Translate

The Koran

ALQURAN BESERTA KESALAHAN PART II
 (Melihat berbagai akurasi blunder dalam Quran)

Ciri-Ciri Alkitabiah
Alquran juga membuat kesalahan yang sama ketika ia menamai Goliat sebagai Jalut,
Korah sebagai Karun, saul sebagai Talut, Enock sebagai Idris, Yehezkiel sebagai Dhu’l-khifl,
Yohanes Pembabtis sebagai Yahya, [ Yesus sebagai Isa] dan lain-lain.
Karena muhammad tidak mempunyai akses ke Alkitab
(terjemahan Alkitab dalam bahasa Arab belum ada pada waktu itu), dia sering mendapatkan nama-nama, peristiwa-peristiwa, dan kronologi yang serba salah.
Encyclopedia Britannica menyatakan:
Penyimpangan-penyimpangan dari periwayatan Alkitabiah sangatlah kentara, dan dalam banyak hal dapat ditelusuri kembali dalam anekdot dari Haggada yahudi (buku liturgi yahudi) dan Injil-injilan apokrif yang banyak disebut-sebut sebagai sumber dari mana Muhammad merujuk informasi ini. Tidak ada bukti bahwa Muhammad dapat membaca, dan ketergantungannya pada komunikasi lisan mungkin dapat memberi penjelasan mengapa terjadi miskonsepsi pada dirinya, contohnya kerancuan antara Haman (sebagai menteri dari Ahasyweros) dengan menteri dari Firaun (Surat 40:35, 37) dan antara saudara perempuan Musa. Miryam dengan maria ibu Yesus.
Kesalahan pengertian pokok Muhammad mengenai cerita dan doktrin-doktrin Alkitabiah mencerminkan bahwa dia hanya mengetahui cerita-cerita itu berdasarkan desas-desus saja.
Seperti yang dinyatakan oleh seorang ilmuwan besar dalam kajian Arab yang bernama canon Edward Sell mengenai kesalahan nama-nama:
Dia (Muhammad) pasti tidak memperoleh pengetahuan mengenai nama-nama tersebut dari sumber aslinya yaitu Alkitab Perjanjian lama. 
Kerancuan mengenai nama-nama itu sungguh sangat kentara.

Kesalahan Mengenai Musa
Alquran mengandung banyak kesalahan mengenai Musa:
1. 
Orang yang mengadopsi Musa bukanlah istri Firaun
seperti yang dinyatakan oleh Alquran dalam Surat 28:8,9. Orang yang mengadopsinya adalah puteri Firaun (keluaran 2:5).
[ Siapa yang salah catat di sini? 
Musa atau Muhammad? 
Musa sebagai nabi terbesar Yahudi, sebagai
penutur/penulis riwayatnya ini sendiri, akankah mencatat salah, dan diikuti salah oleh seluruh nabi-nabi lain dan umat Israel?
2. 
Air bah Nuh tidak berlangsung pada zaman Musa sebagaimana yang Alquran katakan
(Surat 7:136, 137, 138 bandingkan Surat 7:59ff). Kesalahan ini tidak mudah dapat disingkirkan.
3. 
Alquran menyatakan bahwa Haman hidup di Mesir pada zaman Musa dan dia bekerja untuk Firaun membangun Menara Babel (Surat 27:4-6; 28:39; 40:23, 24,36,37).
Tetapi sesungguhnya Haman hidup di Persia dan melayani raja Ahasyweros.
Untuk lebih terperinci lihat Kitab Ester 8.
[ Rupa-rupanya Muhammad mengira Ahasyweros ini salah satu Firaun di Mesir].
Kesalahan ini sungguh sangat serius karena tidak saja bertentangan dengan Alkitab tetapi juga bertentangan dengan sejarah sekuler.
4. 
Penyaliban tidak digunakan di Mesir pada zaman Firaun, walaupun Alquran
menyatakan demikian dalam Surat 7:124.

Kesalahan Mengenai Maria
Alquran mengandung banyak kesalahan mengenai Maria, ibu Yesus:
1. 
Ayah Maria bukan Imran (Surat 66:12)
2. 
Maria tidak melahirkan Yesus di bawah pohon palem sendirian (Surat 19: 22-25), tetapi di sebuah kandang diteman oleh Yusuf (Lukas 2: 1-20).
3.
 Muhammad mengalami kebingungan membedakan ibu Yesus, Maria dengan saudara perempuan Musa dan Harun, Miryam (Surat 19:28). 
Hal ini merupakan kesalahan serius karena menunjukkan bahwa Muhammad tidak mempunyai pemahaman mengenai perbedaan periode untuk tokoh-tokoh yang tertulis dalam Alkitab.
4. 
Muhammad dengan jelas mengarang-ngarang cerita dan mujizat bohong-bohongan yang terjadi bagi Maria (Surat 19: 23-26).
5. 
Zakharia tidak dapat berbicara terus sampai anaknya lahir (Lukas 1:20), bukan hanya selama tiga malam seperti yang dinyatakan oleh Alquran (Surat 19:10).

[NB. Muhammad membuat kekeliruan fatal atas wahyu yang mengisahkan tentang Zakharia:
1). Bisunya Zakharia selama 3 malam?!
Bisu mendadak untuk 3 malam adalah “sepele”, dalam artian bahwa itu bukan berita yang menggemparkan bagi suatu tanda Allah yang ingin dikhususkan bagi penghukuman Zakharia yang menolak percaya bagi kehamilan mujizat Allah. Sebaliknya Alkitab menyebutkan 2 tanda khusus yang langsung berkaitan dengan kehamilan DAN kelahiran mujizat. Yaitu bisu sepanjang kehamilan 9 bulan, DAN mendadak hilang bisu ketika kelahiran Yahya terjadi! 
Maka tanda-tanda ajaib ini menjadi kegemparan dan ketakutan dan buah tutur bagi seluruh penduduk desanya ketika tiba-tiba Zakharia bisa berkata-kata kembali. 
Kisah Alkitab ini tidak mungkin bohong-bohongan karena para saksi atas
kejadian ini adalah orang-orang seisi desa dan sekitarnya. 
Juga termasuk Maria yang sempat mengunjungi keluarga ini (Lukas 1:39-66).
2) Zakharia memelihara perawan Maria?! 
QS 3:37:”..., dan Allah menjadikan Zakharia pemeliharanya (Maryam). Setiap Zakharia masuk menemui (Maryam) di Mihrab, dia dapati makanan di sisinya, Zakharia berkata, “Hai Marya, dari mana engkau memperolehnya?’ Maryam menjawab, ‘Itu dari Allah.’ Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya dengan tiada terhitung.”
Muhammad terjebak dalam ketidak-tahuan akan tradisi ritual dan kesukuan Yahudi. Zakharia tidak tinggal di  Bait Allah di Yerusalem, jadi tak mungkin dia merawat Maria di sana. 
Dia , sebagai seorang imam, dipilih oleh rakyat untuk melayani (secara bergiliran dengan undi) di bait suci di Yerusalem tersebut hanya untuk sementara waktu! (lukas 1:5-40). 
Tak seorangpun dalam keadaan apapun boleh tinggal dalam ruang Maha Kudus; hanya imam agung saja yang diperbolehkan memasukinya sekali dalam setahun pada Hari Penebusan Dosa, dengan membawa korban untuk menebus dosa ( 1 raja-raja 8:6, 8, 9; Imamat 16: 2,32,33; Ibrani 9:7). 
Zakharia tidak memelihara Maria, karena Zakharia berasal dari suku Lewi (Ibrani 7:14) sedangkan Maria dari suku Yehuda.
Terlebih lagi, Zakharia hidup di Yudea sedangkan Maria tinggal di Nazaret dengan selisih jarak sehari penuh perjalanan!
Jadi tampaklah seluruh wahyu Muhammad sungguh tidak lulus fakta-fakta kultural!]
Istilah Dan Kisah Khayalan
Muhammad mengarang-ngarang cerita khayalan mengenai tokoh-tokoh Alkitab dengan menggunakan kata-kata seperti “Muslim” dan “Islam” yaitu istilah-istilah yang tidak dikenal oleh dan tidak muncul dari mulut nabi-nabi manapun di masanya.
Hal ini cukup menggelikan ibarat mengisahkan bahwa Muhammad berkata, “Saya suka sekali ayam goreng Kentucky”.
Sudah jelas istilah “ayam goreng Kentucky” tidak ada pada zaman Muhammad.
[ Istilah “Islam” maupun “Muslim” pada teks-teks “Alkitab” seperti yang di-klaim Muhammad, jelas merupakan usaha penboncengan dan peleburan sosok-sosok Islam ke dalam tubuh Alkitab demi meleburkan memenangkan orang Yahudi/Kristen ke dalam Islam].
Semua cerita-cerita dalam dalam Alquran mengenai Abraham, Ishak, Yakub, Nuh, Musa, Maria, Yesus, dan lain-lain mengandung kata-kata dan frasa-frasa yang dengan jelas menunjukkan kepalsuan belaka
(Surat 2:60, 126-128, 132-133, 260; 3:49-52, 67; 6:74-82; 7:59-63, 120-126; 10:71,72; 18:60-70; 19:16-33; dan lain-lain).

Tes Air
[ Kembali setting periwayatan Muhammad diubah secara kasat mata]:
Testing bagaimana cara para tentara minum air dari sebuah sungai bukanlah berlangsung pada waktu Daud mengalahkan Goliat atau pada zamannya Saul (Thalud), tetapi berlangsung pada masa yang jauh sebelumnya, yaitu pada masa Gideon. 
(Bandingkan Surat 2: 249, 250 dengan Hakim-Hakim 7:1-8).
[Perhatikan betapa Muhammad tidak paham kisah yang sebenarnya, dan tetap mencoba mencomot kisah ini untuk dijadikan bagian “wahyu” dalam Alquran. Anda akan bertanya, apa maksud Allah SWT melakukan testing air itu di kalangan tentara Thalut? 
Apa kegunaan kisah itu sebagai Firman Allah untuk manusia? 
Dan anda tidak akan menemui jawabannya! 
Ini berlainan dengan motif Alkitab yang justru menggambarkan maksud dan kegunaan dari test tersebut bagi rakyat Israel].

___________________________
___________________________
 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"

0 comments: