman, juga mengaku sebagai nabi. 

Dia pejuang berani dan tangguh, namun juga arogan dan dengan demikian kurang menarik dan kurang populer. 
Dia tewas akibat tipu daya pengikut Islam.

Keberadaan beberapa nabi dalam waktu yang sama, dinegara yang sama menunjukkan bahwa masalah kenabian ini tidak ada hubungannnya dengan TUHAN ; ini hanyalah sebuah alat untuk menghipnotis orang melalui penipuan2 berkedok agama. 

Tuhan tidak akan mengirim begitu banyak nabi2 ke Arab diwaktu bersamaan.

Orang2 ini, jelas, adalah “self-designated prophets” (jadi nabi atas pengakuan sendiri).
Muhammad sukses karena dia memakai pendekatan nasional, yang menarik bagi orang2 berjiwa patriot seperti Abu Bakar dan Umar. 

Para kontestan nabi lainnya gagal karena mereka terlalu menganggap rendah orang lain. 
Sebaliknya Muhammad menjanjikan martabat tinggi bagi bangsa Arab, yang tidak tahu apa-apa kecuali kemiskinan, penderitaan dan turunnya harkat martabat mereka. 
Kejayaan ini adalah sebuah mimpi yang mereka anggap bisa diwujudkan lewat seorang Muhammad. 
Kesuksesannya membuktikan pepatah evolusi: 
Siapa yang Kuat, Dialah yang bertahan. 
Semua ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Allah, yang ada hanyalah Muhammad berkedokkan Allah untuk mewujudkan ambisinya!

Mari kita lihat rencananya bagi Imperialisme Arab:
Muhammad menjiplak kepercayaan Yahudi dengan mengaku bahwa bangsa Arab adalah bangsa pilihan Tuhan;
Di antara semua bangsa di dunia Tuhan memilih bangsa Arab. Dari antara bangsa Arab Dia memilih Kinana. Dari Kinana dia memilih Suku Quraish (sukunya Muhammad). Dari suku Quraish Dia memilih Bani Hashim (klannya). Dan dari Bani Hashim Dia memilih Aku.”
( Ibn Sa’d, Tabaqat V. 1 p. 2 )

Pengakuan bahwa dirinya adalah utusan Allah, ia tegaskan lagi di Quran:
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.”
(QS 10:47)
Jelaslah, seorang nabi datang kepada bangsanya untuk menyelesaikan masalah2 dengan adil untuk tujuan menyatukan mereka menjadi sebuah bangsa yang hebat. Tapi, menurut Quran, cara paling efektif untuk mengamankan kesatuan sebuah bangsa adalah dengan menunjuk satu Kiblat, satu arah untuk memuja tuhan: semua orang beriman yang memuja tuhan yang sama menghadap kearah yang sama dan menunjukkan satu kesatuan. 

Inilah alasan bahwa hadits Bukhari 60:20 mengatakan bahwa setiap bangsa punya kiblatnya sendiri. Ini juga dibenarkan oleh Quran (QS 2:148).
Nabi lalu mencomot ajaran Yahudi dengan menyatakan Yerusalem, kota Yahudi paling sakral, sebagai Kiblat bagi para muslim arab. 

Tapi setelah sekitar 16 bulan, dia mengubahnya ke Kabah, sebuah tempat perlindungan di Mekah, kampung halamannya sang nabi. 
Perubahan ini didiktekan oleh keinginan/dorongan sang nabi untuk melayani tujuan2 nasionalnya.

Quran menyatakan:
Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
(QS 2:142)

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
(QS 2:144)
Dari ayat2 ini, jelas bahwa perubahan kiblat dari Yerusalem ke Kabah dipengaruhi BUKAN karena kehendak Allah tapi atas kemauan Muhammad. 

Hadits Muslim 31 : 5903 menunjukkan bahwa perubahan kiblat ini disarankan oleh Umar, Kalif kedua, yang dibunuh oleh seorang budak Persia karena ia (Umar) dituduh sebagai seorang rasis.

Kalau begitu omong kosong saja pepatah Allah :
Timur dan Barat adalah Milik Allah"
(QS 2:142)
Jika Timur dan Barat punya arti yang sama, lalu kenapa Dia paksa orang untuk mengubah arah sholat dari Yerusalem ke Kabah? 

Kenapa mereka tidak bisa menghadap kearah yang mereka suka?

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(QS 2:115)
Jadi, langkah ini diambil oleh nabi yang menyamar sebagai Allah untuk melayani kepentingan imperialisme Arab. 

Malah, pengubahan Kiblat telah menghancurkan nasib Yahudi, membawa maut bagi sejarah umat manusia dan hanya menguntungkan bagi imperialisme Arab.

Muhammad memang lihai. Ia mengatakan bahwa tiap bangsa punya nabinya sendiri, TAPI dirinya berbeda. Katanya, hanya dia yang bukan hanya nabi bagi bangsa Arab tapi juga nabi bagi SEMUA bangsa:
"Tiap Nabi ditunjuk bagi bangsanya sendiri tapi aku ditunjuk menjadi nabi bagi semua bangsa." (Mishkat, 5500, Jild.3)

Julukan 'nabi internasional' ini beserta dengan perubahan arah kiblat dari Yerusalem ke Kabah menunjukkan apa sebenarnya maksud Muhammad: muslim2 non Arab tidak boleh punya kiblat yang menunjukkan sifat khas mereka sebagai sebuah bangsa tersendiri. 

Mereka harus menganggap kiblat Arab sebagai PANDANGAN HIDUP mereka dan dengan demikian menerima hukum2 serta kebudayaan Arab dan menanggalkan tradisi2 nenek moyang asal mereka. 
Tahukah anda apa artinya ini dalam praktek ?

Tindakan ini mengangkat derajad Mekah menjadi tempat penghormatan spiritual tertinggi. Muslim dari berbagai bangsa menyembah kearahnya, tidak hanya lima kali sehari namun setiap saat sesuai dengan zona waktu berbeda2 mereka diplanet ini. 

Tindakan kebiasaan menyembah ini memperbudak jiwa mereka, membuat mereka secara tidak sadar patuh ke Mekah, menyembah tempat kelahiran Muhammad dan mengurangi kekuatan memakai otak mereka.

Biasanya satu bangsa harus menundukkan bangsa lain dengan kekuatan senjata ; yang ditundukkan membenci yang menaklukkan dan ingin merdeka, tapi dalam hal ini, semua Muslim non arab mengucurkan air mata memohon agar diterima sebagai budak2 budaya Arab! 

Bukankah ini contoh klasik seekor domba yang memohon pada penjagalnya agar segera dituntun kerumah jagal? 
Inilah kebijakan dari Muhammad.

Sadar akan kerapuhan manusia, sang nabi memaksakan tekanan psikologis pada para pengikut non arab dengan mewajibkan mereka untuk melepaskan budaya asal mereka dan sebagai gantinya memakai budaya arab. 

Dia mencapai tujuan ini dengan mengangkat martabat spiritual dari institusi2 Arab.


Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Kabah adalah rumah Tuhan karena Yang Maha Kuasa telah memerintahkan Adam membangun rumah itu baginya, dan ini juga dibangun kembali oleh Abraham.

2. Kuburan orang muslim harus digali sedemikian sehingga bila mayatnya dikubur, wajahnya menghadap kearah Mekah.

3. Begitu keramatnya Mekah hingga tak seorangpun boleh BAB (buang air besar) menghadap kota ini, dimanapun dia berada diplanet ini

Jika melakukan ini disebut kafir.

4. Allah bicara dengan bahasa Arab, dan Quran juga dalam bahasa Arab, yang merupakan bahasa yang sulit ; semua muslim harus mempelajarinya agar diberi karunia. 

Betapa berat sebelahnya Allah terhadap Arab.

5. Hadits Mishkat Jild. 3, no. 5751 melaporkan bahwa rasul berkata:
Cintailah Arab karena tiga alasan karena (1) Aku orang Arab (2) Quran dalam Bahasa Arab dan (3) lidah para penghuni surga akan juga berbahasa Arab.”

6. Kabah adalah pusat dari berkat Allah karena disinilah 120 Doa Ilahi turun tiap hari, dan lalu disebarkan keseluruh dunia!

7. Ibn Majah melaporkan dalam Hadist no. 1463, bahwa seorang Namaz (sholat didalam mesjid) di Medinah membawa berkah 100 kali lebih banyak dari sholat dimesjid lain, dan sholat dalam Kabah membawa rahmat 100.000 kali lebih banyak dibanding sholat di mesjid lain!

8. Bahkan kuburan orang Arab yang dikenal sebagai Jannat-ul-Mualla dan Jannat-ul-Baquee adalah tempat keramat. Menurut sebuah hadis, kuburan2 itu terlihat bersinar dimata para penghuni angkasa, sama seperti matahari dan bulan terlihat oleh para penghuni bumi. 

Mereka yang dikuburkan disana akan masuk surga tanpa segala kesulitan dan masing2 diberi hak untuk intersesi (menjadi perantara) bagi 70.000 orang lainnya!

9. Baca ayat berikut ini:
“(O Rasul) Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS 3:31)

Hubungkan ayat diatas dengan Hadis no 5 diatas. 

Maksud Muhammad mengeluarkan ayat ini adalah ; penyembahanmu terhadap Allah akan sia-sia jika kau tak mengikuti aku (Muhammad) dan tak mencintai Arab.

10. Sudah menjadi bagian dari iman Islam bahwa setiap muslim, dimanapun dia tinggal, harus datang ke Mekah sedikitnya satu kali seumur hidupnya, asal dia mampu.

Lebih dari dua juta muslim seluruh dunia datang ke Mekah tiap tahun untuk “naik” haji. Mungkin, jumlah yang sama juga melakukan Umroh per tahun. Upacara2 ini menghasilkan begitu banyak kekayaan bagi orang Arab dan semakin memiskinkan negara miskin seperti Indonesia.
Padahal, upacara ‘naik’ haji sudah menjadi bagian dari kebudayaan Arab sejak jaman dulu kala yang dikembangkan dari prinsip2 penyembahan ala India seperti Trimurti, Sabeanisme, takhyul2 lokal dan pengaruh2 Yunani. 

Tidak ada bukti2 sejarah bahwa kuil Kabah pernah dibangun kembali oleh Abraham, itu hanyalah klaim yang diciptakan bangsa Arab sendiri. Bukti sejarah lebih menunjukkan bahwa Kabah adalah kuil Hindu. Bahkan diawal kehidupan Muhammad, Kabah menjadi pusat penyembahan berhala. Begitu pula dengan kebiasaan kuno mencium Hajar Aswad yang disarankan oleh nabi karena hubungannya yang erat dengan budaya nasional Arab. 
Praktek berhala yang menarik hati orang Arab ini, jelas menolong sang nabi untuk mendapatkan umat baru bagi kepercayaannya.

Upacara haji memang sudah ada di jaman sebelum Islam dan dari dulu sampai sekarang tidak lain hanyalah untuk meninggikan martabat bangsa Arab. 

Orang2 melakukan ritual mencium Batu Hitam termasuk mengelilingi Kabah tujuh kali, yang dianggap melambangkan revolusi bintang2 yang dihubungkan dengan tradisi kaum berhala di Yaman.

'Allah' sendiri adalah nama dari Patung Kepala (Hubal/pemimpin patung) dalam Kabah milik suku Quraish, sukunya Muhammad. 

Ayah Muhammad (sebelum lahirnya Islam) bernama 'Abdi Allah' (Abdullah) yang berarti 'budak/pelayan Allah.' 
Muhammad mempertahankan nama ini karena memang menarik bagi orang2 Quraish. 
Lagipula, Allah adalah tuhan Arab, bukannya para penghuni “surga” (Allah sendiri) berbahasa Arab (lihat hadist no 5 diatas)?

Dengan demikian sang Nabi telah melimpahkan kesucian yang lebih besar kepada Mekah dibandingkan dengan orang Yahudi dengan Bait Allahnya di Yerusalem. Kesucian Mekah ini mencipratkan kesucian kepada orang2 Arab yang dijelaskan secara gamblang dalam hadis bahwa semua muslim harus mencintai Arab, dan mereka yang membenci/iri akan ditolak, tidak akan diakui oleh sang Nabi saat dia menjadi intersesor (perantara) nanti, dan alhasilnya, ia akan membusuk dineraka.

Dalam rencana besar Arabisasi ini, sang nabi mempertahankan dirinya untuk tetap berada paling atas: meski dia katakan cuma orang biasa dan hamba Allah, tapi Allah-lah, bersama dengan para malaikatnya yang bershalawat bagi Muhammad, dengan kata lain memuja dia;
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(QS 33:56)

Dengan demikian, cinta dan kepatuhan pada Muhammad adalah Islam yang sebenarnya dan Allah hanya menjadi alasan bagi Muhammad ; kepercayaan pada Allah tidak ada artinya tanpa mengakui dan patuh pada Muhammad sebagai utusanNya! 

(Bandingkan dengan ayat no 9 diatas)

Cara terbaik untuk mempraktekkan Islam adalah dengan mengambil Muhammad sebagai model, suri tauladan:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS 33:21)
Artinya, meniru sang nabi, dalam hal2 kecilpun seperti cara berpikir & bertingkah laku seperti sang nabi; bahkan makan, minum, bicara, melangkah, tidur, berpakaian dan penampilan harus meniru nabi.

Akhirnya kita menyadari bahwa doktrin 'nabi sebagai suri tauladan' ini adalah alat yang membuat Islam menjadi alat Imperialisme Arab. 

Dibawah ini adalah gambaran singkat dari prinsip dan praktek sang nabi sebagai suri teladan:

Prinsip dasar dari Islam adalah divide et impera, atau “Pecah-Belah dan Jajah” yang membelah bangsa2 secara sosial dan politik, antara mereka yang mukmin dari mereka yang kafir. 

Quran 58:19 menyatakan fakta ini dengan sangat jelas : 
non muslim dicap sebagai “golongan setan” dan para pengikut Allah dan Muhamad disebut sebagai “golongan Tuhan.”
Lebih jauh lagi, Quran menyebut anggota2 dari “golongan setan” sebagai “orang-orang yang sangat hina” dan menyatakan bahwa “mereka sesungguhnya golongan pecundang.” 

Tapi tentang “golongan Tuhan” ditambahkannya:

Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. …… Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.”
(QS 58:22)

Untuk pengertian yang lebih jelas dari ayat ini, fakta berikut mungkin bisa ditelaah dengan baik:
1. Anggota “golongan setan” ditakdirkan jadi pecundang. 

Mereka makhluk paling hina karena mereka tidak mengakui Muhammad dan Allah. Mereka adalah orang2 non-muslim.
2. Anggota “golongan tuhan” adalah orang yang tidak mencintai musuh Allah dan Muhammad, yang tidak mencintai non muslim, meskipun non muslim itu adalah ayah, anak, saudara atau bangsa mereka sendiri. 

Orang2 yang tidak mencintai non muslim inilah yang akan makmur kehidupannya dan akan dijadikan penghuni surga didunia yang berikutnya.

Disini perpisahan abadi muslim dan non muslim didasarkan pada konflik sosial dan politik yang tak berkesudahan dan Muhammad mencoba meyakinkan para muslim akan kemenangan akhir mereka. Bagaimanapun, seseorang tidak dapat menjadi bagian dari “golongan tuhan’ sampai dia memutuskan hubungan dengan orang tua, anak, saudara, orang2 sebangsa mereka, jika mereka semua itu tidak menerima Islam.
Inilah nasib bagi semua negara non-Arab dimanapun Islam masuk lewat pedang, migrasi atau propaganda. Diwilayah2 itu, Muslim berkewajiban memberlakukan dominasi kebudayaan ARAB, dengan cara menempatkan semua tradisi budaya setempat mereka dibawah budaya Arab, mengadopsi hukum Islam, mempelajari bahasa dan gaya Arab ; mencintai Mekah dan Arab, mengakui Muhammad sebagai suri tauladan karena sebagai orang Arab, dia (Muhammad) mencintai dan memberlakukan apapun yang berbau Arab.
Lebih parah lagi, mereka harus membenci budaya dan tanah air mereka sendiri sedemikian hingga tanah airnya menjadi Dar-ul-Harb, yakni Medan Perang.

Ini berarti bahwa mereka harus mendirikan tenda musuh ditanah air mereka sendiri dan memerangi bangsa mereka sendiri sampai bangsa mereka semua menyerah pada imperialisme budaya Arab dengan cara memeluk Islam (lihat GAM, DI TII).
Hanya jika demikian sajalah maka negara tersebut akan menjadi Dar-ul-Islam, yakni Medan Damai. Jika tidak maka tanah air tersebut akan terus menjadi Medan Perang (Dar-ul-Harb) dimana pembunuhan dan pemerkosaan non muslim dianggap sebagai perbuatan baik ; penipuan dianggap perlu dan malah dijadikan bagian dari moralitas Muslim pribumi.

Tanah Air! Apa itu Tanah Air?
Tanah dimana seseorang lahir, dibesarkan, tinggal dan menghabiskan hidupnya, itu semua dianggap sebagai lelucon besar di mata mereka yang terkena Arabisasi.
Para muslim non arab ini mengembangkan perasaan benci kesumat kepada budaya dan tanah air mereka sendiri.
Lihatlah Mesir, tanah dari para Firaun yang perkasa, dimana keunggulan kekaisaran mereka menjangkau masa 3000 tahun. Tanah indah, penuh sains, seni, budaya dan tingkah laku para dewa ini berubah dan menukik tajam hingga hampir menyentuh titik nadirnya ketika Islam mengambil alih. Tidak ada orang Mesir asli lagi.
Mereka semua berubah menjadi orang Arab!
Atau simaklah halaman2 bersejarah dari orang Persia (Iran). 

Kerajaan megah mereka berlangsung berpuluh2 abad lamanya.
Begitu besar kerajaan mereka hingga tidak ada yang menyamainya dalam ukuran sampai Inggris muncul dalam kancah internasional 3000 tahun kemudian.

Sumbangan mereka bagi perkembangan hukum di Romawi, 

kebudayaan Yunani dan tradisi2 di Asia tidak dapat dihitung. 
Mereka menghasilkan pemimpin2 spiritual seperti Zaratushtra yang kebijakannya sampai mempengaruhi agama2 besar seperti Yudaisme dan Kristen.

Tapi begitu Islam menjajah Persia, orang Arab menyita semua kekayaan2nya melalui sistem yang telah terbukti keefektifannya, yaitu melalui penjarahan, termasuk menjarah wanita2 cantik molek dan merebut karya penyair2 ternama Iran yang telah banyak menyumbang keindahan bagi tradisi2 Asia maupun Eropa.
Setelah itu, budaya Persia LENYAP total dari muka bumi.

Semua kejayaan budaya dan politiknya dimusnahkan oleh orang2 Iran sendiri yang di-Arabisasi dan akhirnya membenci kebudayaan mereka sendiri. 

Mereka lebih suka menjadi muslim dengan janji2 berseks ria dengan 72 perawan abadi, anak2 lelaki cantik dan arak2 lezat yang disebut2 dalam Quran.

Mereka menghujat nabi2 mereka sendiri, Zaratushtra dan Mani. 

Mereka membangun mitologi mereka sendiri yang dikenal sebagai Shi’ah, yang secara total berdasar pada lambang, cinta dan tradisi para pahlawan Arab, khususnya anggota keluarga langsung sang Nabi Muhammad. Sejak itu, orang2 Iran kehilangan jiwa Persia mereka.

Mereka telah dicabut dari kebesaran Persia, mereka bukan lagi orang2 Iran yang hebat seperti sebelumnya. 

Tidak ada lagi yang bisa jadi sumber inspirasi mereka kecuali jika hal itu didasarkan pada penjilatan terhadap orang Arab. 
Revolusi Islam dari Imam Khomeini adalah contohnya.

India adalah korban lain Islam. 

Saat Muhamad bin Qasim menginvasi wilayah Sindh, ini adalah saat yang paling buruk, paling menjijikan dan paling tidak menyenangkan dalam sejarah India. 
India, obor peradaban dunia yang punya tradisi hebat yang sebelumnya menikmati kehangatan 'ahimsa', kehangatan Hindu dan Budha, kemudian disengat oleh penjajah Arab yang doyan merampok dan memperkosa.
Ironisnya adalah, semua pembunuhan yang mereka lakukan itu diatasnamakan pada Allah yang mereka sebut ‘maha adil dan penyayang’, yang menganggap orang2 golongan tuhan ini sebagai orang2 yang bertindak adil dengan menyiksa orang2 kafir.

Lalu, tanah ini tidak lagi seperti semula, orang2 Hindu dan Budha yang tak mau mengakui Islam dibantai, darah mengalir dimana2, sejarah mencatat 80.000.000. 

orang meninggal akibat upaya Arabisasi ini. 
Islam telah mencabut Budha sampai keakar-akarnya, hingga punahlah Budhisme dari tanah asalnya.

Meski upaya Arab menjadikan India sebagai Imperium Theokrasinya gagal, namun mereka berhasil menancapkan doktrin Islam di sebagian wilayah tersebut.
Mereka yang telah terdoktrinisasi ingin memisahkan diri membentuk negara muslim tersendiri, mendedikasikan kepercayaan mereka pada tanah air sebagai Dar-ul-Harb, dengan memusuhi bangsa mereka sendiri!
Filosofi amoral inilah yang menyebabkan pecahnya India menjadi Pakistan.
Upaya divide et impera yang gagal dilakukan oleh orang Arab justru sukses ditangan orang2 India sendiri. Itu sebabnya Islam adalah alat abadi penyebaran Imperialisme Arab ; tidak lagi diperlukan pedang, tidak lagi diperlukan senjata: 

cukup dengan mengatas namakan agama Allah.
Kita harus ingat bahwa Islam adalah duta permanen dari agama, sosial dan politik.

Quran menyatakan:
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian … sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”
(QS 9:29)

Kesiapan perang terhadap non muslim ini memang telah menjadi motivasi Islam, tapi hal ini akan musnah dengan datangnya nabi lain. 

Tapi inipun sudah dipikirkan Muhammad.

Dia menutup lubang kelemahan ini dengan kelicikan yang lazim.
Dia umumkan dirinya sebagai nabi Terakhir, yakni tidak akan ada nabi2 lain lagi setelah dia dan dengan demikian tak ada orang seperti Ahmad Gulam Mirza (Ahmadiah) yang dapat MENGUBAH HUKUM2 KEBENCIANNYA MENJADI HUKUM2 DAMAI, sesuai dengan masing2 tanah air bangsa2 terjajah itu sampai tanah itu berubah menjadi Dar-ul-Salaam.

Disinilah inti masalahnya:
Sebuah bangsa bisa dibenci, disakiti dan dipermalukan jika tidak memeluk Islam, tapi begitu mereka memeluk Islam mereka menjadi budak budaya Arab karena didalamnya terdapat rumus2 penolakan terhadap tradisi tanah airnya sendiri.

Benar-benar sebuah strategi imperialisme yang sulit dikalahkan!
Dan malangnya Indonesiaku…
Rakyatnya sibuk menerapkan syariat Arab ditanah airnya sendiri!

SEMOGA TUHAN MERAHMATI INDONESIA.
___________________________
 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"