MELARANG KOMUNISME BUKAN BERARTI MENYETUJUI SYARIAH ISLAM
Oleh: Muskitawati
Kita sudah jelas, melarang Komunisme dan melarang Syariah Islam. Komunisme tidak bisa dijadikan dasar negara, dan Syariah Islam sejak hari pertama negara ini terbentuk juga sudah ditolak oleh Bung Karno.Wajar, kalo kita melarang Komunisme juga harus melarang FPI, karena FPI ini mengemban misi tegaknya Syariah Islam di Indonesia.
PKI mengemban misi tegaknya komunisme di Indonesia harus kita larang, tapi FPI yang mengemban misi tegaknya Syariah Islam yang terlarang di Indonesia, otomatis juga harus dilarang.
Entah darimana datangnya paham bahwa UU yang melarang Komunisme bisa menjadi izin disyahkannya Syariah Islam. Melarang PKI sama tingkatannya dengan melarang FPI, keduanya sama-sama musuh bangsa dan negara RI.
______________________
JIZYAH BAGI KAUM DHIMMI
Selalu dikatakan bahwa Muhammad memberi contoh bahwa Islam memberi perlindungan kepada kaum minoritas.
Maka Islam dislogankan sebagai agama-damai yang menjamin proteksi terhadap kaum minoritas.
Tetapi tidak dikatakan bahwa proteksi yang dimaksudkan adalah sebentuk DHIMMITUDE.
Kaum dhimmi adalah “orang-orang yang dilindungi” setelah mereka diharuskan bayar pajak JIZYA.
Sama seperti para korban mafia yang juga dilindungi setelah membayar “harga perlindungan” kepada pihak yang mengintimidasikannya.
Perlindungan jizya juga diikuti dengan pembayaran harga atas penghinaan dan pengaturan-aturan diskriminatif yang memperkuat penaklukan.
___________________
Sahih Bukhari, jilid 4, bab 53, no 388:
Dikisahkan oleh Juwairiya bin Qudama At-Tamimi:
Kami berkata pada,”'Umar bin Al-Khattab, O ketua kaum yang beriman! Nasihatilah kami.” Dia berkata,”Aku menasihatimu untuk memenuhi Hukum Allah (yang dibuat dengan kaum Dhimmi) karena itulah hukum Nabimu dan sumber mata pencaharianmu (yakni pajak dari kaum Dhimmi).
Sahih Bukhari, jilid. IV, bab 88:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”
Sahih Bukhari, jilid 4, bab 52, no 220:
Dikisahkan oleh Abu Huraira: Rasul Allah berkata,”Aku telah diberi perintah2 yang sangat pendek dengan arti yang sangat luas, dan aku telah dibuat menang melalui rasa takut (yang ditaruh di hati musuh), dan ketika aku tidur, kunci2 harta benda dunia diberikan padaku dan diletakkan ke dalam tanganku.”
Abu Huraira menambahkan: Rasul Allah telah meninggalkan dunia dan sekarang kau, orang2, membawa ke luar harta benda itu (yang tidak dinikmati oleh Nabi).
Sahih Bukhari, jilid 4, bab 53, no 390:
Dikisahkan oleh Jabir bin 'Abdullah:
Rasul Allah suatu saat berkata padaku,”Jika uang masukan dari Bahrain tiba, aku akan beri kamu segini banyak dan segitu banyak.” Ketika Rasul Allah telah mati, uang dari Bahrain tiba, dan Abu Bakr mengumumkan,”Bagi yang telah dijanjikan oleh Rasul Allah, silakan datang padaku.” Lalu aku menghadap Abu Bakr dan berkata,”Rasul Allah berkata padaku,”Jika uang masukan dari Bahrain tiba, aku akan beri kamu segini banyak dan segitu banyak.” Setelah mendengar itu Abu Bakr berkata padaku, “Ciduklah (uang) dengan kedua tanganmu.” Aku ciduk uang dengan kedua tanganku dan Abu Bakr memintaku menghitungnya.
Aku menghitung dan jumlahnya adalah lima ratus (keping emas). Jumlah seluruhnya yang dia berikan padaku adalah seribu lima ratus (keping emas).
Hadis Sahih Bukhari jilid 4, bab 52, no 47:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Rasul Allah biasa mendatangi Um-Haram bint Milhan yang kemudian menawarkan makanan baginya. Um-Haram adalah istri Ubada bin As-Samit. Rasul Allah suatu waktu mengunjunginya dan dia menyediakan makanan baginya dan mulai mencari kutu di kepalanya. Lalu Rasul Allah tidur, dan lalu bangun sambil tersenyum. Um-Haram bertanya, “Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia berkata, “(Dalam mimpi) beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah berada di atas kapal di tengah laut dan ini membuatku tersenyum, mereka bagaikan raja2 di atas singgasana.” Um-Haram berkata,”O, Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul Allah memohon Allah baginya dan lalu tidur lagi dan bangun sambil tersenyum. Sekali lagi Um-Haram bertanya,”Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia menjawab,”Beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah,’ katanya mengulangi mimpi yang sama. Um-Haram berkata,”O Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul berkata,”Kau adalah diantara mereka yang pertama.” Lalu suatu saat Um-Haram berlayar di laut di masa Kalifah Mu'awlya bin Abi Sufyan, dan setelah dia turun dari kapal, dia terjatuh dari binatang tunggangannya dan lalu mati.
Lantas apa perbedaan islam dengan rasisme,fasisme ? Tidak ada !!
Kekuasaan,keduniawian serta kesewenangan adalah prioritas islam.
Agama itu ajaran kebajikan untuk menciptakan manusia yang penuh spiritualitas jiwa
menjadikan berkembangnya pemikiran manusia,NOT kekuasaan duniawi.
Agama adalah jalan bagi manusia untuk lebih memahami keberadaan tuhan.
Agama itu asas untuk mengatur manusia Nya.NOT negara
Sebab hanya bersandar kepada naluri alami saja,manusia akan tahu manakah yang baik mana yang buruk bagi dunia yang sedang dijalaninya.siapapun juga tahu kalau mencuri,merampok,membunuh adalah tidak baik.
Lain halnya dengan pemahaman tentang sosok tuhan ,maka disinilah agama berperan penting bagi manusia untuk mencapai kefahaman kepada sang maha bijaksana (Tuhan)
___________________________
___________________________
"Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
0 comments:
Post a Comment