Translate

Allah gagal menjaga keamanan ka'bah

JANJI PALSU ALLAH
"Faktanya mekkah bukanlah negeri yang aman,dan ka'bah setidaknya pernah hancur,serta mengalami renovasi ulang berkali kali"

,Qs 29:67
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang AMAN, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?
:::
,Qs 2:125
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang AMAN. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud"
:::
Qs 3:97
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi AMANLAH dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
:::
Qs 95:3
dan demi kota (Mekah) ini yang AMAN ??????

TELUSURI :
Tahun 317 H, mereka menyerang jamaah haji di Masjidil Harâm, dan membunuhi para jamaah yang berada dalam masjid lalu membuang mayat mayat ke sumur Zamzam. Mereka membunuh orang orang di jalan-jalan kota Mekah dan sekitarnya. Jumlah korbannya mencapai 30.000 jiwa. Bahkan ia merampas kelambu Ka’bah dan membagi-bagikannya kepada pasukannya. Ia menjarah rumah-rumah penduduk Mekah dan mencungkil Hajar Aswad dari tempatnya untuk ia bawa ke Hajar (ibukota daulah mereka di Bahrain). [Târîkh Akhbâr Qarâmithah hlm. 54]
::::
Dari masa Nabi Ibrahim hingga ke bangsa Quraisy terhitung ada 2.645 tahun. Pada masa Quraisy, ada perempuan yang membakar kemenyan untuk mengharumkan Ka'bah. Kiswah Ka'bah pun terbakar karenanya sehingga juga merusak bangunan Ka'bah. Kemudian, terjadi pula banjir yang juga menambah kerusakan Ka'bah. Peristiwa kebakaran ini yang diduga membuat warna Hajar Aswad yang semula putih permukaannya menjadi hitam.
Untuk membangun kembali Kabah, bangsa Quraisy membeli kayu bekas kapal yang terdampar di pelabuhan Jeddah, kapal milik bangsa Rum. Kayu kapal itu kemudian digunakan untuk atap Kabah dan tiga pilar Kabah. Pilar Kabah dari kayu kapal ini tercatat dipakai hingga 65 H. Potongan pilarnya tersimpan juga di museum.

Empat puluh sembilan tahun sepeninggal Nabi (yang wafat pada 632 Masehi atau tahun 11 Hijriah), Ka'bah juga terbakar. Kejadiannya saat tentara dari Syam menyerbu Makkah pada 681 Masehi, yaitu di masa penguasa Abdullah bin Az-Zubair, cucu Abu Bakar, yang berarti juga keponakan Aisyah.
Kebakaran pada masa ini mengakibatkan Hajar Aswad yang berdiameter 30 cm itu terpecah jadi tiga.
Untuk membangun kembali, seperti masa-masa sebelumnya, Kabah diruntuhkan terlebih dulu. Abdullah AzZubair membangun Ka'bah dengan dua pintu. Satu pintu dekat Hajar Aswad, satu pintu lagi dekat sudut Rukun Yamani, lurus dengan pintu dekat Hajar Aswad. Abdullah bin Az-Zubair memasang pecahan Hajar Aswad itu dengan diberi penahan perak. 
Yang terpasang sekarang adalah delapan pecahan kecil Hajar Aswad bercampur dengan bahan lilin, kasturi, dan ambar.
Jumlah pecahan Hajar Aswad diperkirakan mencapai 50 butir.
Pada 693 Masehi, Hajjaj bin Yusuf Ath-Taqafi berkirim surat ke Khalifah Abdul Malik bin Marwan (khalifah kelima dari Bani Umayyah yang mulai menjadi khalifah pada 692 Masehi), memberitahukan bahwa Abdullah bin Az-Zubair membuat dua pintu untuk Ka'bah dan memasukkan Hijir Ismail ke dalam bangunan Ka'bah.
Hajjaj ingin mengembalikan Kabah seperti di masa Quraisy; satu pintu dan Hijir Ismail berada di luar bangunan Ka'bah. Maka, oleh Hajjaj, pintu kedua--yang berada di sebelah barat dekat Rukun Yamani--ditutup kembali dan Hijir Ismail dikembalikan seperti semula, yakni berada di luar bangunan Ka'bah.
Akan tetapi, Khalifah Abdul Malik belakangan menyesal setelah mengetahui Ka'bah di masa Abdullah bin AzZubair dibangun berdasarkan hadis riwayat Aisyah. Di masa berikutnya, Khalifah Harun Al-Rasyid hendak mengembalikan bangunan Ka'bah serupa dengan yang dibangun Abdullah bin Az-Zubair karena sesuai dengan keinginan Nabi. Namun, Imam Malik menasihatinya agar tidak menjadikan Ka'bah sebagai bangunan yang selalu diubah sesuai kehendak setiap pemimpin. Jika itu terjadi, menurut Imam Malik, akan hilang kehebatannya di hati kaum Mukmin.
Pada 1630 Masehi, Kabah rusak akibat diterjang banjir. Sultan Murad Khan IV membangun kembali, sesuai bangunan Hajjaj bin Yusuf hingga bertahan 400 tahun lamanya pada masa pemerintahan Sultan Abdul Abdul Aziz. Sultan inilah yang memulai proyek pertama pelebaran Masjidil Haram.
Replika mushaf di Museum ini tersimpan pula replika Quran mushaf Usmani yang bacaannya, susunan surah dan ayatnya, serta jumlah surah dan ayatnya dipakai sebagai panduan hingga sekarang. Yang berbeda cuma bentuk hurufnya.
Pada masa Khalifah Usman bin Affan (35 H) dibuatlah standardisasi penulisan Quran. Di masa itu, sahabatsahabat Nabi memiliki mushaf yang berbeda satu sama lain, baik dalam hal bacaan, susunan surah dan ayat, maupun jumlah surah dan ayat.
Mushaf yang dimiliki Ibnu Mas'ud, misalnya, tidak menyertakan Surat AlFatihah dan susunan surat yang berbeda. Surah keenam bukanlah Surah Al-An'am, melainkan Surah Yunus.

Quran Ali bin Abi Thalib juga tak memiliki Surah Al-Fatihah. Ali juga tak memasukkan surah ke-13, 34, 66, dan 96 ke mushafnya. "Ukuran mushaf Usman yang asli berbeda dari yang ini.
Ini hanya duplikat,'' ujar Abdul Rahman.
[Disadur dari :http://www.republika.co.id]

:::::::
Ka'bah direnovasi total oleh Abdulloh bin Zubair, walikota Makkah pada saat itu tahun 65 H / 683 M, setelah bangunannya rusak berat dan hampir runtuh akibat lontaran batu manzaniq tentara Yazid bin Mu'awiyah (khalifah kedua Bani Umaiyah) pimpinan Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi. Perubahan besar pada generasi ini adalah :
a) Pintu Ka'bah mustajar di sebelah rukun Yamani dibuka kembali,
b) Ka'bah ditinggikan menjadi 15 meter,
c) Dibuatkan tangga naik ke loteng dengan dihiasi emas.
Ka'bah direnovasi oleh Hajjaj bin Yusuf atas izin Khalifah Abdul Malik bin Marwan (khalifah ke-5 Bani Umaiyah) pada tahun 74 H / 693 M. Pintu Ka'bah mustajar ditutup, dengan alasan untuk mengembalikan keadaan Ka'bah di zaman Jahiliyah/Quraisy.
Tanggal 19-20 Sya'ban 1039 H / 1630 M hujan terus menerus, sehingga terjadi banjir besar yang meruntuhkan sebagian dinding dan atap Ka'bah. Sultan Murad IV Al-Usmani dari kerajaan Turki Usmani merenovasi Ka'bah secara total pada tahun 1040 H. Bentuk dan ukuran Ka'bah sebagaimana keadaannya sekarang.
Semasa Raja Fahd bin Abdul Aziz, Ka'bah direnovasi secara menyeluruh pada tahun 1417 H, yang meliputi penguatan fondasi, pembuatan kran dan saluran air, memplitur dinding, menambal lubang dinding yang menganga, mengganti atap dan menjadikan dua tingkat, yang dikerjakan oleh kontraktor Bin Laden.
[Judul Buku : Mengenal Kawasan Tanah Suci Makkah dan Madinah]
(Oleh-oleh dari Ibadah Haji)
Penulis : Achmad Suchaimi
Penerbit : Athena Sejahtera Surabaya, cet. 2 - 2010

::::
Pada kemana yaa burung" ababil yg melindungi ka'bah dari kehancuran ??
Kok allah diam saja baitnya dihancurkan oleh banjir ??
Mana janji inilah kota yang aman,
sedangkn telah terjadi pembntaian besar besaran didalam bait allah ??
Wahh amatlah nyata kepalsuan ucapan dan eksistensinya

___________________________
___________________________
 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"

0 comments: