RAGAM SUMBER BLUNDER DALAM QURAN
(Mitos mitos dalam kitab allah)
Bahan-bahan Legendaris
Muhammad menggunakan banyak materi khayalan dan legendaris sebagai sumber-sumber inspirasi Alquran. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Profesor Jomier, seorang ilmuwan besar bangsa Perancis dalam bidang kajian Timur Tengah sebagai berikut:
Umat Muslim menerima materi dan kisah tersebut di atas sebagai Firman Tuhan, tanpa menanyakan terlebih dahulu mengenai apa latar belakang histories dari materi tersebut.
Sesungguhnya di situ kita menemukan legenda-legenda puitis yang popular, variasi-variasi dari tema religius yang diketahui berasal dari sumber-sumber lain.
Alquran Dari Sumber-Sumber Arab
Alquran mengulang fable-fabel Arab khayalan seolah-olah hal itu benar.
Legenda-legenda Arab mengenai jin-jin yang menakjubkan mengisi lembar-lembar Alquran.
Cerita mengenai unta betina yang melompat keluar dari sebuah batu, lalu menjadi seorang nabi.Dongeng ini sudah dikenal jauh hari sebelum Muhammad (Surat 7:73-77,85; 91:14; 54:29).
Kisah mengenai seluruh penduduk desa yang berubah menjadi monyet-monyet karena mereka melanggar hari Sabat (yaitu bekerja mencari ikan di hari Sabat).
Kisah ini sudah sangat popular pada zaman Muhammad (Surat 2:64; 7:163-166).
Kisah ini sudah sangat popular pada zaman Muhammad (Surat 2:64; 7:163-166).
Cerita mengenai menyemburnya 12 mata air yang ditulis dalam Surat 2:60 sesungguhnya berasal dari legenda-legenda pra-Islam.
Kisah yang dinamakan “Rip Van Winkle”, dimana 7 orang beserta hewan-hewan mereka telah tidur di sebuah gua selama 309 tahun dan kemudian bangun kembali dalam keadaan sehat walafiat (Surat 18:9-26). Dongeng tersebut dapat ditemukan dalam fabel-fabel Kristen dan Yunani maupun dongeng Arab yang disampaikan secara turun temurun.
Fabel mengenai potongan-potongan dari 4 ekor burung yang mati yang kemudian dapat hidup kembali dan terbang atas panggilan Ibrahim.
Ini merupakan cerita terkenal pada zaman Muhammad
Ini merupakan cerita terkenal pada zaman Muhammad
(Surat 2:260)
(Lihat betapa pelbagai tafsiran dan terjemahan Alquran yang Amat berbeda satu dengan lainnya.
(Lihat betapa pelbagai tafsiran dan terjemahan Alquran yang Amat berbeda satu dengan lainnya.
Ada yang menterjemahkannya sebagai “jinak” dan bukan “potong” bagi ke 4 merpati tersebut)
Kesimpulannya sudah jelas bahwa Muhammad menggunakan kesusasteraan zaman pra-Islam seperti “Saba Moallaqat Imra’ul Cays” dalam menyusun ceritanya seperti yang tertulis dalam Surat 21:96; 29:31,46; 37:59; 54:1 dan 93:1.
Alquran dari Sumber-Sumber Yahudi
Banyak dari cerita-cerita dalam Alquran yang berasal dari Talmud Yahudi, Midrash, dan hasil karya apokrif.
Hal tersebut dikemukakan oleh Abraham Geiger dalam tahun 1833, dan selanjutnya didokumentasikan oleh ilmuwan Yahudi lainnya yaitu Dr. Abraham Katsh dari Universitas New York dalam tahun 1954.
1. Sumber dari Surat 3:35-37 adalah terambil dari buku cerita khayalan yang disebut “The Protevangelion’s James the Lesser”.
2. Sumber dari Surat 87:19 adalah Perjanjian Abraham.
3. Sumber dari Surat 27:17-44 adalah Targum Ester ke 2
(Targum adalah terjemahan Kitab-kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Aram).
4. Cerita fantastic mengenai Tuhan membuat orang “mati untuk ratusan tahun” tanpa menimbulkan pengaruh buruk atas makanan, minuman, atau keledainya merupakan fable Yahudi (Surat 2: 259 ff).
5. Pendapat yang menyatakan bahwa Musa dibangkitkan kembali dari kematiannya dan bahan-bahan lain, terambil dari Talmud Yahudi (Surat 2: 55, 56, 67).
6. Kisah dalam Surat 5: 30, 31 dapat juga ditemukan dalam karya pra-Islam yang ditulis oleh Pirke Rabbi Eleazar, Targum dari Jonathan ben Uzziah dan Targum Yerusalem.
7. Dongeng mengenai Abraham dilepaskan dari kobaran api Nimrod berasal dari Midrash Rabbah (lihat Surat 21: 51-71; 29: 16, 17; 37: 97,98).
Perlu diketahui bahwa Nimrod dan Abraham tidak hidup pada waktu yang bersamaan. Muhammad selalu mencampuradukkan sosok orang-orang di dalam Alquran, padahal sosok-sosok tersebut tidak hidup pada waktu yang bersamaan.
8. Perincian-perincian yang tidak bersifat Alkitabiah mengenai kunjungan Ratu Sheba (Saba) dalam surat 27: 20-44 berasal dari Targum ke-2 dari Kitab Ester.
9. Sumber dari Surat 2: 102 tidak diragukan lagi berasal dari Midrash Yalkut, Bab 44.
10. Cerita dalam Surat 7:171 mengenai Tuhan mengangkat Gunung Sinai dan mengancam untuk menempatkannya di atas kepala orang-orang yahudi adalah berasal dari buku Yahudi yang berjudul Abodah Sarah.
11. Cerita mengenai pembuatan patung anak lembu emas di padang belantara di mana patung tuangan tersebut begitu keluar dari api sudah dalam bentuk sempurna dan dapat melenguh (Surat 7: 148; 20:88), berasal dari Pirke Rabbi Eleazar.
12. Ada 7 surga dan neraka seperti yang diungkapkan dalam Alquran berasal dari Zohar (hasil karya intepretasi Kitab Suci Yahudi yang penulisannya berdasarkan pada metode mistik) dan Hagigah.
13. Muhammad menggunakan Perjanjian Abraham untuk mengajarkan bahwa suatu skala atau timbangan akan digunakan pada hari pengadilan akhir untuk menimbang perbuatan baik dan perbuatan jahat agar dapat ditentukan apakah seseorang akan masuk ke Surga atau ke Neraka (Surat 42: 17; 101: 6-9).
Alquran Dari Sumber-Sumber Ajaran Kristen Sesat
Salah satu dari fakta-fakta merusak dan paling banyak didokumentasikan mengenai Alquran adalah bahwa Muhammad menggunakan injil-injil dari ajaran “Kristen” sesat beserta fabel-fabelnya sebagai bahan dalam Alquran.
Encyclopedia Britannica berkomentar:
Injil yang dikenal Muhammad terutama berasal dari injil apokrif dan sumber-sumber sesat.
Sebagai contoh, dalam Surat 3: 49 dan 100:110, bayi Yesus berbicara dari palungan! Kemudian, Alquran menyatakan Yesus membuat burung-burung dari tanah liat menjadi hidup.
Padahal Alkitab memberitahu kita bahwa mujizat yang dilakukan Yesus yang pertamam adalah pada pesta perkawinan di Kana (Yohanes 2: 11).
Alquran dari Sumber-Sumber Sabian
Muhammad memasukkan unsur-unsur dari agama kaum Sabian ke dalam Islam.
Ia mengadopsi ritual-ritual para penyembah berhala seperti:
1. Menyembah di Kaabah
2. Sembahyang lima kali sehari berkiblat ke Mekkah (Muhammad memilih sembahyan lima kali sehari sama seperti yang dilakukan oleh masyarakat Sabian)
3. Berpuasa paruh hari sebulan penuh.
Alquran dari Sumber-Sumber Keagamaan Timur
Muhammad memperoleh ide-idenya dari agama-agama Timur
seperti Zoroastrianisme (agama budhis Persia) dan Hinduisme.
Semuanya ini memang sudah ada jauh-jauh hari sebelum Muhammad lahir.
Alquran mencatat hal-hal berikut ini sebagai berasal dari Muhammad, tetapi sebetulnya kisahnya sudah lama dikenal sebagai cerita rakyat, yang sekarang dikaitkan secara spesifik kepada Muhammad untuk pertama kalinya.
. Cerita mengenai suatu perjalanan layang melintasi 7 Surga.
. Perawan-perawan cantik yang tersedia di Surga.
. Jin-jin yang jadi Setan dan roh-roh lain dari Neraka yang bergentayangan.
. “Cahaya” Muhammad
. Jembatan Sirat
. Surga dengan anggurnya, para perempuan, dan lagu-lagu (dongeng dari orang-orang Persia tentang kenikmatan surga)
. Raja kematian
. Cerita burung merak.
Kesalahan Mengenai Yesus
Alquran bertentangan dengan pengajaran Alkitab mengenai pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus. Menyalahi nubuat-nubuat para nabi sebelumnya, apalagi Injil, dikatakan dalam Surat 4: 157; 5:19, 75; 9:30 bahwa:
1. Yesus bukan Putera Tuhan (Padahal 700 tahun sebelumnya, nabi Yesaya menubuatkan Putera Tuhan ini, Sang Mesias, lihat Kitab Yesaya 9:5-6)
2. Dia tidak mati untuk menanggung dosa-dosa kita (Kembali Yesaya 53:12 menubuatkan kematian Sang Mesias untuk menanggung dosa orang banyak).
3. Dia tidak disalib (Yesus sendiri berkali-kali telah menubuatkan kepada murid-muridNya, bahwa diriNya akan disalib mati, dan dibangkitkan (Matius 20:19). Bisakah dan perlukah seorang Yesus menipu seberat itu kepada para muridNya? Bukankah akan heboh dan ketahuan juga andaikata Yesus berbohong?!)
4. Dia bukan manusia sekaligus Tuhan, melainkan hanya manusia belaka (Kembali baca Yesaya 9:5 bahwa Dia juga disebut “Allah yang Perkasa”)
5. Dia bukan Juruselamat (Bila dia tidak datang untuk menjadi Juruselamat, umat Islam tiak mempunyai jawaban terhadap pertanyaan : “Apa misi dan prestasi Yesus diutus ke dunia?” Bukankah Sang Pengutusnya lalu dipermalukan sendiri karena Yesus yang datang dengan segudang mujizat dan Injil Ilahi, tetapi justru berprestasi nol dan sia-sia, diistilahkan TIGA HILANG, karena
a. Injilnya sendiri yang asli hilang tidak terlacak (begitu yang dipercayai Islam), dan
b. Dia-nya sendiri hilang diraih Allah, ketika hendak disalib (?), dan yang paling parah
c. Seluruh pengikut-pengikutiNya hilang semua tergantikan akhirnya oleh pengikut Paulus yang mengajarkan kristianitas yang sesat yang justru menyembah DiriNya.
Mungkinkah Allah dan Yesus dikalahkan Paulus?
Pandangan Alkitabiah mengenai Yesus yang sama sekali bertentangan dengan pandangan Alquran ini tidaklah mudah untuk dihilangkan.
Hal ini jelas bukan karena masalah korupsi tetapi masalah pertentangan.
Hal ini merupakan salah satu pokok masalah yang tidak terjembatani selamanya memisahan
Kekristenan dan Islam
Alquran mengandung banyak kekeliruan mengenai apa yang diimani dan yang dilakukan oleh umat Kristen. Salah satu kekeliruan utama Alquran adalah salah dalam memahami doktrin Trinitas umat Kristen.
Muhammad secara keliru menganggap bahwa umat risten menyembah tiga Tuhan: Bapa, Ibu (Maria), dan Anak (Yesus), (Surat 5: 73-75, 116).
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Richard Bell sebagai berikut:
Muhammad tidak pernah mengerti mengenai doktrin Trinitas.
Encyclopedia Britannica menyatakan:
Ada kesalahan konsep mengenai Trinitas di dalam Alquran.
Yusuf Ali dalam terjemahan Alquran yang dilakukannya mencoba menghindari kesalahan tersebut. Dia secara sengaja membuat terjemahan yang keliru terhadap Surat 5: 73.
Teks dalam bahasa Arab mengutuk mereka yang mengatakan bahwa: “Allah salah seorang dari yang tiga”, maksudnya adalah bahwa “Allah hanyalah satu dari tiga Tuhan”.
Baik Arberry maupun Pickthall menerjemahkan teks tersebut dengan benar.
Tetapi Ali sengaja menerjemahkan Surat 5:73 secara salah menjadi berbunyi:
Mereka menghujat barangsiapa berkata bahwa Allah adalah satu dari tiga dalam satu Trinitas. (God is one of three in a Trinity).
Kata-kata “dalam satu Trinitas” tidak pernah ada dalam teks bahasa Arab.
Ali menaruh kata tersebut dalam terjemahannya sebagai suatu usaha untuk menghindari kesalahan ayat Alquran yang merujuk umat Kristen sebagai mengimani tiga Tuhan. Dalam kenyataannya umat Kristen hanya mengimani Satu Tuhan Tri Tunggal: Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Umat Kristen sama sekali tidak mengimani 3 Tuhan, dan Maria bukan salah satu oknum dalam Trinitas.
Bahkan Concise Dictionary of Islam mengakui: Dalam beberapa kasus, “materi” yang membentuk substansi narasi Alquran, (seperti pengakuan iman Kristen dan Yudaisme), tidaklah mencerminkan apa yang dipahami oleh umat Kristen atau umat Yahudi itu sendiri!
(Dengan perkataan lain, sinyalemen Alquran terhadap materi ajaran Kristen/Yahudi itu tidaklah tepat sebagaimana mestinya!)
Alquran jelas salah dalam hal ini sampai-sampai seorang Muslim seperti Yusuf Ali, harus secara sengaja membuat suatu terjemahan Alquran yang salah, demi menghindari kesalahan Alquran itu sendiri.
Kesalahan Mengenai ‘Anak’ Tuhan
Contoh Alquran membuat kesalahan dengan menyatakan bahwa umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah “Anak” Tuhan. Istilah “Anak” di sini dipahami Alquran dalam artian bahwa Tuhan “Bapa” mempunyai tubuh laki-laki dan telah melakukan persetubuhan dengan Maria.
Itu sebabnya dalam pikiran Muhammad, mengatakan “Tuhan punya Anak” adalah menghujat, sebab hal itu berarti bahwa Tuhan berhubungan seks dengan seorang wanita
(Surat 2: 116; 6: 100, 101; 10:68; 16:57; 19: 35; 23:91; 37:149, 157; 43:16-19).
Padahal, umat Kristen percaya bahwa Maria adalah perawan ketika Yesus dikandungkan dalam tubuhnya oleh Roh Kudus (Lukas 1:35). Jadi Yesus adalah “Anak” Tuhan, tetapi bukan dalam pengertian seksual atau fisikal dan biological seperti yang dipahami Muhammad.
Tuhan “Bapa” bukanlah manusia dan oleh karenanya tidak mempunyai tubuh laki-laki dan tidak berhubungan seks dengan siapa pun.
Tuhan “Bapa” bukanlah manusia dan oleh karenanya tidak mempunyai tubuh laki-laki dan tidak berhubungan seks dengan siapa pun.
Jikalau itu yang dimaksudkan dalam Alqiran, dalam hal itu pulalah Alquran salah 100 persen!
Sembahyang Menghadap Yerusalem
Alquran sebagai wahyu lagi-lagi membuat kesalahan pengajaran dengan menyatakkan bahwa umat Kristen sembahyang menghadap Yerusalem (Surat 2: 144, 145) Umat Kristen jelas-kelas tidak berkiblat pada arah tertentu manapun di sunia ketika mereka sembahyang.
[Tuhan adalah Roh, penyembahan yang benar kepadaNya tidak ditentukan oleh arah dan tempat tinggal manapun (Yoh 4:21-24).
Ruang, waktu, dan bahasa tidak mungkin boleh membatasi ke-MAHA-an diriNya!]
Ruang, waktu, dan bahasa tidak mungkin boleh membatasi ke-MAHA-an diriNya!]
Kesalahan Mengenai Kepercayaan Yahudi
Alquran membuat kesalahan pengajaran dengan menyatakan bahwa umat Yahudi percaya bahwa Uzair adalah Anak Tuhan, seperti halnya umat Kristen menyatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan (Surat 9:30).
Hal tersebut sangat jauh dari kebenaran, karena orang-orang Yahudi tidak pernah mentuhan-kan Uzair secara ilahi.
Sebagaimana yang dinyatakan dalam Concise Dictionary of Islam sebagai berikut:
Banyak rincian-rincian mengenai Yudaisme yang ditulis dalam Alquran yang menyimpang dari apa aslinya kepercayaan Yahudi.29
[Walau sering mengenai Yudaisme berulang-ulang, namun pada dasarnya Muhammad tidak memahami dengan benar apa itu Kitab Taurat, apalagi Zabur, Injil].
Rasisme Arab
Menurut terjemahan bahasa Arab secara literal dari Surat 3:106-107, pada Hari Penghakiman, hanya orang-orang dengan wajah putih yang akan diselamatkan.
Orang-orang dengan wajah hitam akan dihukum.
Ini merupakan rasisme dalam bentuknya yang paling jelek.
Ini merupakan rasisme dalam bentuknya yang paling jelek.
Sebagaimana Victor dan Deborah Khalil mengungkapkannya dalam artikel mereka mengenai Islam sebagai berikut:
Orang-orang Amerika berkulit hitam telah dibujuk oleh Islam secara luas,
tetapi melalui informasi yang salah.
tetapi melalui informasi yang salah.
Mereka mendengar, “Kekristenan adalah agama orang kulit putih;
Islam adalah agama dari segala bangsa”.
Islam adalah agama dari segala bangsa”.
Mereka diberitahu bahwa Allah dan Muhammad adalah hitam.
Padahal sesungguhnya orang Muslim di Timur Tengah masih menganggap orang-orang berkulit hitam sebagai budak-budak. Bagi mereka, adalah lebih jelek daripada menghujat kalau mempercayai bahwa Allah atau Muhammad adalah hitam.”
Perlu pula dijelaskan bahwa orang-orang Muslim Arab telah memperbudak orang-orang Afrika berkulit hitam jauh hari sebelum orang-orang barat mulai melibatkan diri di dalamnya.
[Harap dibedakan: Kalau ada praktek perbudakan di kalangan orang-orang Barat, belum tentu mereka Kristen.
Dan bila pun mereka Kristen, praktek tersebut bukanlah legitimasi dari ajaran Kristen. Berlainan dengan Islam yang melegitimasikan perbudakan! Bahkan Muhammad sendiri memelihara budak, baca Hadis Shahih Bukhari col. 6 no. 435].
Sebuah Surga Kedagingan
Alquran menjanjikan suatu Surga penuh anggur dan seks bebas
(Surat 2: 25; 4: 57; 11: 23; 47:15)
Jika mabuk dan perbuatan tidak bermoral merupakan dosa selagi masih di dunia, bagaimana mungkin perbuatan semacam itu dibenarkan di Surga?
Apakah hal ini bukan merupakan bukti nyata kesekian kali bahwa Islam sesungguhnya merefleksikan ide-ide dan kebiasaan-kebiasaan dari budaya Arab abad ke-7?
Gambaran Alquran mengenai keindahan Surga sama persis dengan apa yang dipikirkan oleh para penyembah berhala bangsa Arab abad ke-7.
Konsep kedagingan dan duniawi mengenai harem dengan wanita-wanita dan segala macam anggur yang dapat diminum sungguh bertentangan langsung dengan konsep Alkitab mengenai Surga yang bersifat rohaniah, transcendental dan kudus (Wahyu 22: 12-17).
Tak ada yang lebih jelas daripada pertentangan ini.
[Quran dengan bahasa surgawi (Arab) mencoba menggambarkan surga secara nyata.
Namun terperosok menggambarkannya secara keduniaan (seperti dongeng Persi).
Berlainan dengan penulis-penulis Alkitab yang memang menyadari bahwa bagaimana pun, pikiran dan bahasa dunia tidak akan mampu mendeskripsikan surga.].
Masalah Riba
Di Arabia abad ke-7, praktek-praktek menetapkan bunga atas uang yang dipinjamkan pada orang lain dikutuk sebagai riba. Jadi tidaklah mengherankan kalau Muhammad juga mengutuk riba dalam Alquran (Surat 2: 275 ff; 3: 130; 4:161; 30:39).
Alasan kami menunjukkan hal ini yaitu bahwa umat Muslim modern saat ini secara terbuka mengingkari ajaran Alquran dalam kaitannya dengan hal ini.
Umat Muslim sekarang akan menarik bunga pada uang yang dipinjamkannya dan mereka akan membayar bunga pada uang yang mereka pinjam.
Kalau umat Muslim harus menerapkan kutukan Alquran terhadap riba pada praktek keuangan mereka jaman sekarang, pasti tidak akan ada yang namanya bank-bank Muslim.
Bahkan pemerintah-pemerintah Muslim pun seharusnya tidak akan mengenakan bunga atau menerima bunga atas pinjaman. Itulah sebabnya mengapa beberapa pembela Muslim mencoba dengan segala cara untuk tetap bersih dari isu riba.
Sebab kalau tidak, mereka harus mendefinisikan riba sebagai mengambil bunga tidak sah.
Namun sudah jelas, bukan saja dari Alquran, tetapi juga dari konteks sejarah, bahwa Muhammad melarang menarik bunga sama sekali atas semua uang yang dipinjamkan, terutama kepada sesama Muslim.
__________________
___________________________
___________________________
"Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
0 comments:
Post a Comment