Translate

Nama Allah Yang Ke Seratus

<NAMA ALLAH YANG KESERATUS>

Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, barangsiapa menghafalnya ia akan masuk ke dalam sorga, Dialah Allah yang tiada ilah selain dari Dia, arrahman (Maha Pengasih), ar-rahim (Maha Penyayang)… , al-warits (yang Maha Mewarisi) ar-Rasyid (Yang Maha Menunjukkan) ash-Shabur (Yang Maha sabar) 
(HR at-Tirmidzi)
Dari Abu Umamah radhiallahu’anhu  sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, 
‘Nama Allah yang agung ada di tiga surat AL-Qur’an, di AL-Baqarah, Ali Imron dan Toha.’
HR. Ibnu Majah, 3856 dihasankan oleh Syekh Al-Albany di shoheh Ibnu Majah.
Dari Anas dahulu beliau bersama Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam duduk, dan ada seseorang shalat kemudian berdoa, ‘Ya Allah, sesunggunya saya memohon kepada-Mu. Sesungguhnya hanya milik-Mu seluruh pujian, tiada tuhan melainkan Engkau. Yang Maha Dipuji, pencipta langit dan bumi, wahai yang mempunyai kemulyaan dan kehormatan, wahai Maha hidup dan Mandiri. Maka Nabi sallallahu’alaihi wa salla bersabda, ‘Sungguh dia telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang agung, dimana kalau berdoa akan dikabulkan, kalau meminta akan diberikan.’ HR. Tirmizi, 3544. Abu Dawud, 1495. An-Nasa’i, 1300. 
Ibnu Majah, 3858 disohehkan Al-Albany di shoheh Abu Dawud.

Disini kami tidak membahas tentang penghafal 99 nama allah yg akan masuk surga. Ataupun bermohon dengan nama allah yang tersembunyi dan dikabulkan. 
Artikel ini menyingkapi 99 nama allah yang saling berkontrakdiksi,dan tidak semua asmaulhusna itu berasal dari quran,sebagian berasal dari ahadits ,sekaligus tentang kemunculan nama allah yang keseratus (ismullah Al-A’dhom).

Introduksi
Tidaklah mengejutkan bahwa sebuah nama yang simpel tidak akan menimbulkan banyak kritik dan analisis. Hal itu tidak berlaku untuk sebuah nama yang rumit. 
Lebih banyak atribut yang anda sebutkan, maka akan muncul lebih banyak analisis dan perbandingan diantara atribut-atribut yang berbeda. 
Dalam Islam, nama dari entitas ilahi, yaitu Allah, punya 99 nama. 
Setiap nama menyebabkan munculnya isu-isu mengenai atribut dari nama itu, dan dalam perbandingan dengan atribut-atribut yang lain. 
Disini kami akan memperlihatkan bahwa atribut-atribut seperti itu menimbulkan problem-problem yang sulit bagi pemercaya Muslim pada level teologis. 

Daftar nama-nama Allah
1.ar-Rahmaan-Yang Maha Pemurah Al-Faatihah: 3
2.ar-Rahiim-Yang Maha Pengasih Al-Faatihah: 3
3.al-Malik-Maha Raja Al-Mu'minuun: 11
4.al-Qudduus-Maha Suci Al-Jumu'ah: 1
5.as-Salaam-Maha Sejahtera Al-Hasyr: 23
6.al-Mu'minYang Maha Terpercaya Al-Hasyr: 23
7.al-Muhaimin-Yang Maha Memelihara Al-Hasyr: 23
8.al-'Aziiz-Yang Maha PerkasaA ali 'Imran: 62
9.al-Jabbaar-Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari Al-Hasyr: 23
10.al-Mutakabbir-Yang Memiliki Kebesaran/Yang Sombong Al-Hasyr: 23
11.al-Khaaliq-Yang Maha Pencipta Ar-Ra'd: 16
12.al-Baari'-Yang Mengadakan dari Tiada Al-Hasyr: 24
13al-Mushawwir-Yang Membuat Bentuk Al-Hasyr: 24
14.al-Ghaffaar-Yang Maha Pengampun Al-Baqarah: 235
15.al-Qahhaar-Yang Maha Perkasa Ar-Ra'd: 16
16.al-Wahhaab-Yang Maha PemberiA ali 'Imran: 8
17.ar-Razzaq-Yang Maha Pemberi Rezki Adz-Dzaariyaat: 58
18.al-Fattaah-Yang Maha Membuka (Hati) Sabaa': 29
19.al-'Aliim-Yang Maha Mengetahui Al-Baqarah: 29
20.al-Qaabidh-Yang Maha Pengendali Al-Baqarah: 245
21.al-Baasith-Yang Maha Melapangkan Ar-Ra'd: 26
22.al-Khaafidh-Yang Merendahkan Hadits at-Tirmizi
23.ar-Raafi'-Yang Meninggikan Al-An'aam: 83
24.al-Mu'izz-Yang Maha TerhormatA ali 'Imran: 26
25.al-Mudzdzill-Yang Maha MenghinakanA ali 'Imran: 26
26.as-Samii'-Yang Maha Mendengar Al-Israa': 1
27.al-Bashiir-Yang Maha Melihat Al-Hadiid: 4
28.al-Hakam-Yang Memutuskan Hukum Al-Mu'min: 48
29.al-'Adl-Yang Maha Adil Al-An'aam: 115
30.al-Lathiif-Yang Maha Lembut Al-Mulk: 14
31.al-Khabiir-Yang Maha Mengetahui Al-An'aam: 18
32.al-Haliim-Yang Maha Penyantun Al-Baqarah: 235
33.al-'Azhiim-Yang Maha Agung Asy-Syuura: 4
34.al-Ghafuur-Yang Maha PengampunA ali 'Imran: 89
35.asy-Syakuur-Yang Menerima Syukur Faathir: 30
36.al-'Aliyy-Yang Maha Tinggi An-Nisaa': 34
37.al-Kabiir-Yang Maha Besar Ar-Ra'd: 9
38.al-Hafiizh-Yang Maha Penjaga Huud: 57
39.al-Muqiit-Yang Maha Pemelihara An-Nisaa': 85
40.al-Hasiib-Yang Maha Pembuat Perhitungan An-Nisaa': 6
41.al-Jaliil-Yang Maha Luhur Ar-Rahmaan: 27
42.al-Kariim-Yang Maha Mulia An-Naml: 40
43.ar-Raqiib-Yang Maha Mengawasi Al-Ahzaab: 52
44.al-Mujiib-Yang Maha Mengabulkan Huud: 61
45.al-Waasi'-Yang Maha Luas Al-Baqarah: 268
46.al-Hakiim-Yang Maha Bijaksana Al-An'aam: 18
47.al-Waduud-Yang Maha Mengasihi Al-Buruuj: 14
48.al-Majiid-Yang Maha Mulia Al-Buruuj: 15
49.al-Baa'its-Yang Membangkitkan Yaasiin: 52
50.asy-Syahiid-Yang Maha Menyaksikan Al-Maaidah: 117
51.al-Haqq-Yang Maha Benar Thaahaa: 114
52.al-Wakiil-Yang Maha Pemelihara Al-An'aam: 102
53.al-Qawiyy-Yang Maha Kuat Al-Anfaal: 52
54.al-Matiin-Yang Maha Kokoh Adz-Dzaariyaat: 58
55.al-Waliyy-Yang Maha Melindungi An-Nisaa': 45
56.al-Hamiid-Yang Maha Terpuji An-Nisaa': 131
57.al-Muhshi-Yang Maha Menghitung Maryam: 94
58.al-Mubdi'-Yang Maha Memulai Al-Buruuj: 13
59.al-Mu'id-Yang Maha Mengembalikan Ar-Ruum: 27
60.al-Muhyi-Yang Maha Menghidupkan Ar-Ruum: 50
61.al-Mumiit-Yang Maha MematikanAl-Mu'min: 68
62.al-Hayy-Yang Maha Hidup Thaaha a: 111
63.al-Qayyuum-Yang Maha Mandiri Thaahaa: 11
64.al-Waajid-Yang Maha Menemukan Adh-Dhuhaa: 6-8
65.al-Maajid-Yang Maha Mulia Huud: 73
66.al-Waahid-Yang Maha Tunggal Al-Baqarah: 133
67.al-Ahad-Yang Maha Esa Al-Ikhlaas: 1
68.ash-Shamad-Yang Maha Dibutuhkan Al-Ikhlaas: 2
69.al-Qaadir-Yang Maha Kuat Al-Baqarah: 20
70.al-Muqtadir-Yang Maha Berkuasa Al-Qamar: 42
71.al-Muqqadim-Yang Maha Mendahulukan Qaaf: 28
72.al-Mu'akhkhir-Yang Maha Mengakhirkan Ibraahiim: 42
73.al-Awwal-Yang Maha Permulaan Al-Hadiid: 3
74.al-Aakhir-Yang Maha Akhir Al-Hadiid: 3
75.azh-Zhaahir-Yang Maha Nyata Al-Hadiid: 3
76.al-Baathin-Yang Maha Gaib Al-Hadiid: 3
77.al-Waalii-Yang Maha Memerintah Ar-Ra'd: 11
78.al-Muta'aalii-Yang Maha Tinggi Ar-Ra'd: 9
79.al-Barr-Yang Maha Dermawan Ath-Thuur: 28
80.at-Tawwaab-Yang Maha Penerima Taubat An-Nisaa': 16
81.al-Muntaqim-Yang Maha Penyiksa As-Sajdah: 22
82.al-'Afuww-Yang Maha Pemaaf An-Nisaa': 99
83.ar-Ra'uuf-Yang Maha Pengasih Al-Baqarah: 207
84.Maalik al-MulkYang Mempunyai KerajaanA ali 'Imran: 26
85.Zuljalaal wa al-'Ikraam-Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan Ar-Rahmaan: 27
86.al-Muqsith-Yang Maha Adil An-Nuur: 47
87.al-Jaami'-Yang Maha Pengumpul Sabaa': 26
88.al-Ghaniyy-Yang Maha Kaya Al-Baqarah: 267
89.al-Mughnii-Yang Maha Mencukupi An-Najm: 48
90.al-Maani'-Yang Maha Mencegah Hadits at-Tirmizi
91.adh-Dhaarr-Yang Maha Pemberi Derita Al-An'aam: 17
92.an-Naafi'-Yang Maha Pemberi Manfaat Al-Fath: 11
93.an-Nuur-Yang Maha Bercahaya An-Nuur: 35
94.al-Haadii-Yang Maha Pemberi Petunjuk Al-Hajj: 54
95.al-Badii'-Yang Maha Pencipta Al-Baqarah: 117
96.al-Baaqii-Yang Maha Kekal Thaahaa: 73
97.al-Waarits-Yang Maha Mewarisi Al-Hijr: 23
98.ar-Rasyiid-Yang Maha Pandai Al-Jin: 10
99ash-Shabuur-Yang Maha Sabar Hadits at-Tirmizi 

Analisa Beberapa Atribut Allah
Disini ada beberapa masalah terkat dengan sebuah konsep yang rumit: 
1.  Salah satu atribut Allah adalah “Yang Maha Mewarisi” (al-Waarits). 
Jadi, 'mewarisi' berarti untuk mewarisi dari seseorang, biasanya setelah kematian orang itu. Kita semua tahu bahwa Allah adalah pemilik jagat raya ini dan semua obyek yang ada di dalamnya, termasuk manusia. 
Kita juga tahu bahwa Allah punya atribut sebagai “Yang Maha Kekal” (Al-baaqii). 
Karena Allah bersifat kekal, maka tak ada seorang pun di hadapan Allah yang akan menerima warisan dari Dia.
Ia juga adalah “Yang Maha Pencipta” (Al-Khaliq) dari segala sesuatu.
Jadi, apakah Allah akan mewarisi sesuatu dari diriNya sendiri? 
Ia telah menciptakan setiap obyek yang ada di jagat raya ini.
Jika demikian, apakah Ia akan mewarisi apa yang secara legal adalah milikNya? 

2. Allah adalah “Yang Maha Kekal” (Al-baaqii).
Banyak dari atribut-atributNya yang lain bersifat temporer, atau “berkonotasi waktu sekarang/present tense”.
Saya memikirkan attribut seperti “Yang Maha Mewarisi”, “Maha Sabar”, atau “Maha Memulai” (responsif).
Bagaimana merekonsiliasikan antara “Kekekalan” Allah dan atribut-atributNya yang bersifat ‘temporer’ adalah sesuatu yang sangat problematik.
Para teolog Muslim harus menjelaskan antara Allah bersifat kekal (di luar batasan waktu) dengan kenyataan bahwa Ia “Melakukan” hal-hal dalam dunia yang bersifat temporer.
Barangkali ada orang yang menganggap bahwa ini bukanlah sebuah masalah.
Tapi faktanya, ini adalah sebuah masalah yang sangat besar.
Bagaimana Allah dapat bertindak di dalam waktu ketika Ia berada di luar waktu? 

3. Bagaimana Allah dapat menjadi “Yang Maha Pengampun” tetapi pada saat yang sama juga sebagai “Yang Maha Pembalas”?
Jika Ia mengampuni, maka Ia akan mengampuni hingga batasan yang tertinggi. Tapi hal ini tak akan mengijinkanNya untuk menjadi “Sang pembalas”.
Dan, jika Ia adalah Sang Pembalas, maka ia tidak memberikan pengampunan yang tanpa batas. Kedua atribut yang bersifat tak terbatas itu, tampaknya saling membatalkan satu sama lain.
Jika salah satu attribut diberikan pada Allah, maka attribut satunya lagi yang tidak terbatas tidak bisa dikenakan pada Allah. 

4.  Bagaimana mungkin kedua attribut Allah sebagai “Yang Maha Menyiksa” dan Allah sebagai “Maha Pengasih” bisa berdiri pada saat yang sama?
Jika Allah mengasihi secara tidak terbatas, maka mustahil bagiNya menjadi sosok Yang Maha Menyiksa.
Orang Muslim harus dapat menunjukkan bahwa kedua atribut ini dapat direkonsiliasikan satu sama lain. 

Nama Allah yang ke-100
Allah punya 99 nama berdasarkan sunnah (tradisi) Islam. Satu nama yang ke 100 tersembunyi,meskipun allah memiliki 4000 an nama tetapi tetap saja,hanya sebuah nama,nama tidaklah dapat menunjukkan karakteristik/tabiat/sifat siEmpunya nama,perbuatan nyalah yang memperlihatkan siapa dirinya (Jatidiri),bukan nama yang hanya sebuah atribut untuk disebut. Tetapi ada sebuah nama Allah dalam Quran yang secara sengaja tidak dimasukkan sebagai nama-nama indah Allah (sekalipun ini disebutkan sangat explicit dan dikukuhkan lagi oleh ayat-ayat lainnya).
Dalam Quran, Allah juga disebut sebagai ‘Sang pembuat makar yg terbaik’. 
Bukan hanya itu, Ia juga disebut sebagai “Sebaik baik Penipu Daya" (Kheir-ul-Makireen). 
Qur’an mengatakan:
وَمَكَرُواوَمَكَرَاللَّهُوَاللَّهُخَيْرُالْمَاكِرِينَ
Wamakaroo wamakara All[a]hu wa(A)ll[a]hu khayru alm[a]kireen(a)And (the unbelievers) plotted and planned, and Allah too planned, and the best of schimers is Allah.
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu.
Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (terjemahan yang sudah diperhalus, karena kata "kheir-ul-makireen" seharusnya diterjemahkan “Penipu Daya Terlicik”, dan ini sejalan dengan Qs an Anaam 6:39 Barangsiapa yang dikehendaki Allah, niscaya disesatkanNya). 

Dan ini bahkan diteguhkan lagi oleh ayat- ayat lainnya seperti 8:30, 27:50 dll……Ayat ini diturunkan dalam kaitan untuk memperlihatkan bahwa orang-orang yahudi telah berbohong mengenai penyaliban Yesus, bahwa sesungguhnya penyaliban itu tidak terjadi.
Kata “makir’ dalam bahasa Arab, berbicara mengenai seorang yang licik yang berusaha untuk menipu daya orang-orang yang tulus.
Sesungguhnya ini adalah sebuah ayat yang jahat yang diberikan kepada sesembahan Islam, yang memperlihatkan karakteristikNya; yang bagi moralitas kemanusiaan kita, kata ini biasanya diberikan kepada para pembohong dan pencuri.
Bagaimana mungkin Allah adalah Penipu Daya yang paling licik jika Ia adalah sosok yang Agung, dan Benar?
Orang akan berpikir bahwa Penipu Daya terlicik adalah Satan atau Iblis, bukan Allah! Ini adalah dilema yang sangat besar bagi orang-orang Muslim dalam kaitan dengan konsep Allah sebagai sebenar benarnya tuhan ! bagaimana mungkin sang penipu terhebat disebut sebagai yang maha benar ??

Support By : 

0 comments: