SEKULERISME DARI JOGJA
Yogyakarta:
Kita Menuju Ke era keemasan asimilasi religi di Yogyakarta, kira-kira Abad 17-18 dimana iB SAAT ITU di Kerajaan Mataram terdapat Banyak, Sekali PAHAM religi Yang berusaha melebur Satu sama berbaring untuk MENCARI bentuk baru Negara Yang diterima 'masyarakat.
Islam sebagai kekuatan baru Negara Yang berkuasa, mau regular tidak mau harus "menyesuaikan" Diri Artikel Baru adat Dinasti raja sebelumnya, konsep "Hamengkubuwana" Raja sebagai poros Dunia, Serta menerima pemujaan terhadap Sisa-Sisa animisme Yang Masih Harmonis Dalam, beberapa kebiasaan rakyat Mataram, pemujaan "Ratu Kidul "Yang terwujud Dalam, bentuk peringatan dewi kesuburan Yang diperistri sang raja.
Sultan Agung (1613-1645), raja SIBOR Bahasa Dari Dinasti Mataram Islam Ulasan Sangat menganut sinkretisme ITU. Tahun 1633 beliau memperbarui Penanggalan, Artikel Baru memutuskan menggunakan kalender Bulan (354-355 hari / tahun), sehingga nantinya peringatan tradisional asli dapat diselaraskan Artikel Baru Penanggalan Islam, Dan tercipta Penanggalan baru Negara "Tahun Jawa" Yang rumit Dan berselisih 78 Tahun Mencari Google Artikel Baru Masehi,
(Lihat wikipedia, tabel padanan kalender Yang disusun Th. Pigeaud Dalam, kamusnya Jawa-Belanda).
Beliau jugalah Yang memutuskan memilih bukit di Imogiri (Ing Maha Giri) sebagai makamnya, demi untuk menyempurnakan Tradisi Dan ritus kraton.
Sejak SAAT ITU, keturunan Keluarga raja Yogya Dan Solo dimakamkan di situ Artikel Baru ritus Islam, namun tatanannya mengikuti kedudukan Almarhum di Dalam, Dinasti.
Islam mengambil Sarana Rahardja makmur Sistem kehidupan di Mataram Dan berpadu Artikel Baru berbagai ritual Lokal sebelumnya, namun keadaan ITU menimbulkan masalah juga, munculah golongan "Oposisi" Yang bercorak religius, Yang fanatis Dan menolak pembauran Islam Artikel Baru Budaya Lokal Jawa.
Beberapa Gerakan Pemberontakan terhadap keraton Artikel Baru tujuan pemurnian ajaran Islam Muncul, gejolak terakhir khususnya Perang Jawa (1825-1830) Yang mana kemungkinan Pangeran Diponegoro terpengaruh gagasan para Padri yg membawa Benih-Benih Wahabisme Ke Sumatera Barat. Kita industri tahu bahwa Diponegoro Ulasan Sangat Gemar berpakaian Arab, memakai jubah Dan sorban.
(Lihat wikipedia, Perang Padri).
IB SAAT ITU memang terjalin peningkatan hubungan Mencari Google Artikel Baru Arab.
Banyak, Mahasiswa Dikirim Ke Mekah atau Kairo, jamah haji Bahasa Dari Jawa makin Banyak, para kyai Belajar Dan menetap di Arab, itulah HAL Yang membawa PAHAM reformasi di Lingkungan kerajaan Mataram, Artikel Baru tujuan mengajarkan Islam Yang lebih "BENAR" Sesuai APA Yang dipelajari di Arab. Para reformis tersebut Ingin menghapuskan Unsur-Unsur Tradisi Lokal Yang Penuh takhayul Dan mistik. Puncaknya adalah Tabungan Pensiunan Nasional Muhammadiyah Tahun 1912 Yang salat Satu tujuannya membersihkan Islam bahasa Dari Segala "Kotoran" (Lombard, 1990).
Para reformis ITU menyerang kebiasaan pra Islam (Makan sirih, ayam sabung) maupun bentuk sinkretis regular tidak sah Yang diambil Diposkan oleh Islam di Budaya 'masyarakat Jawa.
Ritus "abangan" dibersihkan Dan diganti Artikel Baru fatwa-fatwa baru Negara Yang "murni".
Tradisi dzikir atau manakib diperbarui, debus sebagai ritual dicoret, Dan Yang memucat mencolok adalah MULAI timbulnya "mustaka" masjid berbentuk Kubah Yang diilhami Bahasa Dari Disain masjid India Dan Timur Tengah. Bedug untuk memanggil shalat, diganti Artikel Baru Menara Dan muazin.
Musik Terbang Muncul di Lingkungan masjid, Dan orangutan Jawa MULAI mengimpor kurma Yang dimakan di Hari Mulud.
Gerakan ANTI ARABISASI
Munculnya Gerakan kebalikan bahasa Dari Arabisasi, Dari para pendukung tatanan lama Yang regular tidak tinggal diam. Terdapat Teks sejumlah tembang Jawa, Dari Abad Ke-19 Yang mencerminkan penentangan ortodoksi Islam di Jawa.
Yang memucat Masyur adalah
Serat Centhini (1815), Yang mengisahkan pengelanaan Syekh Amongrogo, keturunan Sunan Giri, Yang diusir Bahasa Dari wilayahnya Diposkan oleh Pasukan Sultan Agung, Dan selanjutnya mengembara Ke seluruh pelosok Jawa untuk menemui Satu persatu pertapa Dan orangutan-orangutan Bijak. Setiap pertemuan tersebut adalah perdebatan Pokok bahasan Agama, Yang Bisa dikatakan ensiklopedi Jawaisme. Syekh Amongrogo regular tidak hanya memusuhi Islam Yang menjadi Agama Negara Mataram, TAPI juga Segala Macam "reformasi arabisasi".
Kemudian pengungkapan Pemberontakan lebih jelas Lagi adalah
Suluk Gatoloco (1830) Dan Serat Darmagandul (1879).
Tokoh Gatoloco (Gato, "penis) bahasa Dari adalah gatra pemujaan" lingga "Dalam, Tradisi pra-Islam.
Gatoloco dikisahkan sebagai putra dewa tertinggi Suksma Wisesa, berkelana MENCARI Calon Istri Perjiwati (Yang berputra kemudian Darmagandul) Keliling Jawa juga menjumpai berbagai ulama untuk mendebatkan metasifisika Dan ajaran Islam.
Misalnya besarbesaran menyatakan bahwa kitd CUKUP shalat Dalam, Hati, Sambil menerangkan etimologi Aneh tentang kata-kata Arab SIL bahasa Jawa, Dan menentang Al Quran Artikel Baru menyatakan bahwa ITU "kitab Buatan Luar Negeri Dan Bukan Buatan leluhur kitd"
(Iku gaweyan wong sabrang, dudu tinggalane luri).
Sementara ITU Darmogandul lebih Berani Lagi, Pengkhianatan menceritakan Raden Patah, putra Raja Majapahit terakhir, Yang menghancurkan Majapahit Dan memasukan Agama baru Negara. Dalam, Darmagandul, Syekh Siti Djenar adalah tokoh-tokoh panutan, sementara para wali khususnya Sunan Bonang, dibenci Ulasan Sangat. Ada rasisme anti Cina Yang Ulasan Sangat kentara di dalamnya, dimana orangutan Cina disamakan Artikel Baru para santri Islam Dan dikategorikan Dalam, kaum Yang dibenci 'masyarakat Jawa. Raden Patah Dan para wali juga dipersalahkan KARENA keturunan Cina (tentang inisial Silahkan baca-baca PENELITIAN Slamet Muljana).
Meski begitu Darmagandul Tetap Masih menghormati orangutan China Yang dianggap Tetap menghormati leluhurnya, daripada orangutan Jawa Yang hanya menghormati orangutan Arab.
Masyarakat Yang memihak ajaran-ajaran Suami Berkembang PESAT di seantero Jawa, BAIK di Lingkungan Kraton Dan lebih Banyak, Lagi di desa-desa.
Berkembang menjadi Aliran baru Negara Islam Yang Luwes, Misal Artikel Baru khotbah di masjid berbahasa Jawa, ritual Dan sajen, Pusaka.
KARENA memang begitulah Karakter Budaya Jawa, Bisa dicampur Mencari Google Artikel Baru Yang baru Negara, TAPI regular tidak menghilangkan Artikel Baru Yang sudah ADA.
* Penghasilan kena pajak Sultan Agung mengetahui bahwa musuhnya, Pangeran Banten mendapat Gelar Sultan Bahasa Dari Mekah, besarbesaran bergegas mengirim Utusan Ke Arab. Utusan Suami Kembali Tahun 1641, Empat Tahun sebelum raja mangkat Artikel Baru surat Yang dinanti-nantikannya.
Sejak ITU sunan tersebut bergelar Sultan Agung.
* Tata kota Yogyakarta Penghasilan kena pajak JTI Giyanti 1755, Artikel Baru raja memerintah menghadap Utara Sesuai Artikel Baru kosep kosmologi Hindu Kuno, namun di Sebelah baratnya dibangun Masjid Agung Kauman Dan.
* Dalam, Darmagandul, para wali keturunan Cina dikonotasikan sebagai Bangau putih, Yang jambulnya diibaratkan Artikel Baru kepang manchu
_________________
REFERENSI
------------
-Denys Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya Jilid 2
-Dr. Peter Carey. Asal Usul Perang Jawa
-Prof. Dr Slamet Muljana. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa Dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara
-Serat Centhini, Suluk Gatoloco, Dan Serat Darmagandul
Yogyakarta:
Kita Menuju Ke era keemasan asimilasi religi di Yogyakarta, kira-kira Abad 17-18 dimana iB SAAT ITU di Kerajaan Mataram terdapat Banyak, Sekali PAHAM religi Yang berusaha melebur Satu sama berbaring untuk MENCARI bentuk baru Negara Yang diterima 'masyarakat.
Islam sebagai kekuatan baru Negara Yang berkuasa, mau regular tidak mau harus "menyesuaikan" Diri Artikel Baru adat Dinasti raja sebelumnya, konsep "Hamengkubuwana" Raja sebagai poros Dunia, Serta menerima pemujaan terhadap Sisa-Sisa animisme Yang Masih Harmonis Dalam, beberapa kebiasaan rakyat Mataram, pemujaan "Ratu Kidul "Yang terwujud Dalam, bentuk peringatan dewi kesuburan Yang diperistri sang raja.
Sultan Agung (1613-1645), raja SIBOR Bahasa Dari Dinasti Mataram Islam Ulasan Sangat menganut sinkretisme ITU. Tahun 1633 beliau memperbarui Penanggalan, Artikel Baru memutuskan menggunakan kalender Bulan (354-355 hari / tahun), sehingga nantinya peringatan tradisional asli dapat diselaraskan Artikel Baru Penanggalan Islam, Dan tercipta Penanggalan baru Negara "Tahun Jawa" Yang rumit Dan berselisih 78 Tahun Mencari Google Artikel Baru Masehi,
(Lihat wikipedia, tabel padanan kalender Yang disusun Th. Pigeaud Dalam, kamusnya Jawa-Belanda).
Beliau jugalah Yang memutuskan memilih bukit di Imogiri (Ing Maha Giri) sebagai makamnya, demi untuk menyempurnakan Tradisi Dan ritus kraton.
Sejak SAAT ITU, keturunan Keluarga raja Yogya Dan Solo dimakamkan di situ Artikel Baru ritus Islam, namun tatanannya mengikuti kedudukan Almarhum di Dalam, Dinasti.
Islam mengambil Sarana Rahardja makmur Sistem kehidupan di Mataram Dan berpadu Artikel Baru berbagai ritual Lokal sebelumnya, namun keadaan ITU menimbulkan masalah juga, munculah golongan "Oposisi" Yang bercorak religius, Yang fanatis Dan menolak pembauran Islam Artikel Baru Budaya Lokal Jawa.
Beberapa Gerakan Pemberontakan terhadap keraton Artikel Baru tujuan pemurnian ajaran Islam Muncul, gejolak terakhir khususnya Perang Jawa (1825-1830) Yang mana kemungkinan Pangeran Diponegoro terpengaruh gagasan para Padri yg membawa Benih-Benih Wahabisme Ke Sumatera Barat. Kita industri tahu bahwa Diponegoro Ulasan Sangat Gemar berpakaian Arab, memakai jubah Dan sorban.
(Lihat wikipedia, Perang Padri).
IB SAAT ITU memang terjalin peningkatan hubungan Mencari Google Artikel Baru Arab.
Banyak, Mahasiswa Dikirim Ke Mekah atau Kairo, jamah haji Bahasa Dari Jawa makin Banyak, para kyai Belajar Dan menetap di Arab, itulah HAL Yang membawa PAHAM reformasi di Lingkungan kerajaan Mataram, Artikel Baru tujuan mengajarkan Islam Yang lebih "BENAR" Sesuai APA Yang dipelajari di Arab. Para reformis tersebut Ingin menghapuskan Unsur-Unsur Tradisi Lokal Yang Penuh takhayul Dan mistik. Puncaknya adalah Tabungan Pensiunan Nasional Muhammadiyah Tahun 1912 Yang salat Satu tujuannya membersihkan Islam bahasa Dari Segala "Kotoran" (Lombard, 1990).
Para reformis ITU menyerang kebiasaan pra Islam (Makan sirih, ayam sabung) maupun bentuk sinkretis regular tidak sah Yang diambil Diposkan oleh Islam di Budaya 'masyarakat Jawa.
Ritus "abangan" dibersihkan Dan diganti Artikel Baru fatwa-fatwa baru Negara Yang "murni".
Tradisi dzikir atau manakib diperbarui, debus sebagai ritual dicoret, Dan Yang memucat mencolok adalah MULAI timbulnya "mustaka" masjid berbentuk Kubah Yang diilhami Bahasa Dari Disain masjid India Dan Timur Tengah. Bedug untuk memanggil shalat, diganti Artikel Baru Menara Dan muazin.
Musik Terbang Muncul di Lingkungan masjid, Dan orangutan Jawa MULAI mengimpor kurma Yang dimakan di Hari Mulud.
Gerakan ANTI ARABISASI
Munculnya Gerakan kebalikan bahasa Dari Arabisasi, Dari para pendukung tatanan lama Yang regular tidak tinggal diam. Terdapat Teks sejumlah tembang Jawa, Dari Abad Ke-19 Yang mencerminkan penentangan ortodoksi Islam di Jawa.
Yang memucat Masyur adalah
Serat Centhini (1815), Yang mengisahkan pengelanaan Syekh Amongrogo, keturunan Sunan Giri, Yang diusir Bahasa Dari wilayahnya Diposkan oleh Pasukan Sultan Agung, Dan selanjutnya mengembara Ke seluruh pelosok Jawa untuk menemui Satu persatu pertapa Dan orangutan-orangutan Bijak. Setiap pertemuan tersebut adalah perdebatan Pokok bahasan Agama, Yang Bisa dikatakan ensiklopedi Jawaisme. Syekh Amongrogo regular tidak hanya memusuhi Islam Yang menjadi Agama Negara Mataram, TAPI juga Segala Macam "reformasi arabisasi".
Kemudian pengungkapan Pemberontakan lebih jelas Lagi adalah
Suluk Gatoloco (1830) Dan Serat Darmagandul (1879).
Tokoh Gatoloco (Gato, "penis) bahasa Dari adalah gatra pemujaan" lingga "Dalam, Tradisi pra-Islam.
Gatoloco dikisahkan sebagai putra dewa tertinggi Suksma Wisesa, berkelana MENCARI Calon Istri Perjiwati (Yang berputra kemudian Darmagandul) Keliling Jawa juga menjumpai berbagai ulama untuk mendebatkan metasifisika Dan ajaran Islam.
Misalnya besarbesaran menyatakan bahwa kitd CUKUP shalat Dalam, Hati, Sambil menerangkan etimologi Aneh tentang kata-kata Arab SIL bahasa Jawa, Dan menentang Al Quran Artikel Baru menyatakan bahwa ITU "kitab Buatan Luar Negeri Dan Bukan Buatan leluhur kitd"
(Iku gaweyan wong sabrang, dudu tinggalane luri).
Sementara ITU Darmogandul lebih Berani Lagi, Pengkhianatan menceritakan Raden Patah, putra Raja Majapahit terakhir, Yang menghancurkan Majapahit Dan memasukan Agama baru Negara. Dalam, Darmagandul, Syekh Siti Djenar adalah tokoh-tokoh panutan, sementara para wali khususnya Sunan Bonang, dibenci Ulasan Sangat. Ada rasisme anti Cina Yang Ulasan Sangat kentara di dalamnya, dimana orangutan Cina disamakan Artikel Baru para santri Islam Dan dikategorikan Dalam, kaum Yang dibenci 'masyarakat Jawa. Raden Patah Dan para wali juga dipersalahkan KARENA keturunan Cina (tentang inisial Silahkan baca-baca PENELITIAN Slamet Muljana).
Meski begitu Darmagandul Tetap Masih menghormati orangutan China Yang dianggap Tetap menghormati leluhurnya, daripada orangutan Jawa Yang hanya menghormati orangutan Arab.
Masyarakat Yang memihak ajaran-ajaran Suami Berkembang PESAT di seantero Jawa, BAIK di Lingkungan Kraton Dan lebih Banyak, Lagi di desa-desa.
Berkembang menjadi Aliran baru Negara Islam Yang Luwes, Misal Artikel Baru khotbah di masjid berbahasa Jawa, ritual Dan sajen, Pusaka.
KARENA memang begitulah Karakter Budaya Jawa, Bisa dicampur Mencari Google Artikel Baru Yang baru Negara, TAPI regular tidak menghilangkan Artikel Baru Yang sudah ADA.
* Penghasilan kena pajak Sultan Agung mengetahui bahwa musuhnya, Pangeran Banten mendapat Gelar Sultan Bahasa Dari Mekah, besarbesaran bergegas mengirim Utusan Ke Arab. Utusan Suami Kembali Tahun 1641, Empat Tahun sebelum raja mangkat Artikel Baru surat Yang dinanti-nantikannya.
Sejak ITU sunan tersebut bergelar Sultan Agung.
* Tata kota Yogyakarta Penghasilan kena pajak JTI Giyanti 1755, Artikel Baru raja memerintah menghadap Utara Sesuai Artikel Baru kosep kosmologi Hindu Kuno, namun di Sebelah baratnya dibangun Masjid Agung Kauman Dan.
* Dalam, Darmagandul, para wali keturunan Cina dikonotasikan sebagai Bangau putih, Yang jambulnya diibaratkan Artikel Baru kepang manchu
_________________
REFERENSI
------------
-Denys Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya Jilid 2
-Dr. Peter Carey. Asal Usul Perang Jawa
-Prof. Dr Slamet Muljana. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa Dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara
-Serat Centhini, Suluk Gatoloco, Dan Serat Darmagandul
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: :::
___________________________
________ ________
________ ________
" Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran INI "
Support By :
0 comments:
Post a Comment