Translate

Asbabun Nuzul Qs.At Tahrim Ayat 01

  ASBABUN NUZUL
Sebab Turunnya Ayat Quran ;Surah at Tahrim 66:1

::::::::::::
Jika Quran itu adalah Firman ALLAH yang maha sempurna, benarkah kisah perselingkuhan Muhamammad dengan budak Mariyah telah ditulis di sisi ALLAH di surga dan disimpan di lempeng Lauhul Mahfuz di surga, atau ayat Quran ini sesungguhnya hanya akal-akalan Muhammad, demi membenarkan perbuatannya yang amoral?

Dalam Qur’an sura Tahrim 66:1 kita membaca,
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? 
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Tabaqat Ibn Sa’d, Vol 8, hal. 195
Ibnu Sa’d menulis: “Abu Bkr menceritakan bahwa Rasul SAW melakukan persetubuhan dengan Mariyah di rumah Hafsa. Ketika rasul keluar rumah, Hafsa duduk di gerbang (di belakang pintu yg terkunci). Dia bilang pada nabi, O rasul, apa anda melakukan ini di rumahku dan ketika giliranku? Nabi berkata, kendalikan dirimu dan biarkan aku pergi karena aku telah membuatnya (Mariyah) haram bagiku. Hafsa berkata, “Aku tidak terima kecuali kamu bersumpah bagiku.” Hazrat (yg mulia) itu berkata, “Demi Allah aku tidak akan menyentuhnya lagi.”
Tidak lama berselang, turun ayat dari Allah SWT untuk membatalkan sumpah Muhamad saw.

Qs 66:1-2
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? 
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Status Mariyah tetap budak (bukan istri) dan Mariyah melahirkan anak laki-laki.

--------------------------------------
Sumber-sumber Islam tertua lainnya membenarkan riwayat di atas:
Kitab Asbabun Nuzul Imam Suyuti, Halaman 585:
Sebab-sebab turunnya surat At-Tahrim

Diriwayatkan oleh Anas: Suatu hari Rasulullah menggauli seorang budak wanita miliknya. Aisyah dan Hafshah lantas terus-menerus memperbincangkan kejadian tersebut sampai akhirnya Rasulullah menjadikan budaknya itu haram bagi diri beliau (tidak akan digauli lagi).

Allah lalu menurunkan At-Tahrim ayat 1:
“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? 
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
-------------------------------------

Kitab Asbabun Nuzul Imam Suyuti, Halaman 586:
Sebab-sebab turunnya surat At-Tahrim

Suatu ketika, Rasulullah menggauli Mariyah, seorang budak wanitanya, di rumah Hafsah. Tiba-tiba Hafsah muncul dan mendapati Mariyah tengah bersama Rasulullah.
Hafsah lalu berkata,
“Wahai Rasulullah, kenapa harus di rumah saya, tidak di rumah istri-istri engkau yang lain?”
Rasulullah lalu berkata,
“Wahai Hafsah, mulai saat ini haram bagi saya untuk menyentuhnya kembali. Rahasiakanlah ucapan saya ini dari siapapun.”
Akan tetapi ketika Hafsah keluar dan bertemu dengan Aisyah, ia lantas membocorkannya. Allah lalu menurunkan ayat 1,
“Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu demi menyenangkan hati istri-istrimu….”
-------------------------------------------

Tafsir Maududi Q33:50 033-2.htm
Dari empat budak ini (yaitu Raihanah, Juwairiyah, Safiyyah, dan Mariyah), Muhammad membebaskan 3 orang dan menikahinya, sedangkan dengan Mariyah dia memiliki “hubungan suami istri” atas dasar dia adalah budaknya. 
Dalam kasus Mariyah ini, tidak ada bukti bahwa Muhammad membebaskan dan menikahinya.

Dalam Alquran yang diterbitkan Entesharat-e Elmiyyeh Eslami Tehran 1377 H, Tafseer dan terjemahan ke dalam bahasa Farsi oleh Mohammad Kazem Mo’refi, dijelaskan secara gamblang latar belakang dikarangnya ayat-ayat at-Tahrim tersebut:
Juga dilaporkan bahwa nabi telah membagi hari-harinya diantara istri-istrinya. Dan ketika tiba giliran Hafsa, disuruhnya Hafsa pergi ke rumah ayahnya Omar Khattab, dengan alasan ayahnya memanggilnya. Ketika Hafsa pergi, nabi memanggil budak wanita Mariyah, orang Coptik yang (belakangan) melahirkan anaknya Ibrahim dan Mariyah adalah hadiah dari Najashi, lalu melakukan hubungan seks dengannya.
Ketika Hafsa kembali, dia dapatkan pintu terkunci dari dalam. Dia duduk di depan pintu tersebut sampai sang nabi selesai dengan ‘bisnis’nya dan keluar rumah dengan keringat bercucuran di wajahnya. Ketika Hafsa melihat dia dalam kondisi demikian dia menegurnya dan berkata,

"Engkau tidak menghargai kehormatanku, kau kirim aku keluar rumah dengan alasan agar kau bisa meniduri budak wanita itu. Dan pada hari giliranku ini kau berhubungan seks dengan orang lain."
Lalu nabi berkata,
"Diamlah meski dia itu budakku dan oleh karenanya halal bagiku, untuk menyenangkanmu, Aku, saat ini, membuatnya jadi haram bagiku."
Tapi Hafsa tidak menerima ini dan meminta nabi bersumpah demi Allah, nabi melakukannya. Ketika nabi keluar rumah Hafsah ketuk dinding yang memisahkan kamarnya dengan Aisha dan menceritakan semuanya.

Karena itu kami bertanya:
Muslim selalu mendalilkan bahwa al Quran, setiap ayat maupun kata-kata yang ada didalamnya, bersumber dari ALLAH swt. Doktrin Islam mengajarkan bahwa Quran ditulis oleh ALLAH swt dengan tangannya sendiri dan kemudian Quran itu disimpan disisiNya pada sebuah lempeng yang bernama Lauhul Mahfuz, sebelum pada akhirnya diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Muhammad, selama 23 tahun masa pelayanan Muhammad.

Jika Quran itu adalah Firman ALLAH yang sempurna, benarkah kisah perselingkuhan Muhamammad dengan budak Mariyah telah ditulis di sisi ALLAH di surga, atau ayat Quran ini sesungguhnya hanya akal-akalan Muhammad, demi membenarkan perbuatannya yang amoral?

___________________________
___________________________
 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"

0 comments: