Translate

Perbudakan Dalam Islam

ANTARA ALLAH & PERBUDAKAN

Institusi perbudakan dalam Islam diformalkan lewat ayat Quran berikut, dimana Allah membedakan antara manusia merdeka atau para tuan yang melakukan keadilan dan kebenaran, dari orang-orang yang bodoh, tak berguna dan hanya menjadi beban, yaitu para budak:
Surat an Nahl 16:76
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?
Allah memberi peringatan kepada orang beriman yang mengambil budak untuk diangkat menjadi partner dengan status yang setara serta membagikan harta mereka dengan para budak itu.
Dalam ayat Quran ini, Allah menghendaki agar para budak itu takut kepada orang beriman sebagaimana orang lain takut kepada mereka:
Surat Ar Ruum 30:28
Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri?Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.
Allah mengakui beberapa orang, yang disebut para tuan, sebagai orang-orang yang mendapatkan lebih banyak berkat dari Allah daripada berkat yang diperoleh para budak, dan ini adalah bagian dari rencana Allah.
Allah memperingatkan Muslim supaya mereka tidak berharap agar Allah memberikan berkat yang sama besarnya dengan yang diberikan kepada para budak.
Allah juga memperingatkan Muslim bahwa jika mereka menganggap para budak itu setara dengan diri mereka, itu sama saja mereka telah mengingkari Allah:
Surat an Nahl 16:71
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu.Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?
Allah tidak hanya menyetujui lembaga perbudakan, ia juga memberikan berkat ilahiah kepada para tuan (pria Muslim sebagai satu-satunya pihak yang dapat memiliki budak-budak), untuk berhubungan seks dengan budak-budak perempuan:
Surat Al Ma´aarij70:29–30
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Surat Al Mu'minuun23:5–6
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Karena itu, jika ada kaum wanita diantara para tawanan atau budak-budak, maka kaum Muslim diijinkan Allah untuk berhubungan seks dengan mereka sebagaimana mereka berhubungan seks dengan isteri-isteri mereka.
Ketetapan Allah ini menjadi dasar dari institusi perbudakan seks atau selir-budak dalam Islam, yang telah menyebar luas pada masa dunia Muslim pra-kolonial dan terus berlangsung hingga abad ke-21. Dalam kaitan dengan berapa jumlah isteri yang boleh dimiliki seorang pria Muslim, maka Allah menentukan seorang pria Muslim hanya boleh memiliki sebanyaknya 4 orang isteri (Quran sura 4:3); tetapi batasan ini tidak berlaku untuk jumlah budak seks yang boleh dimiliki seorang pria Muslim.Allah juga memberikan persetujuan ilahi kepada orang Muslim untuk memperoleh budak-budak seks, dengan cara melancarkan peperangan terhadap orang-orang kafir:
Quran surat Al Ahzab 33:50
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu ...
Pria Muslim juga dapat melakukan hubungan seks dengan tawanan wanita yang telah menjadi budak, meskipun wanita itu telah menikah. Tetapi ketentuan Allah ini tidak berlaku bagi wanita Muslim merdeka yang telah menikah:
An Nisaa 4:24
dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu.Masih ada ayat-ayat lainnya dalam Quran yang berbicara mengenai persetujuan Allah akan perbudakan atas para wanita yang ditangkap dalam peperangan.
Jadi, berdasarkan perintah Allah sebagaimana yang dinyatakanNya dalam Quran, Muslim diijinkan untuk menyimpan budak-budak.
Mereka boleh mendapatkan budak melalui melancarkan peperangan, berhubungan seks dengan budak-budak wanita, dan tentu saja ... ‘memakainya’ kapanpun mereka menghendakinya.
Perbudakan tampaknya menjadi salah satu keistimewaan dari Allah yang paling didambakan dalam Islam.
Hal ini terjadi karena ini adalah ketetapan Allah yang dinyatakanNya dalam banyak ayat-ayat ‘suci’ Quran.

http://www.islam-watch.org/authors/65-khan/809-islamic-slavery-part-1.html
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
___________________________
________ ________

 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
Support By : 

0 comments: