DUALISME IDEOLOGI
__________________
DALAM PERTAHANAN NEGARA ISLAM
Dalam pidatonya yang ditujukan kepada majelis umum PBB,
Barak Hussein Obama mengatakan, "Isis tidak Islami.
Tidak ada agama membenarkan membunuh orang tak berdosa.
"Dia juga menyatakan," ISIS bersembunyi di balik Islam palsu.
"Kami tahu tentang kekaguman Obama untuk Islam.
Berikut ini adalah beberapa pernyataannya:
· "Suara paling manis yang saya tahu adalah panggilan Muslim untuk beribadah."
· "Kami akan menyampaikan penghargaan yang mendalam untuk agama Islam,
yang telah melakukan begitu banyak selama berabad-abad untuk membentuk dunia - termasuk di negara saya sendiri" (yaitu, Amerika Serikat, bukan Kenya).
· "Islam memiliki tradisi toleransi yang patut dibanggakan."
· "Islam bukanlah bagian dari masalah dalam memerangi ekstrimisme - Islam haruslah menjadi bagian penting dari penggalakkan perdamaian."
· "Ramadhan adalah perayaan iman dikenal keragaman dan persamaan ras . "
· "Saya berharap untuk jamuan makan malam Iftar merayakan Ramadhan di sini di Gedung Putih."
Selain hal tersebut di atas, ia juga telah membuat banyak pernyataan tidak berdasar seperti,
"Islam selalu menjadi bagian dari riwayat Amerika." Dan
" Pada zaman kuno dan di masa kita, masyarakat Muslim telah berada di garis depan inovasi dan pendidikan. "
Apakah Obama benar-benar tahu Islam lebih baik daripada umat Islam?
Jika Islam adalah sehebat yang Obama katakan, kenapa dia meninggalkannya?
Dia tidak meninggalkan Islam, bukan?
Dia dibesarkan Muslim dan, oleh karena itu,
tampaknya aneh bahwa orang bisa memiliki sebuah kekaguman tinggi pada agama tidak lagi dipercaya.
Hal ini juga cukup aneh bahwa Obama tampaknya tidak memiliki kekaguman yang sama
untuk iman yang sekarang ia klaim menjadi bagian dirinya. Dia mengatakan dengan sarkasme,
"Ayat-ayat kitab sucilah yang harus memandu kebijakan publik kita?
Haruskah kita pergi dengan Imamat,
yang menunjukkan perbudakan adalah Baik-baik saja' dan
bahwa makan kerang adalah kekejian?
Atau kita bisa menuju Ulangan, yang mengajarkan
untuk melempari anak Anda jika ia menyimpang dari iman? "
Tentu saja Al-Qur'an penuh ayat-ayat yang memerintahkan orang beriman untuk membunuh orang-orang kafir, memotong kepala mereka dari atas leher mereka dan bersikap keras dengan mereka.
Tapi Obama memilih untuk mengabaikan semua itu.
Sebaliknya, ia menekankan, "Kami tidak menganggap diri kami bangsa Kristen."
Pendapat Obama tentang Islam juga sangat bermasalah.
ISIS memang sangat kental dengan nuansa Islam.
Al Baqdadi, khalifah yg diangkat dari Negara Islam, itu, seperti Obama,
juga lahir dan dibesarkan sebagai seorang Muslim,
tapi tidak seperti Obama ia memiliki gelar PhD dalam Hukum Islam.
Dan jumlah besar Muslim setuju dengan penafsiran Obama tentang Islam.
ISIS sekarang menikmati peningkatan menunjukkan solidaritas dari Timur Tengah
dan dari seluruh dunia Muslim - dan juga dari negara-negara Barat .
Dalam sebuah wawancara di televisi Yordania penuh semangat mendukung ISIS sambil berteriak,
" Tidak ada yang seperti 'ideologi ISIS' - Ini adalah Islam . ...
..Jika umat Islam ini adalah teroris, saya salut kepada para teroris.
Saya salut Negara Islam di Irak dan Suriah. "
Muslim ini tahu agama mereka.
Tidak ada Negara Islam yang melakukan hal itu adalah tidak Islami.
Mereka mengikuti Sunnah (contoh yang ditetapkan oleh nabi mereka).
Muhammad menyerbu desa-desa dan kota-kota, menghancurkan kuil, membantai tawanan,
tawanan itu diperbudak dan dijual (ditebus), menyiksa musuh-musuhnya,
dan saat ia berulang kali membual, ia melemparkan teror (rasa takut) ke dalam hati orang-orang kafir.
ISIS juga telah dikutuk oleh sebagian umat Islam.
Ambil contoh Maqdesi, pendukung Nusra depan al-Qaeda yang berafiliasi,
yang mengkritik Negara Islam kelompok untuk metode brutal.
"Apakah khilafah ini tempat perlindungan bagi kelompok masyarakat rentan
dan perlindungan bagi seluruh umat Islam, atau menggantung pedang
atas orang Muslim yang tidak setuju dengan mereka?" Tanya Maqdesi.
Maqdesi tidak menentang kekerasan. Dia adalah teroris setelah semua yang dilakukannya.
Dia hanya berpikir Muslim harus membunuh non-Muslim, bukan sesama muslim.
Penafsirannya hanya berbeda.
Menurut ISIS, kaum Syiah adalah sesat dan pembunuhan atas mereka dibenarkan oleh Sunnah.
Muhammad memerintahkan untuk membakar sebuah masjid yang dibangun di Dhu Awan,
populasi di utara Madinah, dengan jamaah berada di dalam,
karena seseorang mengatakan kepadanya umat Islam ada yang bidat.
Jadi jika Syiah dinyatakan bid'ah, mereka harus dibunuh.
Lebih dari 120 cendekiawan Muslim di seluruh dunia
mengeluarkan pernyataan mengecam militan ISIS sebagai tidak Islami.
Pernyataan itu mengatakan,
"Hal ini dilarang dalam Islam bentuk penyiksaan,tindak kejahatan mengatasnakan Allah,
memaksa orang untuk masuk Islam, menyangkal perempuan dan anak dari hak-hak mereka."
Ini terdengar berongga untuk mereka yang akrab dengan sejarah awal Islam.
Muhammad menyiksa musuh-musuhnya, dan dia melakukan pemaksaan orang untuk masukislam.
Oke, mungkin kami tarik kembali.
Dia benar-benar memberi mereka tiga pilihan: Masuk Islam, meninggalkan wilayah itu, atau mati.
Muhammad juga mengambil perempuan dan anak-anak sebagai budak dan menjualnya.
Dia mengizinkan pengikutnya memperkosa perempuan,setelah mereka ditangkap dalam penggerebekan mereka.
Para ulama juga mengkritik deklarasi kekhalifahan ISIS:
"Bahwa pengumuman tidak cukup untuk membangun sebuah kekhalifahan ...
Konsep khilafah tidak sah kecuali ditetapkan melalui konsensus dari komunitas Islam."
Hal ini benar,
tetapi ketika hampir semua khalifah,Umar dan seterusnya,
menerima konsensus mereka dengan paksa dan dengan membunuh pencela mereka,
kita tidak bisa benar-benar mengutuk al Baqdadi tang telah melakukan hal yang sama.
Fakta bahwa banyak Muslim menentang ISIS menyatakan ISIS tidak Islami,karena memang
Tidak pernah ada waktu dalam sejarah Islam bahwa umat Islam bersatu.
Mereka selalu tidak setuju dengan satu sama lain dan, seperti biasa,
selalu menumpahkan darah satu sama lain lebih dari perselisihan mereka.
Meskipun umat Islam tidak setuju atas apapun,
asalkan mereka percaya pada Muhammad dan Allah mereka adalah Muslim.
Beberapa mengikuti jejak nabi mereka lebih dekat dan yang -lainNya sedikit menjauh.
Tapi mereka semua mengikutinya.
ISIS, al Qaida, Boko Haram dan Shabab agak ketat dalam kepatuhan mereka terhadap Sunnah nabi mereka.
Mereka tentu saja tidak saling setuju antara satu dengan yang lain,
sama seperti banyak sahabat Muhammad tidak saling setuju.
Salah satu perang terbesar di awal Islam di mana ribuan tewas adalah Perang Unta
antara Aisha, istri kesayangan Muhammad dan Ali, sepupu dan anaknya mertua.
Muslim Sunni menganggap kedua tokoh ini sebagai teladan salafis.
Dalam hal pernyataan Obama bahwa tidak ada agama membenarkan membunuh orang tak berdosa,
kita harus ingat bahwa definisi tidak bersalah dalam Islam tidak persis sama dengan pemahaman non-Muslim.
Menurut Muhammad, setiap orang dilahirkan Muslim.
Hal ini yang di kemudian hari mereka menolaknya.
Itulah sebabnya umat Islam tidak menggunakan kata Beralih/Konversi
ketika seseorang menjadi seorang Muslim. Mereka menyebutnya pengembalian.
Dia kembali kepada agama di mana dia telah lahir dan telah meninggalkannya.
Oleh karena itu, mereka yang tidak Muslim murtad maka dengan demikian tidak bersalah.
Kata kafir keliru diterjemahkan sebagai ingkar atau tidak beriman.
Itu bukan terjemahan yang benar. Kafir terdengar seperti penutup, dan memiliki arti yang sama.
Kafir adalah orang yang menutup kebenaran - orang yang tidak percaya adalah bodoh.
Setiap kafir adalah orang yang tahu kebenaran namun menyembunyikanNya dan Penyangkalan sebab kedengkian. Mereka yang tidak percaya pada Islam melakukannya karena ada penyakit dalam hati mereka.
Mereka tidak bersalah.
Jadi, meskipun benar bahwa membunuh orang yang tidak bersalah tidak dibiarkan oleh agama apapun,
Islam memungkinkan untuk itu, dengan menjadikan 'bersalah' pada orang yang tidak bersalah.
__________________
DALAM PERTAHANAN NEGARA ISLAM
Dalam pidatonya yang ditujukan kepada majelis umum PBB,
Barak Hussein Obama mengatakan, "Isis tidak Islami.
Tidak ada agama membenarkan membunuh orang tak berdosa.
"Dia juga menyatakan," ISIS bersembunyi di balik Islam palsu.
"Kami tahu tentang kekaguman Obama untuk Islam.
Berikut ini adalah beberapa pernyataannya:
· "Suara paling manis yang saya tahu adalah panggilan Muslim untuk beribadah."
· "Kami akan menyampaikan penghargaan yang mendalam untuk agama Islam,
yang telah melakukan begitu banyak selama berabad-abad untuk membentuk dunia - termasuk di negara saya sendiri" (yaitu, Amerika Serikat, bukan Kenya).
· "Islam memiliki tradisi toleransi yang patut dibanggakan."
· "Islam bukanlah bagian dari masalah dalam memerangi ekstrimisme - Islam haruslah menjadi bagian penting dari penggalakkan perdamaian."
· "Ramadhan adalah perayaan iman dikenal keragaman dan persamaan ras . "
· "Saya berharap untuk jamuan makan malam Iftar merayakan Ramadhan di sini di Gedung Putih."
Selain hal tersebut di atas, ia juga telah membuat banyak pernyataan tidak berdasar seperti,
"Islam selalu menjadi bagian dari riwayat Amerika." Dan
" Pada zaman kuno dan di masa kita, masyarakat Muslim telah berada di garis depan inovasi dan pendidikan. "
Apakah Obama benar-benar tahu Islam lebih baik daripada umat Islam?
Jika Islam adalah sehebat yang Obama katakan, kenapa dia meninggalkannya?
Dia tidak meninggalkan Islam, bukan?
Dia dibesarkan Muslim dan, oleh karena itu,
tampaknya aneh bahwa orang bisa memiliki sebuah kekaguman tinggi pada agama tidak lagi dipercaya.
Hal ini juga cukup aneh bahwa Obama tampaknya tidak memiliki kekaguman yang sama
untuk iman yang sekarang ia klaim menjadi bagian dirinya. Dia mengatakan dengan sarkasme,
"Ayat-ayat kitab sucilah yang harus memandu kebijakan publik kita?
Haruskah kita pergi dengan Imamat,
yang menunjukkan perbudakan adalah Baik-baik saja' dan
bahwa makan kerang adalah kekejian?
Atau kita bisa menuju Ulangan, yang mengajarkan
untuk melempari anak Anda jika ia menyimpang dari iman? "
Tentu saja Al-Qur'an penuh ayat-ayat yang memerintahkan orang beriman untuk membunuh orang-orang kafir, memotong kepala mereka dari atas leher mereka dan bersikap keras dengan mereka.
Tapi Obama memilih untuk mengabaikan semua itu.
Sebaliknya, ia menekankan, "Kami tidak menganggap diri kami bangsa Kristen."
Pendapat Obama tentang Islam juga sangat bermasalah.
ISIS memang sangat kental dengan nuansa Islam.
Al Baqdadi, khalifah yg diangkat dari Negara Islam, itu, seperti Obama,
juga lahir dan dibesarkan sebagai seorang Muslim,
tapi tidak seperti Obama ia memiliki gelar PhD dalam Hukum Islam.
Dan jumlah besar Muslim setuju dengan penafsiran Obama tentang Islam.
ISIS sekarang menikmati peningkatan menunjukkan solidaritas dari Timur Tengah
dan dari seluruh dunia Muslim - dan juga dari negara-negara Barat .
Dalam sebuah wawancara di televisi Yordania penuh semangat mendukung ISIS sambil berteriak,
" Tidak ada yang seperti 'ideologi ISIS' - Ini adalah Islam . ...
..Jika umat Islam ini adalah teroris, saya salut kepada para teroris.
Saya salut Negara Islam di Irak dan Suriah. "
Muslim ini tahu agama mereka.
Tidak ada Negara Islam yang melakukan hal itu adalah tidak Islami.
Mereka mengikuti Sunnah (contoh yang ditetapkan oleh nabi mereka).
Muhammad menyerbu desa-desa dan kota-kota, menghancurkan kuil, membantai tawanan,
tawanan itu diperbudak dan dijual (ditebus), menyiksa musuh-musuhnya,
dan saat ia berulang kali membual, ia melemparkan teror (rasa takut) ke dalam hati orang-orang kafir.
ISIS juga telah dikutuk oleh sebagian umat Islam.
Ambil contoh Maqdesi, pendukung Nusra depan al-Qaeda yang berafiliasi,
yang mengkritik Negara Islam kelompok untuk metode brutal.
"Apakah khilafah ini tempat perlindungan bagi kelompok masyarakat rentan
dan perlindungan bagi seluruh umat Islam, atau menggantung pedang
atas orang Muslim yang tidak setuju dengan mereka?" Tanya Maqdesi.
Maqdesi tidak menentang kekerasan. Dia adalah teroris setelah semua yang dilakukannya.
Dia hanya berpikir Muslim harus membunuh non-Muslim, bukan sesama muslim.
Penafsirannya hanya berbeda.
Menurut ISIS, kaum Syiah adalah sesat dan pembunuhan atas mereka dibenarkan oleh Sunnah.
Muhammad memerintahkan untuk membakar sebuah masjid yang dibangun di Dhu Awan,
populasi di utara Madinah, dengan jamaah berada di dalam,
karena seseorang mengatakan kepadanya umat Islam ada yang bidat.
Jadi jika Syiah dinyatakan bid'ah, mereka harus dibunuh.
Lebih dari 120 cendekiawan Muslim di seluruh dunia
mengeluarkan pernyataan mengecam militan ISIS sebagai tidak Islami.
Pernyataan itu mengatakan,
"Hal ini dilarang dalam Islam bentuk penyiksaan,tindak kejahatan mengatasnakan Allah,
memaksa orang untuk masuk Islam, menyangkal perempuan dan anak dari hak-hak mereka."
Ini terdengar berongga untuk mereka yang akrab dengan sejarah awal Islam.
Muhammad menyiksa musuh-musuhnya, dan dia melakukan pemaksaan orang untuk masukislam.
Oke, mungkin kami tarik kembali.
Dia benar-benar memberi mereka tiga pilihan: Masuk Islam, meninggalkan wilayah itu, atau mati.
Muhammad juga mengambil perempuan dan anak-anak sebagai budak dan menjualnya.
Dia mengizinkan pengikutnya memperkosa perempuan,setelah mereka ditangkap dalam penggerebekan mereka.
Para ulama juga mengkritik deklarasi kekhalifahan ISIS:
"Bahwa pengumuman tidak cukup untuk membangun sebuah kekhalifahan ...
Konsep khilafah tidak sah kecuali ditetapkan melalui konsensus dari komunitas Islam."
Hal ini benar,
tetapi ketika hampir semua khalifah,Umar dan seterusnya,
menerima konsensus mereka dengan paksa dan dengan membunuh pencela mereka,
kita tidak bisa benar-benar mengutuk al Baqdadi tang telah melakukan hal yang sama.
Fakta bahwa banyak Muslim menentang ISIS menyatakan ISIS tidak Islami,karena memang
Tidak pernah ada waktu dalam sejarah Islam bahwa umat Islam bersatu.
Mereka selalu tidak setuju dengan satu sama lain dan, seperti biasa,
selalu menumpahkan darah satu sama lain lebih dari perselisihan mereka.
Meskipun umat Islam tidak setuju atas apapun,
asalkan mereka percaya pada Muhammad dan Allah mereka adalah Muslim.
Beberapa mengikuti jejak nabi mereka lebih dekat dan yang -lainNya sedikit menjauh.
Tapi mereka semua mengikutinya.
ISIS, al Qaida, Boko Haram dan Shabab agak ketat dalam kepatuhan mereka terhadap Sunnah nabi mereka.
Mereka tentu saja tidak saling setuju antara satu dengan yang lain,
sama seperti banyak sahabat Muhammad tidak saling setuju.
Salah satu perang terbesar di awal Islam di mana ribuan tewas adalah Perang Unta
antara Aisha, istri kesayangan Muhammad dan Ali, sepupu dan anaknya mertua.
Muslim Sunni menganggap kedua tokoh ini sebagai teladan salafis.
Dalam hal pernyataan Obama bahwa tidak ada agama membenarkan membunuh orang tak berdosa,
kita harus ingat bahwa definisi tidak bersalah dalam Islam tidak persis sama dengan pemahaman non-Muslim.
Menurut Muhammad, setiap orang dilahirkan Muslim.
Hal ini yang di kemudian hari mereka menolaknya.
Itulah sebabnya umat Islam tidak menggunakan kata Beralih/Konversi
ketika seseorang menjadi seorang Muslim. Mereka menyebutnya pengembalian.
Dia kembali kepada agama di mana dia telah lahir dan telah meninggalkannya.
Oleh karena itu, mereka yang tidak Muslim murtad maka dengan demikian tidak bersalah.
Kata kafir keliru diterjemahkan sebagai ingkar atau tidak beriman.
Itu bukan terjemahan yang benar. Kafir terdengar seperti penutup, dan memiliki arti yang sama.
Kafir adalah orang yang menutup kebenaran - orang yang tidak percaya adalah bodoh.
Setiap kafir adalah orang yang tahu kebenaran namun menyembunyikanNya dan Penyangkalan sebab kedengkian. Mereka yang tidak percaya pada Islam melakukannya karena ada penyakit dalam hati mereka.
Mereka tidak bersalah.
Jadi, meskipun benar bahwa membunuh orang yang tidak bersalah tidak dibiarkan oleh agama apapun,
Islam memungkinkan untuk itu, dengan menjadikan 'bersalah' pada orang yang tidak bersalah.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
___________________________
________ ________
________ ________
"Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
Support By :
0 comments:
Post a Comment