Translate

Embriologi Dan Al Qur'an

KESALAHAN EMBRIOLOGY

Maurice Bucaille & Dr Keith L. Moore 
telah memopulerkan gagasan bahwa 
Quran secara ajaib telah menjelaskan tahap-tahap embrio:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. 
[QS. al-Mukminun (23):12-14]" 
(Sura Mu’minun 23:12-14)

Maka berdasarkan Qur’ān ada lima tahap:
1. Nutfa (نُطْفَه) – sperma
2. ‘alaqa (عَلَق) - gumpalan darah
3. Mudagha (مُضْغَه) - segumpal daging
4. ‘adaam (عَظَمَ) – tulang
5. Membungkus tulang dengan daging
Menurut para pencocologi, karena tahap-tahap tersebut baru diketahui satu abad lalu, Quran telah memprediksi embriologi. Namun, karena “gumpalan darah” tak dapat menjelaskan tahap embriologis manapun, Bucaille mengemukakan bahwa ‘alaqa (عَلَق) bermakna “sesuatu yang melekat” atau “substansi yang seperti lintah.”

Ada banyak masalah dengan argumen ini:
1. Berdasarkan sejarah, tahap-tahap ini sudah diketahui sejak lama. 
Tulisan Hippocrates, Aristoteles dan Galen menjelaskan tahap yang sama: sperma, darah menstrual, daging, tulang, lalu daging tumbuh di sekitar tulang. 
Sains Yunani cukup dikenal di Arabia, dan sahabat nabi Harith ben Kalada belajar kedokteran di Jundi-Shapur, sehingga mengenal gagasan Aristoteles, Hippocrates dan Galen.
2. Kedua, kata ‘alaqa (عَلَق) sejara historis bermakna “gumpalan darah” dan 
bukan seperti yang dikemukakan oleh Bucaille. 
Hal ini sesuai dengan deskripsi orang Yunani Kuno, 
namun tidak sesuai dengan deskripsi ilmiah saat ini. 
Baik Ibnu Sina dan Ibnu Qayyim memahami ‘alaqa sebagai gumpalan darah, dan begitu pula semua penerjemah selama 400 tahun terakhir.
3. Ketiga, embriologi modern menyatakan bahwa massa otot muncul sebelum tulang dikalsifikasi/mengalami pengapuran. Tulang tidak “dibungkus dengan daging”, namun muncul dan mengeras dalam massa otot yang sudah ada.
4. Hadist Bukhari menambah tahap pengembangan embrio dan menyatakan bahwa tahap satu, dua, dan tiga masing-masing berlangsung selama empat puluh hari.
1 Bahkan Dr Bucaille harus mengakui bahwa “
deskripsi embrio ini tidak sesuai dengan data modern.

________________________________
Catatan kaki
1 Sahih Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 430; Sahih Muslim, Book 33, Number 6390.
2 Bucaille, The Bible, the Qur’an and Science, hal.245.

0 comments: