Translate

Kabar Surga Dalam Islam

OBRAL SURGA

Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan". (Qs.46:9).

Tetapi, berlawanan dengan pengakuan diatas,
faktanya ada sosok-sosok yang berani (nekad) muhammad pastikan naik ke surga, antara lain,

(A). Dalam Quran allah menjanjikan para syuhada fisabilillah langsung naik surga.
Maka secara pribadi, iapun berani memproklamirkan10 orang yang dipastikan naik ke surga!
(Shahih al-Jami‟ ash-Shaghir, I, no.50).
Daftar 10 orang ini semula tidak termasuk diri Muhammad sendiri. Maka kemudian daftar ini “direvisi” dalam versi lain yang memasukkan dirinya, tapi dengan mengeluarkan nama Abu Ubaidah ibn al-Jarrah! (Ibid, IV, no.3905)

(B). Muhammad memperlebar pintu surga dengan memperluas jenis syahid yang otomatis akan naik surga.
Ia berani menjamin dengan berkata:
“Yang disebut mati syahid itu ada 5 macam: Orang mati kena tikam.
Orang mati karena sakit perut. Orang mati tenggelam. Orang mati ditimpa longsor.
Orang yang mati fi sabilillah” (HS.Bukhari 372).

[Tanya: Bagaimana kelebihan kena-tikam, dibanding dengan kena tembak ataukena pukul, atau kena tabrak (lalu-lintas), dan kena BOM?
Dan sakit perut versussakit-sakit organ tubuh lain bagian dalam, semisal kanker rahim, hati, usus,pankreas dll, atau sakit diarrhea karena makanan yang kotor?
Per definisi, naik kesurga hanya bisa jikalau nol-dosa (bersih).
Apa hubungannya pisau dan segala macam sakit ini dengan pengampunan dosa oleh Allah?]

(C). Pintu surga dibentangkan lebih luas lagi oleh Muhammad pribadi dengan ganjaran terhadap pahala khusus:
“Barangsiapa yang menggali sumur, maka orang itu mendapat surga…
Barangsiapa yang menyediakan perbekalan untuk tentara yang kekurangan, makaorang itu mendapat surga”. (HS.Bukhari 1265).

[Yuk, rame-rame kita gali sumur, lalu bagi-bagi airnya agar dapat surganya]

(D). Angka-kesedihan juga dilibatkan oleh Muhammad untuk menjadi penentu kenaikan ke surga:
“Seorang Muslim yang kematian 3 orang anak yang belum baligh, dimasukkan Allahdalam surga”
(HS.Bukhari 655).

[Bagaimana mengukur usia baliq?
dan bila kematian ketiganya pas 1 hari melewatibaliqnya, maka apa ditolak masuk surga?
Siapa yang sesungguhnya dipastikan masuk ke surga: Ayah atau ibu dari anak-anak? Kenapa?
(lihat sub E dibawah)]

(E). Angka-kematian malah bisa diambangkan demi mempermudah orang untuk lebih mudah naik ke surga, tapi dikhususkan hanya kepada IBU:
“Wanita yang manapun yang kematian 3 orang anaknya, maka anak-anaknyamenjadi dinding baginya dari api neraka.” Bertanya seorang wanita, “Kalau dua?
”Jawab beliau, “Ya, dua juga.” (HS.Bukhari 656).

[Kenapa Ayahnya anak-anak tak ikut naik surga?
Berbau kontradiksi dengan hukumsub D diatas?
Jika musibah kematian itu terkait kepada sang duda, lalu HOW?
Kenapa ada tawar-menawar antara Muhammad dengan wanita itu, dari 3 jadi 2?
Allah yang berbicarakah ketika terjadi tawar-menawar on the spot?]

(F). Dua, tiga, empat orang saksi atas kebaikan seseorang cukup syarat masuk surga.
“Seorang Muslim yang disaksikan oleh 4 orang bahwa ia baik, maka orang itu dimasukkan Allah ke surga.”
Kami bertanya, “Bagaimana kalau 3 orang?
” Jawab Nabi, “Ya, tiga orang juga.” Tanya kami lagi, “Kalau dua?
” Jawab Nabi, “Ya, dua juga.” (HS.Bukhari 706).

[Maaf, kami sudah tak mau komentar tentang pemastian Muhammad ini.
Semua sudah terlampau konyol, absurd, dan non-sense diluar akal!
Pantesan sang suami disuruh Muhammad untuk berpoligami dengan berkata:
“maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat”,agar nanti bisa menjadi saksi bagi kelayakan sang suami masuk ke surga! Dan alangkah lancangnya Nabi yang menetapkan sesukanya rumusan gila ini untukmasuk surga?!]

(G). Akhirnya surga juga dibuat Muhammad menjadi semacam Criminal Center,
asalkan mengucapkan kalimat syahadat:
Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya barangsiapa diantara umatku yang mati,
sedang dia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun
(Versi lain: dia mengucapkan kalimat syahadat sebelum matinya), orang itu masuk surga.
” Aku (Abu Dzar) bertanya: “Sekalipun orang itu berzinah dan mencuri?
”Jawab Nabi: “Ya, sekalipun dia berzinah dan mencuri” (HS.Bukhari 647).
Dan Ya,bahkan sekalipun ia minum minuman keras. (HS.Muslim 5.2175).
(Versi lain lagi : Diceritakan muhammad sedang berdialog dengan jibril,bukan abu dzar)

Sudahlah, itulah surga bagi pencuri, pezinah dan pemabuk, dan tak usah diperdebatkan lagi.
Sebab FPI saja tidak akan setuju dengan Muhammad disini!!

MAKA TAHULAH KITA SIAPA ITU MUHAMMAD YANG SEBENARNYA!
Dia sungguh tidak tahu apa-apa tentang Surga, tempat bertahtanya Tuhan dengan segala kemuliaan, kesucian dan kebenaranNya. Tetapi dia telah TERLALU BERANI BLUFFING (spekulasi dengan membual) dengan mengatas-namakan Allah. Dia secara kontradiktif berbicara semaunya hingga berani menjamin orang-orang lain masuk surga, tetapi tidak terhadap anak putri yang paling disayanginya, Fatimah!

“O kaum Quraisy! Selamatkanlah dirimu (dari api neraka) karena aku tidak bisa menyelamatkan kalian dari Hukuman Allah; O Bani Abd Manaf! Aku tidak bisa menyelamatkan kalian dari Hukuman Allah; O Safiya, Bibi dari Rasul Allah! Aku tidak bisa menyelamatkan kamu dari Hukuman Allah; O Fatima bint Muhammad!
Mintalah segalanya dari kekayaanku, tetapi aku tidak bisa menyelamatkanmu dari Hukuman Allah”
(Shahih Bukhari 4.51.16.)

Sosok nekat seperti ini telah dicatat oleh Kitab Taurat sebagai sangat berbahaya.
Moses telah menubuatkan tentang akan datangnya seorang nabi palsu yang diindikasikan menggunakan perangkat terror yang menggentarkan (QS.3:151), dan selalu berbismillah “demi kata-kata Allah” secara terlalu-berani.
Kepadanya telahTuhan jatuhkan nasibnya: MATI !
“Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Kuperkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, 

nabi itu harus mati.
Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahuiperkataan yang tidak difirmankan TUHAN?
– (yaitu) apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, makaitulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Ulangan 18:20-22).
___________________________
 "Semoga Para Pemuda Bangsa Setanah Air ku. Dapat Segera Melihat Kebenaran Ini"
Support By : 

0 comments: