ALQURAN BESERTA KESALAHAN PART III
"Meraih blunder kerancuan dalam Quran"
Kesalahan Sejarah Sekuler
Alquran mengandung kesalahan historis yang kasat mata:
1.
Salah satu contoh tertulis dalam Surat 105 di mana Muhammad mengklaim bahwa pasukan gajah dari Abrah dikalahkan oleh serangan batu yang dijatuhkan oleh burung-burung dari udara.
Salah satu contoh tertulis dalam Surat 105 di mana Muhammad mengklaim bahwa pasukan gajah dari Abrah dikalahkan oleh serangan batu yang dijatuhkan oleh burung-burung dari udara.
Menurut catatan sejarah, pasukan Abrah membatalkan serangannya ke Mekah setelah berjangkitnya penyakit cacar air di kalangan pasukan tersebut.
2.
Kaabah tidak dibangun oleh Adam, dan juga tidak dibangun kembali oleh Abraham.
Kaabah tidak dibangun oleh Adam, dan juga tidak dibangun kembali oleh Abraham.
Kaabah dibangun oleh para para penyembah berhala untuk menyembah batu hitam (meteorit) yang jatuh dari langit.
Abraham tidak pernah hidup/tinggal di Mekah.
Abraham tidak pernah hidup/tinggal di Mekah.
[Buktinya?
Tidak ada satupun literatur atau kisah tradisi yang bisa ditemukan sebelum Muhammad mendongengkan sejarah Ibrahim/Ismail di Mekah.
Tidak ada satupun literatur atau kisah tradisi yang bisa ditemukan sebelum Muhammad mendongengkan sejarah Ibrahim/Ismail di Mekah.
Juga tak pernah ditemukan jejak arkeologi Ibrahim di sana]
3.
Dalam Surat 20:87, 95 kita diberitahu bahwa orang-orang Yahudi membuat anak lembu emas di padang pasir atas saran dari “orang-orang Samaria”.
Dalam Surat 20:87, 95 kita diberitahu bahwa orang-orang Yahudi membuat anak lembu emas di padang pasir atas saran dari “orang-orang Samaria”.
Hal ini jelas merupakan kesalahan historis karena negara dan orang-orang Samaria belum exist/terbentuk pada peristiwa tersebut.
Eksistensi Samaria baru muncul ratusan tahun kemudian setelah penawanan bangsa Israel yang pertama yang dilakukan oleh orang-orang Assyria, dan berikutnya oleh orang-orang Babilonia.
(Lihat sendiri betapa Penterjemah Alquran, Yusus Ali dll, penterjemah berusaha menjauhkan kesalahan ini dengan mengaburkannya dalam terjemahannya, namun dalam bahasa Arabnya, hal ini tetap jelas).
4.
Salah satu kesalahan dalam Alquran yang terbesar menyangkut Alexander yang Agung, yang disebutnya Zulqanaen. Alquran menyatakan bahwa Alexander yang agung adalah seorang Muslim yang menyembah Allah dan yang hidup sanpai hari tuanya (Surat 18: 89-98).
Salah satu kesalahan dalam Alquran yang terbesar menyangkut Alexander yang Agung, yang disebutnya Zulqanaen. Alquran menyatakan bahwa Alexander yang agung adalah seorang Muslim yang menyembah Allah dan yang hidup sanpai hari tuanya (Surat 18: 89-98).
Kesalahan ini sukar sekali diperbaiki karena bukti sejarah mengenai Alexander menunjukkan bahwa ia bukan seorang Muslim dan dia tidak hidup sampai usia tua.
Encyclopedia Britannica menyatakan:
Laporan Muhammad mengenai Alexander, yang diperkenalkan sebagai “orang yang bertanduk dua” (Surat 18:82), diambil dari cerita Roman Alexander, yang sangat beredar di kalangan orang-orang Kristen Nestoria abad ke-7 versi Syria.
Sehubungan dengan adanya kesalahan historis ini, beberapa orang Muslim modern telah membuat sanggahan dengan menyatakan bahwa Alquran tidak berbicara mengenai Alexander.
Namun berdasarkan pada interpretasi Muslim ortodoks mengenai hal itu, bahkan Yusuf Ali juga mengakui sebagai Berikut:
Saya tidak ragu-ragu sedikitpun bahwa Zul-qarnain yang dimaksud adalah Alexander yang Agung, Alexander historis, dan bukan Alexander khayalan/legendaries.
The Concise Dictionary of Islam juga membenarkan pandangan bahwa Alexander yang Agung adalah subyek yang dimaksud dalam konteks tersebut.
Bahkan Alquran masih juga “menantang keilmuwan” dengan menyatakan bahwa Alexander yang Agung menempuh jalan searah tenggelamnya matahari dan akhirnya sampai kepada sumber air yang berlumpur hitam (Surat 18:85,86)!.
Saling Berkontradiksi
Pertanyataan-pernyataan Alquran saling berkontradiksi dalam banyak hal.
Surat 39:23,28 mengklaim bahwa Alquran bebas dari kontradiksi apapun.
Jadi kalau terdapat satu saja kontradiksi di dalamnya, berarti sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Alquran bukan Firman Tuhan.
1.
Seperti yang pernah kami perlihatkan, Alquran menawarkan kepada kita laporan mengenai cara Muhammd menerima Alquran yang saling bertentangan satu sama lain.
Seperti yang pernah kami perlihatkan, Alquran menawarkan kepada kita laporan mengenai cara Muhammd menerima Alquran yang saling bertentangan satu sama lain.
[Terjemahan Alquran mencoba menjerumuskan oknum pewahyu yang sebenarnya banyak itu menjadi seolah-olah hanya satu saja.
Namun asli bahasa Arab memperlihatkan banyak oknum yang berbeda satu dengan lainnya, dengan sebutan-sebutan yang berbeda].
a. Pertama kita diberitahu bahwa sosok Allah datang pada Muhammad dalam rupa manusia dan bahwa Muhammad melihat Allah
(Surat 53:2-18; 81:19-24).
b. Kemudian kita diberitahu bahwa Rohulqudus-lah yang datang kepada Muhammad
(Surat 16:102;26:192-194).
c. Selanjutnya Alquran menyatakan bahwa para malaikatlah (jamak) yang mendatangi Muhammad
(Surat 15:8).
d. Versi terakhir dan merupakan versi yang paling popular yaitu bahwa malaikat Jibril yang menyerahkan Alquran kepada Muhammad
(Surat 2:97).
[ Nama spesifik “Jibril” hanya muncul 3 kali di seluruh Alquran yaitu Surat 2:97,98 dan 66:4. Yang lain hanyalah Jibril yang disebut dan ditafsirkan oleh si penterjemah. Muhammad bahkan tidak mengenal nama ini ketika ia masih berada di Mekah.
Tidakkah itu amat aneh bahwa sesudah belasan tahun berwahyu, Jibril baru memperkenalkan nama dirinya kepada Muhammad?
Para ahli me-nonsens-kan hal ini, dan menyatakan bahwa Muhammad mengetahui nama tersebut belakangan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani].
2.
Alquran mengungkapkan 2 hal yang berbeda mengenai lamanya 1 hari di mata Tuhan, yang pertama bahwa 1 hari adalah 1000 tahun di mata Tuhan, dan yang kedua bahwa 1 hari adalah 50.000 tahun (bandingkan Surat 32:5 dengan Surat 70:4).
Alquran mengungkapkan 2 hal yang berbeda mengenai lamanya 1 hari di mata Tuhan, yang pertama bahwa 1 hari adalah 1000 tahun di mata Tuhan, dan yang kedua bahwa 1 hari adalah 50.000 tahun (bandingkan Surat 32:5 dengan Surat 70:4).
3.
Pertama-tama Muhammad mengatakan kepada para pengikutnya untuk menghadap ke Yerusalem dalam sembahyang mereka. Kemudian dia mengatakan bahwa Mereka boleh menghadap mana saja waktu mereka sembahyang karena Tuhan ada di mana-mana (Surat 2:115).
Pertama-tama Muhammad mengatakan kepada para pengikutnya untuk menghadap ke Yerusalem dalam sembahyang mereka. Kemudian dia mengatakan bahwa Mereka boleh menghadap mana saja waktu mereka sembahyang karena Tuhan ada di mana-mana (Surat 2:115).
Kemudian dia berubah pikiran lagi dan mengharuskan para pengikutnya menghadap ke arah Mekah pada waktu mereka sembahyang (Surat 2:144).
Banyak ilmuwan percaya bahwa perubahan-perubahan arah sembahyang tersebut tergantung pada siapa yang akan disenangkan oleh Muhammad pada suatu waktu. Apakah untuk menyenangkan orang-orang Yahudi (dengan kiblat ke Yerusalem, atau untuk para Quraisy penyembah berhala (dengan kiblat ke Mekah).
4.
Pertama Muhammad mengatakan bahwa para pengikutnya boleh membela diri kalau diserang (Surat 22:39). Kemudian dia memerintahkan mereka untuk berperang demi dirinya
(Surat 2:216-218).
Pertama Muhammad mengatakan bahwa para pengikutnya boleh membela diri kalau diserang (Surat 22:39). Kemudian dia memerintahkan mereka untuk berperang demi dirinya
(Surat 2:216-218).
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan harta benda dengan menjarah para kafilah.
Tetapi dengan makin meningkatnya kekuatan pasukannya, meningkat pula kehausan akan harta rampasan (Surat 5:33). Maka dia mengumumkan perang untuk menaklukkan pengikut agama lain, menganiayanya, sekaligus untuk memperoleh barang jarahan (Surat 9:5,29).
Kehendak Allah kelihatannya berubah-ubah sesuai dengan keberhasilan Muhammad dalam membunuh dan menjarah.
Kehendak Allah kelihatannya berubah-ubah sesuai dengan keberhasilan Muhammad dalam membunuh dan menjarah.
5.
Siapa yang pertama-tama beriman? Muhammad atau Musa?
Siapa yang pertama-tama beriman? Muhammad atau Musa?
(bandingkan Surat 6:14 dengan Surat 7:143) Anda tidak mungkin mempunyai dua orang “pertama” di dua waktu.
6.
Kenyataan bahwa agama Yahudi dan Kekristenan pecah menjadi beberapa aliran dimanfaatkan dalam Alquran untuk menjadi bukti bahwa baik agama Yahudi maupun Kekristenan bukanlah berasal dari Tuhan (Surat 30:30-32; Surat 42:13,14)
Kenyataan bahwa agama Yahudi dan Kekristenan pecah menjadi beberapa aliran dimanfaatkan dalam Alquran untuk menjadi bukti bahwa baik agama Yahudi maupun Kekristenan bukanlah berasal dari Tuhan (Surat 30:30-32; Surat 42:13,14)
Namun bahwa Islam sendiri juga pecah menjadi berbagai mazhab/sekte yang saling bertikai tentulah telah mendustakan Alquran itu sendiri.
___________________________
___________________________
"Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
0 comments:
Post a Comment