KLAIM BOHONG IPTEK QURAN
[ EMBRIOLOGY ]
KEAJAIBAN YANG DIKLAIM
KEAJAIBAN YANG DIKLAIM
Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim
QS 39 : 6“… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. ……..
Diklaim oleh Harun Yahya sebagai berikut :
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya. ……Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:“Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah :
Diklaim oleh Harun Yahya sebagai berikut :
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya. ……Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:“Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah :
Ada 3 tahapan yang telah diramalkan dalam Al-Qur’an yaitu pre-embrionik, embrionik dan janin
Ayat diatas tidak sekalipun mengindikasikan tentang tahapan preembrionik, embrionik dan janin. Yang dimaksud dengan tiga kegelapan bukanlah tiga tahapan perkembangan bayi melainkan tiga selubung yang melindungi bayi sesuai dengan yang dipahami oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
Ayat diatas tidak sekalipun mengindikasikan tentang tahapan preembrionik, embrionik dan janin. Yang dimaksud dengan tiga kegelapan bukanlah tiga tahapan perkembangan bayi melainkan tiga selubung yang melindungi bayi sesuai dengan yang dipahami oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47718.html
(dalam tiga kegelapan) berarti, dalam kegelapan rahim, dalam kegelapan ari-ari yang menyelubungi dan melindungi bayi, dan dalam kegelapan perut. Ini adalah pandangan dari Ibn Abbas, mudah-mudahan Allah berkenan padanya, Mujahid, Ikrimah, Abu Malik, Ad-Dahhak, Qatadah, As Suddi dan Ibn Zayd.
Jadi perbedaan antara tafsir dengan klaim Harun Yahya adalah sebagai berikut :
Harun Yahya : tahapan bayi : pre-embrionik, embrionik , janin
Tafsir : 3 selubung yang melindungi bayi : ari-ari, rahim dan perut.
Jelaslah bahwa ketiga kegelapan itu sama sekali bukan ayat ramalan tentang ilmu pengetahuan modern melainkan hanya menginformasikan apa yang bisa dilihat dan diketahui oleh manusia melalui observasi sederhana
yaitu : rahim, ari-ari dan perut.
Dari jaman Adam dan Hawa pengetahuan ini sudah dimengerti.
Tidak ada sama sekali keajaiban ilmu pengetahuan disini.
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
Bacaan :
QS 96 1 – 3“
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Gambar di atas adalah zigot yang terlihat seperti sekerat daging.
Informasi ini, yang ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur’an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata “‘alaq”, yang bermakna “sesuatu yang menempel pada suatu tempat” dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. ……Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja.
Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
(Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur’an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur’an and Sunnah, s. 36)
Arti kata “‘alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”.
Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah :
Alaq berarti : sesuatu yang menempel pada suatu tempat
Zigot yang seperti sekerat daging, menempel pada dinding rahim,
menghisap sari makanan dari darah sang ibu.
Pengertian Alaq / Alaqa
Apa perbedaan alaq dengan alaqa
Sumber :
The Qur’an and the Bible in the light of history and science William Campbell Section IV – II
Kata Arab ‘alaqa’ dalam bentuk tunggal atau alaq dalam bentuk jamak …..
Dalam kamus Wehr dan Abdel Nour, arti satu-satunya bagi alaqa dalam bentuk feminin tunggal adalah “gumpalan” dan “lintah”“
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah)
Disini kata alaq adalah dalam bentuk jamak …….….. alaq juga adalah kata kerja (yang diturunkan dari nama) benda yang berasal dari kata kerja aliqa yang memiliki arti “menggantung, menempel …
Jadi : Alaqa : kata benda tunggal : gumpalan
Alaq memiliki 2 pengertian yaitu :* kata benda jamak yang berarti gumpalan-gumpalan* kata kerja yang berarti menggantung, menempel
Terlihat bagaimana Harun Yahya membuat akrobat terjemahan dengan mengubah kata kerja “menempel” menjadi kata benda “sesuatu yang menempel”.
Kata kerja jelas berbeda dengan kata benda.
Dalam ayat-ayat proses penciptaan manusia yang digunakan adalah kata benda alaqa
(bukan kata kerja alaq)yang berarti gumpalan.
Kata alaqa muncul 5 kali yaitu :
QS 75 : 37 – 39 :Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah (alaqa), …
QS 40 : 67 :Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,sesudah itu dari segumpal darah (alaqa),
QS 22 : 5… Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah (alaqa), …..
QS 23 : 12 – 14 :Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (alaqa), lalu segumpal darah (alaqa) itu Kami jadikan segumpal daging, …..
Terjemahan Indonesia yang menggunakan “segumpal darah” adalah terjemahan yang benar karena kata alaqa adakah kata benda, bukan kata kerja (alaq)
Terjemahan untuk bahasa Inggris juga menggunakan kata benda “clot” yang berarti gumpalan, diantaranya :
clot (Pickthall, Maulana Muhammed Ali, Muhammed Zafrulla Khan, Hamidullah), small lump of blood (Kasimirski), leech-like clot (Yusuf Ali).
Gumpalan darah adalah apa yang diyakini oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW sebagaimana terekam dalam tafsir dari QS 23 : 14.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
(dalam tiga kegelapan) berarti, dalam kegelapan rahim, dalam kegelapan ari-ari yang menyelubungi dan melindungi bayi, dan dalam kegelapan perut. Ini adalah pandangan dari Ibn Abbas, mudah-mudahan Allah berkenan padanya, Mujahid, Ikrimah, Abu Malik, Ad-Dahhak, Qatadah, As Suddi dan Ibn Zayd.
Jadi perbedaan antara tafsir dengan klaim Harun Yahya adalah sebagai berikut :
Harun Yahya : tahapan bayi : pre-embrionik, embrionik , janin
Tafsir : 3 selubung yang melindungi bayi : ari-ari, rahim dan perut.
Jelaslah bahwa ketiga kegelapan itu sama sekali bukan ayat ramalan tentang ilmu pengetahuan modern melainkan hanya menginformasikan apa yang bisa dilihat dan diketahui oleh manusia melalui observasi sederhana
yaitu : rahim, ari-ari dan perut.
Dari jaman Adam dan Hawa pengetahuan ini sudah dimengerti.
Tidak ada sama sekali keajaiban ilmu pengetahuan disini.
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
Bacaan :
QS 96 1 – 3“
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Gambar di atas adalah zigot yang terlihat seperti sekerat daging.
Informasi ini, yang ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur’an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata “‘alaq”, yang bermakna “sesuatu yang menempel pada suatu tempat” dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. ……Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja.
Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
(Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur’an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur’an and Sunnah, s. 36)
Arti kata “‘alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”.
Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah :
Alaq berarti : sesuatu yang menempel pada suatu tempat
Zigot yang seperti sekerat daging, menempel pada dinding rahim,
menghisap sari makanan dari darah sang ibu.
Pengertian Alaq / Alaqa
Apa perbedaan alaq dengan alaqa
Sumber :
The Qur’an and the Bible in the light of history and science William Campbell Section IV – II
Kata Arab ‘alaqa’ dalam bentuk tunggal atau alaq dalam bentuk jamak …..
Dalam kamus Wehr dan Abdel Nour, arti satu-satunya bagi alaqa dalam bentuk feminin tunggal adalah “gumpalan” dan “lintah”“
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah)
Disini kata alaq adalah dalam bentuk jamak …….….. alaq juga adalah kata kerja (yang diturunkan dari nama) benda yang berasal dari kata kerja aliqa yang memiliki arti “menggantung, menempel …
Jadi : Alaqa : kata benda tunggal : gumpalan
Alaq memiliki 2 pengertian yaitu :* kata benda jamak yang berarti gumpalan-gumpalan* kata kerja yang berarti menggantung, menempel
Terlihat bagaimana Harun Yahya membuat akrobat terjemahan dengan mengubah kata kerja “menempel” menjadi kata benda “sesuatu yang menempel”.
Kata kerja jelas berbeda dengan kata benda.
Dalam ayat-ayat proses penciptaan manusia yang digunakan adalah kata benda alaqa
(bukan kata kerja alaq)yang berarti gumpalan.
Kata alaqa muncul 5 kali yaitu :
QS 75 : 37 – 39 :Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah (alaqa), …
QS 40 : 67 :Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,sesudah itu dari segumpal darah (alaqa),
QS 22 : 5… Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah (alaqa), …..
QS 23 : 12 – 14 :Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (alaqa), lalu segumpal darah (alaqa) itu Kami jadikan segumpal daging, …..
Terjemahan Indonesia yang menggunakan “segumpal darah” adalah terjemahan yang benar karena kata alaqa adakah kata benda, bukan kata kerja (alaq)
Terjemahan untuk bahasa Inggris juga menggunakan kata benda “clot” yang berarti gumpalan, diantaranya :
clot (Pickthall, Maulana Muhammed Ali, Muhammed Zafrulla Khan, Hamidullah), small lump of blood (Kasimirski), leech-like clot (Yusuf Ali).
Gumpalan darah adalah apa yang diyakini oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW sebagaimana terekam dalam tafsir dari QS 23 : 14.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
(Kemudian KAMI menjadikan air mani itu segumpal darah), berarti, ‘kemudian Kami menjadikan air mani, yang adalah air yang memancar dari pinggang manusia yaitu tulang belakang, dan rusuk wanita yaitu tulang dada antara selangka dan dada. Kemudian menjadi gumpalan darah yang merah berbentuk memanjang’. Ikrimah berkata, “INI ADALAH DARAH”
Atau hadis berikut dimana Muhammad SAWpun meyakini adanya tahapan darah dalam perkembangan janin.
Sumber :
Muslim, Book 033, Hadith Number 6390.
Abdullah bin Masud menyatakan bahwa Rasulullah … berkata, “… Bagian-bagian dari dirimu dikumpulkan dalam 40 hari di rahim ibumu dalam wujud darah, kemudian menjadi gumpalan darah dalam kurun waktu 40 hari. Kemudian menjadi gumpalan daging dan 40 hari kemudian Allah mengutus malaikatnya ……….
Sementara satu ayat yang menggunakan kata alaq adalah QS 96 : 2 QS 96 1 – 3“
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Dari struktur kalimatnya, kata alaq disini adalah kata benda, bukan kata kerja sehingga tim DEPAG juga menerjemahkan sebagai segumpal darah, meskipun seharusnya lebih tepat jika digunakan kata jamak yaitu gumpalan-gumpalan darah....
Kita bandingkan dengan terjemahan bahasa Inggris untuk QS 96 : 2 berikut ini :
Yusuf Ali : Created man, out of a (mere) clot of congealed blood:
Pickthal : Createth man from a clot.
Shakir : He created man from a clot.
Maulana Muhammad Ali : Creates man from a clot
Semuanya menterjemahkan alaq sebagai kata benda, bukan kata kerja.
Jadi terlihatlah kenapa Harun Yahya harus berakrobat untuk mengubah pengertian alaq yang adalah kata kerja bermakna menempel / menggantung menjadi kata benda dengan menambahkan kata “sesuatu” menjadi “sesuatu yang menempel”
Jika Harun Yahya konsisten maka QS 96 : 2 akan berbunyi
QS 96 1 – 3“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia menempel
Jelas kalimat diatas menjadi kalimat yang tidak benar.
Namun ada satu terjemahan yang mengelikan oleh Rashad Khalifa yang tidak punya rasa malu.
QS 96 : 2 : He created man from an embryo.
Manusia Berasal Dari Gumpalan Darah
Yang dimaksud dengan alaq adalah segumpal darah sesuai dengan terjemahan Al-Qur’an dan apa yang diyakini oleh Muhammad SAW.
Ayat itu justru membuktikan kesalahan Al-Qur’an karena tidak pernah ada fasenya dimana embrio maupun janin berbentuk segumpal darah.
Uniknya kesalahan ini juga disadari oleh Buchaile, dalam bukunya yang sering menjadi rujukan muslim menyebutkan :
Sumber :
BIBEL, QUR-AN, dan Sains ModernMaurice Bucaille
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, bab :
Reproduksi Manusia“Sesuatu yang melekat”
adalah terjemahan kata bahasa Arab: ‘alaq.
Ini adalah arti yang pokok.
Arti lain adalah“gumpalan darah” yang sering disebutkan dalam terjemahan Qur-an.
Ini adalah suatu KEKELIRUAN yang harus kita koreksi.
MANUSIA TIDAK PERNAH MELEWATI TAHAP “GUMPALAN DARAH.” …
Oleh karenanya, BUCHAILLE DENGAN SENGAJA TELAH MENGUSULKAN TERJEMAHAN YANG SALAH YAITU “SESUATU YANG MELEKAT” yang mengindikasikan fetus menempel di uterus melalui placenta.
Sumber :Ibid
Ide tentang “sesuatu yang melekat” disebutkan dalam 4 ayat lain yang membicarakan transformasi urut-urutan semenjak tahap “setetes sperma” sampai sempurna.
Surat 22 ayat 5 .
Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dan kabur) maka (ketahuilah) bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari SEGUMPAL DARAH, (SESUATU YANG MELEKAT) …..
Surat 23 ayat 4:
Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan SEGUMPAL DARAH (SESUATU YANG MELEKAT).”
Surat 40 ayat 67.
Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dan tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dan SEGUMPAL DARAH (SESUATU YANG MELEKAT).”
Surat 75 ayat 31. -38.
Artinya: “Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim).
Kemudian mani itu menjadi SEGUMPAL DARAH (SESUATU YANG MELEKAT) lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya.”
Usulan terjemahan “sesuatu yang melekat” inilah yang tampaknya kemudian dengan nyamannya diadopsi oleh Harun Yahya.
Enak sekali yah, demi membela kesalahan Al-Qur’an dengan mudahnya terjemahan “segumpal darah” dinyatakan kurang tepat.
Padahal arti “segumpal darah” ini diakui oleh Muhammad SAW, sahabat-sahabatnya, ahli tafsir terkemuka dan tim penterjemah Al-Qur’an Departemen Agama yang sudah pasti adalah pakar-pakar bahasa Arab.
Jadi pengertian alaq sebagai “segumpal darah” yang sudah benar selama hampir 1400 tahun sekarang harus diganti menjadi “sesuatu yang melekat” demi menutupi kesalahan Al-qur’an dan mencocok-cocokkan dengan ilmu pengetahuan modern.
Pandangan manusia berasal dari darah adalah kesalahan pengetahuan primitife yang diadopsi Al-Qur’an karena hal inilah yang kelihatan oleh mata .
Wanita setiap bulannya akan mengeluarkan darah mensutruasi sehingga pemikiran Allah SWT / Muhammad SAW menyimpulkan kemudian bahwa manusia berasal dari segumpal darah.
Pandangan ini jelas salah. Tidak ada fasenya dimana sperma yang telah membuahi sel telur berubah menjadi segumpal darah.
Kejadian ini hanya mungkin terjadi dalam
KONDISI JANIN TIDAK BERKEMBANG.
Atau hadis berikut dimana Muhammad SAWpun meyakini adanya tahapan darah dalam perkembangan janin.
Sumber :
Muslim, Book 033, Hadith Number 6390.
Abdullah bin Masud menyatakan bahwa Rasulullah … berkata, “… Bagian-bagian dari dirimu dikumpulkan dalam 40 hari di rahim ibumu dalam wujud darah, kemudian menjadi gumpalan darah dalam kurun waktu 40 hari. Kemudian menjadi gumpalan daging dan 40 hari kemudian Allah mengutus malaikatnya ……….
Sementara satu ayat yang menggunakan kata alaq adalah QS 96 : 2 QS 96 1 – 3“
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
Dari struktur kalimatnya, kata alaq disini adalah kata benda, bukan kata kerja sehingga tim DEPAG juga menerjemahkan sebagai segumpal darah, meskipun seharusnya lebih tepat jika digunakan kata jamak yaitu gumpalan-gumpalan darah....
Kita bandingkan dengan terjemahan bahasa Inggris untuk QS 96 : 2 berikut ini :
Yusuf Ali : Created man, out of a (mere) clot of congealed blood:
Pickthal : Createth man from a clot.
Shakir : He created man from a clot.
Maulana Muhammad Ali : Creates man from a clot
Semuanya menterjemahkan alaq sebagai kata benda, bukan kata kerja.
Jadi terlihatlah kenapa Harun Yahya harus berakrobat untuk mengubah pengertian alaq yang adalah kata kerja bermakna menempel / menggantung menjadi kata benda dengan menambahkan kata “sesuatu” menjadi “sesuatu yang menempel”
Jika Harun Yahya konsisten maka QS 96 : 2 akan berbunyi
QS 96 1 – 3“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia menempel
Jelas kalimat diatas menjadi kalimat yang tidak benar.
Namun ada satu terjemahan yang mengelikan oleh Rashad Khalifa yang tidak punya rasa malu.
QS 96 : 2 : He created man from an embryo.
Manusia Berasal Dari Gumpalan Darah
Yang dimaksud dengan alaq adalah segumpal darah sesuai dengan terjemahan Al-Qur’an dan apa yang diyakini oleh Muhammad SAW.
Ayat itu justru membuktikan kesalahan Al-Qur’an karena tidak pernah ada fasenya dimana embrio maupun janin berbentuk segumpal darah.
Uniknya kesalahan ini juga disadari oleh Buchaile, dalam bukunya yang sering menjadi rujukan muslim menyebutkan :
Sumber :
BIBEL, QUR-AN, dan Sains ModernMaurice Bucaille
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, bab :
Reproduksi Manusia“Sesuatu yang melekat”
adalah terjemahan kata bahasa Arab: ‘alaq.
Ini adalah arti yang pokok.
Arti lain adalah“gumpalan darah” yang sering disebutkan dalam terjemahan Qur-an.
Ini adalah suatu KEKELIRUAN yang harus kita koreksi.
MANUSIA TIDAK PERNAH MELEWATI TAHAP “GUMPALAN DARAH.” …
Oleh karenanya, BUCHAILLE DENGAN SENGAJA TELAH MENGUSULKAN TERJEMAHAN YANG SALAH YAITU “SESUATU YANG MELEKAT” yang mengindikasikan fetus menempel di uterus melalui placenta.
Sumber :Ibid
Ide tentang “sesuatu yang melekat” disebutkan dalam 4 ayat lain yang membicarakan transformasi urut-urutan semenjak tahap “setetes sperma” sampai sempurna.
Surat 22 ayat 5 .
Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dan kabur) maka (ketahuilah) bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari SEGUMPAL DARAH, (SESUATU YANG MELEKAT) …..
Surat 23 ayat 4:
Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan SEGUMPAL DARAH (SESUATU YANG MELEKAT).”
Surat 40 ayat 67.
Artinya: “Dialah yang menciptakan kamu dan tanah, kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dan SEGUMPAL DARAH (SESUATU YANG MELEKAT).”
Surat 75 ayat 31. -38.
Artinya: “Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim).
Kemudian mani itu menjadi SEGUMPAL DARAH (SESUATU YANG MELEKAT) lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya.”
Usulan terjemahan “sesuatu yang melekat” inilah yang tampaknya kemudian dengan nyamannya diadopsi oleh Harun Yahya.
Enak sekali yah, demi membela kesalahan Al-Qur’an dengan mudahnya terjemahan “segumpal darah” dinyatakan kurang tepat.
Padahal arti “segumpal darah” ini diakui oleh Muhammad SAW, sahabat-sahabatnya, ahli tafsir terkemuka dan tim penterjemah Al-Qur’an Departemen Agama yang sudah pasti adalah pakar-pakar bahasa Arab.
Jadi pengertian alaq sebagai “segumpal darah” yang sudah benar selama hampir 1400 tahun sekarang harus diganti menjadi “sesuatu yang melekat” demi menutupi kesalahan Al-qur’an dan mencocok-cocokkan dengan ilmu pengetahuan modern.
Pandangan manusia berasal dari darah adalah kesalahan pengetahuan primitife yang diadopsi Al-Qur’an karena hal inilah yang kelihatan oleh mata .
Wanita setiap bulannya akan mengeluarkan darah mensutruasi sehingga pemikiran Allah SWT / Muhammad SAW menyimpulkan kemudian bahwa manusia berasal dari segumpal darah.
Pandangan ini jelas salah. Tidak ada fasenya dimana sperma yang telah membuahi sel telur berubah menjadi segumpal darah.
Kejadian ini hanya mungkin terjadi dalam
KONDISI JANIN TIDAK BERKEMBANG.
Jadi EMBRIO YANG TIDAK BERKEMBANG BERUBAH MENJADI GUMPALAN DARAH.
Karena Muhammad memiliki banyak istri, sangat mungkin ada diantara istri-istrinya yang keguguran dan dari pengamatan dari rahim sang istri akan keluarlah gumpalan darah yang adalah embrio yang tidak berkembang.
Sesuatu Yang Menempel Seperti Lintah
Lagipula pengetahuan tentang adanya placenta atau ari-ari
juga sudah diketahui manusia sejak jaman Hawa melahirkan anak sulungnya karena ari-air ini akan keluar dari rahim sang ibu.
Dan sejak jaman Hawa orang juga pasti tahu kalau ari-ari itu pasti menempel disesuatu, dalam hal ini dinding rahim.
Dr. Keith Moore dalam jurnal berikut menambahkan informasi “keajaiban” tentang telah diketahuinya oleh Muhammad tentang kemiripan antara alaq (lintah) yang menempel dengan embrio diusia 23 – 24 hari.
Sumber :
The Journal of the Islamic Medical Association, Vol.18, Jan-June 1986, pp.15-16
http://www.islam101.com/science/embryo.html
This statement is from Sura 23:14. The word “alaqah” refers to a leech or bloodsucker. This is an appropriate description of the human embryo from days 7-24 when it clings to the endometrium of the uterus, in the same way that a leech clings to the skin. Just as the leech derives blood from the host, the human embryo derives blood from the decidua or pregnant endometrium. It is remarkable how much the embryo of 23-24 days resembles a leech (Fig. 2).…. Mengagumkan bagaimana miripnya embrio diusia 23 – 24 hari dengan lintah
Jika kita bandingkan dengan pengetahuan modern, yang agak mirip adalah dihari ke 29, Carnegie stage 11
Apakah pengetahuan bahwa bentuk janin disekitar minggu ke 4 – 5 yang mirip lintah ini baru dapat diketahui oleh ilmu pengetahuan modern abad 20??.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Nakita Gramedia, Jakarta, 2006, halaman 25,Jenis-jenis keguguran
Jika terjadi sebelum minggu ke 12 kehamilan disebut keguguran dini ….
Disebut keguguran penuh apabila jaringan janin dan plasenta keluar seluruhnya dari rahim pada saat keguguran.
Jadi sejak manusia purba pertama kali mengalami keguguran penuh, mereka sudah bisa melihat bentuk janin yang keluar seperti apa.
Dan bentuk janin yang keluar diminggu ke 4 – 5 bisa mereka lihat seperti lintah.
Tidak ada yang ajaib disini.
Perkembangan Tulang dan Otot
QS 23 : 14
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
……, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: “…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging”.………Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur’an adalah benar kata demi katanya.……Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah :
Tulang berkembang dulu, baru dibungkus oleh otot
Tampaknya Harun Yahya tidak bisa membedakan antara daging dengan otot.
Ayat QS 23 : 14 diatas jelas menggunakan kata daging, bukan otot.
Begitu pula terjemahan bahasa Inggris berikut ini dimana semua menggunakan flesh, bukan muscle.
QS 23.014
Yusuf Ali Then We made the sperm into a clot of congealed blood; then of that clot We made a (foetus) lump; then we made out of that lump bones and clothed the bones with flesh; ..
Pickthal : Then fashioned We the drop a clot, then fashioned We the clot a little lump, then fashioned We the little lump bones, then clothed the bones with flesh, …
Shakir : Then We made the seed a clot, then We made the clot a lump of flesh, then We made (in) the lump of flesh bones, then We clothed the bones with flesh, …
M Asad : and then We create out of the drop of sperm a germ-cell, and then We create out of the germ-cell an embryonic lump, and then We create within the embryonic lump bones, and then We clothe the bones with flesh …
Kalau toh klaim Harun Yahya tentang penggunaan kata “otot” benar, ini tidak membuktikan apa-apa karena orang dari jaman Adam dan Hawa juga sudah tahu bahwa tulang diselimuti dengan otot dan daging.
Ambil contoh saat kita makan sop konro, bisa kita lihat kalau tulang diselimuti daging dan otot.
Jadi dimana ajaibnya??
Lagipula klaim Harun Yahya bahwa tulang mendahului otot adalah salah.
Berikut diberikan gambar dari buku Keith Moore edisi standard. Perlu diketahui bahwa buku Keith Moore dicetak dalam 2 versi, yaitu versi standard dan versi yang diterbitkan dinegara mayoritas Islam.
Sumber :
The Developing Human
Keith L. MooreEdisi 4th , 1988, chapter 15 – 17, halaman 346
The skeletal and muscle system develops from the mesoderm, some of which becomes mesenchymal cells. These mesenchymal cells make muscles, and also have the ability to differentiate…into osteoblasts which make bone. At first the bones form as cartilage models so that by the end of the sixth week the whole limb skeleton is formed out of cartilage but without any bony calcium as shown in Figure 15-13.[31]
Sistim rangka dan otot berkembang dari mesodern, diantaranya berkembang menjadi sel-sel mesenchymal.
Sel-sel mesenchymal ini membentuk otot, dan juga memiliki kemampuan untuk berkembang berbeda …. Menjadi osteoblast yang membentuk tulang.
Pada awalnya tulang berbentuk tulang rawan hingga akhir minggu ke 6 keseluruhan rangka anggota badan terbentuk dari tulang rawan namun tanpa ada kandungan kalsium tulang seperti diperlihatkan dalam gambar 15 – 13
Gambar 15 – 13 dapat diakses disini
http://www.answering-islam.org/Campbell/alaqa5.jpg
Perhatikan gambar C diatas :
terlihat jaringan mesenchyme yang menghasilkan otot dan tulang sudah terbentuk dihari ke 33.
Sementara digambar E diatas : diakhir minggu ke 6 telah terbentuk tulang (yang masih dalam kondisi tulang rawan) dan otot (muscle).
Jadi menurut Menurut Prof Keith Moore dalam edisi standardnya, jaringan dimana tulang berasal yaitu mesoderm, adalah jaringan yang sama yang menghasilkan otot dan daging dan pertumbuhan itu terjadi bersamaan.
Atau menurut dokter-dokter local.
Sumber:
Ilmu Kebidanan
Editor : Prof DR. dr. Sarwono P, Prof dr Hanifa
WYBP-SP – Bag. Kebidanan dan Kandungan UI,Edisi 5, 1999, halaman 60 dan 61
Pertumbuhan embrio terjadi dari embrional plate yang selanjutnya terdiri atas tiga unsure lapisan, yakni sel-sel ectoderm (vivaldi : lapisan luar), mesoderm (vivaldi : lapisan tengah) dan entoderm (vivaldi : lapisan dalam).
Sumber :
Info Lengkap Kehamilan dan Persalinan
Konsultasi ilmiah :
dr. Anthony A, SpOG & dr Ani Sri Sukmaniah3 G Publisher, 2004, halaman 34 dan 35
Lapisan dalam terbagi menjadi tiga.
Bagian-bagian itu akan berkembang secara terpisah.
Lapisan luar (vivaldi : ectoderm) tumbuh menjadi syaraf dan kulit janin.
Lapisan tengah akan tumbuh menjadi tulang, tulang rawan, otot, sistim sirkulasi, ginjal dan organ seks (mesoderm).
Sedangkan lapisan terdalam akan berkembang menjadi organ pernafasan dan pencernaan janin (entoderm).
Jadi tulang dan daging berkembang bersama-sama, bukan tulang dulu baru daging seperti pandangan al-Qur’an.
Mani Yang Bercampur
QS 76 2
“Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan.”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja.
Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan.
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah : Mani tersusun dari berbagai macam cairan.
Kita coba lihat pengertian ayat QS 76 : 2 sesuai yang dipahami oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.48317.html
(Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur) berarti bercampur. Kata mashaj dan mashijj berarti sesuatu yang bercampur. Ibn Abbas mengatakan sehubungan dengan pernyataan Allah(setetes mani yang bercampur) “ini berarti bahwa cairan laki-laki dan cairan perempuan saat bertemu dan bercampur …. Ikrimah, Mujahid, Al Hasan dan Ar Rabi bin Anas semuanya membuat pernyataan yang sama. Mereka berkata, “Amshaj adalah percampuran antara cairan lelaki dengan cairan wanita.”
Atau pendapat Muhamamd SAW berikut.
Sumber :
Muslim, Book 003, Hadith Number 0608.
Rasulullah berkatka, ”…. Yang dikeluarkan laki-laki (sperma) adalah kental dan putih dan yang dikeluarkan wanita adalah encer dan kuning ; .
Jadi menurut Muhammad SAW, yang dimaksud campuran disini adalah percampuran antara cairan lelaki dan cairan wanita.
Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya yang punya banyak istri dan gundik-gundik serta tawanan perang yang bebas diperkosa tentu saja mengetahui saat berhubungan intim, dinding vagina wanita akan mengeluarkan cairan yang sebetulnya lebih berfungsi sebagai ”pelumas”.
Oleh Muhammad SAW cairan inilah dan darah menstruasi wanitalah yang dia kira bisa menghasilkan anak saat bertemu dengan sperma lelaki.
Kesalahan yang wajar ala pengetahuan primitif yang mendasarkan dari apa-apa yang bisa dilihat dan dirasakan saja.
Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya tentu saja tidak mengetahui adanya sel telur karena tidak terlihat.
Jadi jelaslah bagaimana Harun Yahya membuat klaim bohong dengan cara mencocok-cocokkan pernyataan salah dalam Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan modern.
Setetes Mani
QS 75 : 36 – 37
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur.
Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma ….. Seperti yang telah kita amati, Al-Qur’an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya….. Fakta bahwa manusia tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur’an dengan ungkapan, “setetes mani yang ditumpahkan”.
Komentar :
Jadi klaim Harun Yahya adalah :Setetes mani adalah 1 sel sperma
Kita coba lihat pengertian ayat QS 75 : 36 – 37 sesuai yang dipahami oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
Karena Muhammad memiliki banyak istri, sangat mungkin ada diantara istri-istrinya yang keguguran dan dari pengamatan dari rahim sang istri akan keluarlah gumpalan darah yang adalah embrio yang tidak berkembang.
Sesuatu Yang Menempel Seperti Lintah
Lagipula pengetahuan tentang adanya placenta atau ari-ari
juga sudah diketahui manusia sejak jaman Hawa melahirkan anak sulungnya karena ari-air ini akan keluar dari rahim sang ibu.
Dan sejak jaman Hawa orang juga pasti tahu kalau ari-ari itu pasti menempel disesuatu, dalam hal ini dinding rahim.
Dr. Keith Moore dalam jurnal berikut menambahkan informasi “keajaiban” tentang telah diketahuinya oleh Muhammad tentang kemiripan antara alaq (lintah) yang menempel dengan embrio diusia 23 – 24 hari.
Sumber :
The Journal of the Islamic Medical Association, Vol.18, Jan-June 1986, pp.15-16
http://www.islam101.com/science/embryo.html
This statement is from Sura 23:14. The word “alaqah” refers to a leech or bloodsucker. This is an appropriate description of the human embryo from days 7-24 when it clings to the endometrium of the uterus, in the same way that a leech clings to the skin. Just as the leech derives blood from the host, the human embryo derives blood from the decidua or pregnant endometrium. It is remarkable how much the embryo of 23-24 days resembles a leech (Fig. 2).…. Mengagumkan bagaimana miripnya embrio diusia 23 – 24 hari dengan lintah
Jika kita bandingkan dengan pengetahuan modern, yang agak mirip adalah dihari ke 29, Carnegie stage 11
Apakah pengetahuan bahwa bentuk janin disekitar minggu ke 4 – 5 yang mirip lintah ini baru dapat diketahui oleh ilmu pengetahuan modern abad 20??.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Nakita Gramedia, Jakarta, 2006, halaman 25,Jenis-jenis keguguran
Jika terjadi sebelum minggu ke 12 kehamilan disebut keguguran dini ….
Disebut keguguran penuh apabila jaringan janin dan plasenta keluar seluruhnya dari rahim pada saat keguguran.
Jadi sejak manusia purba pertama kali mengalami keguguran penuh, mereka sudah bisa melihat bentuk janin yang keluar seperti apa.
Dan bentuk janin yang keluar diminggu ke 4 – 5 bisa mereka lihat seperti lintah.
Tidak ada yang ajaib disini.
Perkembangan Tulang dan Otot
QS 23 : 14
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
……, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: “…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging”.………Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur’an adalah benar kata demi katanya.……Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah :
Tulang berkembang dulu, baru dibungkus oleh otot
Tampaknya Harun Yahya tidak bisa membedakan antara daging dengan otot.
Ayat QS 23 : 14 diatas jelas menggunakan kata daging, bukan otot.
Begitu pula terjemahan bahasa Inggris berikut ini dimana semua menggunakan flesh, bukan muscle.
QS 23.014
Yusuf Ali Then We made the sperm into a clot of congealed blood; then of that clot We made a (foetus) lump; then we made out of that lump bones and clothed the bones with flesh; ..
Pickthal : Then fashioned We the drop a clot, then fashioned We the clot a little lump, then fashioned We the little lump bones, then clothed the bones with flesh, …
Shakir : Then We made the seed a clot, then We made the clot a lump of flesh, then We made (in) the lump of flesh bones, then We clothed the bones with flesh, …
M Asad : and then We create out of the drop of sperm a germ-cell, and then We create out of the germ-cell an embryonic lump, and then We create within the embryonic lump bones, and then We clothe the bones with flesh …
Kalau toh klaim Harun Yahya tentang penggunaan kata “otot” benar, ini tidak membuktikan apa-apa karena orang dari jaman Adam dan Hawa juga sudah tahu bahwa tulang diselimuti dengan otot dan daging.
Ambil contoh saat kita makan sop konro, bisa kita lihat kalau tulang diselimuti daging dan otot.
Jadi dimana ajaibnya??
Lagipula klaim Harun Yahya bahwa tulang mendahului otot adalah salah.
Berikut diberikan gambar dari buku Keith Moore edisi standard. Perlu diketahui bahwa buku Keith Moore dicetak dalam 2 versi, yaitu versi standard dan versi yang diterbitkan dinegara mayoritas Islam.
Sumber :
The Developing Human
Keith L. MooreEdisi 4th , 1988, chapter 15 – 17, halaman 346
The skeletal and muscle system develops from the mesoderm, some of which becomes mesenchymal cells. These mesenchymal cells make muscles, and also have the ability to differentiate…into osteoblasts which make bone. At first the bones form as cartilage models so that by the end of the sixth week the whole limb skeleton is formed out of cartilage but without any bony calcium as shown in Figure 15-13.[31]
Sistim rangka dan otot berkembang dari mesodern, diantaranya berkembang menjadi sel-sel mesenchymal.
Sel-sel mesenchymal ini membentuk otot, dan juga memiliki kemampuan untuk berkembang berbeda …. Menjadi osteoblast yang membentuk tulang.
Pada awalnya tulang berbentuk tulang rawan hingga akhir minggu ke 6 keseluruhan rangka anggota badan terbentuk dari tulang rawan namun tanpa ada kandungan kalsium tulang seperti diperlihatkan dalam gambar 15 – 13
Gambar 15 – 13 dapat diakses disini
http://www.answering-islam.org/Campbell/alaqa5.jpg
Perhatikan gambar C diatas :
terlihat jaringan mesenchyme yang menghasilkan otot dan tulang sudah terbentuk dihari ke 33.
Sementara digambar E diatas : diakhir minggu ke 6 telah terbentuk tulang (yang masih dalam kondisi tulang rawan) dan otot (muscle).
Jadi menurut Menurut Prof Keith Moore dalam edisi standardnya, jaringan dimana tulang berasal yaitu mesoderm, adalah jaringan yang sama yang menghasilkan otot dan daging dan pertumbuhan itu terjadi bersamaan.
Atau menurut dokter-dokter local.
Sumber:
Ilmu Kebidanan
Editor : Prof DR. dr. Sarwono P, Prof dr Hanifa
WYBP-SP – Bag. Kebidanan dan Kandungan UI,Edisi 5, 1999, halaman 60 dan 61
Pertumbuhan embrio terjadi dari embrional plate yang selanjutnya terdiri atas tiga unsure lapisan, yakni sel-sel ectoderm (vivaldi : lapisan luar), mesoderm (vivaldi : lapisan tengah) dan entoderm (vivaldi : lapisan dalam).
Sumber :
Info Lengkap Kehamilan dan Persalinan
Konsultasi ilmiah :
dr. Anthony A, SpOG & dr Ani Sri Sukmaniah3 G Publisher, 2004, halaman 34 dan 35
Lapisan dalam terbagi menjadi tiga.
Bagian-bagian itu akan berkembang secara terpisah.
Lapisan luar (vivaldi : ectoderm) tumbuh menjadi syaraf dan kulit janin.
Lapisan tengah akan tumbuh menjadi tulang, tulang rawan, otot, sistim sirkulasi, ginjal dan organ seks (mesoderm).
Sedangkan lapisan terdalam akan berkembang menjadi organ pernafasan dan pencernaan janin (entoderm).
Jadi tulang dan daging berkembang bersama-sama, bukan tulang dulu baru daging seperti pandangan al-Qur’an.
Mani Yang Bercampur
QS 76 2
“Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan.”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja.
Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan.
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Komentar :
Klaim Harun Yahya adalah : Mani tersusun dari berbagai macam cairan.
Kita coba lihat pengertian ayat QS 76 : 2 sesuai yang dipahami oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.48317.html
(Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur) berarti bercampur. Kata mashaj dan mashijj berarti sesuatu yang bercampur. Ibn Abbas mengatakan sehubungan dengan pernyataan Allah(setetes mani yang bercampur) “ini berarti bahwa cairan laki-laki dan cairan perempuan saat bertemu dan bercampur …. Ikrimah, Mujahid, Al Hasan dan Ar Rabi bin Anas semuanya membuat pernyataan yang sama. Mereka berkata, “Amshaj adalah percampuran antara cairan lelaki dengan cairan wanita.”
Atau pendapat Muhamamd SAW berikut.
Sumber :
Muslim, Book 003, Hadith Number 0608.
Rasulullah berkatka, ”…. Yang dikeluarkan laki-laki (sperma) adalah kental dan putih dan yang dikeluarkan wanita adalah encer dan kuning ; .
Jadi menurut Muhammad SAW, yang dimaksud campuran disini adalah percampuran antara cairan lelaki dan cairan wanita.
Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya yang punya banyak istri dan gundik-gundik serta tawanan perang yang bebas diperkosa tentu saja mengetahui saat berhubungan intim, dinding vagina wanita akan mengeluarkan cairan yang sebetulnya lebih berfungsi sebagai ”pelumas”.
Oleh Muhammad SAW cairan inilah dan darah menstruasi wanitalah yang dia kira bisa menghasilkan anak saat bertemu dengan sperma lelaki.
Kesalahan yang wajar ala pengetahuan primitif yang mendasarkan dari apa-apa yang bisa dilihat dan dirasakan saja.
Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya tentu saja tidak mengetahui adanya sel telur karena tidak terlihat.
Jadi jelaslah bagaimana Harun Yahya membuat klaim bohong dengan cara mencocok-cocokkan pernyataan salah dalam Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan modern.
Setetes Mani
QS 75 : 36 – 37
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?”
Diklaim Harun Yahya sebagai berikut :
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur.
Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma ….. Seperti yang telah kita amati, Al-Qur’an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya….. Fakta bahwa manusia tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur’an dengan ungkapan, “setetes mani yang ditumpahkan”.
Komentar :
Jadi klaim Harun Yahya adalah :Setetes mani adalah 1 sel sperma
Kita coba lihat pengertian ayat QS 75 : 36 – 37 sesuai yang dipahami oleh sahabat-sahabat Muhammad SAW.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
( Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan) berarti, bukankah manusia adalah tetesan encer dari sperma dari cairan yang hina yang dinamakan semen, yang terpancar dari pinggang kedalam rahim
Jadi diera Muhammad SAW nutfah diartikan sebagai weak yang dapat diterjemahkan cair atau lemah. Tidak ada ide sama sekali tentang “setitik” mani apalagi bicara tentang jumlah sperma yang sampai jutaan.
Terbuktilah bahwa terjemahan Al-Qur’an hanyalah mencocok-cocokkan dengan ilmu pengetahuan.
Hal kedua yaitu bahwa tidak diperlukan keseluruhan mani yang dikeluarkan juga sudah diketahui sejak jaman Adam dan Hawa.
Pada saat berhubungan intim, memang biasanya sebagian dari mani tidak masuk kedalam rahim melainkan tertumpah keluar.
Jadi apanya yang ajaib?
Jenis Kelamin Bayi
QS 53 : 45 – 46
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Diklaim oleh Harun Yahya sebagai berikut:
Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan.
Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur’an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”……Kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan.
Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan sifat-sifat kewanitaan.
Di dalam air mani ayah, terdapat sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y.
Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah.
Komentar :
Jadi klaim Harun Yahya adalah :
Al-Qur’an memprediksikan bahwa sperma mengandung kromosom X dan Y
Jika kita baca ayat QS 53 diatas, tidak ada sama sekali informasi bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom laki-laki.
Ayat diatas hanya menyatakan bahwa laki-laki dan wanita tercipta dari air mani, sesuatu yang memang sudah diketahui sejak jaman Adam dan Hawa.
Justru ayat diatas membuktikan kesalahan Al-Qur’an karena manusia tidak tercipta hanya dari air mani, melainkan juga dari sel telur.
Dimana ayatnya dalam Al-Qur’an yang menyebutkan keberadaan sel telur. Tidak ada.
Karena sel telur tidak kelihatan.
Makanya Aulloh dan Muhammad SAW tidak tahu sama sekali tentang keberadaannya malah menyangka bahwa cairan vagina yang bercampur dengan air manilah cikal bakal janin.
Kesalahan ayat diatas dibuktikan lebih lanjut dengan hadis berikut :
Sumber :
Sahih Muslim, Book 003, Number 0614
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental … l#003.0614
………Substansi zat reproduksi laki-laki adalah berwarna putih dan wanita berwarna kuning, dan saat mereka melakukan hubungan intim dan zat reproduksi laki-laki unggul terhadap zat reproduksi wanita, anak lak-lakilah yang tercipta sesuai firman Allah, dan ketika zat reproduksi wanita yang unggul dibandingkan laki-laki, anak perempuan yang terbentuk …..
Zat reproduksi disini yang dimaksud adalah cairan laki-laki dan cairan wanita sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibn Kathir (http://www.theholybook.org/en/a.48317.html)
Jadi penentuan jenis kelamin bayi menurut Muhammad SAW sepertinya ditentukan dalam pertandingan adu kuat antara air mani dengan cairan wanita
(kaya adu panco atau tarik tambang).
Jadi selain Al-Qur’an tidak bicara tentang kromosom X dan Y, dalam hadispun tidak ada informasi tentang kromosom X, Y dan ovum.
Pengetahuan dari hadis diatas terbukti salah karena jenis kelamin wanita bukan ditentukan oleh lebih kuatnya cairan di vagina melainkan ditentukan oleh kromosom laki-laki.
Tahapan Emriologi
Satu hal yang dilupakan oleh Harun Yahya adalah tentang tahapan embriologi.
Saat mengutip ayat berikut
QS 23 : 14 “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”
Harun Yahya hanya membahas tentang tulang dan otot tapi tidak berani untuk membahas ayat diatas secara keseluruhan.
Kita lihat apa yang dikatakan tafsir tentang ayat diatas.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47229.html
(lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging), seperti potongan daging yang tidak memiliki bentuk( dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang) berarti, ”Kami memberinya bentuk, dengan sebuah kepala, dua tangan dan dua kaki, dengan tulang, urat syaraf dan urat nadi”( lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging) berarti, ”Kami membungkusnya dengan sesuatu dan menguatkannya”.
Menurut ayat diatas, tahapan perkembangan bayi adalah :
Air mani – segumpal darah – segumpal daging yang tidak berbentuk – diubah menjadi tulang – diberi bentuk kepala, 2 tangan, 2 kaki syaraf dan pembuluh darah – meliputi dengan daging – diciptakan bentuk lainnya.
Jangka waktu dari tahapan-tahapan diatas adalah sesuai dengan hadis dan Tafsir Ibn Kathir untuk QS 22 : 5
Sumber :
Bukhari, Volumn 001, Book 006, Hadith Number 315
Dikisahkan oleh Anas bin Malik :Rasulullah berkata, “Di setiap rahim Allah telah menempatkan malaikat yang berkata, “Oh Tuhan! Setetes mani, Oh Tuhan! Gumpalan darah. Oh Tuhan! Sekerat daging” Kemudian jika Allah berkeinginan untuk menyelesaikan ciptaannya, malaikat bertanya, “Oh Tuhan, apakah laki-laki atau perempuan? …..
Sumber :Bukhari, Volumn 004, Book 055, Hadith Number 549.
….. setiap dari kamu dikumpulkan dalam rahim ibumu selama 40 hari pertama, kemudian menjadi gumpalan darah untuk jangka waktu 40 hari, kemudian menjadisepotong daging untuk selama 40 hari … kemudian nyawa dihembuskan kedalam tubuh ….
Sumber :
Muslim, Book 033, Hadith Number 6390.
…Abdullah bin Masud melaporkan bahwa Rasulullah … berkata, “… Bagian-bagian dari dirimu dikumpulkan dalam 40 hari di rahim ibumu dalam wujud darah, kemudian menjadi gumpalan darah dalam kurun waktu 40 hari. Kemudian menjadi gumpalan daging dan 40 hari kemudian Allah mengutus malaikatnya ……….
Sumber :
http://www.tafsir.com
.…. Jika air mani telah berada di rahim wanita, dia akan dalam keadaan sama selama 40 hari, kemudian material baru ditambahkan dan berubah menjadi gumpalan darah dan tetap dalam kondisi gumpalan darah selama 40 hari. Kemudian berubah menjadi gumpalan daging yang tidak memiliki bentuk. Kemudian mulailah berbentuk, menjadi kepala, tangan, dada, perut, paha, kaki …….
Jadi jika kita gabungkan penjelasan Qur’an, hadis dan tafsir diatas, kita akan mendapatkan urutan perkembangan janin sebagai berikut :
Air mani / darah (hingga hari ke 40 hari) – segumpal darah (hingga hari ke 80) – segumpal daging yang tidak berbentuk (hingga hari ke 120) – ditentukan jenis kelaminnya dan diberi nyawa – diubah menjadi tulang – diberi bentuk kepala, 2 tangan, 2 kaki syaraf dan pembuluh darah – meliputi dengan daging – diciptakan bentuk lainnya.
Pernyataan diatas jelas salah total.
Air mani atau sperma tidak mungkin bertahan selama 40 hari
Tafsir Ibn Kathir menyatakan bahwa air mani tetap dalam keadaan sama selama 40 hari.
Ini adalah salah total karena sperma mempunyai masa hidup yang singkat yaitu hanya sekitar maksimal 3 hari.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 5
Sel sperma mempunyai umur atau kemampuan untuk membuahi sel telur dalam waktu 2 – 3 hari.
Jadi tidak mungkin sel sperma akan berada dalam keadaan tetap selama 40 hari dalam rahim wanita.
Lagipula menurut pengetahuan modern, dihari ke 40 bentuk janin bukan berupa air mani atau darah, melainkan sudah seperti ini (Carnegie stage 16)
Tidak ada masanya dimana embrio menjadi segumpal darah, segumpal daging dan tulang belulang.
Kesalahan periode segumpal darah diakui oleh Maurice Buchaille sesuai pembahasan di bagian yang lalu.
Sementara perkembangan janin menurut pengetahuan modern dibagi-bagi menurut tahapan Carnegie
Yang dapat diakses di
http://www.embryology.ch/anglais/iperiodembry/carnegie02.html
Penentuan jenis kelamin
Jenis kelamin tidak ditentukan oleh Allah SWT setelah 120 hari sesuai yang dikatakan oleh Muhammad SAW diatas.
Jenis kelamin sudah ditentukan sejak saat pembuahan sel telur oleh sperma dimana jika sperma mengandung kromosom X maka akan menghasilkan anak perempuan, sedangkan jika sperma mengandung kromosom Y akan menghasikan anak laki-laki.
Sumber:
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 5… sel sperma memiliki dua kromosom seks yang berbeda, yaitu XY…… Bila kromosom sel sperma yang membuahi sel telur adalah X maka zigot (sel telur yang telah dibuahi) yang terbentuk adalah XX, berarti jadilah anak perempuan.
Namun bila sel sperma yang membuahi sel telur berkromosom Y, jadilah zigot anak laki-laki.
Jenis kelamin janin bahkan sudah bisa dilihat pada minggu ke 12 atau hari ke 84.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 32Minggu ke 12… Pada pemeriksaan USG , jenis kelamin janin sudah dapat diidentifikasi secara jelas.
Pembentukan anggota tubuh
Menurut urutan dari Al-Qur’an dan Muhamamd SAW, pembentukan anggota tubuh manusia baru akan dimulai setelah usia kandungan diatas hari ke 120 atau sekitar minggu ke 17.
Pengetahuan modern sebaliknya menyebutkan sebagai berikut.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Nakita Gramedia, Jakarta, 2006, halaman 27
Minggu ke 9.. Kepalanya lebih tegak dan leher lebih berkembang. Kelopak mata mulai terbentuk. Lubang hidung dan ujung hidung juga sudah terdeteksi. Lidah mulai tampak. Daun teling sudah terlihat dan lebih berkembang. Lengan dan tungkai sudah lebih panjang. Begitu pula dengan jari-jari tangan. Sementara dibagian tangan/kaki mulai terbentuk siku/lutut dan mata kaki
Sementara di Carnegie stage 15, terlihat bahwa cikal bakal anggota tubuh sudah terlihat di hari ke 36 atau minggu ke 6.
Sementara diminggu ke 12 atau sekitar hari ke 80, jika menurut Al-Qur’an dan Muhammad SAW baru selesai periode segumpal darah.
Dan dihari ke 120 atau sekitar minggu ke 16/17, jika menurut Al-Qur’an dan Muhammad SAW baru dimulai pembentukan anggota tubuh, menurut ilmu pengetahuan modern janin sudah berbentuk
Benar-benar Al-Qur’an dan Muhammad SAW salah total.
Nyawa diberikan setelah hari ke 120
Pendapat ini jelas salah karena embrio sudah bisa melakukan aktifitas gerakan yang dikontrol dari otak sejak minggu ke 9.
Jadi diera Muhammad SAW nutfah diartikan sebagai weak yang dapat diterjemahkan cair atau lemah. Tidak ada ide sama sekali tentang “setitik” mani apalagi bicara tentang jumlah sperma yang sampai jutaan.
Terbuktilah bahwa terjemahan Al-Qur’an hanyalah mencocok-cocokkan dengan ilmu pengetahuan.
Hal kedua yaitu bahwa tidak diperlukan keseluruhan mani yang dikeluarkan juga sudah diketahui sejak jaman Adam dan Hawa.
Pada saat berhubungan intim, memang biasanya sebagian dari mani tidak masuk kedalam rahim melainkan tertumpah keluar.
Jadi apanya yang ajaib?
Jenis Kelamin Bayi
QS 53 : 45 – 46
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Diklaim oleh Harun Yahya sebagai berikut:
Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan.
Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur’an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”……Kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan.
Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan sifat-sifat kewanitaan.
Di dalam air mani ayah, terdapat sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y.
Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah.
Komentar :
Jadi klaim Harun Yahya adalah :
Al-Qur’an memprediksikan bahwa sperma mengandung kromosom X dan Y
Jika kita baca ayat QS 53 diatas, tidak ada sama sekali informasi bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom laki-laki.
Ayat diatas hanya menyatakan bahwa laki-laki dan wanita tercipta dari air mani, sesuatu yang memang sudah diketahui sejak jaman Adam dan Hawa.
Justru ayat diatas membuktikan kesalahan Al-Qur’an karena manusia tidak tercipta hanya dari air mani, melainkan juga dari sel telur.
Dimana ayatnya dalam Al-Qur’an yang menyebutkan keberadaan sel telur. Tidak ada.
Karena sel telur tidak kelihatan.
Makanya Aulloh dan Muhammad SAW tidak tahu sama sekali tentang keberadaannya malah menyangka bahwa cairan vagina yang bercampur dengan air manilah cikal bakal janin.
Kesalahan ayat diatas dibuktikan lebih lanjut dengan hadis berikut :
Sumber :
Sahih Muslim, Book 003, Number 0614
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental … l#003.0614
………Substansi zat reproduksi laki-laki adalah berwarna putih dan wanita berwarna kuning, dan saat mereka melakukan hubungan intim dan zat reproduksi laki-laki unggul terhadap zat reproduksi wanita, anak lak-lakilah yang tercipta sesuai firman Allah, dan ketika zat reproduksi wanita yang unggul dibandingkan laki-laki, anak perempuan yang terbentuk …..
Zat reproduksi disini yang dimaksud adalah cairan laki-laki dan cairan wanita sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibn Kathir (http://www.theholybook.org/en/a.48317.html)
Jadi penentuan jenis kelamin bayi menurut Muhammad SAW sepertinya ditentukan dalam pertandingan adu kuat antara air mani dengan cairan wanita
(kaya adu panco atau tarik tambang).
Jadi selain Al-Qur’an tidak bicara tentang kromosom X dan Y, dalam hadispun tidak ada informasi tentang kromosom X, Y dan ovum.
Pengetahuan dari hadis diatas terbukti salah karena jenis kelamin wanita bukan ditentukan oleh lebih kuatnya cairan di vagina melainkan ditentukan oleh kromosom laki-laki.
Tahapan Emriologi
Satu hal yang dilupakan oleh Harun Yahya adalah tentang tahapan embriologi.
Saat mengutip ayat berikut
QS 23 : 14 “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”
Harun Yahya hanya membahas tentang tulang dan otot tapi tidak berani untuk membahas ayat diatas secara keseluruhan.
Kita lihat apa yang dikatakan tafsir tentang ayat diatas.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47229.html
(lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging), seperti potongan daging yang tidak memiliki bentuk( dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang) berarti, ”Kami memberinya bentuk, dengan sebuah kepala, dua tangan dan dua kaki, dengan tulang, urat syaraf dan urat nadi”( lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging) berarti, ”Kami membungkusnya dengan sesuatu dan menguatkannya”.
Menurut ayat diatas, tahapan perkembangan bayi adalah :
Air mani – segumpal darah – segumpal daging yang tidak berbentuk – diubah menjadi tulang – diberi bentuk kepala, 2 tangan, 2 kaki syaraf dan pembuluh darah – meliputi dengan daging – diciptakan bentuk lainnya.
Jangka waktu dari tahapan-tahapan diatas adalah sesuai dengan hadis dan Tafsir Ibn Kathir untuk QS 22 : 5
Sumber :
Bukhari, Volumn 001, Book 006, Hadith Number 315
Dikisahkan oleh Anas bin Malik :Rasulullah berkata, “Di setiap rahim Allah telah menempatkan malaikat yang berkata, “Oh Tuhan! Setetes mani, Oh Tuhan! Gumpalan darah. Oh Tuhan! Sekerat daging” Kemudian jika Allah berkeinginan untuk menyelesaikan ciptaannya, malaikat bertanya, “Oh Tuhan, apakah laki-laki atau perempuan? …..
Sumber :Bukhari, Volumn 004, Book 055, Hadith Number 549.
….. setiap dari kamu dikumpulkan dalam rahim ibumu selama 40 hari pertama, kemudian menjadi gumpalan darah untuk jangka waktu 40 hari, kemudian menjadisepotong daging untuk selama 40 hari … kemudian nyawa dihembuskan kedalam tubuh ….
Sumber :
Muslim, Book 033, Hadith Number 6390.
…Abdullah bin Masud melaporkan bahwa Rasulullah … berkata, “… Bagian-bagian dari dirimu dikumpulkan dalam 40 hari di rahim ibumu dalam wujud darah, kemudian menjadi gumpalan darah dalam kurun waktu 40 hari. Kemudian menjadi gumpalan daging dan 40 hari kemudian Allah mengutus malaikatnya ……….
Sumber :
http://www.tafsir.com
.…. Jika air mani telah berada di rahim wanita, dia akan dalam keadaan sama selama 40 hari, kemudian material baru ditambahkan dan berubah menjadi gumpalan darah dan tetap dalam kondisi gumpalan darah selama 40 hari. Kemudian berubah menjadi gumpalan daging yang tidak memiliki bentuk. Kemudian mulailah berbentuk, menjadi kepala, tangan, dada, perut, paha, kaki …….
Jadi jika kita gabungkan penjelasan Qur’an, hadis dan tafsir diatas, kita akan mendapatkan urutan perkembangan janin sebagai berikut :
Air mani / darah (hingga hari ke 40 hari) – segumpal darah (hingga hari ke 80) – segumpal daging yang tidak berbentuk (hingga hari ke 120) – ditentukan jenis kelaminnya dan diberi nyawa – diubah menjadi tulang – diberi bentuk kepala, 2 tangan, 2 kaki syaraf dan pembuluh darah – meliputi dengan daging – diciptakan bentuk lainnya.
Pernyataan diatas jelas salah total.
Air mani atau sperma tidak mungkin bertahan selama 40 hari
Tafsir Ibn Kathir menyatakan bahwa air mani tetap dalam keadaan sama selama 40 hari.
Ini adalah salah total karena sperma mempunyai masa hidup yang singkat yaitu hanya sekitar maksimal 3 hari.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 5
Sel sperma mempunyai umur atau kemampuan untuk membuahi sel telur dalam waktu 2 – 3 hari.
Jadi tidak mungkin sel sperma akan berada dalam keadaan tetap selama 40 hari dalam rahim wanita.
Lagipula menurut pengetahuan modern, dihari ke 40 bentuk janin bukan berupa air mani atau darah, melainkan sudah seperti ini (Carnegie stage 16)
Tidak ada masanya dimana embrio menjadi segumpal darah, segumpal daging dan tulang belulang.
Kesalahan periode segumpal darah diakui oleh Maurice Buchaille sesuai pembahasan di bagian yang lalu.
Sementara perkembangan janin menurut pengetahuan modern dibagi-bagi menurut tahapan Carnegie
Yang dapat diakses di
http://www.embryology.ch/anglais/iperiodembry/carnegie02.html
Penentuan jenis kelamin
Jenis kelamin tidak ditentukan oleh Allah SWT setelah 120 hari sesuai yang dikatakan oleh Muhammad SAW diatas.
Jenis kelamin sudah ditentukan sejak saat pembuahan sel telur oleh sperma dimana jika sperma mengandung kromosom X maka akan menghasilkan anak perempuan, sedangkan jika sperma mengandung kromosom Y akan menghasikan anak laki-laki.
Sumber:
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 5… sel sperma memiliki dua kromosom seks yang berbeda, yaitu XY…… Bila kromosom sel sperma yang membuahi sel telur adalah X maka zigot (sel telur yang telah dibuahi) yang terbentuk adalah XX, berarti jadilah anak perempuan.
Namun bila sel sperma yang membuahi sel telur berkromosom Y, jadilah zigot anak laki-laki.
Jenis kelamin janin bahkan sudah bisa dilihat pada minggu ke 12 atau hari ke 84.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 32Minggu ke 12… Pada pemeriksaan USG , jenis kelamin janin sudah dapat diidentifikasi secara jelas.
Pembentukan anggota tubuh
Menurut urutan dari Al-Qur’an dan Muhamamd SAW, pembentukan anggota tubuh manusia baru akan dimulai setelah usia kandungan diatas hari ke 120 atau sekitar minggu ke 17.
Pengetahuan modern sebaliknya menyebutkan sebagai berikut.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Nakita Gramedia, Jakarta, 2006, halaman 27
Minggu ke 9.. Kepalanya lebih tegak dan leher lebih berkembang. Kelopak mata mulai terbentuk. Lubang hidung dan ujung hidung juga sudah terdeteksi. Lidah mulai tampak. Daun teling sudah terlihat dan lebih berkembang. Lengan dan tungkai sudah lebih panjang. Begitu pula dengan jari-jari tangan. Sementara dibagian tangan/kaki mulai terbentuk siku/lutut dan mata kaki
Sementara di Carnegie stage 15, terlihat bahwa cikal bakal anggota tubuh sudah terlihat di hari ke 36 atau minggu ke 6.
Sementara diminggu ke 12 atau sekitar hari ke 80, jika menurut Al-Qur’an dan Muhammad SAW baru selesai periode segumpal darah.
Dan dihari ke 120 atau sekitar minggu ke 16/17, jika menurut Al-Qur’an dan Muhammad SAW baru dimulai pembentukan anggota tubuh, menurut ilmu pengetahuan modern janin sudah berbentuk
Benar-benar Al-Qur’an dan Muhammad SAW salah total.
Nyawa diberikan setelah hari ke 120
Pendapat ini jelas salah karena embrio sudah bisa melakukan aktifitas gerakan yang dikontrol dari otak sejak minggu ke 9.
Sumber :
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 27,Minggu ke 9
Embrio sudah bisa menggerakkan tubuh dan tungkainya di dalamair ketuban.
Hal ini disebabkan otak embrio sudah terhubung dengan saraf dan otot-otot tubuh. Otakpun sudah mengirim kode-kode saraf yang ditransfer menuju otot.
Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
NakitaGramedia, Jakarta, 2006, halaman 27,Minggu ke 9
Embrio sudah bisa menggerakkan tubuh dan tungkainya di dalamair ketuban.
Hal ini disebabkan otak embrio sudah terhubung dengan saraf dan otot-otot tubuh. Otakpun sudah mengirim kode-kode saraf yang ditransfer menuju otot.
Asal Zat Reproduksi Manusia
Al-Qur’an menuliskan bahwa air mani berasal dari antara tulang sulbi.
QS 86 : 5 – 7
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
Namun terjemahan Indonesia ini agak meragukan karena jika kita bandingkan dengan terjemahan Ingrgis terlihat berbeda.
Yusuf Ali : “He is created from a drop emitted—proceeding from between the backbone (tulang belakang) and the ribs (tulang rusuk).”
Pickthall : “He is created from a gushing fluid that issued from between the loins (pinggang) and ribs. (rusuk)“
Muhammad Khan : “He is created from a fluid poured forth, which issues forth from between the loins (pinggang) and the breastbones (tulang dada).”
Kebingungan terjemahan tampaknya karena tafsir Ibn Kathir menuliskan versi seperti terjemahan Indonesia.
Sumber : http://www.theholybook.org/en/a.48417.html
Al-Qur’an menuliskan bahwa air mani berasal dari antara tulang sulbi.
QS 86 : 5 – 7
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
Namun terjemahan Indonesia ini agak meragukan karena jika kita bandingkan dengan terjemahan Ingrgis terlihat berbeda.
Yusuf Ali : “He is created from a drop emitted—proceeding from between the backbone (tulang belakang) and the ribs (tulang rusuk).”
Pickthall : “He is created from a gushing fluid that issued from between the loins (pinggang) and ribs. (rusuk)“
Muhammad Khan : “He is created from a fluid poured forth, which issues forth from between the loins (pinggang) and the breastbones (tulang dada).”
Kebingungan terjemahan tampaknya karena tafsir Ibn Kathir menuliskan versi seperti terjemahan Indonesia.
Sumber : http://www.theholybook.org/en/a.48417.html
.… berarti tulang belakang (atau pinggang) dari laki-laki dan daru tulang rusuk wanita, yang mengacu kepada dada wanita.
Shabib bin Bishr melaporkan dari Ikrimah yang mengisahkan dari Ibn Abbas bahwa dia berkata …… “Tulang belakang laki-laki dan tulang rusuk wanita
Heran juga, Al-Qur’an yang katanya ditulis oleh Aulloh SWT sendiri ternyata sulit diterjemahkan hingga mengahasilkan terjemahan yang berbeda artinya.
Jadi menurut Al-Qur’an, zat reproduksi manusia berasal dari :
• Laki-laki (sperma) : dari sekitar tulang belakang dan pinggang, kemungkinan ginjal karena inilah organ yang ada dipinggang.
• Wanita (ovum) : dari sekitar dada
Pernyataan diatas jelas salah total dan tampaknya dicontek dari
PENGAJARAN HIPPOCRATES di abad 5 SM (1100 tahun sebelum Muhammad SAW)
Sumber :
Hippocratic WritingsPenguin Classics, 1983, halaman 317-8
“sperma dihasilkan dari semua cairan dalam tubuh, disebarkan dari otak melalui sumsum tulang belakang kemudian melalui ginjal hingga testikel dan organ pria.
1) Sperma dihasilkan di testis.Sperma tidak dihasilkan dari wilayah ginjal melainkan dari testis
Sumber :
The respective functions of the testicles are:
• producing sperm (spermatozoa)
• producing male sex hormones, of which testosterone is the best-known
Dan lokasi testis kita semua sudah tahu.
Sementara ginjal (kidney) adanya jauh diatas testis.
2) Sel Telur Dihasilkan di Ovarium
Sel telur dihasilkan diovarium yang letaknya jauh dari tulang rusuk.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/OvaryOvaries
• producing sperm (spermatozoa)
• producing male sex hormones, of which testosterone is the best-known
Dan lokasi testis kita semua sudah tahu.
Sementara ginjal (kidney) adanya jauh diatas testis.
2) Sel Telur Dihasilkan di Ovarium
Sel telur dihasilkan diovarium yang letaknya jauh dari tulang rusuk.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/OvaryOvaries
are egg-producing reproductive organs found in female organisms
PENGETAHUAN EMBRIOLOGI PRA ISLAM
Menarik bahwa pengetahuan emriologi ala al-Qur’an dan Muhammad SAW ternyata sudah beredar ratusan tahun sebelumnya.
Sebagai rangkuman tahapan emriologi Islam adalah sebagai berikut :
• Tahap 1 : air mani (40 hari)
• Tahap 2 : segumpal darah (40 hari)
• Tahap 3 : segumpal daging (40 hari)
• Tahap 4 : dirubah menjadi tulang
• Tahap 5 : tulang dibungkus dengan daging
Kita akan melihat perbandingan dengan ilmuwan pra Islam.
PENGETAHUAN EMBRIOLOGI PRA ISLAM
Menarik bahwa pengetahuan emriologi ala al-Qur’an dan Muhammad SAW ternyata sudah beredar ratusan tahun sebelumnya.
Sebagai rangkuman tahapan emriologi Islam adalah sebagai berikut :
• Tahap 1 : air mani (40 hari)
• Tahap 2 : segumpal darah (40 hari)
• Tahap 3 : segumpal daging (40 hari)
• Tahap 4 : dirubah menjadi tulang
• Tahap 5 : tulang dibungkus dengan daging
Kita akan melihat perbandingan dengan ilmuwan pra Islam.
Aristoteles
Aristoteles adalah imluwan Yunani yang hidup dari 384 SM – 322 SM atau sekitar 900 tahun sebelum era Muhammad SAW.
Beliau mengarang sebuah buku yang berjudul On The Generation of Animals.
Berikut cuplikannya sebagaimana dikutip dari buku dr. William Campbell yang mengutip dari sumber :
Aristotle, On the Generation of Animals,Trans. by Arthur Platt, Vol. 9Encyclopædia Britannica Inc., 1952,
Aristoteles adalah imluwan Yunani yang hidup dari 384 SM – 322 SM atau sekitar 900 tahun sebelum era Muhammad SAW.
Beliau mengarang sebuah buku yang berjudul On The Generation of Animals.
Berikut cuplikannya sebagaimana dikutip dari buku dr. William Campbell yang mengutip dari sumber :
Aristotle, On the Generation of Animals,Trans. by Arthur Platt, Vol. 9Encyclopædia Britannica Inc., 1952,
Sumber :
http://www.answering-islam.org/Campbell/s4c2b.html
Section 728a (cat : berbicara tentang sperma)…. “It follows that what the female would contribute to the semen of the male would be material for the semen to work upon.”… Selanjutnya zat yang akan disumbangkan pihak wanita terhadap sperma adalah zat dimana sperma akan bekerja …..
Section 654b“Nature forms from the purest material the flesh … and from the residues thereof bones, sinews, hair, and also nails … and lastly, round about the bones, and attached to them by thin fibrous bands, grow the fleshy parts. …”“Bentuk alami terbuat dari material murni (yaitu) daging… dan dari sisanya terbentuk tulang, otot, rambut dan juga kuku … dan terakhir, mengelilingi dan menempel ditulang adalah lapisan ikatan serat tipis, tumbuhlah bagian-bagian daging.
Jadi menurut Aristoteles, tahapan perkembangan janin adalah sebagai berikut :
• Tahap 1 : air mani / sperma
• Tahap 2 : bercampur dengan zat reproduksi wanita (darah)
• Tahap 3 : daging
• Tahap 4 : tulang
• Tahap 5 : tulang dibungkus dengan daging
http://www.answering-islam.org/Campbell/s4c2b.html
Section 728a (cat : berbicara tentang sperma)…. “It follows that what the female would contribute to the semen of the male would be material for the semen to work upon.”… Selanjutnya zat yang akan disumbangkan pihak wanita terhadap sperma adalah zat dimana sperma akan bekerja …..
Section 654b“Nature forms from the purest material the flesh … and from the residues thereof bones, sinews, hair, and also nails … and lastly, round about the bones, and attached to them by thin fibrous bands, grow the fleshy parts. …”“Bentuk alami terbuat dari material murni (yaitu) daging… dan dari sisanya terbentuk tulang, otot, rambut dan juga kuku … dan terakhir, mengelilingi dan menempel ditulang adalah lapisan ikatan serat tipis, tumbuhlah bagian-bagian daging.
Jadi menurut Aristoteles, tahapan perkembangan janin adalah sebagai berikut :
• Tahap 1 : air mani / sperma
• Tahap 2 : bercampur dengan zat reproduksi wanita (darah)
• Tahap 3 : daging
• Tahap 4 : tulang
• Tahap 5 : tulang dibungkus dengan daging
Galen
Galen lahir di Pergamus – Turki tahun 131 M atau sekitar 400 tahun sebelum era Muhammad SAW. Berikut pendapat Galen sebagaimana dikutip dari buku dr. William Campbell, bagian 4, bab IIB yang mengutip dari :
Corpus Medicorum Graecorum Galeni de Semine (Galen: On Semen)Greek text with English trans. Phillip de Lacy, Akademic Verlag, 1992Sction I : 9, halaman 50, 92-95, 101
Galen lahir di Pergamus – Turki tahun 131 M atau sekitar 400 tahun sebelum era Muhammad SAW. Berikut pendapat Galen sebagaimana dikutip dari buku dr. William Campbell, bagian 4, bab IIB yang mengutip dari :
Corpus Medicorum Graecorum Galeni de Semine (Galen: On Semen)Greek text with English trans. Phillip de Lacy, Akademic Verlag, 1992Sction I : 9, halaman 50, 92-95, 101
Sumber :
http://www.answering-islam.org/Campbell/s4c2b.html
”Substansi dari mana janin dibentuk bukanlah hanya dari darah menstruasi, sebagaimana yang dinyatakan oleh Aristoteles, tetapi darah menstruasi ditambah dua air mani
”Yang pertama …. Air mani menang. Pada saat ini Hippocrates yang terkenalpun, …. Masih menyebutnya air mani
“Ketika sudah diisi dengan darah, dan jantung dan hati yang belum jelas dan tidak berbentuk … substansi janin adalah dalam bentuk daging …
Waktunya telah tiba untuk berbentuk organ-organ secara tepat dan membawa semua bagian menuju penyelesaian. Oleh karena itu menyebabkan daging tumbuh mengelilingi seluruh tulang.
Jadi menurut Galen, tahapan perkembangan janin adalah sebagai berikut :
• Tahap 1 : air mani / sperma
• Tahap 2 : bercampur dengan darah menstruasi
• Tahap 3 : daging
• Tahap 4 : tulang
• Tahap 5 : tulang dibungkus dengan daging
Dan hasil karya Galen ini banyak digunakan di Persia.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/GalenMost of Galen’s Greek writings were first translated to the Syriac language by Nestorian monks in the university of Gundishapur, Persia.… pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Syria oleh rahib Nestoria di Universitas Gunadishpur, Persia
Penterjemahan karya-karya Galen kedalam bahasa Persia dilakukan sebelum tahun 579 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Library_of_GundishapurHowever,
.… dibawah dinasti Sasanid Khusraw (531 – 579) … Gundashpur menjadi terkenal karena ilmu pengobatannya dan pengetahuannya. … Khusraw I memberikan perlindungan bagi banyak filsuf Yunani, orang Kristen berbahasa Syria dan kaum Nestorian …. Raja memerintahkan para pengungsi untuk menterjemahkan teks Yunani dan Syria kedalam teks Pahlavi.
Mereka menterjemahkan banyak karya dalam pengobatan, astronomi, filosofi dan keahlian yang bermanfaat.
Terlihatlah bagaimana persamaan antara embriologi Al-Qur’an dan Muhammad SAW dengan Aristoteles dan Galen.
Jadi jika selambatnya ditahun 579 M karya Galen sudah diterjemahkan kedalam bahasa Persia, maka jelas bahwa orang-orang Arab yang berdagang hingga Persia bisa menyerap pengetahuan Galen tersebut. Termasuk tentunya Muhammad SAW.
Kesamaan yang sangat mencolok sehingga dengan mudah kita bisa menyatakan bahwa pengetahuan Al-Qur’an dan Muhammad SAW adalah hasil dengar-dengaran dari Aristoteles dan Galen.
http://www.answering-islam.org/Campbell/s4c2b.html
”Substansi dari mana janin dibentuk bukanlah hanya dari darah menstruasi, sebagaimana yang dinyatakan oleh Aristoteles, tetapi darah menstruasi ditambah dua air mani
”Yang pertama …. Air mani menang. Pada saat ini Hippocrates yang terkenalpun, …. Masih menyebutnya air mani
“Ketika sudah diisi dengan darah, dan jantung dan hati yang belum jelas dan tidak berbentuk … substansi janin adalah dalam bentuk daging …
Waktunya telah tiba untuk berbentuk organ-organ secara tepat dan membawa semua bagian menuju penyelesaian. Oleh karena itu menyebabkan daging tumbuh mengelilingi seluruh tulang.
Jadi menurut Galen, tahapan perkembangan janin adalah sebagai berikut :
• Tahap 1 : air mani / sperma
• Tahap 2 : bercampur dengan darah menstruasi
• Tahap 3 : daging
• Tahap 4 : tulang
• Tahap 5 : tulang dibungkus dengan daging
Dan hasil karya Galen ini banyak digunakan di Persia.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/GalenMost of Galen’s Greek writings were first translated to the Syriac language by Nestorian monks in the university of Gundishapur, Persia.… pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Syria oleh rahib Nestoria di Universitas Gunadishpur, Persia
Penterjemahan karya-karya Galen kedalam bahasa Persia dilakukan sebelum tahun 579 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Library_of_GundishapurHowever,
.… dibawah dinasti Sasanid Khusraw (531 – 579) … Gundashpur menjadi terkenal karena ilmu pengobatannya dan pengetahuannya. … Khusraw I memberikan perlindungan bagi banyak filsuf Yunani, orang Kristen berbahasa Syria dan kaum Nestorian …. Raja memerintahkan para pengungsi untuk menterjemahkan teks Yunani dan Syria kedalam teks Pahlavi.
Mereka menterjemahkan banyak karya dalam pengobatan, astronomi, filosofi dan keahlian yang bermanfaat.
Terlihatlah bagaimana persamaan antara embriologi Al-Qur’an dan Muhammad SAW dengan Aristoteles dan Galen.
Jadi jika selambatnya ditahun 579 M karya Galen sudah diterjemahkan kedalam bahasa Persia, maka jelas bahwa orang-orang Arab yang berdagang hingga Persia bisa menyerap pengetahuan Galen tersebut. Termasuk tentunya Muhammad SAW.
Kesamaan yang sangat mencolok sehingga dengan mudah kita bisa menyatakan bahwa pengetahuan Al-Qur’an dan Muhammad SAW adalah hasil dengar-dengaran dari Aristoteles dan Galen.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Pengetahuan modern yang diklaim tidak lebih adalah upaya mencocok-cocokkan ayat samar-samar dalam Qur’an dengan pengetahuan modern dan ironisnya bertentangan dengan apa yang dinyatakan oleh Muhammad SAW dalam hadis.
2.
2.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang embriologi tidak lebih adalah observasi sederhana yang bisa dilakukan oleh manusia primitive
3.
3.
Pengetahuan embriologi Al-Qur’an dan Muhammad SAW tidak lebih adalah hasil dengar-dengaran dari pendapat Aristoteles dan Galen yang setidaknya sudah beredar di Persia sekitar tahun 579 M atau sekitar 31 tahun sebelum Muhammad SAW memulai dakwah.
4.
4.
Aristoteles jelas salah dalam pengetahun tentang emriologinya.Galen jelas salah dalam pengetahuan tentang emriologinya.Al-Qur’an dan Muhammad SAW yang mencontek Aristoteles dan Galen juga ikut salah dalam pengetahuan tentang emriologinya.
5.
5.
Bahwa Al-Qur’an adalah hasil dengar-dengaran tidaklah mengerankan karena Aulloh SWT dan Muhammad SAW memang sering memasukkan kisah dengar-dengaran dari sana sini seperti yang terjadi saat :
Memasukkan kisah Alexander Agung
Memasukkan kisah The Seven Sleepers
6.
Memasukkan kisah Alexander Agung
Memasukkan kisah The Seven Sleepers
6.
Ini membuktikan sekali lagi bahwa Islam harus ditegakkan dengan kebohongan.
KETERGANTUNGAN ILMU KEDOKTERAN ISLAM PADA SUMBER YUNANI
Muslim menolak anggapan bahwa ilmu pengetahuan kedokteran yang ada di Qur’an dan hadis adalah hasil dengar-dengaran dari sumber-sumber Yunani.
Salah satunya adalah sdr. Faiz menuliskan antara lain :“…. Hipocrates salah Qur’an benar.… tidak ada bukti adanya manuskrip-manuskrip dari Yunani kuno yang ada di Madinah …. kesalahan Aristotelles, Gallen, serta Hipocrates tidak pernah ada didalam Qur’an dan hadits, jadi berpikirlah dengan cara yang sehat”
Tulisan berikut kami kutip dari buku Phillip K Hitti yang menginformasikan bagaimana ketergantungan ilmu kedokteran Arab kuno terhadap sumber-sumber Yunani.
Semua kutipan diambil dari :
History of The Arabs
Phillip K. HittiSerambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2006
Diera Muhammad SAW hidup ilmu pengobatan masih sangat primitif.
Muslim menolak anggapan bahwa ilmu pengetahuan kedokteran yang ada di Qur’an dan hadis adalah hasil dengar-dengaran dari sumber-sumber Yunani.
Salah satunya adalah sdr. Faiz menuliskan antara lain :“…. Hipocrates salah Qur’an benar.… tidak ada bukti adanya manuskrip-manuskrip dari Yunani kuno yang ada di Madinah …. kesalahan Aristotelles, Gallen, serta Hipocrates tidak pernah ada didalam Qur’an dan hadits, jadi berpikirlah dengan cara yang sehat”
Tulisan berikut kami kutip dari buku Phillip K Hitti yang menginformasikan bagaimana ketergantungan ilmu kedokteran Arab kuno terhadap sumber-sumber Yunani.
Semua kutipan diambil dari :
History of The Arabs
Phillip K. HittiSerambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2006
Diera Muhammad SAW hidup ilmu pengobatan masih sangat primitif.
Sumber :
Hitti, halaman 318
Ilmu pengobatan yang berkembang di semenanjung Arab memang sangat primitive.
Pengobatan biasanya melibatkan praktek perdukunan dan jimat untuk melawan pengaruh jahat setan.
Beberapa praktek pengobatan … yang disebutkan dalam berbagai hadis sebagai pengobatan ala Nabi merupakan praktek yang lazim ditemukan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Dalam bukunya, Muqaddimah, Ibn Khaldun yang terkenal kritis, menyebutkan dengan nada minor jenis pengobatan semacam itu ……
Sementara ilmu kedokteran Yunani pada saat itu dipandang sebagai ilmu kedokteran yang jauh lebih tinggi.
Bahkan diera Muhammad SAW hidup, sudah ada ”dokter” Arab lulusan Persia dari Universitas Gundashpur yang mendasarkan pengajarannya pada sumber-sumber Yunani.
Hitti, halaman 318
Ilmu pengobatan yang berkembang di semenanjung Arab memang sangat primitive.
Pengobatan biasanya melibatkan praktek perdukunan dan jimat untuk melawan pengaruh jahat setan.
Beberapa praktek pengobatan … yang disebutkan dalam berbagai hadis sebagai pengobatan ala Nabi merupakan praktek yang lazim ditemukan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Dalam bukunya, Muqaddimah, Ibn Khaldun yang terkenal kritis, menyebutkan dengan nada minor jenis pengobatan semacam itu ……
Sementara ilmu kedokteran Yunani pada saat itu dipandang sebagai ilmu kedokteran yang jauh lebih tinggi.
Bahkan diera Muhammad SAW hidup, sudah ada ”dokter” Arab lulusan Persia dari Universitas Gundashpur yang mendasarkan pengajarannya pada sumber-sumber Yunani.
Sumber :
Hitti, halaman 319
Pengobatan ilmiah Arab bersumber terutama dari Yunani, dan sebagian lagi dari Persia.
Pengobatan Persia sendiri dipengaruhi oleh tradisi Yunani.
Daftar urutan teratas dokter-dokter Arab pada abad pertama Islam ditempati oleh al Harits ibn Kaladah (wafat 634) dari Taif yang menuntut ilmu di Persia.
Al Harits adalah orang pertama yang dididik secara ilmiah di semenanjung Arab dan memperoleh gelar kehormatan sebagai dokter orang Arab.
Hitti, halaman 319
Pengobatan ilmiah Arab bersumber terutama dari Yunani, dan sebagian lagi dari Persia.
Pengobatan Persia sendiri dipengaruhi oleh tradisi Yunani.
Daftar urutan teratas dokter-dokter Arab pada abad pertama Islam ditempati oleh al Harits ibn Kaladah (wafat 634) dari Taif yang menuntut ilmu di Persia.
Al Harits adalah orang pertama yang dididik secara ilmiah di semenanjung Arab dan memperoleh gelar kehormatan sebagai dokter orang Arab.
Sumber :
http://www.nlm.nih.gov/hmd/arabic/natural_hist1.html
Jadi diera Muhammad SAW hidup sudah ada orang Arab dari Taif yang belajar ilmu kedokteran Yunani di Persia. Kota Taif sangatlah dekat dengan Mekah. Jadi sangat mungkin kalau orang-orang Quraish di jaman Muhammad SAW hidup sudah mendengar tentang teori-teori Galen, Aristoteles dan Hippocrates.
Penterjemahan tulisan ilmu kedokteran ke bahasa Arab sudah dilakukan setidaknya tahun 683 M
http://www.nlm.nih.gov/hmd/arabic/natural_hist1.html
Jadi diera Muhammad SAW hidup sudah ada orang Arab dari Taif yang belajar ilmu kedokteran Yunani di Persia. Kota Taif sangatlah dekat dengan Mekah. Jadi sangat mungkin kalau orang-orang Quraish di jaman Muhammad SAW hidup sudah mendengar tentang teori-teori Galen, Aristoteles dan Hippocrates.
Penterjemahan tulisan ilmu kedokteran ke bahasa Arab sudah dilakukan setidaknya tahun 683 M
Sumber :
Hitti, halaman 319
Seorang dokter Yahudi dari Persia, Masarjawayh yang tinggal di Basrah pada masa-masa awal pemerintahan
Marwan ibn al Hakam menerjemahkan (683 M) ke dalam bahasa Arab sebuah naskah Suriah tentang pengobatan yang awalnya ditulis dalam bahasa Yunani oleh seorang pendeta Kristen di Iskandariyah.
Hampir seluruh karya-karya lengkap ilmu pengetahuan Yunani sudah diterjemahkan ke bahasa Arab sekitar tahun 800-an masehi.
Hitti, halaman 319
Seorang dokter Yahudi dari Persia, Masarjawayh yang tinggal di Basrah pada masa-masa awal pemerintahan
Marwan ibn al Hakam menerjemahkan (683 M) ke dalam bahasa Arab sebuah naskah Suriah tentang pengobatan yang awalnya ditulis dalam bahasa Yunani oleh seorang pendeta Kristen di Iskandariyah.
Hampir seluruh karya-karya lengkap ilmu pengetahuan Yunani sudah diterjemahkan ke bahasa Arab sekitar tahun 800-an masehi.
Sumber :
Hitti, halaman 388 – 390
Ketua para penterjemah, demikian kata orang Arab, adalah Hunayn ibn Ishaq (809 – 873) ….. Hunayun tampaknya telah mempersiapkan penerjemahan buku Galen, Hippocrates dan Dioscorides, juga karya Plato danAristoteles…. Diantara semua karya itu, karya utamanya adalah terjemahan ke bahasa Suriah dan Arab hampir semua tulisan ilmiah Galen.
Tujuh buku Galen tentang anatomi yang versi Yunaninya tidak ditemukan lagi, untung saja telah diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Fakta bahwa yang dipilih untuk diterjemahkan kedalam bahasa Arab adalah karya-karya Galen, Hippocrates dan Aristoteles jelas membuktikan bahwa dalam bidang kedokteran, dunia Arab era Muhammad SAW dan sesudahnya sangat tergantung pada informasi kedokteran Yunani tersebut.
Makanya tidaklah mengherankan kalau tahapan embriologi dalam Qur’an dan hadis sangatlah mirip dengan teorinya Galen dan Aristoteles.
Bagaimanapun juga kesalahan iptek yang bersumber dari pengetahuan Yunani sudah terekam dalam Qur’an dan hadis sehingga harus ada counter klaim keajaiban iptek.
Dan proses untuk ”mendapatkan keajaiban” iptek embriologi itu haruslah dengan cara menyesuaikan dengan fakta ilmu pengetahuan modern
Sangat ironis.
Hitti, halaman 388 – 390
Ketua para penterjemah, demikian kata orang Arab, adalah Hunayn ibn Ishaq (809 – 873) ….. Hunayun tampaknya telah mempersiapkan penerjemahan buku Galen, Hippocrates dan Dioscorides, juga karya Plato danAristoteles…. Diantara semua karya itu, karya utamanya adalah terjemahan ke bahasa Suriah dan Arab hampir semua tulisan ilmiah Galen.
Tujuh buku Galen tentang anatomi yang versi Yunaninya tidak ditemukan lagi, untung saja telah diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Fakta bahwa yang dipilih untuk diterjemahkan kedalam bahasa Arab adalah karya-karya Galen, Hippocrates dan Aristoteles jelas membuktikan bahwa dalam bidang kedokteran, dunia Arab era Muhammad SAW dan sesudahnya sangat tergantung pada informasi kedokteran Yunani tersebut.
Makanya tidaklah mengherankan kalau tahapan embriologi dalam Qur’an dan hadis sangatlah mirip dengan teorinya Galen dan Aristoteles.
Bagaimanapun juga kesalahan iptek yang bersumber dari pengetahuan Yunani sudah terekam dalam Qur’an dan hadis sehingga harus ada counter klaim keajaiban iptek.
Dan proses untuk ”mendapatkan keajaiban” iptek embriologi itu haruslah dengan cara menyesuaikan dengan fakta ilmu pengetahuan modern
Sangat ironis.
___________________________
"Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
0 comments:
Post a Comment