Translate

Kristologi Islami Bag.II

KRISTOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM Bag.akhir
________________________
KRISTOLOGI ISLAMI ALA QURANI

KEILAHIAN ANAK ALLAH YANG DIINGKARI
          Kita kembali kepada isu yang sempat sedikit disinggung dibagian awal.
          Yaitu bahwa Quran menolak keras gagasan Isa sebagai Anak Allah:
          Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang
          sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu,
          dan bumi belah,dan gunung-gunung runtuh, karena mereka
          menda'wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak.Dan
          tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil
          (mempunyai) anak. (QS.19:89-92).
Seperti yang telah dikatakan, Isa Muslim hanyalah manusia yang diutus Allah. 
Ia adalah Putra Maryam dan samasekali bukan Anak Allah. 
Sedikitnya Allah menegaskan 17 kali dalam Quran bahwa
Allah tidak mempunyai anak. 
Sekalipun begitu,Muslim tidak bisa jernih menjawab pertanyaan: 
“Anak Allah seperti apa persisnya yang kalian tuduhkan kepada orang-orang Kristen”? 
Sebab “Anak Allah” yang difahami dan yang dinistakan oleh Muhammad 
adalah juga “Anak Allah” yang ditolak oleh orang Kristen! 
Ia tidak ada kaitannya dengan apa yang diimani orang Kristen tentang Yesus,Anak-Elohim! 
Tak akan ada “langit pecah karena ucapan itu,dan bumi belah,dan gunung-gunung runtuh”!  
Yang ada hanyalah bahwa laknat Islam yang ditujukan kepada Kristen 
(karena mengucapkan Isa itu anak Allah, QS.9:30) 
itu sungguh salah alamat!  
Mari kita membicarakannya secara lebih mendasar disini.
               Sesungguhnya apakah alasan yang sah dari Muhammad bahwa
               Allah betul-betul tidak mungkin mempunyai ‘Anak’ bilamana Allah
               Yang Mahakuasa sendiri yang berkenan? Bukti utama yang
               Muhammad sodorkan untuk itu hanya tertuang dalam dua ayat
               Quran yang sesungguhnya jauh dari bukti:
(1 ). “Bagaimana Allah mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri” (6:101). 
Disini “bukti mempunyai anak” telah didasarkan oleh Quran/Muhammad 
kepada keharusan untuk berhubungan sex, 
suatu hal yang justru telah ditolak oleh Maria sendiri, di Injil dan di Quran! 
Tak ada Kristen yang menganggap Yesus adalah Anak Allah,  
yang dilahirkan (walad) dari hasil hubungan sex! 
Tetapi itulah yang didampratkan Allah bagi orang-orang Kristen
lewat mulut Nabi:
               … Sesudah itu (sesudah mendamprat orang Yahudi) orang-orang
               Kristen akan dipanggil dan akan ditanyakan kepada mereka, ‘Siapa
               yang biasanya kalian sembah?’ Mereka akan berkata, ‘Kami biasa
               menyembah Yesus,Anak Allah.’ Maka akan dikatakan kepada
               mereka, ‘Kalian penipu, sebab Allah tidak pernah mengambil
               siapapun sebagai istri ataupun anak” (Shahih Bukhari 60, no.105).
Tak ada yang menipu Muslim, melainkan Muslim sendirilah yang
kurang memahami hakekat Allahnya yang terbatas kuasa dan ilmuNya,
sehingga harus menjadikan dirinya KhairulMakiriin (Penipu Terbesar, 3:54)! 
Awas, jangan tertipu lagi: 
sebutan ‘Anak Elohim’ bukan bikinan orang Kristen. 
Melainkan itu datangnya dari Tuhan sendiri.
Kita justru mau bertanya: 
Jikalau Muslim konsekwen percaya apa yang dikatakan Quran bahwa 
“ Allah tidak mungkin mempunyai anak karena Dia tidak mempunyai istri “, 
lalu kenapa Muslim mengklaim bahwa Maryam bisa mempunyai anak tanpa punya suami? 
Bukankah hal ini membatasi kemahakuasaan Allah dimana
Maryam dapat melakukan sesuatu yang Allahnya sendiri tidak mampu?
          Setiap orang dapat melihat kekonyolan tuduhan ayat ini. 
Sebab tak ada Kristianitas manapun yang percaya bahwa,
          (1) Allah ada beristri, dan 
          (2) Maryam itu adalah istriNya, dan 
          (3) Maryam itu sang Ilahi (Tuhan dalam kekekalan sejak awal)!

Dan (2) “Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang
          sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul,dan
          ibunya seorang yang sangat benar,kedua-duanya (biasa)
          memakan makanan” (QS 5:75).
Disini Muhammad menafikan keilahian Isa dan Maryam atas dasar
keduanya biasa makan dan minum! 
Tetapi dari mana Muhammad mendapat kepastian 
bahwa Allah-nya tidak bisa melakukan apa yang manusia bisa lakukan? 
Tidak bisa menjadikan diriNya, Isa dan ibunya (atau bahkan malaikat) untuk makan dan minum? 
Dia lupa bahwa bilamana Allah berkehendak,Dia bahkan mampu berbuat segalanya, 
termasuk yang paling mustahil, seperti membinasakan
atau “menelan habis” Isa dan ibunya(QS. 5:17).

Muhammad mendasarkan premis-nya atas dilemma yang keliru,
yaitu Al-Masih harus mutlak salah satu diantara dua kemungkinan saja: 
Dia Ilah/Allah atau Dia manusia! 
sambil mengesampingkan nature inkarnatif 
yang Tuhan bisa menjelmakan diriNya lewat
Kalimat dan RuhNya nuzul  menjadi Yesus Al-Masih (QS.4:171;21:91;  66:12,  
awas terhadap terjemahan yang melenceng dari aslinya;  
bandingkan dengan Matius 1:20, Lukas 1:35, Yohanes 1:1,14).  
Yesus dalam bentuk inkarnasi secara metafisik  itulah yang
disebut sebagai “Anak Elohim”, suatu istilah dari Elohim sendiri,
dan bukan buatan-buatan manusia. (Lukas 1:35, Matius 3:17).

Sebutan Anak Elohim tiada lain untuk merujukkan diri sang Anak
sebagai Ahli Waris Elohim yang mewarisi semua hakekat Bapa-Nya 
termasuk keilahianNya, yang kini menjadi Anak Manusia! (Yoh.14:7; 1:14). 
Jadi sekarang, ketika sang Anak ini yang menjel-makan diri menjadi manusia, 
maka tentu saja Dia dapat beraktifitas seperti manusia, yang dipastikan bisa makan!

Tak ada yang salah pada Tuhan, dan tak ada istilah ‘Anak’ yang boleh digugat, 
disalahkan, atau  dianggap kontradiktif.
Sebaliknya yang perlu digugat adalah kontradiksi ketika Muham-mad mengucapkan 
satu hal disini yang bertentangan dengan hal yang diucapkan dilain tempat. 
Contoh yang mengagetkan, Muham-mad justru mengatakan bahwa 
Allah itu sempat SAKIT dan MINTA MAKAN dan MINUM! 
Lihat Shahih Muslim no. 2569, dimana Allah dibuat untuk berkata:
               “Wahai anak Adam, Aku sakit dan engkau tidak mengunjungi Aku.
               Aku minta makanan kepadamu dan engkau tidak memberi-Ku
               makan. Aku meminta engkau memberi-Ku minum dan engkau tidak
               memberi-Ku minuman…”.
               Hadis ini jelas memperlihatkan betapa Muhammad berplagiat
meniru kata-kata Yesus yang tercatat dalamKitab Matius 25:31-46.
Yesus dalam natur inkarnatif-Nya memang bisa merasa lapar dan haus sebagai manusia. 
Tetapi Allah SWT sendiri tentu mustahil sakit, lapar 
dan haus sampai-sampai meminta-minta makanan dari manusia! 
(walau Allah bisa saja makan bila Ia mau).
               Akhirnya,Quran bukan saja menolak Isa sebagai Anak Allah dengan
               alasan “Allah tidak beranak dan tidak diper-anakkan” ,tetapi juga
               memanggil Isa sebagai Putra Maryam, dan bukan Putra Allah.
               Tetapi panggilan “Putra Maryam” ini jelas membawa masalah baru
               yang serius. Muhammad tidak mengetahui bahwa adat dan tradisi
               Yahudi hanya member-lakukan panggilan seseorang dari keturunan
               ayahnya,dan bukan ibunya ,kecuali panggilan untuk semacam
               penghinaan terhadap “anak haram”. Murid-murid Yesus selalu
               meng-hormati Yesus dengan panggilan Guru atau Tuhan.Dan
               orang-orang Yahudi berkata sesamanya: “Bukankah Ia ini Yesus,
               anak Yusuf , yang ibu bapanya kita kenal?” (Yohanes 6:42). Tetapi
               diluar dugaan, Quran terlanjur mengisahkan murid-murid Isa yang
               memanggil Gurunya dengan  konotasi anak haram :
               “(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: Hai Isa putera
               Maryam ,sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit
kepada kami?." (QS.5:112).
Inilah musibah besar dari sipenulis Quran yang tidak menyadari tradisi tetangganya.
Muhammad tahu betul bahwa konsepsi anak di rahim Maryam
hanya terjadi karena zat ilahiah:   
Kalimat Allah yang ditiupkan dan Ruh Allah sendiri  (4:171; 21:91; Lukas 1:3 dll). 
Jadi semestinyalah beliau menyebut Isa sebagai Putra Allah (Penyandang zat ilahiah)
ketimbang Putra Maryam, jikalau ia nabi yang konsisten. 
Sebutan “Putra Maryam” hanya dilakukan oleh manusia naïf yang tidak
paham akan TANDA ILAHI dibalik kelahiran Isa. 
Mereka tidak tahu ada DNA Ruh dan Kalimat Allah dalam konsepsi Isa. 
Namun semua Nabi, Malaikat dan bahkan Setan (pun) 
–semuanya telah tahu hal ini– dan telah menyebutnya sebagai “Anak Elohim”
secara mutawatir, termasuk Elohim sendiri  
(Matius 3:17, Lukas 1:32,35;3:22,  Markus 3:11; 5:7).

KETUHANAN ISA DITOLAK LEWAT MULUT ISA
          Quran terus berusaha menolak ketuhanan Isa. Kali ini, Isa ditolak
          dengan menggunakan pengakuan Isa sendiri dihadapan Allah! 
Mari kita lihat dengan teliti ayat yang juga dibawa berputar-putar seperti
berikut ini.
          Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu
          mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua
          orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau,
          tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku
          (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah
          Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
          mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau
          Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."  (QS.5:116)
Untuk memuluskan Quran secara gampang 
(tanpa direcoki wahyu-wahyu Injil yang banyak tidak selaras dengan Quran), 
maka Islam terpaksa harus melancarkan tuduhan 
bahwa Injil itu produk yang korup dan sesat. 
Dan koreksi harus dilakukan Quran dimana mulut Isa sendiri dimanfaatkan dan 
dipakai Allah (via mulut Muhammad) 
agar memaklumatkan dirinya dan ibunya sebagai bukanTuhan !
               Namun Muslim digalaukan dengan pertanyaan:
               “ Kapan terjadi-nya pengakuan Isa semacam ini?
               Muslim terpecah disini, lalu menjawabnya dengan tafsirnya yang
bersayap dua:
(1). Bila wahyu Quranik baru diturunkan 600 tahun kemudian setelah Injil 
demi mengkoreksi iman yang sesat dari para pengikut Isa, 
maka kesesatan miliaran manusia selama 6 abad itu tentulah 
terlalu jauh terlambat dibiarkan Allah. 
Dan siapa yang salah? 
Allah pulalah yang salah karena Dia membiarkan (mengizinkan) 
Isa bermukjizat sedahsyat seperti Allah yang hanya Allah sendiri yang
dapat melakukannya ,yaitu antara lain membangkitkan orang mati,
memberi/menurunkan makanan dari langit,mengetahui  hal-hal ghaib, 
kuasa mengubah hukum Taurat, mencipta kehidupan 
(dari burung-burungan tanah liat), dll . 
Dan menurut Quran, siapapun yang dapat melakukan hal-hal ini, 
dialah yang disebut TUHAN! (QS.27:65; 46:33; 22:73; 32:9). 
Para ulama Islam menyadari kesulitan tafsiran ini, 
yang akan menempatkan Allah dipihak yang dipersalahkan 
karena telah “mengizinkan” Isa bermukjizat ala Allah sendiri!..  . 
Karena tafsir ini tidak memadai, maka dihadirkanlah
tafsir kedua sbb:
(2).Teks wahyu walau diturunkan kebumi kepada Muhammad,
namun sebagian Ulama justru menafsirkan ayat tersebut sebagai
firman yang akan dipertanyakan Allah kelak kepada Isa pada Hari Penghakiman!  
Tafsir (oleh Ibn Abbas) beralih menjadi:
               “Ketika Allah berfirman (pada Hari Penghakiman), "Hai Isa
               putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia
               (dalam masa hidupmu di dunia): ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua
               orang tuhan selain Allah?’...
Pertama-tama, betulkah ayat ini adalah “ ayat kelak” di surga?
Darimana Muslim bisa tahu itu “ayat kelak” jikalau tidak ditegaskan
oleh Allah sendiri didalam (atau diseputar) ayat tersebut?
Muhammad tidak berani menafsirkannya sejauh itu. 
Beliau justru berkata bahwa ia tidak tahu apa-apa tentang dunia ghaib, 
apalagi “ayat kelak” disurga (6:50; 7:188). 
Ada banyak kontradiksi diluar nalar yang dipaksakan agar cocok...

Dikisahkan bahwa Isa meminta kepada manusia untuk menjadikan
dirinya dan diri ibunya sebagai Tuhan selain Allah  
(Take me and my mother for two gods beside Allah).  
Ini tentu mengada-ada, karena dimanapun dan dalam sejarah agama, 
tidak pernah terjadi bahwa ada seseorang manusia 
meminta kepada manusia lainnya agar dia dijadikan Tuhan, Allah!
Diseluruh Injil,Yesus tidak pernah menempatkan diri ibunya sebagai Tuhan,
tetapi Diapun tidak pernah mengingkari keilahiannya atau menolak untuk disembah
dengan berkata:  “Aku bukan Tuhan. Jangan menyembah Aku”!
          Bagi umat kristiani,ayat Allah yang sengaja meman-faatkan
          mulut Yesus untuk mengingkari kesejatian dirinya adalah ayat
          fitnah yang paling menjijikkan! Memang banyak fitnah islami harus
          digulirkan demi membenarkan banyak kekeliruan Quran yang
          terlanjur telanjang.Tetapi ketuhanan Yesus justru terus diberitakan
          oleh SETIAP murid Yesus sejak awal, bukan direkayasa oleh Paulus
          seperti yang dituduhkan Muslim. Ingat otoritas Yesus tidak memer-
          lukan pengakuan malaikat,setan,apalagi Muhammad.Namun
          tetaplah malaikat dan setan (pun) telah mengakuinya dengan serta
          merta (Lukas 2:11; 1:32,35; Markus 5:7).
Yesus yang datang dari Surga adalah sosok yang paling rendah hati.
Ia datang sebagai hamba pelayan dan tidak membutuhkan
penghormatan manusia. Ia berkata dalam pelbagai event berturut-turut, 
          "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia
ini, Aku bukan dari dunia ini”.
“ Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, 
 melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-
 Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” dan “Aku tidak memer-
 lukan hormat dari manusia”.  (a.l. Yoh.8:23; Mat.20:28; Yoh5:41).
Namun demi azaz kebenaran,Ia harus pula mengklaim diriNya 
sepenuh otoritas keilahian yang dimilikiNya, 
yang mustahil berani diklaim oleh manusia manapun:
“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan,
dan katamu itu tepat, sebab memang
Akulah Guru dan Tuhan”.
“Aku akan menjadi Elohimnya,
 dan ia akan jadi anakKu”.
Thomas (murid Yesus) berkata:
 “Ya Tuhanku dan Elohimku!”
“Aku dan Bapa adalah satu”.
”Segala milikKu adalah milikMu
dan milik-Mu adalah milikKu”.
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Elohim,
yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,
Yang Mahakuasa."
 “Verily, verily, I say unto you, ‘Before Abraham was,
I AM”.  *)   [Yoh 13:13; 20:28; 10:30; 17:10; 8:58; Wahyu 1:8; 21:7].
NB. *) Inilah pengakuan Yesus yang sangat terbuka tentang keilahiannya,
yang mana Muslim sering tidak paham. 
Kalimat dalam bahasa Indonesia untuk ayat ini tidak terlalu jelas meng-ekspresikan ketuhanan Yesus. 
Kata “I AM” disini bukan sekedar “AKU ADALAH”, 
melainkan ISTILAH yang dipakai YAHWEH secara khusus untuk merujukkan keberadaan diriNya
yang ilahiah dan senantiasa exist secara kekal. 
Disini Yesus meng-echo-kan kembali existensinya sebagaimana Tuhan 
menegaskan diriNya dalam Kitab Musa, Keluaran 3:14. 
Yesus tidak berkata “I was” tetapi “I AM” untuk meghadirkan dirinya yang kekal 
dalam kesatuannya dengan Bapa (Yohanes  1:1).  
Istilah ini dipahami orang-orang Yahudi sebagai  peng-hujatan, 
sehingga Yesus langsung mau dirajam batu (lihat ayat sesudah-nya, Yoh. 8: 59).
Bertanyalah kepada diri Anda sendiri,
               apa sebabnya para pemimpin Yahudi mau membunuh Yesus berkali-kali?
               Kejahatan besar apa yang me-nyebabkan Ia harus dihukum mati disalib?
               Jawabnya hanya satu: I AM .Yesus dianggap menghujat kekudusan
               Elohim, karena mengaku diriNya Anak Elohim dan Elohim! (Yoh 5:18;Luk.22:70). 
               Tetapi pada akhirnya, semua malaikat, manusia dan segala
               ciptaan harus menyembah Yesus, Putera Elohim (Ibr 1:6).
               Dan dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang
               ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi (Filipi 2:11).

NAMA ALMASIH ITU ISA?
          Dunia dibingungkan lebih lanjut oleh pernyataan Quran –tentunya
          atas otoritas “Injil Islami” yang sudah tiada – bahwa nama Al-Masih
          adalah Isa Putera Maryam dan bukan Yesus Putera Elohim . 
Darimana asal nama Isa itu dimunculkan? 
Ternyata berasal dari dua tahapan wahyu tentang kelahir-annya yang terpisah.
Yang pertama dicatatkan dalam Surat Maryam pada awal wahyu di Mekah, 
dimana Jibril (yang menampakkan dirinya sebagai lelaki yang  sempurna)  
menyampaikan kabar gembira untuk pertama kalinya kepada Maryam. 
Dan sayang bahwa “kabar-gembira” ini ternyata kecolongan tanpa 
menyebutkan siapa nama sang ANAK yang akan dikandung Maryam! 
Dan setelah bertahun-tahun kemudian, 
hal ini baru disadari setelah Muhammad hijrah ke Medinah. 
Maka Allah susulkan sekali lagi wahyuNya pada Surat Ali Imran dipenggalan
waktu akhir dari Surat-surat Madaniyyah. 
Disitulah baru tampil nama ISA – Al Masih Isa Putera Maryam – 
setelah bertahun-tahun Muhammad dan para pengikutnya 
tidak mengenal siapa nama Putera Maryam tersebut! 
Anehnya lagi, makna “Isa” dan maksud dari pemberian nama susulan tersebut 
tidak disertakan sama sekali oleh Allah. 
Akibatnya Isa kosong makna, dan tidak ada saksi yang mengkonfirmasikannya:
          Ia (jibril) berkata (kepada Maryam): "Sesungguhnya aku ini hanya-
          lah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-
          laki yang suci." (QS.19:19).
Versus
          (Ingatlah), ketika para Malaikat berkata: "Hai Maryam,
          seungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat
          daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam,seorang
          terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
          didekatkan (kepada Allah)”. (QS.3:45).
NB. Perhatikan bahwa wahyu pertama di Mekah disampaikan 
oleh satu ruh tanpa nama (belakangan dianggap Jibril) yang dimuncul-kan
sebagai seorang lelaki sempurna (QS.19:17). 
Tetapi wahyu susulan di Medinah disampaikan oleh para malaikat, 
bukan satu ruh dan tidak dalam ujud lelaki. 
Wahyu di Medinah kini dilengkapi dengan nama ISA dan panggilan terhadap nama ibunya. 
Wahyu di Mekah samasekali kosong dari nama-nama penting tersebut!
Betapa kusutnya wahyu yang disampaikan oleh Sang Pewahyu, dan
betapa ia bertentangan dengan apa yang dislogankanNya: 
“Alif  laam  raa,(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun
dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci,yang diturunkan
dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu”. (QS.11:1).

APA MAKNA NAMA “ISA”?
Asal mula nama “Isa” sampai sekarang tidak jelas. Injil tidak mengenal
nama tersebut.Yesus dan muridnyapun tidak.Muhammad
sendiripun tidak mengerti apa maknanya.Kata inipun bukanlah
sebuah terjemahan bahasa Arab dari nama “Yesus”, maka ada
berbagai pandangan/pendapat beragam diseputar nama ini, a.l.:
Nama ini tidak memiliki kekhususan, melainkan ciptaan
Muhammad sendiri untuk menyelaraskannya dengan ritme sajak (untuk Quran).
Sebuah nama cenderung untuk orang Arab ketimbang Ibrani.
Sebuah kata yang dibentuk dengan menyusupkan struktur
Ibrani yang membentuk nama Yesu’a (Yoshua = Yesus)
Nama ini kemungkinan merupakan bentuk Aramaik dari Yesu’a, 
yang melambangkan warna putih yang bercampur dengan warna merah.
Kata ini kemungkinan terkait dengan kata Esau dalam bahasa
Ibrani [dimana orang-orang Yahudi biasa melontarkan ketidak-senangan
mereka akan seseorang (semisal Yesus) yang diibaratkannya dengan Esau
(yang dilafalkan mirip dengan “isa” dalam lafal Arab].

Kebingungan Islam ini memperlihatkan bahwa nama “Isa” tidak
punya kaitan dengan figur Biblikal dan sejarah Yesus dari Nazaret,
yang diakui oleh orang Kristen sebagai Juru Selamat dan Elohim.
Nama Isa bahkan telah menghilangkan makna orisinil Yesus yang
ilahiah, yang artinya adalah “Yahweh Menyelamatkan”.
Jelas, nama asing ISA yang disusulkan (baca: dikoreksi) Allah ini
bermasalah sejak ia dimunculkan begitu terlambat di Medinah
dengan narasi yang berbeda-beda dengan wahyu Mekah.Nama Isa
ini tidak punya makna dan arahnya,kecuali terkesan adanya suatu
penolakan tersembunyi terhadap nama asali dan makna haki-kinya .
Secara rohani,ini mengarah kepada pelecehan bahkan
penghujatan ter-sembunyi dari sebuah roh kegelapan.
Nama Yesus telah diberikan dua kali oleh malaikat Gabriel berturut-turut 
kepada Yusuf, lalu kepada Maria, di abad ke-satu.Itu adalah nama Ilahi. 
Tidak ada nama yang Tuhan berikan secara untung-untungan.
Tidak mungkin Tuhan memberi nama tanpa makna dan tujuan,
apalagi sampai kosong melompong. 
Gabriel berkata:
          “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan
          seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. ”
          (Lukas 1:31).
          “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan
          Dia Yesus ,karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari
          dosa mereka." (Matius 1:21).
Di seluruh Kitab Perjanjian Baru, nama Yesus muncul 975 kali!
Orang Arab Nasrani sejak awal-awal Masehi selalu menyebut nama
ini  sebagai “ Yasu’u ”, (Yesus, dari Yehoshua,Yesu’a)
artinya “Yahweh menyelamatkan”. Bahkan Yesus telah menyebut dirinya
dengan nama Yesus dengan menyertakan otoritasNya. 
(Yohanes 17:3, Kisah 22:8, Wahyu 22:16). 
Tetapi Muhammad menolak untuk memakai nama Yasu’u 
yang pasti telah dia dengar dari sumber-sumber Nasrani, seperti Waraqah bin Naufal dll.
Rupa-rupanya ruh Muhammad tidak bisa menerima nama demikian, 
sehingga harus digantikannya dengan melawan fakta.
Muslim sibuk mencari-cari pembenaran terhadap nama ini dari segala sudut. 
Namun tak ada satupun yang mampu menjawab: 
Apa makna nama tersebut (ISA)? 
Maka kita semua layak bertanya,
“Atas otoritas siapa maka nama Yesus yang disampaikan dua kali
oleh Gabriel, dan yang dipakai oleh Yesus untuk dirinya sendiri itu
bisa digantikan sewenang-wenang oleh Muhammad dengan
sebuah nama kosong? Dan dapatkah Muslim menerima bilamana
Paus atau Penginjil Billy Graham atau Mirza Ghulam Ahmad
misalnya mengubah nama Muhammad menjadi Mumet”?

TRINITAS
Dalam pandangan Quran,kesatuan Allah meniadakan kemung-kinan konsep Trinitas.
Mempercayai Trinitas adalah sebuah peng-hujatan:
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah
kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam
itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya
yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh
dari-Nya. Maka … janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”,
berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari
mempunyai anak,segala yang dilangit dan dibumi adalah
kepunyaan-Nya.Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (QS.4:171)

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
“Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-
kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak
berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang
yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
               (QS.5:73).

Muslim selalu menuduh bahwa Tuhan Trinitas adalah buah ciptaan manusia.
Buktinya dan dalilnya adalah bahwa istilah “trinitas” tidak
bisa ditemukan di Kitab Sucinya sendiri. Maaf, mereka ini tidak
sadar bahwa dalil yang sama bisa dibalikkan boomerang kepada
Muslim karena istilah “Tauhid” juga tidak terdapat dalam Quran.
Tapi bacalah Alkitab dengan rasa lapang tanpa beban. 
Maka akan tampak bahwa sekalipun istilah trinitas tidak ada dalam Alkitab,
namun konsep keberadaan sosok Tuhan yang bercirikan trinitas
sungguh bertaburan diseluruh Alkitab.Konsep ini bahkan mulai
tampak dari 3 ayat pertama dari Kitab Kejadian, dan terus
dinyatakan dalam Perjanjian Lama, dan yang makin diintensifkan
oleh Yesus sendiri dalam Perjanjian Baru.Sebuah progressive revelation.
          Muhammad yang ummi (buta huruf) tidak mendapat akses bacaan
          dari Alkitab dan Injil Yesus yang berotoritas tentang konsep trinitas
          yang “supra rasional” ini.Maka tidak heran terdapat begitu banyak
          kekeliruan Quran tatkala Muhammad mengecam “Trinitas” nya
          kristianitas yang tidak difahaminya sendiri. Kita lihat dua versi ayat
          yang terkenal yang dilontar-kannya ketika mengecam kaum Ahli
          Kitab/Nasrani, yang mana memperlihatkan kebingungan 
          Muham-mad sendiri:
1.“Hai Ahli Kitab… Janganlah kamu katakan ‘Tuhan itu tiga’ (QS.4:171).
2. “Kafirlah orang yang mengatakan: “Allah salah satu dari tiga” (QS.5:73).

          Pertama-tama,apa yang Muhammad fahami tentang “Tiga Tuhan”? 
          Ia mengartikannya sebagai 3 Ilah yang saling eksklusif, dan
          hal itu dianggapnya tidak mungkin karena Ilah-ilah itu akan saling
          bercakaran dengan melibatkan pihak-pihak yang dia ciptakan:
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak,dan sekali-kali tidak ada
tuhan (yang lain) beserta-Nya,kalau ada tuhan beserta-Nya,
masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang dicipta-kannya,
dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. 
Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu” (QS.23:91).

Tampak jelas betapa Muhammad keliru tentang 
makna trinitas yang sedang dikecamNya.
Dengan semua sangkaan yang salah bahwa Nasrani DAN
Yahudi (“Wahai Ahli  Kitab”) menyembah tiga Tuhan eksklusif.
Muhammad tidak mampu melihat cakupan konsep
rohaniah dari kesatuan Elohim, satu substansi ilahi, dalam tiga
pribadi yang “ inklusif senyawa ”, yang tidak memungkinkan saling
cakar-cakaran, dan yang TIDAK DIPERSEKUTUKAN dengan apapun/
siapapun yang bukan diriNya sendiri! 
Nasrani maupun (apalagi) Yahudi mutlak tidak menganut triteisme/politeisme
(Taurat,Ulangan 6:4, Yesaya 44:6, Markus 12:29, Yakobus  2:19,1 Timotius 17, dll).
Itu hal yang sangat diharamkan Yahweh Elohim
dan seluruh Rasul dan murid Yesus, dan bukan hanya Paulus. 
Untuk issue sebegitu doctrinal, seharusnya Muhammad mengetahuinya, 
jikalau ia Nabi dari sumber yang sama!
Lebih jauh Muhammad juga terlanjur melaknati Nasrani DAN kaum
Yahudi yang dianggap menyembah Anak Allah-nya masing-masing
(termasuk tuduhan Uzair,sebagai Anak Allah Yahudi, 9:30). 
Tentu ini salah kaprah, karena gagasan ‘Anak Allah’ yang ada dibenak
Muhammad adalah anak yang dilahirkan (walad) hasil hubungan
biologis Allah dengan sang istri.Kesalahan diperparah karena Allah
SWT dikatakan mendamprat kaum Yahudi yang dituduh telah 
me-nyembah Uzair sebagai Anak Allah,padahal monoteisme Yudaisme
tidak pernah mengenal siapapun sebagai Anak Elohim apalagi menyembah-nya!
               “Maka orang-orang Yahudi akan dipanggil dan akan di tanyakan
               kepada mereka, ‘Siapa yang biasanya kalian sembah?’ Mereka
               akan berkata, ‘Kami biasa menyembah EZRA, Anak Allah.’ Maka
               akan dikatakan kepada mereka, ‘ Kalian penipu, sebab Allah tidak
               pernah mengambil siapapun sebagai istri ataupun anak”
               Kemudian kalimat yang sama ditujukan pula kepada orang-orang
               Kristen yang menyembah ISA. (Shahih Bukhari 60, no.105).
Selanjutnya, atas nama Allah, Muhammad berseru , 
“Kafirlah orang yang mengatakan: “Allah adalah yang ketiga dari tiga” 
(Allah is the third of three, 5:73, terjm Pickthall).
Yaitu Allah oknum yang ketiga diantara tiga oknum yang disembah. 
Jadi siapakah dua yang lain (yang bukan Allah) selain Allah? 
Disini Muhammad bukan lagi mempersoalkan TIGA TUHAN 
sebagaimana yang tadinya diperma-salahkannya dalam (4:171), 
melainkan satu Allah diantara DUA NON-ALLAH, 
yaitu Maryam dan Isa yang dipersekutukan kepada Allah! (lihat  QS.  5:116).
Dimanapun Muhammad tidak pernah mengindikasikan bahwa 
“Tuhan itu tiga” adalah terdiri dari 
Allah/Bapa,Anak,dan Roh Kudus sebagai oknum-oknum trinitas.
          Alhasil, Trinitas “Tiga Tuhan” versi Quran (Trinitas Islamik) yang
          dituduhkan kepada orang Kristen itu adalah total keliru sasaran,
          jikalau tidak mau diatakan  “keliru wahyu”.
          Keliru soal “tiga” yang eksklusif (yang bisa saling mengalahkan).
          Keliru sosok oknumnya, terkosong dari Roh Kudus – dan diganti
          dengan Maryam.Keliru Anak Allah sebagai mahkluk hasil kawin
          mawin Allah dengan isteri, menghasilkan Anak, yang ketiganya
          merupakan “keluarga Ilahi”.Keliru kontradiktif antara ayat (4:171)
          dengan (5:73) yang satu merujuk kepada 3 Tuhan, yang satunya
          merujuk kepada satu Allah dan dua mahkluk yang dipersekutukan
          denganNya.Keliru menuduh Yahudi mentuhankan Uzair sebagai
          Anak Allah! Dst….
Trinitas Yang Kudus adalah masalah supra rasional,bukan kontrarasional .
Dapatkah seekor semut memahami Anda sebagai sosok tuan rumahnya?
Dapatkah deskripsi Anda tentang siapa diri Anda
dipahami oleh semut rumah Anda, walau diungkapkan dengan
pelbagai macam ragam? Tidak dipahami disini bukanlah buah
kesalahan atau kontra-rasional, melainkan suatu supra rasional
bagi kita yang kerdil dalam memahami Sang Khalik.
Maka kesulitan untuk memahami sosok Tuhan bukanlah isu yang
harus merisaukan kita. Justru tatkala sosokNya bisa gampangan dipahami,
maka kita harus merisaukannya.
          “Tidak sesuatupun yang serupa/setara dengan Dia”
          (Surat Al-Ikhlas; 42:11)
Justru mengindikasikan kepada Muslim bah-wa 
hakekat Allah tak mungkin terjangkau oleh manusia.
“Apa yang dapat digambarkan tentang Allah itu bukan Allah” ,
demikian menurut para ulama Islam. 
Maka Allah yang dapat dipahami berhakekat ‘mutlak  satu’, ‘satu  tok’  
(seperti halnya yang kita pahami tentang angka SATU), 
maka Dia itu BUKANLAH ALLAH! 
Jadi tegasnya,Allah itu satu tetapi bukan ‘satunya’ angka satu! 
Maka kita bersyukur bahwa ‘Satu-nya Allah’ tidak ada kesetaraannya
dengan SATU-nya dunia, dan seperti itu pulalah yang dipahami
orang-orang Kristen tentang ke-esaan Tuhan Elohim mereka yang Trinitas!
Elohim dalam kesatuanNya menyebut diri sebagai Echad (unified one, jamak) 
dan bukan Yachid (absolute numeric one,satu mutlak).
Lihat bagaimana Ulangan 6:4 memakai Echad secara tepat,
               “Dengarkanlah hai Israel, YAHWEH, Elohim kita, YAHWEH itu Esa
               (Echad)”.
               Lihat, Dia juga dipanggil sebagai ELOHIM (satu Tuhan plural) dan
               bukan semata EL (satu Tuhan singular).Dan itulah sebutan yang
               tepat karena mampu menggambarkan Tuhan yang esa dalam
               senyawa yang jamak! Dan gambaran hakekat Elohim seperti inilah
               yang telah dinyatakan oleh Yesus kepada kita dalam pelbagai cara
               dan redaksi ungkapan, yang kita istilahkan Trinitas yang kudus,
               yang berlainan sama sekali dengan trinitas islamik yang tidak
               dikenal oleh orang-orang Kristen.
               Tampaklah bahwa Muslim menolak trinitas bukan karena intrinsic-
               trinitasnya yang bermasalah,melainkan karena simpang siur
               kekeliruan dan kenaifan pandangan islamik bahkan kekosongan
               wahyu Quran tentang hakekat Tuhan 
               (yang sesungguhnya sudah dinyatakanNya).

Disatu pihak keberadaan Allah diharuskan bisa dipahami secara
sederhana-primitif (angka fisikal satu yang mutlak)
tetapi selebihnya harus misterius atau kosong sepenuhnya 
(dan hanya Allah sajalah yang tahu).
              
CONTOH KHUSUS. 
Berlainan dengan Injil, Quran samasekali tidak
berbicara/tahu-menahu tentang peran apa yang membedakan
Nabi Yahya dengan Isa sehingga keduanya perlu diutus oleh Allah
pada satu zaman yang bersamaan.
Kenapa harus double nabi Allah?
Dan keduanya kok gagal misinya?
(Yang satu dibunuh Herodes dan kehilangan murid, 
yang lain prematur diraibkan Allah,
Injil dan muridnya juga raib, dan misinya abortif). 
Muslim tidak tahu bahwa kedatangan Yohanes Pembaptis (Yahya)
justru sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya/Ilyas untuk
mempersiapkan jalan bagi Yesus (Yoh 3:3), 
dan karenanya penempatan kedua sosok-besar ini dalam satu paket
pasti untuk suatu tujuan ilahi yang teramat besar.
Yaitu khususnya untuk memberikan kesaksian “tunjuk hidung”
yang paling kokoh melebihi nubuat, bahwa Dialah,
Yesus adalah Mesias,Anak Elohim, yang adalah Anak Domba
Elohim untuk menebus dosa manusia. (Yoh.1:29-34).
          Maka Muslim menolak trinitas juga karena ketidak-tahuan mereka
          akan peran Yohanes (Yahya) sebagai saksi mata yang  paling absah
          tentang triune-ilahi dalam peristiwa yang paling dahsyat dalam
          sejarah kemanusiaan yang tiada duanya.Yohanes dengan mata
          kepalanya sendiri melihat betapa triune ilahi,Roh Kudus turun dan
          tinggal diatas Yesus,sementara langit terbuka menyampaikan
 suara Elohim yang mengatakan:
"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
 (Yoh.1:32-34; Matius 3:16,17).
Sedemikian nyata manifestasinya sehingga ia harus bersaksi
berulang ragam tentang Junjungannya:
“Ia lebih berkuasa dari padaku” (Luk.3:16)
“Membuka tali kasutnyapun aku tidak layak”
“Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah
mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." (Yoh.1:15),  ini
adalah ayat pre-existensi ilahi yang ada pada Yesus, mirip Yoh.8:58
yang telah dikupas diatas, “Before Abraham was, I AM”).
“Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”
(Mat.3:11).
 “Lihatlah  Anak  Domba  Elohim  yang  menghapus  dosa  dunia”
(Yoh.1:29).  Dan ini kembali diulangi lagi pada keesokan harinya ,
“Lihatlah Anak Domba Elohim” (Yoh.1:36).
“Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian:
Ia inilah Anak Elohim ."  (Yoh.1:34).
Sayang,begitu kaya dan essensinya kesaksian Nabi Yahya yang
berlapis-lapis ini, namun Quran tidak berbicara apa-apa, 
bahkan tidak menyinggung sedikitpun tentang kejadian terdahsyat ini.
Quran mengosongkan peran Yahya Muslim yang maha-pokok
untuk apa dia diutus Allah, dan mereduksi seluruh kesaksian Yahya
dengan entengnya; tidak untuk dijelaskan lebih jauh dan tidak usah
berdampak pada sosok Yesus dan dunia, 
tetapi cukup berkata: “Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah… (QS.3:39).

Encyclopedia Britannica yang begitu berotoritas menyatakan: 
“Ada kesalahan konsep mengenai Trinitas dalam Al-Quran” .
Itu sebabnya penterjemah Quran yang paling terkenal,Yusuf Ali,
sampai terpaksa memasukkan istilah haram “trinitas” 
kedalam Quran terjemahannya, agar bisa menyelamatkan 
kekeliruan wahyu dalam Quran:  
“Allah is one of three in a Trinity” dan “Tuhan itu tiga”.
               Tetapi dimana-mana trinitas Islamik ini berbeda dengan konsep
               trinitas kristiani, yang adalah keesaan Tuhan Elohim,dalam
               kesatuan tri-uni-pribadi yang ilahi: Bapa, Anak, Roh Kudus!
Trinitas yang ditolak oleh Islam dan Muslim adalah trinitas yang
“tidak dikenal” oleh Yesus dan kaum Kristiani. Jadi kenapa Islam
berhak menuduh Kristen itu pagan-MUSYIRIK? 
Sipenuduhlah yang salah sasaran berdasarkan wahyu ilahi-nya yang keliru,
yang justru memunculkan begitu banyak kebingungan dan penyimpangan.

ISA DALAM HADIS
Berdasarkan doktrin Islam ortodoks, Allah memberikan kepada
Muhammad tanggungjawab untuk menafsirkan Quran. Jadi, kata-
kata dan tindakan-tindakannya (Sunnah Rasul) sebagaimana yang
ditemukan dalam kumpulan tradisi-tradisi (hadis) menjadi sumber
pewahyuan yang kedua, untuk menjelaskan Quran dan dianggap
sama penting-Nya dengan Quran itu sendiri,yaitu untuk
membentuk pemikiran dan kehidupan orang-orang Muslim.Isa
sering disebut-sebut dalam Hadis sebagai sosok pemeran penting
diakhir zaman, menyusuli apa yang telah ditegaskan dalam Quran
sebagai “Pemberi pengetahuan tentang hari kiamat” dan “menjadi
Tanda dan Saksi bagi kiamat” (4:159, 43:61). 
Muhammad dalam pelbagai hal lain juga harus mengakui keistimewaan Isa. 
Sayangnya Muslim tidak menggali signifikansi dari bobot penting 
yang sering tersembunyi (disembunyikan, bila bagi Isa), 
misalnya seperti yang dikatakan oleh Muhammad:
Tak ada seorangpun yang dilahirkan dari keturunan Adam yang
dikecualikan dari sentuhan Setan. Maka semua bayi akan menangis
ketika lahir karena sentuhan Setan, kecuali Maryam dan
Puteranya.” ( Shahih Bukhari 4. No.641).

Disini kekudusan dan kuasa Isa terhadap setan adalah monopoli Isa
dan ibunya.
          “Didunia ini dan diakhirat, saya adalah orang yang paling dekat
          dengan Isa Putera Maryam,ketimbang semua orang lainnya.”
          (Bukhari 55. No. 652).
Disini dikonfirmasikan ulang betapa Isa adalah sosok superlatif
yang paling terkemuka di alam dunia dan di alam akhirat (QS.3:45),
sedemikian rupa sehingga Muhammad merasa tersanjung oleh
kedekatannya terhadap Yang Terkemuka!
          “Jikalau seseorang beriman kepada Isa dan juga beriman kepadaku
          (Muhammad), orang tersebut akan mendapatkan pahala
rangkap.” (Bukhari 55, No.655).
Perhatikan disini betapa urutan nama Yesus disebutkan men-dahului 
Muhammad sebagai pihak yang harus diimani duluan.
Selanjutnya, Muhammad banyak berkisah tentang perjumpa-annya
dengan Isa pada perjalanan Mikraj Nabi ke surga, sehingga dia bisa
memberi gambaran tentang rupa fisik Isa secara konkrit. Tentu saja
ini lebih merupakan omongan-bual Muhammad ketimbang yang
harus diimani. Buktinya terdapat banyak deskripsi fisik Isa yang
saling bertentangan, misalnya saja gambaran tentang rambutnya:
“Saya melihat Isa, pria dengan ketinggian sedang dan wajah yang
moderat cenderung semu merah dan putih, 
dan rambut yang lurus kebawah.“ (Shahih Bukhari 54, no.462)
“Isa adalah pria dengan rambut yang ikal keriting dan 
sedang-sedang tingginya.”  (Shahih Bukhari 55, no.608).
               Oh, sungguh banyak masalah yang terkusut dalam kristologi Islami!

TURUN-NYA ISA
Sebuah ayat Quran mengkaitkan Isa dengan hari-hari terakhir:
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan
tentang hari kiamat.Karena itu janganlah kamu ragu-ragu
tentang kiamat itu dan ikutilah Aku.Inilah jalan yang lurus.
               (QS.43:61)
Koleksi-koleksi hadis mempresentasikan Isa terutama sebagai
sosok figur eskatologis yang memiliki peranan penting yang akan Ia
mainkan di akhir zaman. Kedatangan kembali Isa turun dari langit
adalah salah satu dari tanda terpenting mengenai akhir zaman,
tanda lainnya adalah penampakan anti-Kristus (Dajjal), terbitnya
matahari di sebelah Barat, kedatangan Gog dan Magog (Yajuj wa
Majuj) serta gempa bumi – gempa bumi yang sangat dahsyat.
               Diriwayatkan oleh Hudyayfah ibn Usayd Ghifari:
Rasul Allah (kiranya damai menyertainya) datang secara tiba-tiba
menghampiri kami saat kami sedang sibuk berdiskusi. Ia bertanya:
Kalian sedang mendiskusikan apa? (Para sahabat) menjawab: 
Kami sedang mendiskusikan mengenai Sa'at (masa) Terakhir. 
Kemudian ia berkata: 
Itu tidak akan datang sebelum kamu melihat sepuluh
tanda sebelumnya (dalam kaitan dengan hal ini), ia menyebut
mengenai asap, Dajjal,Dabbah, terbitnya matahari dari sebelah barat,
turunnya Isa putera Maryam (kiranya Allah memperlihatkan kemurahan atasNya),
Gog dan Magog,dan longsor di tiga tempat, satu di timur, satu di barat 
dan satunya lagi di Arabia, yang akan diakhiri dengan api
yang menghanguskan dari Yaman, serta akan mendesak orang ke
tempat darimana mereka berasal. (Sahih Muslim,13520)
Isa akan turun dari langit sebagai seorang pejuang Muslim untuk
menghancurkan Kekristenan,mendirikan Islam dan memerangi
semua musuhnya (termasuk sang AntiKristus). Ia akan
menghancurkan agama Kristen dan Yahudi dan men-jadikan Islam
sebagai satu-satunya agama di seluruh dunia:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah:  
Nabi (kiranya  damai menyertainya) berkata: 
Tak ada nabi diantara aku dan dia,itulah Isa (kiranya damai menyertainya). 
Ia akan turun (ke bumi). Ketika kamu melihatnya,kenalilah dia:
seorang pria dengan tinggi sedang,rambut dan kulit kemerahan,
mengenakan dua jubah berwarna kuning terang, 
terlihat seperti ada air yang jatuh dari kepalanya, 
meskipun kepalanya itu tidak basah. Ia akan
memerangi orang-orang demi Islam. Ia akan menghancurkan salib,
membunuh babi-babi, dan menghapuskan pajak jizyah. 
Allah akan menghancurkan semu  agama kecuali Islam.
Ia (Isa) akan menghancurkan Antikristus dan akan hidup 
di bumi selama empat puluh tahun dan kemudian ia akan mati. 
Orang-orang Muslim akan mendoakannya. (Sunan Abu Dawud, 2025)

Orang Muslim sangat mem-benci salib sebagai 
simbol utama Kekristenan; karena itu “meng-hancurkan salib”
bermakna “menghancurkan Kekristenan”.
Babi-babi diasosiasikan dengan orang-orang Kristen. 
Baik orang Muslim maupun orang Yahudi
menganggap mereka sebagai orang-orang yang najis.
Jadi,“membunuh babi-babi” adalah cara lain untuk mendeskripsikan
penghancuran Kekristenan. Dibawah hukum Islam, orang Kristen
dan Yahudi yang telah ditaklukkan harus membayar pajak
perlindungan yang bersifat sangat menghina (jizya),dan tunduk
pada berbagai aturan yang ditetapkan oleh penguasa Muslim.
Hanya dengan cara itulah mereka diijinkan untuk hidup dan
mempraktikkan iman mereka.Penghapusan pajak perlindungan
menunjukkan kebangkitan jihad atas orang-orang Kristen dan Yahudi,
yang akan menghadapi pilihan apakah mereka bersedia
memeluk Islam atau dibunuh. Setelah semua agama lainnya selesai
dihapuskan, maka hanya Islam sajalah yang akan bertahan dan menang.
Barang jarahan akan diambil dari orang-orang Kristen dan
Yahudi yang telah dibunuh.
Untuk menekankan superioritas Muhammad atas diri Isa, 
beberapa hadis mengklaim bahwa pada Hari Penghakiman,
Isa akan menunjukkan kepada mereka yang tadinya berharap akan
doa syafaat-Nya bagi mereka. 
Dikisahkan bahwa Isa akan mengarahkan
mereka agar sebaiknya meminta syafaat kepada Muhammad seorang.
Muhammad-lah (dan bukan Isa) sebagai satu-satunya sosok yang
sanggup menjadi perantara bagi murid-muridnya. 
Muhammad dianggap sebagai yang lebih besar daripada Isa:
               Diriwayatkan oleh Abu Huraira:…jadi mereka akan pergi kepada
               Isa dan berkata,’Oh Isa! Engkau adalah Rasul Allah dan FirmanNya
               yang telah Ia kirimkan kepada Maryam,dan sebuah jiwa terbaik
               yang diciptakan olehNya, dan engkau berbicara kepada orang
               banyak ketika engkau masih muda dan berada dalam ayunan.
               Bersyafaatlah bagi kami kepada Tuhanmu.Tidakkah engkau
               melihat keadaan kami saat ini?’
               Isa akan menjawab ‘Tuhanku menjadi marah pada hari ini dengan
               kemarahan yang belum pernah ada pada diriNya sebelumnya, dan
               dengan kemarahan yang tidak akan pernah ada setelah ini.’ Isa
               tidak akan menyebut dosa apapun, tetapi ia akan berkata,
               ’Diriku! Diriku! Diriku! Pergilah kepada seorang yang lain; pergilah
               kepada Muhammad.’ Karena itu mereka akan datang kepadaku
               dan berkata,
               ’O Muhammad! Engkau adalah Rasul Allah dan sebagai Rasul yang
               terakhir,dan Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang
               permulaan dan yang terakhir. (Mohon) bersyafaatlah bagi kami
               kepada Tuhanmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami saat
               ini?’” Nabi menambah-kan,”Maka aku akan pergi ke bawah tahta
               Allah dan sujud di hadapan Tuhanku. Dan kemudian Allah akan
          membimbingku untuk memuji dan memuliakanNya dengan cara
          yang belum pernah Ia lakukan pada orang lain sebelum aku.
          Kemudian akan dikatakan,”O Muhammad! Angkatlah kepalamu.
          Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Bersyafaatlah! Maka
          (doamu) akan dikabulkan.’ Jadi aku akan mengangkat kepalaku
          dan berkata, ‘Para pengikutku, O Tuhanku! Para pengikutku, O
          Tuhanku.’ Kemudian akan dikatakan,’O Muhammad! Biarkanlah
          para pengikutmu yang tidak masuk hitungan itu, masuk melalui
          sebuah gerbang dari gerbang-gerbang Firdaus seperti lalat di
          sebelah kanan; dan mereka akan berbagi gerbang-gerbang lainnya
          dengan orang banyak.’” (Al-Bukhari, 6:236).
Tugas utama Isa saat kedatangannya adalah untuk 
menghan-curkan Mesias palsu, yaitu Dajjal, berserta kekuatan-kekuatannya:
          Dikisahkan Abu Hurairah:…Saat mereka *pasukan Muslim yang
          telah menang] sibuk membagikan jarahan perang (di  antara
          mereka sendiri) setelah menggantung pedang mereka di pohon-
          pohon zaitun, Satan akan berteriak:Dajjal telah mengambil
          tempatmu di antara kaum keluargamu.Mereka kemudian akan
          keluar, tetapi tidak akan berhasil.Ketika mereka mencapai Syria, ia
          akan keluar ketika mereka masih sedang bersiap-siap untuk
          berperang,mengurusi jabatan.Tentu saja, waktu sembahyang
          akan tiba dan kemudian Isa, putra Maria, turun dan akan
          memimpin mereka melaksanakan  sholat.Ketika musuh Allah
          melihat hal itu, ia akan (menghilang) seperti garam yang larut
          dalam air dan jika Dia (Isa) tidak menghadapi mereka semua,
          mereka benar-benar akan musnah. Allah akan membunuh mereka
          dengan tangan-Nya dan Ia akan menunjukkan pada mereka darah
          mereka pada cambuk-Nya (cambuk Isa Al-Masih).  
(Sahih Muslim, 1348).

ISA DALAM APOKALIPTIK MUSLIM MODERN
          Kembalinya Isa untuk memerangi Dajjal
          dan para pendukungya (terutama orang Yahudi)
          dan kemunculan Mahdi adalah inti eskatologi Muslim modern.
          Berdasarkan pandangan ini,ada perang apokaliptik besar 
          yang akan terjadi di Yerusalem.Dajjal memimpin Israel,
          orang Yahudi dan Barat dalam peperangan
          melawan orang Muslim di bawah Isa dan Mahdi. 
          Mahdi bergerak menyerang Yerusalem, 
          sementara Barat berusaha melindungi kota itu. 
          Dalam perang terakhir, bagian-bagian Yerusalem dan sejumlah
          orang Yahudi dibunuh.
Akhirnya, Isa dan Mahdi tampil sebagai pemenang dan pasukan
Dajjal dibantai di Yerusalem. Mahdi memurnikan Palestina dan
Yerusalem dari orang Yahudi.Orang Muslim menaklukkan seluruh
Israel dan terus bergerak maju menaklukkan Eropa 
(dimana mereka menghancurkan Vatican 
yang penuh penyembahan berhala) dan Amerika Serikat. 
Israel dihancurkan,dan orang Yahudi dibunuh.
Mahdi membangun kembali Yerusalem dan men-jadikannya
sebagai ibukota.Perang-perang selanjutnya terjadi
karena Mahdi menaklukkan semua negara yang masih tersisa di dunia 
dan menegakkan pemerintahan universal Islam. 
Kemudian Gog dan Magog bangkit dan mengancam Mahdi saat mereka
menguasai dunia dan bergerak maju menuju Syria.
Disini Isa muncul kembali untuk menghancurkan Gog dan Magog.
Ia juga menghancurkan orang Yahudi yang masih tersisa  
dan musuh-musuh lainnya.

ISA DAN MUHAMMAD
Sekalipun Quran menegaskan bahwa Isa itu sosok yang paling
terkemuka di SELURUH ALAM DAN ZAMAN (3:45), 
namun bagi orang Muslim, 
Muhammad-lah yang ditafsirkan sebagai manusia
sempurna dan bukan Isa. Muhammad adalah nabi terakhir 
dan teladan sempurna yang diberikan Tuhan. 
Muhammad dipandang sebagai sosok 
yang sangat superior melebihi Isa, dan dalam praktik
islami pengagungan terhadap Muhammad disebarluaskan,
terutama di Asia selatan dan di antara kaum Sufi (mistik Islam). 
Ia telah menjadi sosok yang kekal, 
dan karena dialah maka Tuhan menciptakan dunia ini, 
satu-satunya juru syafaat dan pengantara!
“Seluruh alam bergabung menyembah,semua orang 
meng-agungkan; Engkau yang telah membawa terang ke dalam dunia
yang gelap;Ya Rasul Allah! Aku memberikan penghormatanku
kepadamu; Ya nabi Allah! Kasihku yang lembut bagimu; 
Hidupku,semuanya,dengan senang hati kuberikan kepadamu;  
beritamu yang ilahi akan bersamaku seumur hidupku.”  
[Sajak oleh Muslim Sri Lanka, 
dipetik dalam buku Maulana Muhammad Abdul-Aliim Siddiqui,
Elementary Teaching of Islam , Karachi: 1954, pp. 4-5].

YESUS KRISTUS DALAM ALKITAB
Berdasarkan pengajaran Alkitab,Firman Tuhan yang kekal dan Putera Tuhan 
(Yohanes 1:1,Kolose 1:15-17) 
yang disembah bersama dengan Sang Bapa dan Roh Kudus 
(Yohanes 5:23; bdk.Matius 28:19), 
berinkarnasi dalam pribadi Yesus Kristus (Yohanes 1:14) 
dan dilahirkan oleh perawan Maria (Lukas 1:26-38). 
Benar-benar Tuhan dan benar-benar manusia (Filipi 2:6-7), 
Yesus adalah Wahyu Tuhan yang tertinggi dan terakhir & 
satu-satunya kepada dunia (Yohanes 1:18). 
Ia menderita dan mati di salib (1 Petrus 2:24)
sebagai korban penebusan dan pendamaian dosa kita (1Yohanes 2:2),
menyediakan penebusan bagi semua orang yang percaya
kepada-Nya (Roma 3:23-25). 
Ia dibangkitkan Elohim dari kematian dan ditinggikan sebagai Tuhan atas semesta 
(Kisah 2:32-33), dan Ia akan datang kembali (1Tesalonika 4:16)
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati (Kisah 10:42).

KONKLUSI
          Islam menerima dan menghormati Isa sebatas sebagai nabi yang
          tidak berdosa dan pembuat mujizat, tetapi Islam mengklaim bahwa
          Isa hanyalah manusia biasa.Islam mengkonfirmasi kelahiran-Nya
          melalui perawan,kebangkitan dan kedatangan-Nya 
          kembali ke dunia, tetapi Ia akan datang kembali 
          sebagai seorang Muslim dan yang justru menghancurkan kekristenan. 
         Orang Muslim menolak ungkapan “Putra Tuhan” dan
         menganggapnya sebagai peng-hujatan,karena mereka menafsirkannya 
         secara harafiah dan dalam pengertian jasmaniah. 
         Islam menyangkal keilahian Isa, inkarnasi, penyaliban, 
         karya penebusan-Nya dan kebangkitan-Nya. Muslim
         mengklaim bahwa Allah membalas kejahilan orang kafir dengan
         menggantikan (menipukan) Isa dengan orang lain yang disalibkan.
         Dengan demikian Islam telah menyangkal inti iman Kristen,
         termasuk menempatkan Tuhan sebagai 
         Penipu-Daya Yang Terhebat (Khairul Maakiriin, QS.3:54).
Betapapun pandangan Muslim terhadap Yesus, namun pandangan
tersebut tidak berjalan mulus dengan pandangan mereka terhadap
Muhammad. Sebab sekalipun Islam melihat Muhammad lebih
superior ketimbang Yesus; namun Muslim tidak berani mengklaim
bahwa Muhammad tidak berdosa, melainkan mengakui bahwa ia
mati dan dikuburkan.Sedangkan yang tidak berdosa, yang bangkit,
naik ke surga dan yang akan datang kembali ke dunia sebagai saksi
adalah hanya Yesus. Lalu mengapa orang Muslim tidak memandang
Yesus sebagai yang lebih superior dari Muhammad?
[Allah menyatakan Muhammad berdosa,termasuk para nabi lainnya
seperti Adam,Ibrahim,Musa,Daud,Yunus,lihat a.l.QS.2:36;
7:22,23; 26:82; 28:15,16; 38:24,25; 37:142; 40:55; 47:19; 48:1,2.
Hanya Isa yang tidak berdosa, melainkan kudus, QS.19:19 ].
Bagi orang Muslim,Quran adalah firman Tuhan yang tidak
dipalsukan, dan oleh karena itu kebenaran ditetapkan hanya oleh
Quran. Dengan demikian mereka beranggapan bahwa deskripsi
alkitabiah mengenai Yesus hanyalah benar jika bersesuaian dengan
apa yang dikatakan Quran mengenai Isa.Dalam pandangan
Muslim, bagian-bagian Alkitab yang bertentangan dengan Quran
telah dianggap dipalsukan oleh orang Yahudi dan orang Kristen,
dan karena itu tidak valid.Tetapi orang Muslim tidak memberikan
bukti historis apapun yang dapat meyakinkan dan mendukung
klaim tersebut; mereka tidak dapat menjelaskan siapa yang telah
mengubah Perjanjian Baru, atau kapan, atau mengapa.
Dengan demikian Islam mengasingkan para pengikutnya dari teks Alkitab,
termasuk narasi-narasi Injil mengenai Kristus, dengan mengklaim 
bahwa Muslim tidak memerlukannya karena sumber-sumber Islam 
sudah cukup. Oleh karena itu Isa dalam Islam hanyalah 
sebuah karikatur kabur mengenai siapa 
sosok Yesus yang dinyatakan dalam Alkitab.

[Begitu kabur sehingga apa artinya “Isa” itu juga tidak diketahui.
Lahirnya dimana dan matinya bagaimana,?
keberhasilan karyanya dimana, Injil islaminya bagaimana,??
siapa yang mewahyukannya,yang mencatatnya,?
dan siapa saksinya? 
Semuanya menjadi nabi dengan kitab Allah yang paling misterius
bahkan seperti non-exist !! 
Injil-Yesus (untuk apa ia diturunkan ke dunia melalui Isa) 
sungguh tidak diketahui nasib dan hutan rimbanya. 
Isa menghilang tanpa pamit 
tanpa menyerahkan Kitabnya kepada siapapun. 
Injil Islamiknya lenyap entah kemana. 
Kesaksian para muridnya tentang benarnya
kematian dan kebangkitan Isa ditiadakan.
Misi Islamiknya terputus secara prematur, 
dan dikalahkan oleh musuh-musuhnya
yang menghalangi penginjilan!  
Tetapi dalam kenyataannya murid-murid 
dan pengikut Yesus bahkan mampu 
menyebarkan agama Nasrani dan Injilnya 
hingga ke Mekah dan Medinah di tanah Arab dll.]
          Jika Isa Muslim adalah Yesus yang sesungguhnya, maka dasar-dasar
          pengajaran kekristenan yang terang benderang justru harus direvisi
          menyeluruh, yang berarti mencemplungkan diri kembali kedalam
karikatur kabur abadi.
Orang Kristen yang berusaha mencari-cari kesamaan dengan Islam
cenderung mengabaikan atau meniadakan perbedaan-perbedaan
riil antara kedua keyakinan tersebut. Maka muncullah nama ISA,
“Yesus” yang baru, yang telah dilucuti keunikan-Nya yang berdasar
pada keilahian-Nya, inkarnasi, kuasa dan otoritas,mahakasih,
penyaliban,kebangkitan,karya penebusan dan ketuhanan-Nya
yang universal.Dan setelah semua ini terlucut, maka Yesus Kristus
akan sangat mirip dengan persepsi orang Muslim mengenai Isa.

Gagasan yang baru ini telah menegaskan Isa yang ada dalam Quran
sama dengan Yesus dalam Perjanjian Baru, 
dan para pendukung gagasan ini telah merendahkan 
kekristenan tradisional hingga menjadi tidak lebih dari 
sekadar bersesuaian dengan Islam. 
Yang tersisa hanyalah Yesus yang manusia semata, 
ISA yang samasekali tidak ilahi; 
dan ini benar-benar menghujat inti iman Kristen, yang
sekaligus juga memperkenalkan kembali bidat lama yaitu Arianisme,
yang mendatangkan kerusakan terhadap kekristenan di masa lalu.

MENGAKUI BAHWA YESUS ADALAH TUHAN
Di berbagai belahan dunia,orang-orang Muslim 
mengalami anugerah dan kasih Yesus Kristus 
Dan berbalik menyerahkan hidup mereka kepada-Nya. 
Mereka mulai menya-dari bahwa Yesus bukanlah 
sosok Isa yang digambarkan dalam Quran, 
melainkan Tuhan yang hidup yang menguasai langit dan bumi,
seperti yang disaksikan dalam Alkitab.
Mereka bertemu dengan-Nya melalui banyak dan beragam cara,
melalui para penginjil, kasih dan kesaksian orang-orang Kristen,
radio, televisi, internet, Alkitab dan literatur yang dibagikan dan
juga melalui tanda-tanda ajaib.

Tetapi para petobat baru membayar harga yang sangat mahal saat
mengakui Yesus sebagai Tuhan; banyak di antara mereka yang
mengalami penganiayaan yang sangat berat sebagai akibatnya.
Banyak petobat dari Islam disalah mengerti, pelecehan, mengalami
penganiayaan, kekerasan dan bahkan pembunuhan….
Ada banyak fakta nyata mengenai kisah seperti ini. 

EPILOUGE
‘Isa dalam Qur’an’ hanyalah produk dari hasil dengar-dengaran
Muhammad terhadap kisah-kisah apokrif/ dongeng serta imajinasi
dirinya.Ketika Muslim menghormati Isa ini, mereka menempatkan
 dalam benaknya suatu sosok yang berbeda dari Yeshua atau Yesus
dari Alkitab dan sejarahnya.‘Isa Muslim’ tidak pernah didasarkan
pada fakta sejarah yang diakui, melainkan pada fables yang beredar
pada abad ketujuh di Arabia. Existensi sosok Isa Muslim seperti
yang diklaim Muhammad tidak pernah dibuktikan dengan saksi
mata dan fakta, dan Quran tidak mencantumkan nubuat Nabi
manapun tentang kedatangan Isa, kecuali malah menubuat-kan
tentang kedatangan Muhammad sendiri lewat mulut Isa!
Jikalau seseorang menerima Isa Muslim ini, maka orang tersebut
juga menerima skenario roh Islam yang paling khusus memlintirkan
jati-diri Yesus yang sebenarnya. Yang mana juga mengimplikasikan
penerimaan terhadap tuduhan bahwa Yahudi dan Kristiani telah
mengkorupkan Kitab-kitab mereka, suatu tuduhan keji yang tanpa dasar. 
Mempercayai Muslim Yesus ini juga pada gilirannya akan
meredupkan sejarah bangsa Israel menjadi sejarahnya Islam. 
Yesus ter-islamisasi menjadi Muslim.

Adalah mengherankan bahwa begitu banyak ajaran-ajaran MAHA PENTING
yang justru Muhammad kosongkan dari Injil Kristus.
Tetapi itu-lah semua “Injil Islami” yang dapat ditangkapnya dari hasil
dengar-dengarannya yang sangat terbatas sebagai orang yang ummi. 
LIHATLAH:
               Dia menghindar dari berbicara tentang Roh Kudus ,
               dan tidak menyinggung pertemuan setan dengan Yesus .
               Dia abaikan ajaran Yesus tentang cara menangkal setan dan cara
               mendapatkan kuasa usir-setan .
               Menggelapkan otoritas serta bukti Yesus mengampuni  dosa.
               Dia kosongkan rahasia Kerajaan Elohim.
               Larangan menggunakan pedang dan kekerasan.
               Kotbah Universal dibukit -- Hukum yang Paling Terutama.  
Kenapa kita harus mengasihi dan mengampuni musuh.

Contoh dan ajaran untuk berdoa kepada Bapa Sorgawi.
Perumpamaan-perumpamaan khas dan otentik dari Yesus.
Ajaran larangan bercerai dan hidup kudus dalam monogamy.
Tentang kedatangannya dalam Penghakiman Terakhir.
Nubuat dan Tanda terbesar tentang kematian/ kebangkitan diriNya
(terkenal dengan “ Tanda Yunus ”).
Percakapan dengan Farisi Nikodemus tentang Konsep Kelahiran
Baru yang memungkinkan orang naik kesurga. 
Betapa Yesus mempersiapkan Rumah kita yang diSurga.
Percakapan dengan perempuan pelacur Samaria tentang Air Kehidupan.
Yesus sebagai Pintu, sebagai Gembala yang Baik, sebagai Jalan,
Kebenaran, dan Hidup,khususnya “Kenapa dalam Yesus orang
menemukan kehidupan kekal yang pasti”!...

          Bukankah semua ini merupakan hal yang penting dan perlu... . .
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
___________________________
________ ________

 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
Support By : 

0 comments: