Translate

13 Pertanyaan Kepada Umat Islam

13 QUESTION FOR PAKAR ISLAM

ALKITAB MEN-TEST ALQURAN (DAN MUHAMMAD)
01. Qur’an mengklaim secara naïf bahwa Injil adalah Kitab yang diturunkan/ diberikan kepada Isa Al-Masih (Qur’an 3:3, 5:46). Selesai, dan tak ada keterangan lanjutan! Namun dalam kenyataannya, Injil tidak pernah diberikan ataupun diturunkan oleh siapapun kepada Isa Al-Masih selama 3 tahun pelayanannya. Tidak ada Jibril atau Allah yang setiap kali harus membisikkan atau mendiktekan wahyuNya kepada Isa, dan Isa Juga tidak pernah menulis atau menyuruh orang lain untuk menuliskan wahyu yang diucapkan dari mulutnya. Jadi kenapa Allah, Quran, dan Muhammad gagal menjelaskan apa/siapa yang menjadi sumber transmisi wahyu bagi Isa dan bagaimana terjadinya Kitab Injil? Bagaimana isyu sepenting ini tidak dijelaskan, namun Quran tetap memerintahkan Muslim untuk beriman kepada Injil?

02. Qur’an tidak pernah mengatakan (atau menubuatkan) bahwa wujud teks-fisik wahyu-wahyu terdahulu mengalami kerusakan, pemalsuan, dan hilang tak tercari, melainkan selalu dinyatakan exist [“yang ada padamu”, “ambillah Taurat dan bacalah”, “disisi mereka ada Taurat”, 2:41,89,91; 3:93; 5:43,44, 46-47]. 

Jadi mengapa Muslim menuduh hal-hal yang tidak dituduhkan oleh Quran?

03. Mengapa Allah tidak mampu (seperti yang diklaim banyak orang Muslim) melindungi Taurat Musa dan Injil Yesus dari pemalsuan dan penghilangan? Jika Allah tidak dapat menjaganya dengan benar pada dua kali kesempatan terdahulu, mengapa Quran Muhammad bisa dijaga-Nya?

04. Terdapat peneguhan Allah dan Muhammad yang amat pasti bahwa Taurat dan Injil itu dibenarkan berulang-ulang hingga belasan kali, dan harus diimani! (2:41,89,91101,136; 3:3; 4:136; 5:43,44,46,47,48,68; 6:92; 10:73,94; 29:46; 32:23; 35:31; 43:4; 46:39 dll). Jadi kenapa Muslim mati-matian menolak peneguhan Allah dan Muhammad terhadap Taurat dan Injil yang dikatakannya korup dan palsu?

05. Allah berkali-kali memerintahkan Muhammad (dan tentu juga Muslim) untuk berkonsultasi kepada para Ahli Kitab (orang-orang yang membaca Kitab sebelumnya) tatkala beliau bingung akan apa yang diturunkan Allah kepadanya. (10:94). Jadi, Alkitab telah dijadikan rujukan kebenaran yang pasti. Namun, adakah Muhammad dan Muslim pernah datang kepada Ahli-Kitab dan melakukan perintah Allah ini dengan segala rendah hati? Taatkah itu? Muslimkah mereka?

06. Para ulama Muslim tak jera-jeranya memastikan adanya Taurat, Zabur, dan Injil yang asli Islami yang dikatakan mereka sudah hilang, walau tanpa bukti. Bagaimana bila orang kafir berkata sebaliknya, bahwa Quran yang sejati dari Jibril telah hilang karena sudah dibakar oleh Utsman (Bukhari 61/510)? Apakah ada manusia dan jin yang telah pernah membaca Taurat Islami dan Zabur Islami dan Injil Islami? Musa, Daud, Yesus dan bahkan Muhammad jelas tidak mengenal Kitab-kitab tersebut. Hanya ulama Islam modern-lah yang menslogankannya demikian bagi umatnya yang naïf!

07. Tahukah Muslim apa yang Muhammad maksudkan dengan “Kitab Taurat”? Ia telah keliru mengartikan Taurat sebagai keseluruhan perintah wahyu yang “Kami (Allah) tuliskan untuk Musa, “pada luh-luh (Taurat) mengenai segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu…” (7:145). Disini Muhammad salah mencampur-adukkan DUA jenis/set perintah Allah yang berbeda, yaitu (a) “Sepuluh Perintah Tuhan” yang ditulis diatas 2 luh batu, dan (b) SEMUA pelajaran dan penjelasan (messages) yang Tuhan ilhamkan kepada Musa seperti yang dituangkan dalam 5 Kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan), termasuk 10-Perintah Tuhan didalamnya! Itulah keseluruhan Taurat-asli sejak zaman Musa, Daud, Yesaya, hingga Yesus; sebelum dikacaukan Muhammad yang tidak memahami apa itu Taurat!

08. Kenapa Muhammad melagak (bluffing) seolah dia tahu benar isi Taurat lalu membenar-benarkan Taurat dan menyuruh orang untuk mengimaninya (berpuluh kali!) padahal dia tidak tahu apa yang dibenarkan dan apa yang harus diimani dari Taurat itu? Tahukah Muslim bahwa “10 Perintah Tuhan” yang Tuhan sendiri tuliskan di luh-alwah itu juga menyangkut hal-hal yang justru Muhammad sendiri langgar, seperti (a) Mengganti secara sembarangan nama diri Tuhan, dari aslinya YAHWEH, menjadi ALLAH. (b) Tidak mengkuduskan Hari Sabat, melainkan menggantinya menjadi hari Jumat (c) Hukum “jangan membunuh” diganti dengan hukum yang  saling kontradiktif: “jangan membunuh…tetapi bunuhlah mereka yang murtad dan kafir” (4:89;9:111;5:33;9:5 dst)?

09. Tahukah Muslim bahwa Muhammad sebenarnya bahkan tidak tahu apa-apa tentang kitab-kitab apa yang terdapat dalam Alkitab? Ia berspekulasi tentang adanya 3 Kitab saja sebelum Quran, yaitu utamanya Taurat, Zabur dan Injil, padahal masih ada 60-an Kitab-kitab Nabi/ Rasul lain yang tidak pernah diketahui-nya. Muhammad sempat menyebutkan 25 nama-nama nabi Allah, yang seyogia-nya membawakan Kitabullah-nya masing-masing. Namun cuma nama nabinya yang disebut, tidak dengan Kitabnya. Padahal Kitab mereka sudah lengkap tercatat di Alkitab dan merupakan Kitab kanonik yang terkenal sejak seribuan tahun sebelum Muhammad. Bukankah kini Muslim dapat menyaksikan Kitab-kitab otentik dari nabi Yesaya/ Ilyas, Kitab Ayub, Kitab Yunus, dan Kitab Amsal/ Sulaiman, yang justru dikosongkan oleh Muhammad karena ketidak-tahuannya?

10. Sebaliknya, Muhammad nekad bluffing (melagak tahu), dengan mengatas namakan wahyu Allah menyebut Kitab-kitab yang justru tidak diturunkan oleh Allah! Kitab tersebut fiktif, tak pernah ada, “Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa” (87:18-19. Juga 2:136, 3:84, dll). Jelas Kitab Ibrahim hanya buah spekulasi Muhammad pribadi (bukan wahyu), yang disejajarkannya dengan Kitab Musa. Sebab adakah Muslim yang percaya bahwa Allah menurunkan Kitab-Nya dizaman Ibrahim baheula yang belum kenal abjad dan huruf?

11. Jadi Muhammad meniupkan wahyu yang salah berkali-kali tentang ujud Taurat (dan kita belum lagi membeberkan kesalahan isi Kitab Taurat versi Muhammad). Yaitu bahwa (1) Kitab Taurat itu bukan 10-Perintah Tuhan. (2) Seluruh Taurat tidak termuat dalam luh-luh batu yang ditulis Tuhan. (3) Luh-luh batu hanya berisi 10-Perintah Tuhan saja. (4) Kitab Ibrahim itu tidak exist. (5) Periwayatan tentang Ibrahim itu ada dalam Taurat sub Kitab Kejadian, dan bukan terpisah sebagai Kitab Ibrahim yang berdampingan dengan kitab Taurat. Bagaimana perasaan Muslim memahami ulah dan bualan ini yang disebutnya wahyu?

12. Setelah Taurat, Muhammad juga mengkelirukan Kitab Injil. Ulama yang kritis dan jeli mendapati sendiri bahwa Muhammad memang bermasalah menghadapi Kitab-kitab Israel. Itu terlihat dari usaha mereka untuk menutupi kesalahan Muhammad dengan memelintir istilah asli “kitab Maryam” (the Book Mary) menjadi Al Quran, “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur…”
“Relate in the Book (the story of) Mary, when she withdrew from her family to a place in the East” (Yusuf Ali).
“And mention in the Book Mary when she withdrew from her people to an eastern place”(A.J.Arberry).
Ulama sekarang tahu bahwa “Kitab Maryam” tentu tidak pernah ada, tetapi lalu kitab apakah itu? Kalau Muhammad memaksudkannya sebagai Kitab Injil, tentu ia sudah mengatakannya secara lurus. Tetapi ini pasti akan menyebabkan Muslim ramai-ramai membaca Injil, dan lalu menemukan bahwa Injil tidak pernah mengisahkan kekonyolan tersebut (sebab untuk apa Maryam minggat sendirian dari keluarganya ketempat timur, dikalamana ia toh belum hamil yang bisa memalukan keluarganya?). Dalam benak Muhammad, memang ia memaksudkannya sebagai Kitab Maryam yang Allah turunkan kepadanya mengingat dia nabiah yang tersuci. Muhammad mustahil memaksudkannya sebagai Al-Quran, sebab bukankah ia sendiri yang SEDANG diperintah Allah untuk menceritakan minggatnya Maryam, yang kisahnya memang BELUM ada dicatat di Quran bagian manapun? Namun para ulama Islam nekad harus “mengkoreksi” wahyu Allah yang satu ini kepada Muhammad. Tidakkah itu suatu penyelewengan yang absurd?

13. Dan Muhammad terlihat makin ngawur ketika ia mendongengkan “wahyu-wahyu” tentang perjalanan Ibrahim ke Mekkah (yang sama sekali non-exist itu) untuk mendirikan tempat beribadat yang pertama  didunia,
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (3:96). Ayat ini walau terasa mustahil namun belum segera ketahuan palsunya! Tetapi akhirnya Muhammad kepergok sangat berbual tentang “Bait Allah” tsb. sehingga palsulah pula segala wahyu tentang Baitullah (!): Periwayatan Abu Dhar: “Aku berkata, “O Rasulullah, masjid mana yang pertama dibuat didunia ini?. Dia berkata, “Al-Masjid Al Haram (di Mekah)”. Aku berkata, “Mana yang dibangun setelah itu?”. Dia menjawab, “Al-Masjidil Al-Aqsa (di Yerusalem)”. Aku berkata, “Berapa jangka waktu antara pembangunan kedua bangunan itu?” Dia berkata, “Empat puluh tahun” (Shahih Bukhari 5/585).

Tahukah Muslim bahwa rentang waktu antara kedua “masjid” itu (yang satu dimasa Ibrahim dan lainnya dimasa Sulaiman (yang membangun Bait Tuhan Yerusalem) adalah seribu tahunan, dan bukan 40 tahun versi Muhammad?!

Dan ketika Muhammad berbual bahwa “Baitullah dibangun Ibrahim di Mekah”, tahukan Muslim apa artinya? Artinya, Ibrahim –dengan Ismail remaja yang ikut bantu bangun Baitullah– sudah berlalu 25 tahun (!) sejak keluarga ini tinggal ditanah Haran-Kanaan dan sekitarnya! Pertanyaan: apakah selama 25 tahun berkiprah diwilayah baru itu, Ibrahim yang sehari-harinya begitu dekat dengan Tuhannya, tidak mendirikan sebuah tempat untuk beribadat kudus kepada Tuhannya? (Alkitab menyebutnya mezbah, dari Ibrani  mizbeah). Apakah Ibrahim harus menunggu 25 tahun baru bisa mendirikan sebuah mezbah, dan di Mekah? Kini, semua dongeng Muhammad tentang perjalanan Ibrahim dan Ismail ke Mekah, dan pembangunan Baitullah pertama harus dilihat sebagai bual penyesatan yang sistematis dari Muhammad demi merealisasikan mimpinya untuk memindahkan setting Israel ke Arabia (ingat pemindahan arah kiblat, ritual Haji di Mekah dst).

NOTE.
Kata “mezbah” sudah disebut sampai 400 kali di Alkitab, dan ternyata Muhammad tidak tahu-menahu apa itu mezbah. Padahal Abraham dalam sejarah perjalanannya yang panjang dari Ur Kasdim hingga Haran dan Kanaan, tercatat telah mendirikan sejumlah mezbah bagi Tuhan, khususnya ditempat-tempat perjumpaannya atau pengalaman spiritualnya dengan Tuhannya. Misalnya  di More dekat Sikhem dimana Tuhan menampakkan diri kepadanya. Juga mezbah didirikan diantara Betel dan Ai, dan di dekat Hebron (Kejadian, ps 22,23), dan bahkan juga ditanah Moria dimana Tuhan sendiri yang menentukan letaknya untuk dibangun sebuah mezbah pengorbanan anaknya! (Kejadian 22:2,9).

Muhammad dalam Quran-nya, sengaja menghindari sebutan waktu, tempat dan lokasi agar terhindar dari penyidikan. Ia ragu-ragu (10:94) dan sering mencampur-adukkan sesuatu yang tak ada dalam imajinasinya (Bukhari, buku 4,jild.53, no.400). Padahal bila itu betul-betul wahyu dari Allah Yang Mahatahu, justru Dia akan mantap meirinci fakta-fakta yang diperlukan demi keotentikan yang sahih, bukan malah menghindar dengan membiarkan kisah-kisah penting digelapkan dalam ruang dan waktu yang kosong:

Seperti:
dimana dan siapa anak Ibrahim yang dikurbankan?
Mengapa dan kemana Maryam larikan dirinya kearah timur sebelum hamil? Orang Yahudikah Isa? Dan dimana Isa dilahirkan, berkarya dan mati?

Bagaimana dengan nabi Yahya?
Bagimana duet dua nabi besar ini dalam satu masa yang sama?
Siapa simalang yang disalibkan pengganti Isa al-Masih? 

Dimana itu masjid Al-Aqsa/ Yang Terjauh (jangan-jangan Muhammad maksudkan masjid yang di Yemen atau Medina)?

Tak ada satu kata Yerusalem pun terdapat dalam Quran…
Ya, Alkitab perlu men-test Quran dengan fakta, bukti dan saksi.
Dan Alkitab memang mendapat otoritas tersebut dari Quran sendiri (10:94).
C.S Lewis mengingatkan kita:
“Untuk memahami segala sesuatu kita harus menolak fakta-fakta yang cocok dengan selera kita, dan lebih memilih fakta-fakta sebagaimana apa adanya dia”.


    "yang bukan pakar islam tidak perlu repot repot berkomentar"
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
___________________________
________ ________

 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
Support By : 

0 comments: